King Of Red Sea - Bab 146 Sungguh Lemah

Tapi dia masih menatap Master Roli dengan mata pantang menyerah.

Ada penghinaan yang dalam di tatapan Master Roli.

Dia meletakkan kedua tangannya di punggung dan berkata dengan dingin "Dengan bela diri yang tidak ada apa-apanya ini, kamu masih berani menunjukkan kejelekanmu."

"Wanita sungguh wanita, apa lagi yang bisa mereka lakukan selain tidur dengan pria?"

"Karena Tuan Veda tertarik dengan kalian, kalian seharusnya melebarkan kaki dan melayani Tuan Veda dengan baik."

Pada saat ini, Revici berjalan perlahan dengan orang " Master Roli benar, wanita hanya untuk melayani pria."

"Aku sudah menyiapkan kamera full HD 360 derajat tanpa halang."

"Kamera itu dapat merekam dengan jelas setiap gerakan kita berdua di tempat tidur."

"Saat itu, aku akan menggunakan bioskop besar dan menunjukkannya kepada suami kamu."

Aeris berkata dengan dingin "Suamiku pasti akan datang untuk menyelamatkanku!"

"Hahaha!" Revici tertawa terbahak-bahak "Di mana suamimu? Di mana orangnya? Suruh dia keluar!"

Suara yang keras!

Revici dipotong oleh suara keras yang tiba-tiba.

Hembusan angin!

Hembusan angin yang kencang!

Taman yang berantakan penuh dengan bunga dan dedaunan!

Angin!

Angin kencang!

Pengawal itu menyipitkan matanya.

Revici terhuyung!

"Dari mana angin itu berasal!?"

Revici mengutuk dengan kesal.

Pada saat ini, dia tanpa sadar mengangkat kepalanya.

Helikopter!

Tidak tahu sejak kapan, di atas kepala mereka muncul sebuah helikopter.

Helikopter tidak pergi atau mendarat.

Tetapi terus melayang di atas kepala mereka.

"Lihat! Ada seseorang di sana." Teriak seorang pengawal.

Karena helikopter itu relatif tinggi dan angin kencang membuat semua orang menyipit dan tidak bisa melihat penampilan orang tersebut.

Ketika Aeris melihat sosok ini, dia tersenyum.

Itu dia!

Dia sudah datang!

Seutas tali tiba-tiba dilempar dari helikopter.

Kemudian, orang di helikopter itu turun dengan cepat sambil memegang tali.

Sebelum semua orang bereaksi, hanya terdengar suara "Bang!"

Dia, seperti dewa!

Sosok itu tinggi dan agung!

Wajah yang akrab menghadapi Aeris.

"Istriku, aku sudah datang."

Saat berbicara pada Aeris, dia tersenyum.

Dan saat dia berbalik, angin yang awalnya kencang tiba-tiba menjadi sedingin es!

Satu tatapan, hanya dengan satu tatapan.

Para pengawal yang masih berdiri, mundur dua langkah pada saat bersamaan!

Tidak ada yang berani menatap langsung ke matanya!

“Aeris, kalian masuk ke mobil dulu, biarkan aku menyelesaikan semuanya.” Cloud dengan lembut berkata.

“Huh, masih ingin berpura-pura menakuti orang!” Begitu suara Master Roli jatuh, dia tiba-tiba melompat tinggi.

Berputar.

Tubuhnya melayang di udara, membuat beberapa putaran.

Kaki kanannya membuat lengkungan tajam di udara.

Menuju dahi Cloud dan menyapu miring!

Bang!

Master Roli dengan jelas merasakan bahwa kakinya telah menendang sesuatu dan dia mencibir di udara.

“Sungguh Lemah.”

Pada saat tubuh Master Roli hendak jatuh ke tanah, dia tiba-tiba merasakan sakit yang menusuk di kakinya.

"Kreg!!"