King Of Red Sea - Bab 2 Menyingkirkan Hambatan
Pada saat ini, Reinhard tengah mendorong pintu masuk ke kantor Presdir Direktur Bigmom Group. Reinhard adalah putra Jared sekaligus General Manager Bigmom Group.
"Ayah, kenapa kamu benar-benar ingin mencarikan suami untuk Aeris?"
"Di antara kandidat ini, banyak sekali yang merupakan dokter yang baru saja pulang!"
"Jika ini benar-benar memungkinkannya untuk menemukan orang yang kompeten untuk dinikahi, akan lebih sulit lagi bagi kita untuk mengendalikannya di kemudian hari!"
Jared sedang membuat teh dengan ekspresi tenang di wajahnya, lalu mengulurkan tangan dan menepuk-nepuk sofa.
"Duduklah."
Jared mulai berbicara saat Reinhard duduk.
"Ada lebih dari 100 kandidat, dan hanya ada tujuh atau delapan orang merupakan dokter yang baru saja pulang."
"Orang-orang itu hanyalah dekorasi, mereka ada hanya untuk berurusan dengan kakekmu dan kerabatmu serta teman-temanmu itu."
"Kita akan memilih sampah yang sama pengecutnya dengan paman keduamu nanti, bukankah itu sudah lebih cukup?"
Reinhard mengacungkan jempol kepada Jared, "Ayah, kau memang hebat!"
Pada saat yang sama, di lantai tiga Gedung Bigmom, wawancara calon untuk calon suami sudah mencapai tahap akhir. Tujuh pria muda tampan duduk dengan tenang di sisi meja petemuan, semua berpakaian modis sambil memegang setumpuk resume di tangan mereka.
"Tapp…. Tapp….."
Langkah kaki terdengar dari luar pintu, dan ketika pintu terbuka, beberapa orang disana muda tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut karena melihat orang yang baru saja datang hanya mengenakan satu set pakaian santai biasa dan samibl membawa tas travel berukuran besar.
Sambil berisul dia berjalan dengan tenang dan tas travelnya yang berat diletakkannya di atas meja. Ketujuh orang itu saling memandang melihat tas travel berat itu, dan tanpa mengetahui apa isinya.
"Nama saya Cloud, aku adalah petugas yang akan mewawancarai kalian."
Cloud melirik dingin dan ke tujuh orang itu megecilkan nyalinya pada saat yang bersamaan sehingga tidak ada yang berani menatapnya.
Cloud menunjuk orang pertama, "Jade Wilson, perkenalkan dirimu."
Mendengar nama tepat dipanggil oleh pihak lain, Jade merasa terkejut di sekujur tubuhnya. Dia tidak berani curiga, dan langsung berdiri tegak.
"Baik petugas wawancara, nama saya Jade, saya adalah lulusan dari Universitas Harvard dan saya adalah mahasiswa PhD ..."
"Pendidikan terlalu tinggi, standartnya tinggi tapi kemampuannya tidak ada, tidak memenuhi syarat!"
Di bawah tatapan Cloud yang tenang dan tajam, Jade pergi dengan putus asa.
"Berikutnya!"
"Ya, petugas wawancara ..., nama saya ..."
"Ahh, tidak bisa berbicara dengan jelas, keluar!"
Di bawah tekanan kuat Cloud, peserta yang kedua terkejut dan pergi.
"Selanjutnya, Wayne Rock! Kamu sudah berpacaran sebanyak 15 kali, apa yang kamu lakukan dengan duduk di sini?"
"Pergi!"
"Berikutnya!"
Seorang lelaki tampan dan lembut di sebelah berdiri.
"Nama saya Kadaj, saya adalah pewaris Kinghall Enterprise, keluarga saya ..."
"Apakah keluargamu kaya?" Saat dia berkata, Cloud mengulurkan tangan dan membuka ritsleting tas travelnya. Beberapa orang tidak sangat terkejut, karena di dalamnya berisi bertumpuk - tumpuk uang kertas baru serta ada juga kunci mobil sport Ferrari di atasnya!
Lalu Cloud meraih kunci itu dan meremasnya dengan ringan.
"Huh!"
"Anak manja, sombong, merasa paling hebat, keluar!"
"Berikutnya!"
Seorang pria jangkung dan berotot berdiri, suaranya keras dan nyaring, "Nama saya Lafonte, juara nasional gulat bebas, saya yakin saya akan bisa melindungi Nona Aeris!"
Cloud tidak berbicara, dia lalu mengambil koin dari sakunya. Ketiga orang yang tersisa itu terkejut melihat Cloud melipat koin menjadi dua dengan jari telunjuk dan jari tengahnya!
Lafonte menundukkan kepalanya dan pergi dalam diam. Cloud kemudian melihat dua orang lainnya dan tanpa sepatah kata pun, mereka menundukkan wajahnya lalu keluar!
Tidak lama kemudian, Reinhard membuka pintu dan masuk.
"Loh, dimana orang-orang?"
Melihat hanya ada Cloud seorang sambil mengenakan pakaian kasual murahan duduk di kantor, Reinhard tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut.
Cloud sedikit mengangkat bahunya dan berkata, "Sepertinya hanya aku."
Setelah itu, Cloud mengeluarkan resume yang kusut dari pelukannya dan menyerahkannya kepada Reinhard. Resume ini ditulis oleh Cloud berdasarkan selera dari Jared dan Reinhard. Ada juga sertifikat medis palsu di bawahnya.
Reinhard mengambil resume itu dengan ekspresi jijik. Awalnya dia hanya mengerutkan keningnya, tetapi segera wajahnya penuh dengan senyuman!
Inilah calon suami Aeris yang terbaik!
Dia melihat kualifikasi akademik Cloud yang tertulis di resumenya,
Pendidikan: Tidak lulus SD.
Pekerjaan: Tidak bekerja.
Dan baris terakhir yang membuat Reinhard mengetuk meja terus - menerus.
Gangguan kejiwaan mudah marah!
Terus terang saja, ini gila!
Reinhard menunjuk ke Cloud, "Baiklah, itu kamu!"
Malam itu di Kompleks Rotendam.
Saat ini, lobby vila Jared penuh dengan orang - orang, dan sebagian besar yang datang di sana adalah kerabatnya. Keluarga Aeris baru saja masuk, dan kerabat yang telah lama menunggunya bergegas menghampirinya.
"Aeris, kamu sangat beruntung! Pamanmu sangat serius tentang pernikahanmu!"
"Dia memintamu untuk memilih suami terbaik dari lebih dari 100 orang!"
"Oh, aku iri sekali! Orang ini pasti sangat luar biasa!"
Orang-orang yang datang ke sana dari daerah sekitar tampak sangat bahagia.
Rasa kegembiraan karena kemalangan yang akan di alami Aeris, telah menyebar ke seluruh keluarga dekatnya sekarang.
Menantu yang terpilih bahkan tidak memiliki pekerjaan formal, hanya memiliki pendidikan sekolah dasar, bahkan tampak seperti seorang gelandangan.
Menurut laporan medis yang diberikan oleh dokter, gelandangan itu bahkan memiliki gangguan kejiwaan yaitu mudah marah. Karena dia tidak bisa mengontrol emosinya pada saat-saat biasa, dan selalu marah di setiap kesempatan.
Ya ampun Tuhan! Jadi siapapun yang hidup dengan orang semacam itu pasti akan selalu dipukuli hingga mati! ?
Aeris berjalan tanpa suara ke kakeknya Oda.
"Kakek."
"Hmmmm." Oda sedikit mengangkat kelopak matanya.
Hanya ada ketidakpedulian di matanya ketika dia memandang Aeris, seolah dia hanya orang asing di pinggir jalan.
"Kamu sudah cukup umur untuk menikah, dan setelah kamu menikahi, kamu akan memiliki suami dan anak yang baik. Kalau kamu nanti memiliki anak, jangan punya anak yang pengecut seperti ayahmu, apalagi tidak berguna seperti adikmu!"
Aeris tidak menanggapi, tetapi meski wajahnya tetap sama, hatinya sangat bergetar. Karena dia hanya seorang gadis, Kakeknya Oda tidak pernah menganggapnya sejak dia masih kecil. Tidak peduli seberapa dia menderita di perusahaan dan seberapa keras dia berusaha, Oda sangat pelit dengan pujiannya, dan dia bahkan tidak pernah menghargai hasil kerja kerasnya.
Sebaliknya, untuk kakaknya yang tidak bisa melakukan apa - apa, semua yang dia minta selalu dipenuhi, baik itu Vila maupun mobil mewah.
Pada saat ini, sepertinya ada perkataan di dada Aeris yang ingin membuatnya berteriak.
Dia ingin berjuang!
Dia ingin melawan!
Tetapi ketika dia berbalik dan melihat wajah ayahnya yang penuh rasa bersalah, Aeris mengurungkan niatnya. Dibandingkan dengan kebahagiaan Adik Kandungnya, apakah kebahagiaan seumur hidupnya begitu berharga?
Saat ini, Jared berdiri dan batuk sedikit, "Seperti yang sudah aku katakan, maka demi kebahagiaan Aeris di masa depan, aku telah bekerja keras untuk menemukannya calon suami untuknya!" Setelah itu, Jared menoleh untuk melihat ke arah Aeris. Tampak ada rasa kemenangan terlihat di matanya yang sedikit lancip.
Selama Aeris menikahi "menantu laki-laki sampah itu", maka garis keturunannya benar-benar sudah berakhir!
"Sekarang aku persilahkan calon suaminya untuk keluar!"
Setelah mendengar suara itu, pintu belakang vila didorong masuk. Lalu Cloud yang tengah mengenakan pakaian kasual murah, berjalan perlahan sambil memakan coklat di mulutnya. Siapa pun yang mengenal Cloud tahu bahwa ketika Cloud bahagia, dia akan makan cokelat, tetapi yang tidak mereka ketahui adalah ketika Cloud gugup, dia juga akan makan cokelat.
Dan sekarang Dewa Perang Laut Merah ini tengah berjalan dan menjadi pusat perhatian. Tetapi saat ini, dia sangat gugup.
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelUangku Ya Milikku
Raditya DikaMore Than Words
HannyGet Back To You
LexyUnperfect Wedding
Agnes YuDiamond Lover
LenaMr Huo’s Sweetpie
EllyaPrecious Moment
Louise LeeKing Of Red Sea×
- Bab 1 Kembali Untuk Menikah Denganmu
- Bab 2 Menyingkirkan Hambatan
- Bab 3 Berpegangan Tangan
- Bab 4 Gadis Lugu Yang Baik
- Bab 5 Lancang
- Bab 6 Ingin Mengatakan Sesuatu, Jangan Mengambil Pisau Dapur
- Bab 7 Jika Kamu Melawan Dia, Kamu Akan Mati
- Bab 8 Siapa Yang Memberimu Keberanian
- Bab 9 Apakah Membersihkan Kaki Itu Baik?
- Bab 10 Gadis Pemalu, Aku Tidak Akan Pernah Meninggalkanmu Dalam Hidup Ini
- Bab 11 Monster Bucin
- Bab 12 Istriku, Apakah Kamu Pernah Main Bombom Car
- Bab 13 Bedebah Yang Tidak Punya Mata
- Bab 14 Itu Karena Ibu Kita Menyayangiku
- Bab 15 Nyawaku Ini, Kelak Adalah Milikmu
- Bab 16 Dia, Datang
- Bab 17 Tiranosaurus
- Bab 18 Black Panther Datang
- Bab 19 Black Panther Dilumpuhkan
- Bab 20 Berlutut
- Bab 21 Aku adalah Sepiring Ikan Acar Kubis
- Bab 22 Penghinaan Bank Terhadap Ibu Mertua
- Bab 23 Siapa Berani Menindas Ibuku
- Bab 24 Black Naga Kembali, Pasti Akan Balas Dendam Untuk Adiknya
- Bab 25 Kakak Ipar, Tindakan Pengaman dan Pencegahan Harus Dilakukan Dengan Baik
- Bab 26 Pesta Keluarga, Jadi Keributan
- Bab 27 Ayah, Apa Aku Boleh Memukulnya
- Bab 28 Memutuskan Hubungan
- Bab 29 Wanita Harus Mengikuti Suaminya Setelah Menikah
- Bab 30 Tragedi Yang Disebabkan Oleh Sepiring Ayam Panggang
- Bab 31 Dua Kali Kesempatan
- Bab 32 Cloud Tidak Ada Di Sana
- Bab 33 Berlian Palsu
- Bab 34 Tempat Bakat Terpendam
- Bab 35 Rekrutmen
- Bab 36 Kuat
- Bab 37 Hubungan Suami Istri
- Bab 38 Mendapatkan Masalah
- Bab 39 Mengamati Kemajuan
- Bab 40 Dia Telah Kembali
- Bab 41 Membuktikan Diri Sendiri
- Bab 42 Membuat Janji
- Bab 43 Melakukan Hal Apapun
- Bab 44 Orang Gila Datang Lagi
- Bab 45 Lebih Hebat Daripada Yang Dibayangkan
- Bab 46 Ganti Rugi
- Bab 47 Makan Asbak
- Bab 48 Makan
- Bab 49 Semuanya Karenamu
- Bab 50 Agar Kamu Tidak Bisa Memelukku
- Bab 51 Aku Tidak Akan Mengampunimu
- Bab 52 Masuk Tanpa Izin
- Bab 53 Tanggung Jawab
- Bab 54 Maaf
- Bab 55 Melakukan Sesuatu
- Bab 56 Sangat Keji Sekali
- Bab 57 Kesal Bukan Main
- Bab 58 Datang Dengan Sendirinya
- Bab 59 Hitung Sampai Tiga
- Bab 60 Duduk Tidak Tenang, Berdiri Juga Tidak Tenang
- Bab 61 Pengikutku Hidup, Penantangku Mati
- Bab 62 Sombong
- Bab 63 Dimainkan Sampai Mati
- Bab 64 Tuan Ketiga Sudah Pulang
- Bab 65 Terlalu Brengsek
- Bab 66 Lihat Saja Sendiri
- Bab 67 Bukan Bukan
- Bab 68 Ditangkap
- Bab 69 Punya Masalah Hati
- Bab 70 Semut
- Bab 71 Celananya Lepaskan Juga
- Bab 72 Operasi Perubahan Kelamin
- Bab 73 Berubah Menjadi Wanita
- Bab 74 Tidak Akan Mengabaikan
- Bab 75 Tante
- Bab 76 Memanfaatkan Relasi
- BAB 77 Bergengsi
- BAB 78 Pantas miskin seumur hidup
- Bab 79 Bergaya
- Bab 80 Selamat ulang tahun
- Bab 81 Menggerakkan
- Bab 82 Memaksakan Transaksi
- Bab 83 Buang ke Tempat Pembuangan Sampah
- Bab 84 Tertarik
- Bab 85 Aku Adalah Suaminya
- Bab 86 Aku Pergi dengan Kalian
- Bab 87 Mengembangkan Hubungan
- Bab 88 Suami Aku Akan Segera Datang
- Bab 89 Tatapan Yang Sangat Mengerikan
- Bab 90 Kamu Dimana?
- Bab 91 Ciuman Pertama
- Bab 92 Kemakmuran
- Bab 93 Kacau
- Bab 94 Tidak Akan Terulang
- Bab 95 Merasa Bahaya
- Bab 96 Bar Dihancurkan
- Bab 97 Berjuang
- Bab 98 Bagaimana Baru Bisa Disebut Selebriti?
- Bab 99 Citra Yang Mulia
- Bab 100 Memasak Tofu Kesukaannya
- Bab 101 Menyembah Tiga Kali
- Bab 102 Itu Kode Nama Siapa?
- Bab 103 Sayang, Ayo Tidur!
- Bab 104 Apakah Kamu Membutuhkan Bantuan Dari Suamimu?
- Bab 105 Aku Adalah Suaminya
- Bab 106 Aku Adalah Aturannya
- Bab 107 Memberhentikannya Dari Jabatan CEO
- Bab 108 Menyukainya
- Bab 109 Datang Untuk Berdiskusi Dengan Kamu
- Bab 110 Habis Sudah
- Bab 111 Badut Pelompat
- Bab 112 Menghadiahi Mobil
- Bab 113 Maybach
- Bab 114 Saldo Rekening Adalah Nol
- Bab 115 Melewati Kesulitan
- Bab 116 Cloud Revengale Sudah Datang
- Bab 117 Sebuah Batu
- Bab 118 Wilayah Yang Diduduki
- Bab 119 Terlalu Banyak Omong Kosong
- Bab 120 Tidak Ada Yang Tersisa
- Bab 121 200 Juta Per Orang
- Bab 122 Membuat Masalah Untuk Orang Lain
- Bab 123 Mengatur Ulang
- Bab 124 Didirikan Sendiri
- Bab 125 Aku Memang Terlihat Biasa Saja
- Bab 126 Tuan Muda No 1 di Jiangzhou
- 127 Aroma Pembersih Lantai
- 128
- Bab 129 Membuat Dia Jatuh Cinta Padaku
- Bab 130 Aku Tidak Akan Kalah
- Bab 131 Efek Obat Sangat Ampuh
- Bab 132 Tidak Sanggup Menahan Efek Alkohol
- Bab 133 Manis Sekali
- Bab 134 Cinta Yang Dalam
- Bab 135 Benarkah Kamu Sangat Menyukainya?
- Bab 136 Masih Ada Dua Serangan
- Bab 137 Apakah Ini Masih Manusia?
- Bab 138 Langsung Ke Intinya
- Bab 139 Kata-Kata Emas
- Bab 140 Moral Dunia Semakin Memburuk
- Bab 141 Matilah Kalian
- Bab 142 Orangnya Sudah Datang
- Bab 143 Apakah Itu Manusia?
- Bab 144 Aku Menolak
- Bab 145 Serahkan Gadis Ini Padaku
- Bab 146 Sungguh Lemah
- Bab 147 Kakek, Tolong Aku
- Bab 148 Tidak Peduli Dia Serigala Atau Harimau
- Bab 149 Aku Akan Menjadi Anjing Untukmu
- Bab 150 Jangan Menyalahkan Orangku Yang Kejam
- Bab 151 Hanya Sekelompok Badut
- Bab 152 Aku Akan Menikah Denganmu
- Bab 153 Selamat Datang
- Bab 154 Raja Dunia Bawah Tanah
- Bab 155 Ikuti Aku Ke Sinra
- Bab 156 Mengapa Tidak Pergi Denganku
- Bab 157 Dewa Menghalangi, Membunuh Dewa
- Bab 158 Bekas Luka
- Bab 159 Kesempatan Emas
- Bab 160 Buka
- Bab 161 Mati!
- Bab 162 Berdiri Dengan Bangga
- Bab 163 Potong Kepala Anjing Dengan Tangan Sendiri
- Bab 164 Siapa Dia?
- Bab 165 Tidak Menyenangkan
- Bab 166 Perempuan Harus Di Bujuk
- Bab 167 Ciuman Cukup Lama
- Bab 168 Mati Di Sini
- Bab 169 Tangan Kanan
- Bab 170 Apakah Kamu Sudah Tidur?
- Bab 171 Sangat Sulit Dicari
- Bab 172 Bagaimana dengan 'Istriku'
- Bab 173 Menikmati Malam
- Bab 174 Aku Berhutan Nyawa Padamu
- Bab 175 Bukan Hanya Kamu Yang Jadi Anjingku
- Bab 176 Banyak Omong Kosong
- Bab 177 Sudah Sangat Tua
- Bab 178 Aku Takut
- Bab 179 Perbedaan Anjing
- Bab 180 Permen Kapas
- Bab 181 Aku Benci
- Bab 182 Masalah Nenek
- Bab 183 Membuatmu Menderita
- Bab 184 Apakah Kamu Tahu Siapa Aku?
- Bab 185 Putra Dan Cucu Berbakti
- Bab 186 Bores Resoda
- Bab 187 Masalah Dari Dalam
- Bab 188 Obat Tidur
- Bab 189 Mahakarya Anakku
- Bab 190 Tidak Penting
- Bab 191 Menggila
- Bab 192 Menikmati Sekarang
- Bab 193 Semua Habis