King Of Red Sea - Bab 166 Perempuan Harus Di Bujuk

Sinra, camp pelatihan Cloud.

Sejak melihat kekuatan bertarung Cloud yang menakutkan seperti Tyrannosaurus, Kurumi dan Melvin telah bergabung dengan camp pelatihan dibawah bimbingan Ernes.

Dua wanita, Kurumi dan Tessa, telah menjadi pemandangan yang indah bagi tim pria.

Tapi di tempat latihan, Cloud tidak menganggap mereka sebagai wanita.

Intensitas latihan mereka sama dengan yang lainnya.

Hanya setelah benar-benar mencoba program pelatihan yang mengerikan dari Cloud, Kurumi dan Melvin akan tahu mengapa anak buah Cloud bisa bertarung begitu hebat!

Selama lima hari berturut-turut, mereka berada di tempat latihan, terus mendorong diri mereka melewati batas limit mereka.

Sampai akhirnya ada berita datang dari ibu kota provinsi, Bos Eren bangun.

Kurumi berharap Cloud bisa kembali ke ibu kota provinsi bersamanya.

Namun, Cloud menolak.

Cloud sekarang ingin menjadi seperti Denzel, menjadi seperti semen untuk menempel tembok, selalu berada di sisi istrinya setiap hari.

Karena kejadian di sauna waktu itu, karena Denzel tiba-tiba menerobos masuk kedalam ruangan sauna, Aeris tidak pergi kemana-mana untuk beberapa hari.

Aeris tidak berani menatap Cloud selama beberapa hari.

Setiap malam Cloud bertingkah seperti ‘burung yang kedingingan’, meringkuk di sudut ruangan sambil berkata “Dingin, dingin, dingin.”

Tapi Aeris tetap mengabaikannya.

Dalam dua hari terakhir, Cloud sedang memikirkan bagaimana cara mendapatkan perhatian istrinya?

Bagaimana mungkin aku bisa terganggu dengal hal sepele seperti ini.

Kembali di gedung Grup Linggar, Cloud bertemu Denzel di lobi.

Dari kejauhan, Denzel melambai pada Cloud: "Kakak ipar!"

Cloud tidak begitu memperhatikannya dan berbalik untuk segera masuk ke lift.

Denzel berlari dan meraih tangan Cloud: "Kakak ipar, aku lihat bahwa saudara perempuanku telah mengabaikan kamu selama dua hari terakhir ini."

"Apakah kamu merasa hampa dan kesepian sekarang?"

"Apakah kamu merasa seperti kucing atau anak anjing yang telah dibuang? Apakah itu. .."

Sebelum Denzel selesai berbicara, Cloud menoleh dan berkata.

"Aku mau bertanya, jika laki-laki dan wanita bersenang-senang bersama di ranjang itu dinamakan ‘seks."

"Lalu apa namanya jika dua laki-laki bersenang-senang bersama di ranjang?"

Denzel tercengang sejenak.

Saat ini, Cloud berkata: "Pergi sana!"

Pintu lift terbuka setelah Cloud selesai berbicara.

Cloud segera masuk, sementara Denzel juga ikut masuk dengan senyum nakal di wajahnya.

"Kakak ipar, kakak ipar, biarkan aku memberitahumu, perempuan itu harus dibujuk dulu biar luluh."

"Selama kamu membujuknya dengan benar, pasti bisa mendapatkan hubungan seks yang kamu impikan."

"Bahkan jika ada sedikit penolakan, tujuh hari 7 malam, walaupun hujan atau cerah pasti berhasil!"

Sebelum Cloud bisa berbicara, Denzel mendekatkan mulutnya ke telinga Cloud lagi dan berbisik.

"Kakakku adalah orang yang sangat emosional, cara terbaik untuk menyenangkannya adalah dengan menulis surat cinta."

Selagi berbicara, Denzel mengeluarkan selembar kertas dari sakunya.

"Kakak ipar, aku telah menyiapkan surat cinta untukmu, aku akan membacakannya untuk kamu biar kamu menilai."

Setelah berkata seperti itu, Denzel membaca kata-kata di atas kertas dengan ekspresi yang mempesona.

"Dari pertama kali aku melihatmu, aku tidak bisa menahan perasaanku, entah kenapa, aku sangat jatuh cinta padamu. .."

"Plakkk!"

Cloud menampar mulut Denzel.

"Kakak ipar, kenapa kamu memukulku?"

Cloud berkata dengan ringan, "Ada nyamuk."

Aeris keluar dari kantornya dan melewati kantor kecil tempat Cloud biasanya bermalas-malasan.

Melihat bahwa Cloud tidak ada di sana, dia sedikit mengkerutkan alisnya yang cantik.

Dia bertanya pada Stefani, dan Stefani juga menggelengkan kepalanya, mengatakan bahwa dia juga belum melihat Cloud.

Ngomong-ngomong, Aeris masih belum berbicara dengan Cloud selama tiga hari.

Di satu sisi, karena perusahaan memiliki banyak urusan yang harus ditangani.

Di sisi lain, dia sendiri agak pemalu.

Karena Denzel merusak suasanya yang sudah sangat bagus waktu itu.

Saat dia memikirkannya sekarang, dia merasa pipinya berubah memerah.

Pada saat ini, Stefani tiba-tiba memanggil "Kak Cloud".

Aeris menoleh dan melihat bahwa melihat Cloud berjalan mendekat dari jauh.

Aeris hendak menyapa Cloud.

Cloud pura-pura tidak melihatnya, lalu Cloud meminta beberapa lembar kertas dan pena kepada Stefani.

Kemudian, Cloud menoleh dan memasuki ruangan kecilnya, mengambil pena dan menulis sesuatu dengan sangat serius.

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu