King Of Red Sea - Bab 88 Suami Aku Akan Segera Datang

Gawat!

Gawat! gawat

Untuk bermain dengan wanita, Shinon rela menggunakan cara apa pun.

Jika Cloud tahu, maka konsekuensinya sangat tidak bisa dibayangkan!

Mereka harus dihentikan!

Pada saat yang sama, di Crown Hotel Sinra.

Gangster nakal itu menarik Aeris ke kamar presiden.

Dia mendorong Aeris dengan kuat ke tempat tidur besar yang empuk di kamar presiden.

"Manajer Umum Lehard, kamu harus melayani Tuan Muda kami dengan baik malam ini."

"Kalau tidak, maka giliran aku dan sekelompok anak buahku yang akan melayanimu."

Setelah melontarkan kata-kata ini, pemimpin gangster itu berjalan keluar dengan kerumunan gangster dengan senyum cabul di wajahnya.

Kemudian, Shinon mengenakan jas dan sepatu kulit masuk.

"Aiya, aku tidak menyangka kamu akan terbaring di tempat tidurku."

Shinon sudah tidak sabar lagi.

Setelah waktu yang singkat, benaknya semua penuh dengan Aeris.

Dia membayangkan bahwa setelah dia mengulurkan tangannya dan melepas pakaian Aeris, dia akan melihat pemandangan yang indah dan menggiurkan!

Shinon tidak bisa menunggu lagi.

Dia melepas dasinya dengan tergesa-gesa.

Sambil membuka kancing kancing di jasnya, dia berjalan menuju Aeris.

"Jangan datang! Jangan datang!"

Sudah ada tangisan di dalam suara Aeris.

Dia meraih bantal di sebelahnya dan terus mengayunnya.

Dan semakin dia seperti ini, senyum di wajah Shinon semakin cabul.

"Hehehehe, apakah kamu tidak tahu bahwa semakin wanita seperti ini, semakin mereka bisa membangkitkan hasrat pria untuk menaklukkan?"

"Juga, lihatlah kamu sekarang, bahkan jika kamu tidak melepas pakaianmu, itu masih sangat menarik."

"Aku benar-benar tidak tahan lagi, aku belum pernah melihat wanita semenarik kamu!"

“Benar-benar peri kecil!” Shinon menjulurkan lidahnya dan menjilat bibirnya.

Dia bahkan mengulurkan tangannya untuk menyeka air liur yang tersisa di sudut mulutnya.

Bukan hanya mulutnya yang basah, tapi seluruh tubuhnya juga basah.

"Kamu jangan mendekat, suamiku akan segera datang, dan dia tidak akan membiarkanmu pergi nanti!"

"Hahahaha!"

Shinon tertawa keras: "Maksudmu menantu yang tidak berdaya itu?"

"Lebih baik jika dia tidak datang, kalau dia datang, aku akan berada di depannya, dan memainkan kamu dari awal hingga akhir."

"Pemandangan seperti itu, sangat menyenangkan jika dipikirkan!"

"Karena dia belum datang sekarang, ayo main dua game dan pemanasan dulu!"

Shinon mulai mengulurkan tangannya saat ini untuk melepaskan ikat pinggangnya.

"Aku tidak tahan lagi, kamu benar-benar sangat menggoda!"

Aeris meraih bantal dan barang-barang di sebelahnya, dan terus melemparnyanya.

Saat Shinon perlahan melepas celananya, keempat pengawal yang menjaga di pintu tiba-tiba merasa punggungnya sedikit dingin.

Salah satu dari mereka tidak bisa membantu tetapi mengulurkan tangan dan menyentuh bagian belakang kepalanya.

Dia bertanya: "Aneh, apakah kalian merasa tiba-tiba menjadi dingin?"

Sebelum orang-orang di samping menjawab, mereka melihat seseorang berjalan perlahan tidak jauh dari koridor.

Kecepatannya tidak cepat, dan dan langkahnya juga tidak besar.

Tetapi entah kenapa, hanya beberapa kedipan saja, orang sudah sampai di depan mereka.

"Bocah! Apakah kamu tahu di mana ini? Keluar dari sini!"

"Jika kamu mengganggu kenikmatan tuan muda kita, takutnya ……"

Sebelum pengawal itu selesai berbicara, tangan Cloud tiba-tiba terulur dan meraih mulut lawan.

"Retak!"

Tulang wajah pengawal langsung dihancurkan oleh lima jari Cloud!

Cloud menjentikkan tangannya, dan menembak kepala pengawal lain di sampingnya lagi.

Tiba-tiba, tubuh pengawal itu terus menerus berputar di udara dan jatuh ke tanah di koridor yang jaraknya sepuluh meter.

Sebelum pengawal yang tersisa bereaksi. Cloud mengangkat kakinya dan menendang pintu solid dari kamar presiden secara langsung!

Bang!

Angin dingin "desir" mengikuti Cloud dan bertiup ke dalam kamar presiden.