King Of Red Sea - Bab 86 Aku Pergi dengan Kalian

"Artinya perusahaan kalian akan kehilangan proyek bernilai 200 milyar!"

Aeris menoleh untuk melihat Shinon: "Direktur Xorn, apakah perusahaan kalian selalu menggunakan cara seperti ini untuk memaksa orang?"

Shinon mengangkat kepalanya dan berkata sambil tersenyum: "Itu tergantung bagaimana penampilan orangnya?"

"Jika orangnya berpenampilan buruk seperti orang-orang jalanan, aku tidak akan membuang-buang waktu dengannya."

"Kamu seharusnya merasa beruntung karena aku bisa tertarik padamu!"

Aeris bahkan tidak ingin mengucapkan lebih banyak kata, dia menarik Cloud dan berjalan keluar dari ruangan.

Pada saat ini, Shinon tiba-tiba bergegas ke arah mereka, mengulurkan tangan dan hendak meraih tangan Aeris.

Namun, tangan yang direntangkan Shinon ditahan oleh Cloud di tengah jalan.

Terdengar suara “KRAK".

Cloud langsung memelintir pergelangan tangan Shinon.

Jeritan!

Di ruang makan, Shinon menjerit dengan keras.

"Kedepannya jangan datang ke Linggar Group lagi. Jika tidak, nantinya bukan hanya satu tangan yang patah.”

Mendengarkan kata-kata sedingin es dari Cloud, Shinon menggenggam tangan kanannya yang patah dan menatap kedua sosok yang menjauh dengan ekspresi penuh dengki.

"Sialan, tunggu saja kalian!"

Begitu Cloud dan Aeris pergi, sekretaris Shinon bergegas kemari.

MelihatShinon kesakitan hingga keringat bercucuran di dahi, sekretaris segera berkata: "Tuan muda Kedua, aku bawa kamu ke rumah sakit sekarang juga."

Shinon menendang sekretaris, mengutuk: "Aku tidak mau pergi ke rumah sakit! Aku mau membunuh orang!"

"Aku akan memainkan si jalang Aeris itu sampai mati di atas ranjang!"

"Bukankah kamu bilang bahwa kamu kenal dengan bos mafia bernama Christ di Sinra?"

"Segera hubungi dia, aku akan bayar 10 milyar! Suruh dia bawa Aeris ke tempat tidurku malam ini!

Setelah makan malam, Cloud mengantar Aeris ke gedung perusahaan.

Malam ini Aeris dan timnya harus bekerja lembur hingga setidaknya pukul sepuluh.

Awalnya Cloud duduk santai di kantor sebelah, menunggu Aeris untuk pulang bareng.

Namun, Denzel meneleponnya dan mengajaknya keluar.

Beberapa menit setelah Cloud pergi, dua van masuk ke garasi bawah tanah gedung.

TING!

Diiringi dengan suara yang jernih.

Pintu lift perlahan terbuka.

Belasan preman berparas galak keluar dari lift.

Orang-orang ini langsung berjalan menuju kantor direktur.

Sekarang adalah malam, tidak banyak orang yang bekerja lembur.

Aeris sedang berdiskusi dengan Sekretaris Stefani dan beberapa orang lainnya tentang proyek besok.

"PONG!"

Pintu ruang rapat tiba-tiba ditendang hingga terbuka.

Kemudian, seorang pria tinggi kekar masuk.

Dia memandangi beberapa orang di ruang konferensi, lalu menunjuk ke arah Aeris yang berada tidak jauh darinya.

"Bawa dia."

Tiba-tiba, belasan preman galak menyerbu masuk.

Stefani dan beberapa anggota staf buru-buru melindungi Aeris.

Namun, para preman terlalu ganas. Mereka memukuli siapapun yang ada di depan.

Stefani ditinju dua kali oleh seorang pria kekar, separuh wajahnya membengkak.

"Berhenti! Apa yang mau kalian lakukan?" Aeris maju dan menghadapi preman kecil di depan.

"Gadis cantik, kamu adalah Aeris, benar?"

"Aku Aeris!"

Meski hati merasa ketakutan, tapi Aeris mengepalkan tinjunya erat-erat dan berkata dengan keras.

"Mereka semua adalah pekerja kantoran. Mereka tidak pernah berinteraksi dengan kalian dan tidak pernah bermasalah dengan kalian, kenapa kalian memukuli mereka?"

Preman kecil itu mencibir: "Aku tidak akan berbasa-basi."

"Nona Aeris, kamu sebaiknya mengikuti kami dengan patuh supaya kami tidak perlu repot-repot juga."

"Kalau tidak, aku akan memotong tangan dan kaki masing-masing orang di sekitarmu."

Begitu kata-kata itu terucap, beberapa anggota staf yang telah dipukul langsung menciut.

Aeris memandang sekeliling.

Tadi Stefani berusaha melindunginya sehingga wajah yang cantik dipukul hingga membengkak.

Aeris mengertakkan gigi: "Aku pergi dengan kalian."

“Direktur, mereka kelihatan bukan … Ah!” Sebelum Stefani selesai berbicara, dia ditendang jatuh ke lantai oleh seorang preman.

Novel Terkait

Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu