King Of Red Sea - Bab 188 Obat Tidur
Begitu nama Casius disebut, Jared mengertakkan giginya: "Bukan hanya hubungan yang tidak baik, jika aku punya kesempatan, aku pasti ingin mengulitinya hidup-hidup."
Raksa tersenyum dingin: "Bagaimana jika aku memberikanmu kesempatan untuk membunuh saudaramu dengan tanganmu sendiri?"
Jared berhenti, dengan ekspresi senang: "Aku akan membunuh siapa pun yang tuan minta untuk dibunuh."
Raksa sangat puas dengan jawaban Jared: "Bagus, sikap seperti itu yang kumau darimu."
"Aku berjanji setelah Casius mati, aku akan memberi kamu setengah dari saham Linggar Grup."
"Dan aku akan membiarkanmu kembali ke Sinra untuk memimpin Linggar Grup, dan mengambil kembali posisismu di Tazma !"
"Terima kasih tuan."
Keluarga Jared tidak dalam keadaan baik di ibu kota provinsi baru-baru ini.
Beberapa waktu lalu, bisnis yang diserahkan Raksa kepada mereka dirusak oleh Linggar Grup.
Sekarang dia dapat kesempatan bagus untuk membalas.
Bisa membunuh Casius dengan tangannya sendiri.
Bahkan jika diperintahkan untuk membunuh semua keluarga Casius, dia bersedia melakukannya!
Bagaimanapun, dia ingin membunuh Casius sudah lebih dari sepuluh tahun yang lalu.
Kembali ke rumah, Jared dan Reinhard, anak dan ayah ini diam-diam mendiskusikan cara mengirim Antai ke rumah sakit.
"Ayah, haruskah kita membuat kakek mabuk?"
Jared menggelengkan kepalanya: "Kakekmu selalu minum dengan sangat baik."
"Walaupun total minuman kita berdua di gabungkan, dia masih bisa menahannya."
"Bukan dia yang akan dibawa ke rumah sakit, tapi kita berdua yang akan masuk duluan."
Reinhard berkata lagi: "Kalau begitu gunakan obat tidur untuk membuatnya lengah dan membawa dia ke rumah sakit untuk pemeriksaan lambung."
“Kurasa itu bisa berhasil.” Jared mengangguk.
"Ayah, kamu tidak boleh berbelas kasihan kali ini."
"Setelah paman kedua meninggal, keluarga kita akan dapat kembali ke Sinra."
"Dengan dukungan Keluarga Veda di belakang kita, kita pasti bisa menjadi pemimpin di Sinra."
"Mulai sekarang di Sinra, kita bisa berjalan bebas dan melakukan apa saja yang kita mau!"
Setelah mendengar kata-kata Reinhard, Jared hanya bisa berkata: "Kamu tidak perlu mengatakan tentang masalah ini, aku juga tahu."
"Saat itu, kakekmu dan paman kedua kamu sudah hampir meninggal!"
"Paman kedua kamu mengalami kecelakaan mobil, dan aku yang merencanakan itu, awalnya itu digunakan untuk membunuh kakekmu."
"Aku tidak menyangka paman keduamu akan menyelamatkan kakekmu pada saat kritis."
Mata Jared menunjukkan ekspresi muram: "Namun, kali ini dia tidak punya kesempatan lagi!"
Pada saat ini, pintu kamar tiba-tiba terbuka.
Antai berjalan dengan penuh emosi, dan menunjuk ke arah Jared dengan tangan gemetar: "Kamu penghianat! Aku sudah membesarkanmu selama bertahun-tahun, beraninya kamu memperlakukanku seperti ini!"
Melihat Antai datang tiba-tiba, Jared terkejut, tetapi dia dengan cepat mencibir.
"Ya, ya, kamu telah membesarkan aku selama bertahun-tahun, lalu kenapa?"
"Uang yang kamu peroleh dari awal semua berasal dari ayahku."
"Jika bukan karena ayahku, kamu akan tetap menjadi sampah yang dibuang di sudut jalan dan hanya mendirikan warung pinggir jalan!"
Reinhard tercengang sejenak.
Dia menatap Jared dengan tatapan kosong: "Ayah, apa maksudnya?"
Masalahnya telah mencapai titik ini, dan Jared tidak ingin menyembunyikannya lagi.
Dia memandang Reinhard: "Reinhard, aku beritahu kamu, orang tua ini bukan kakek kamu."
"Kakekmu sudah meninggal lebih dari 40 tahun yang lalu."
"Orang tua di depanmu ini adalah saudara laki-laki dari kakekmu."
"Setelah kakekmu meninggal, aku dibesarkan olehnya dan aku bahkan mengganti nama belakangku."
Mendengar ini, Reinhard tiba-tiba mengulurkan tangannya dan menepuk pahanya: "Ternyata kamu bukan kakekku, masalah ini jadih jauh lebih mudah!"
Reinhard tampak bersemangat: "Ayah, mari kita beri dia obat tidur sekarang! Beri yang banyak!"
Setelah dia mengatakan ini, Reinhard menarik Antai masuk dan pada saat yang sama menutup pintu lalu dikunci.
Antai menunjuk ke dua orang itu dengan tangan gemetar: "Kamu, kamu..."
Dia tidak bisa berbicara dan dia bolak-balik, dia penuh dengan penyesalan dan kemarahan!
Antai dipojokan oleh Jared.
"Selama bertahun-tahun, aku selalu memperlakukan kamu seperti anakku sendiri."
"Aku selalu berencana untuk menyerahkan seluruh perusahaan kepada kalian berdua."
"Kenapa kamu tega melakukan ini padaku? Bukankah aku sudah memperlakukan kamu dan anakmu dengan baik selama bertahun-tahun?"
Jared tertawa keras: "Bagus, bagus, lalu kenapa?"
"Perusahaan itu tidak akan jadi milikku jika kamu belum mati!"
Reinhard sudah mengeluarkan dua botol pil tidur dari laci di sampingnya saat ini.
Novel Terkait
My Beautiful Teacher
Haikal ChandraMenantu Hebat
Alwi GoDoctor Stranger
Kevin WongPejuang Hati
Marry SuInventing A Millionaire
EdisonHabis Cerai Nikah Lagi
GibranBack To You
CC LennyKing Of Red Sea×
- Bab 1 Kembali Untuk Menikah Denganmu
- Bab 2 Menyingkirkan Hambatan
- Bab 3 Berpegangan Tangan
- Bab 4 Gadis Lugu Yang Baik
- Bab 5 Lancang
- Bab 6 Ingin Mengatakan Sesuatu, Jangan Mengambil Pisau Dapur
- Bab 7 Jika Kamu Melawan Dia, Kamu Akan Mati
- Bab 8 Siapa Yang Memberimu Keberanian
- Bab 9 Apakah Membersihkan Kaki Itu Baik?
- Bab 10 Gadis Pemalu, Aku Tidak Akan Pernah Meninggalkanmu Dalam Hidup Ini
- Bab 11 Monster Bucin
- Bab 12 Istriku, Apakah Kamu Pernah Main Bombom Car
- Bab 13 Bedebah Yang Tidak Punya Mata
- Bab 14 Itu Karena Ibu Kita Menyayangiku
- Bab 15 Nyawaku Ini, Kelak Adalah Milikmu
- Bab 16 Dia, Datang
- Bab 17 Tiranosaurus
- Bab 18 Black Panther Datang
- Bab 19 Black Panther Dilumpuhkan
- Bab 20 Berlutut
- Bab 21 Aku adalah Sepiring Ikan Acar Kubis
- Bab 22 Penghinaan Bank Terhadap Ibu Mertua
- Bab 23 Siapa Berani Menindas Ibuku
- Bab 24 Black Naga Kembali, Pasti Akan Balas Dendam Untuk Adiknya
- Bab 25 Kakak Ipar, Tindakan Pengaman dan Pencegahan Harus Dilakukan Dengan Baik
- Bab 26 Pesta Keluarga, Jadi Keributan
- Bab 27 Ayah, Apa Aku Boleh Memukulnya
- Bab 28 Memutuskan Hubungan
- Bab 29 Wanita Harus Mengikuti Suaminya Setelah Menikah
- Bab 30 Tragedi Yang Disebabkan Oleh Sepiring Ayam Panggang
- Bab 31 Dua Kali Kesempatan
- Bab 32 Cloud Tidak Ada Di Sana
- Bab 33 Berlian Palsu
- Bab 34 Tempat Bakat Terpendam
- Bab 35 Rekrutmen
- Bab 36 Kuat
- Bab 37 Hubungan Suami Istri
- Bab 38 Mendapatkan Masalah
- Bab 39 Mengamati Kemajuan
- Bab 40 Dia Telah Kembali
- Bab 41 Membuktikan Diri Sendiri
- Bab 42 Membuat Janji
- Bab 43 Melakukan Hal Apapun
- Bab 44 Orang Gila Datang Lagi
- Bab 45 Lebih Hebat Daripada Yang Dibayangkan
- Bab 46 Ganti Rugi
- Bab 47 Makan Asbak
- Bab 48 Makan
- Bab 49 Semuanya Karenamu
- Bab 50 Agar Kamu Tidak Bisa Memelukku
- Bab 51 Aku Tidak Akan Mengampunimu
- Bab 52 Masuk Tanpa Izin
- Bab 53 Tanggung Jawab
- Bab 54 Maaf
- Bab 55 Melakukan Sesuatu
- Bab 56 Sangat Keji Sekali
- Bab 57 Kesal Bukan Main
- Bab 58 Datang Dengan Sendirinya
- Bab 59 Hitung Sampai Tiga
- Bab 60 Duduk Tidak Tenang, Berdiri Juga Tidak Tenang
- Bab 61 Pengikutku Hidup, Penantangku Mati
- Bab 62 Sombong
- Bab 63 Dimainkan Sampai Mati
- Bab 64 Tuan Ketiga Sudah Pulang
- Bab 65 Terlalu Brengsek
- Bab 66 Lihat Saja Sendiri
- Bab 67 Bukan Bukan
- Bab 68 Ditangkap
- Bab 69 Punya Masalah Hati
- Bab 70 Semut
- Bab 71 Celananya Lepaskan Juga
- Bab 72 Operasi Perubahan Kelamin
- Bab 73 Berubah Menjadi Wanita
- Bab 74 Tidak Akan Mengabaikan
- Bab 75 Tante
- Bab 76 Memanfaatkan Relasi
- BAB 77 Bergengsi
- BAB 78 Pantas miskin seumur hidup
- Bab 79 Bergaya
- Bab 80 Selamat ulang tahun
- Bab 81 Menggerakkan
- Bab 82 Memaksakan Transaksi
- Bab 83 Buang ke Tempat Pembuangan Sampah
- Bab 84 Tertarik
- Bab 85 Aku Adalah Suaminya
- Bab 86 Aku Pergi dengan Kalian
- Bab 87 Mengembangkan Hubungan
- Bab 88 Suami Aku Akan Segera Datang
- Bab 89 Tatapan Yang Sangat Mengerikan
- Bab 90 Kamu Dimana?
- Bab 91 Ciuman Pertama
- Bab 92 Kemakmuran
- Bab 93 Kacau
- Bab 94 Tidak Akan Terulang
- Bab 95 Merasa Bahaya
- Bab 96 Bar Dihancurkan
- Bab 97 Berjuang
- Bab 98 Bagaimana Baru Bisa Disebut Selebriti?
- Bab 99 Citra Yang Mulia
- Bab 100 Memasak Tofu Kesukaannya
- Bab 101 Menyembah Tiga Kali
- Bab 102 Itu Kode Nama Siapa?
- Bab 103 Sayang, Ayo Tidur!
- Bab 104 Apakah Kamu Membutuhkan Bantuan Dari Suamimu?
- Bab 105 Aku Adalah Suaminya
- Bab 106 Aku Adalah Aturannya
- Bab 107 Memberhentikannya Dari Jabatan CEO
- Bab 108 Menyukainya
- Bab 109 Datang Untuk Berdiskusi Dengan Kamu
- Bab 110 Habis Sudah
- Bab 111 Badut Pelompat
- Bab 112 Menghadiahi Mobil
- Bab 113 Maybach
- Bab 114 Saldo Rekening Adalah Nol
- Bab 115 Melewati Kesulitan
- Bab 116 Cloud Revengale Sudah Datang
- Bab 117 Sebuah Batu
- Bab 118 Wilayah Yang Diduduki
- Bab 119 Terlalu Banyak Omong Kosong
- Bab 120 Tidak Ada Yang Tersisa
- Bab 121 200 Juta Per Orang
- Bab 122 Membuat Masalah Untuk Orang Lain
- Bab 123 Mengatur Ulang
- Bab 124 Didirikan Sendiri
- Bab 125 Aku Memang Terlihat Biasa Saja
- Bab 126 Tuan Muda No 1 di Jiangzhou
- 127 Aroma Pembersih Lantai
- 128
- Bab 129 Membuat Dia Jatuh Cinta Padaku
- Bab 130 Aku Tidak Akan Kalah
- Bab 131 Efek Obat Sangat Ampuh
- Bab 132 Tidak Sanggup Menahan Efek Alkohol
- Bab 133 Manis Sekali
- Bab 134 Cinta Yang Dalam
- Bab 135 Benarkah Kamu Sangat Menyukainya?
- Bab 136 Masih Ada Dua Serangan
- Bab 137 Apakah Ini Masih Manusia?
- Bab 138 Langsung Ke Intinya
- Bab 139 Kata-Kata Emas
- Bab 140 Moral Dunia Semakin Memburuk
- Bab 141 Matilah Kalian
- Bab 142 Orangnya Sudah Datang
- Bab 143 Apakah Itu Manusia?
- Bab 144 Aku Menolak
- Bab 145 Serahkan Gadis Ini Padaku
- Bab 146 Sungguh Lemah
- Bab 147 Kakek, Tolong Aku
- Bab 148 Tidak Peduli Dia Serigala Atau Harimau
- Bab 149 Aku Akan Menjadi Anjing Untukmu
- Bab 150 Jangan Menyalahkan Orangku Yang Kejam
- Bab 151 Hanya Sekelompok Badut
- Bab 152 Aku Akan Menikah Denganmu
- Bab 153 Selamat Datang
- Bab 154 Raja Dunia Bawah Tanah
- Bab 155 Ikuti Aku Ke Sinra
- Bab 156 Mengapa Tidak Pergi Denganku
- Bab 157 Dewa Menghalangi, Membunuh Dewa
- Bab 158 Bekas Luka
- Bab 159 Kesempatan Emas
- Bab 160 Buka
- Bab 161 Mati!
- Bab 162 Berdiri Dengan Bangga
- Bab 163 Potong Kepala Anjing Dengan Tangan Sendiri
- Bab 164 Siapa Dia?
- Bab 165 Tidak Menyenangkan
- Bab 166 Perempuan Harus Di Bujuk
- Bab 167 Ciuman Cukup Lama
- Bab 168 Mati Di Sini
- Bab 169 Tangan Kanan
- Bab 170 Apakah Kamu Sudah Tidur?
- Bab 171 Sangat Sulit Dicari
- Bab 172 Bagaimana dengan 'Istriku'
- Bab 173 Menikmati Malam
- Bab 174 Aku Berhutan Nyawa Padamu
- Bab 175 Bukan Hanya Kamu Yang Jadi Anjingku
- Bab 176 Banyak Omong Kosong
- Bab 177 Sudah Sangat Tua
- Bab 178 Aku Takut
- Bab 179 Perbedaan Anjing
- Bab 180 Permen Kapas
- Bab 181 Aku Benci
- Bab 182 Masalah Nenek
- Bab 183 Membuatmu Menderita
- Bab 184 Apakah Kamu Tahu Siapa Aku?
- Bab 185 Putra Dan Cucu Berbakti
- Bab 186 Bores Resoda
- Bab 187 Masalah Dari Dalam
- Bab 188 Obat Tidur
- Bab 189 Mahakarya Anakku
- Bab 190 Tidak Penting
- Bab 191 Menggila
- Bab 192 Menikmati Sekarang
- Bab 193 Semua Habis