King Of Red Sea - Bab 72 Operasi Perubahan Kelamin

“Adik kecil, aku perkenalkan diri dulu.”

“Nama inggris aku agak panjang, kamu boleh memanggil aku Christina.”

“Aku juga ada nama di dalam negeri .”

“Karena marga suamiku adalah Dio, jadi aku mengikuti marganya.”

“Namaku Fira Dio.”

“Aku sama seperti suamiku, sama-sama sebagai dokter ahli ortopedi dan ahli saraf.”

“Namun pada saat yang sama aku masih memiliki identitas lainnya.”

“Aku adalah CEO untuk asosiasi operasi perubahan kelamin di Thailand.”

“Sekarang anda dapat menenangkan batin dulu, lima jam kemudian kamu akan menyambut kehidupan yang baru !”

Vincent melotot kedua matanya, dia ingin membuka mulutnya dan menjerit.

Namun saat ini dia bahkan tidak memiliki tenaga untuk mengedipkan mata.

Fira menunduk kepala dan menghampiri telinga Vincent.

Kedua bibirnya yang merah dan seksi sedikit terbuka.

Setelah itu dia berkata dengan suara yang sedikit kasar "Aku kasih tahu sebuah rahasia kecil padamu, kakak ya, dulu juga seorang pria sepertimu.”

“Jangan menantang, terbukalah hatimu.”

“Tidak lama kemudian kamu akan menyadari, sebenarnya menjadi wanita jauh lebih seru daripada menjadi pria.”

Tidak !

Tidak !

Tidak !

Operasi Casius sudah berhasil dengan waktu lebih kurang tiga jam.

Pelaksanaan operasi sangat berhasil, sekitar satu jam kemudian Casius sudah bisa keluar dari rumah sakit.

Pada kamar VIP di rumah sakit, Bram sedang memesan kepada Gavia mengenai beberapa prosedur perawatan.

Tidak lama kemudian, pintu kamar pasien terbuka.

Fira yang memiliki postur tubuh seksi dan riasan menggoda di wajah sedang berjalan masuk degan mengenakan jas putih.

Setelah masuk ke dalam kamar dan melihat Cloud, dia langsung mengedipkan mata untuk menggoda Cloud.

“Cloud, lama sekali tidak bertemu. Kamu semakin tampan dibandingkan pertemuan kita pada sebelumnya.”

Kalimat dari Fira membuat Aeris langsung menoleh kepalanya.

Dia menatap Cloud dengan tatapan kebingungan.

Bahkan Gavia dan Casius juga menatap dokter seksi tersebut dengan reaksi kaget.

Setelah itu Bram memperkenalkan kepada semua orang "Ini istriku, Christina.”

Pada saat mendengar bahwa wanita tersebut adalah istrinya Bram, Casius dan Gavia sama-sama menghela nafas lega.

Bram dan istrinya tidak bermaksud lama menetap di sini.

Prosedur perawatan pada selanjutnya, tentu saja diserahkan kepada wakil dekan.

Sebelum waktunya makan malam, suami istri tersebut sudah pamit terlebih dahulu.

Cloud membawa Aeris makan di restoran terdekat.

Pada saat makan, Cloud menyadari suara hati Aeris yang cenderung murung dan tidak terlalu senang.

“Kenapa ?”

Aeris tidak berbicara, tangannya yang memegang sumpit terus memasukkan nasi ke dalam mulut.

Sudut bibir Cloud semakin menarik ke atas.

Dia sedang tersenyum.

Setelah itu Cloud sengaja mengangkat hidung dan mencium aroma di udara "Asam sekali baunya.”

Aeris juga menggerakkan hidungnya yang mancung.

“Tidak ada, kenapa aku tidak mencium baunya ?”

Cloud menghampiri wajah Aeris, kemudian tersenyum dan berkata "Kenapa tidak ada pula ? Aku mencium bau asam cemburu yang sangat kuat.”

Aeris langsung mencibir kedua bibirnya, kemudian menoleh kepalanya untuk mengabaikan Cloud.

“Aku mana ada cemburu, kita hanya berpura-pura sebagai suami istri saja.”

“Lagi pula aku juga tidak dapat mengatur kamu, kamu mau buat apa juga bisa.”

Aeris melontarkan kata-kata dengan nada sindiran.

Bibirnya yang mencibir membuat orang lain semakin ingin menciumnya.

Pada saat ini Cloud berkata kepadanya dengan nada bermain "Aku ada sebuah rahasia kecil, kamu mau dengar tidak ?”

“Aku tidak mau !”

“Tetapi rahasia kecil ini berhubungan dengan Christina yang seksi itu.”

“Hm, aku tidak ingin mendengar cerita asmara orang lain.”

Reaksi Aeris yang sedang cemburu, malahan terkesan sangat imut apabila di dalam pandangan Cloud.