King Of Red Sea - Bab 75 Tante

Setelah mendengar jaminan dari Raksa, dalam hati Antai juga menghela nafas lega.

Dia buru-buru meminta maaf :”Terima kasih Tuan Veda, terima kasih Tuan Veda.”

“Tetapi, kalian tidak perlu kembali lagi ke kota Sinra, aku yang akan mengabari Dio.”

“Bukannya Tazma Grup ingin menetap di Prontera ya, kebetulan aku memiliki sebuah proyek yang bisa menyerahkan kepada kalian.”

Setelah mendengar bahwa dapat mengembangkan bisnis di Protera, Antai dan anak cucunya pulang dengan hati yang gembira.

Tidak lama kemudian, sebuah pintu kecil yang berada di samping ruang tamu terbuka.

Seorang pria muda dan tampan yang mengenakan setelan jas dan kacamata sedang berjalan menghampiri.

Pria tampan tersebut adalah cucu sulung dari Raksa yang memiliki julukan sebagai ‘tuan muda pertama di Jiangzhou ’. Namanya pria tampan tersebut adalah Revici Veda.

“Kakek memang hebat sekali ! Sinra adalah sebuah kesempatan yang dapat menghasilkan keuntungan besar.”

“Kita dapat memanfaatkan kesempatan kali ini, lalu menyalurkan kekuasaan keluarga kita ke dalam Sinra.”

“Lalu mengendalikan seluruh ekonomi di kota Sinra.”

Raksa sedang tersenyum dan mengelus kumis panjangnya :”Posisi kota Sinra sangat spesial, sangat cocok untuk menjalankan pembangunan. Aku sudah mengambil keputusan, kamu yang mengendalikan Tazma Grup di kota Sinra.”

“Kakek tenang saja, aku pasti tidak akan mengecewakan harapan kakek.”

Raksa sepertinya teringat sesuatu, kemudian berkata dengan nada datar :”Oh ya, dengan bahasa Antai, Casius dan anak perempuannya juga memiliki kemampuan, kamu lihat saja apakah bisa menaklukkan mereka.”

Dalam isu yang tersebar di Sinra, Revici memiliki kemampuan yang dapat menaklukkan semua gadis muda.

Asalkan wanita tersebut telah menjadi target Revici, pastinya akan jatuh cinta kepada Revici dalam waktu terdekat.

Pada waktu dekat ini, Revici bahkan memiliki hubungan dengan belasan wanita cantik dalam waktu yang sama, kesannya sangat santai dan tenang.

Dia sudah bosan terhadap gadis manja yang berpakaian norak, sehingga lumayan seru juga apabila mengganti selera.

Setelah berpikir demikian, sudut bibir Revici menarik sebuah senyuman sinis :”Baik, aku pasti akan menuruti perintah kakek.”

……

Rumah tua Gavia berada pada sebuah kota kecil di samping Sinra.

Tempat tersebut berdekatan dengan laut, dikarenakan posisinya yang agak terpencil, sehingga kemampuan ekonomi juga tidak maju seperti kota Sinra.

Setelah meninggalkan jalan raya, mobil berkendara di perjalanan yang agak tua dan sempit.

Dalam pandangan Gavia, semua bangunan tua tersebut malahan penuh dengan kenangan.

Pada sepanjang perjalanan, Gavia selalu menoleh ke arah Aeris yang duduk di sampingnya, kemudian mengenalkan berbagai bangunan tua tersebut kepada dirinya.

“Aeris, lihat di depan itu, itu adalah bangunan sekolah menengah ibu.”

“Saat ini paman kamu sedang menjadi guru di sekolah ini !”

“Pada saat ibu masih kecil, cita-cita ibu adalah menjadi seorang guru.”

“Akhirnya malah ditipu oleh ayahmu dan pergi ke kota.”

Pada pertengahan pembicaraan, mobil Cloud telah berputar ke depan pintu sekolah yang disebut oleh Gavia.

Di depan pintu sekolah tersebut, ada belasan orang pria dan wanita sedang mengangkat spanduk dan sedang demo.

Mata Gavia sangat tajam, dia langsung melihat kakak kandungnya yang bernama Noctis Resoda.

“Cloud, cepat berhenti mobilnya.”

Gavia buru-buru turun dari mobil dan berlarian ke depan pintu sekolah.

Setelah itu dia berkata kepada Noctis :”Kak, buat apa kalian di sini ?”

Pakaian di tubuh Noctis sangat sederhana, dia mengenakan kacamata berbingkai hitam, sehingga kesannya sangat polos.

Pada saat melihat Gavia, wajah Noctis muncul sebuah senyuman.

Akan tetapi, dia malahan langsung mengusir Gavia.

“Kalian jangan kemari ! Jangan kemari ! Cepat pergi !”

“Kejadian ini tidak berhubungan dengan kalian, kalian pulang dulu !”

Awalnya Gavia masih bermaksud untuk menanyakan keadaan.

Namun pada saat ini, seorang wanita setengah baya sedang menghampiri dengan mengendarai sepeda motor.

Setelah menyerahkan keranjang di tangannya kepada Noctis, dia terus menatap Gavia.

Dia merasa wajah Gavia sangat tidak asing, namun dalam seketika itu dia belum bisa mengenalnya.

Pakaian Gavia pada hari ini terkesan elegan.

Kelihatannya adalah nyonya di keluarga kaya.

Dalam kesan ingatan wanita tersebut, sepertinya dia tidak memiliki teman seperti ini.

Pada saat ini, Aeris yang berjalan menghampiri langsung menyapa wanita tersebut “Tante.”

Wanita tersebut adalah istrinya Noctis yang bernama Iris Cresida.

Hingga pada saat tersebut, Iris baru berani yakin dengan identitas Gavia.

Dikarenakan nekat dan pertahanan dari Iris dan Noctis, sekeluarga Aeris mengikuti sepeda motor Iris dan tiba di rumahnya.

Rumah Noctis adalah sebuah bangunan yang terdiri dari empat kamar.

Di halaman rumah mereka, ada seorang nenek tua yang sedang duduk di bawah sinar matahari.

Dia sedang memeluk sebuah keranjang bambu, kedua tangannya yang sudah kapalan sedang mengepang keranjang dengan gerakan lancar.

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu