King Of Red Sea - Bab 102 Itu Kode Nama Siapa?

Dua buah pisau, dua buah pisau yang bersinar cahaya dingin.

Saat mengedipkan mata, pisau tersebut tiba-tiba muncul di udara!

"Shutttt!"

Cahaya pisau melintas sekilas!

Seperti seekor belalang yang melambaikan pisau yang tajam!

Menyerang ke kiri dan kanan Cloud!

Dua biji kuaci muncul dari tangan Cloud.

"Ding!"

"Dong!"

Setelah dua suara ini, dua pisau pengunci tenggorokan tiba-tiba memantul keluar!

Tangan, tangan Cloud.

Seperti lapisan awan yang bergolak, seperti air yang mengalir dengan deras.

Dengan lembut menepuk di tempat di atas pusar Sazam.

"Pong!"

Suara ini terdengar sangat berat, tetapi tubuh Sazam tidak terbang mundur.

Dia hanya menatap Cloud dengan kaget.

Pisau ganda yang selalu dia banggakan dan tidak pernah meninggalkan tubuhnya, jatuh ke tanah.

Dia tiba-tiba melangkah mundur, matanya penuh dengan ketidakpercayaan. Pada saat yang bersamaan, ada ketakutan di dalamnya!

Wajah Sazam pucat seperti orang tua yang baru saja sembuh dari penyakit serius dan seluruh tubuhnya gemetar.

"Kamu, kamu menghapus semua kemampuanku!?"

"Kamu lebih baik membunuhku saja!"

Cloud mengeluarkan sebuah kuaci dari sakunya.

Dia sambil makan kuaci, sambil berkata "Bukankah kamu sudah mengatakannya ketika kamu datang tadi?"

"Cara terbaik untuk menyiksa seseorang adalah membuatnya merasa hidup lebih sengsara daripada mati."

"Kamu dulu memanfaatkan pisau ganda untuk menerima banyak murid dan juga membunuh banyak orang."

"Saat kamu kembali ke Prontera, musuh yang telah kamu lukai dengan pisau ganda ini pasti akan mencarimu untuk balas dendam."

"Membunuhmu hanya akan mengotori tanganku dan kamu tidak pantas untukku melakukan hal seperti ini."

Setelah selesai berbicara, Cloud melihat jam tangannya lagi.

Cloud menoleh ke Johan dan berkata “Sisanya serahkan pada kalian."

Kelompok Johan telah bersiap-siap "Kak, tidak perlu khawatir, kami pasti akan menyelesaikan semuanya dengan benar!"

Hingga saat inilah Sazam memikirkan peringatan yang diberikan Bang Jago kepadanya.

Dia tidak pernah berpikir bahwa orang di depannya telah mencapai tingkat yang menakutkan, yang bahkan tidak bisa dia menjangkaunya.

Sekarang, di seluruh Sinra dan Prontera, mungkin hanya ada satu orang yang bisa bersaing dengan pemuda di depannya ini!

Ketika Sazam melihat Cloud buru-buru hendak pergi, dia buru-buru berteriak "Tunggu sebentar!"

"Aku ingin tahu, kamu pergi dengan terburu-buru, apakah ada sesuatu yang lebih penting untuk dilakukan? Apakah kamu ingin pergi menangani orang yang lebih kuat dariku?"

Cloud sudah berjalan ke pintu saat ini, dia berhenti sebentar dan berkata tanpa menoleh ke belakang.

"Aku pulang untuk makan malam, malam ini ada Tofu."

Sazam menatap Cloud yang pergi dengan linglung.

Tofu ? Ini nama kode dari siapa? Atau ini adalah tempat khusus di Sinra?

Sazam mungkin tidak akan tahu bahwa Tofu hanyalah hidangan terbaik Gavia di meja makan rumahnya sendiri.

Saat Cloud sedang makan di rumah, di kamar khusus sebuah restoran kelas atas di Prontera.

Revici sedang makan malam dengan seorang bintang yang mengenakan baju bermerek di seluruh tubuhnya.

Setiap gerakan Revici menunjukkan pesona seorang pria yang unik.

Setiap gerakannya membuat bintang di depannya terobsesi.

Pada saat ini, seseorang mengetuk pintu dari luar.

Kemudian, sekretaris berjalan masuk.

Dia berdiri di samping Revici dan mengucapkan beberapa kata dengan suara rendah.

Revici tersenyum "Di sini tidak ada orang luar, katakan saja."

Sekretaris itu melangkah mundur, berdiri tegak dan berkata kepada Revici.

"Sazam telah kalah."

"Dia secara pribadi membawa delapan muridnya dan puluhan master ke Sinra."

"Hasilnya, semua orang dipatahkan kaki dan tangan, kemudian dilempar ke dalam truk pembawa babi menuju Prontera."

Setelah mendengar perkataan ini, Revici tersenyum anggun "Sepertinya Grandy ini cukup kuat."

"Dia dapat diam-diam mengalahkan Sazam, ini menunjukkan bahwa dia pasti ada seseorang yang lebih kuat dari Sazam di sekitarnya."