King Of Red Sea - Bab 53 Tanggung Jawab

Dia mencengkeram kerah Gavia dan melemparkan Gavia ke samping.

Kemudian dia menggunakan ujung pisau yang tajam itu menempelkannya di samping wajah Aeris yang halus dan cantik.

"Tidak bertemu selama beberapa tahun, dan kamu terlihat semakin cantik. Pantas saja kamu bisa memikat barang-barang murah Grandy itu!"

"Tante, aku tidak, aku ……"

Sebelum Aeris selesai berbicara, Diva dengan kejam menekan seluruh tubuhnya ke dinding.

"Hentikan omong kosong sialan itu!"

"Dasar wanita jalang, mengapa aku tidak pernah menyadari bahwa kamu masih memiliki pikiran licik seperti ini!"

"Jika aku mengetahuinya, aku seharusnya menenggelamkanmu tahun itu!"

Aeris pernah jatuh ke air ketika dia masih kecil.

Saat itu, Diva mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkannya dari air.

Casius yang ditekan di atas meja, juga berteriak "Adik, dengarkan aku, ini bukan seperti yang kamu pikirkan."

"Apakah Kakak memberitahumu sesuatu? Kakak ……"

Diva menyingkirkan Aeris.

Dia meraih kepala Casius dan memukul wajah Casius dengan gagang pisau kecil.

"Kamu masih memiliki wajah untuk menyebut Kakak kepadaku sekarang!"

"Kakak berada dalam situasi putus asa sekarang semuanya karena kamu!"

"Orang lain menyebutku serigala betina, tetapi, Casius kamulah seekor serigala yang brutal!"

Diva mencengkeram rambut Casius dengan erat, dan saat memarahinya, ada cahaya tajam di matanya!

"Aku akan memberimu satu kesempatan terakhir untuk bertahan hidup sekarang."

"Segera kembalikan perusahaanmu dan semua barang yang kalian rampas dari kakak."

"Kalau tidak, seluruh keluargamu tidak usah berharap untuk hidup hari ini!"

"Adik! Dengarkan aku, semuanya benar-benar tidak seperti ini!" Casius mencoba yang terbaik untuk menjelaskan.

"Kamu berani keras kepala, baik, aku akan merobek wajah kalian sekarang!"

Usia bicara, Diva menoleh untuk melihat pria kuat yang berdiri di sampingnya.

"Pergi telanjangkan Aeris jalang kecil ini!"

Pria berotot itu menyeringai dan berjalan cepat menuju Aeris.

Tepat saat pria kuat itu mengulurkan lengannya yang kokoh ke arah Aeris, hembusan angin tiba-tiba menyapu dari pintu!

Sebelum semua orang sempat bereaksi, satu tangan meraih lengan pria kuat itu.

Khuk khuk!

Ugh! ! !

Teriakan, teriakan histeris!!!

Kemudian, pria kekar ini seperti karung pasir, dan langsung dilempar keluar jendela oleh orang itu!

Ini lantai tiga!

Cloud membantu Aeris, yang lumpuh di lantai.

Aeris sangat ketakutan sehingga dia melemparkan dirinya ke dalam pelukan Cloud dan menangis.

Cloud mengulurkan tangan dan menepuk punggungnya dengan ringan.

Pada saat ini, Gavia juga berlari kemari, dan ibu serta putrinya berpelukan erat.

Cloud berbalik dan menghadapi Diva .

Hong!

Pada saat dia bertatapan dengan Cloud, Diva merasa dunianya sepertinya telah runtuh!

Pisau kecil di tangannya jatuh tanpa sadar.

Sebelum pisaunya jatuh ke lantai, Cloud telah membuat bayangan di mata Diva .

Segera setelah itu, Cloud mencengkeram leher Diva dan mengangkatnya dari permukaan!

"Siapa yang berani menyentuh keluargaku."

“Mati!”

Pada saat lima jari Cloud berkontraksi, Casius, yang melepaskan diri dari belenggu dua pria kuat, buru-buru berteriak.

"Hentikan! Cepat hentikan!"

"Dia adalah adikku, Tante Diva!"

Jari-jari Cloud segera berhenti, tapi dia tidak melepaskannya.

Cloud saat ini seperti pisau yang terhunus!

Suasana mengerikan menyelimuti tubuh Cloud.

Bahkan Casius tidak berani mendekat tanpa izin.

Dan lima pria kekar yang dibawa Diva tidak memiliki keberanian untuk menghadapi Cloud sama sekali!

"Aku tidak peduli siapa kamu, kamu haru bertanggung jawab jika berani menyentuh keluarga aku!"

Usai bicara, Cloud meraih tangan kanan Diva dan menariknya dengan ringan!