King Of Red Sea - Bab 161 Mati!

Suara Renzy sekarang sangat rendah.

Di tengah depresi, bahkan ada perasaan yang sangat mengerikan.

Darius, kakak kedua untuk penjaga anaknya, kini terbaring di peti mati di belakangnya.

Jadi siapa yang terbaring di peti mati satunya lagi?

Meskipun Priest sangat ketakutan, dia perlahan membuka tutup peti mati.

Ketika dia membuka tutup peti matinya sedikit, dia tiba-tiba menutup peti mati itu lagi.

"Brakkk!"

Priest sangat ketakutan sehingga dia tersungkur di lantai dan air kencing mengalir keluar dari selangkangannya.

Selesai sudah! Tamat riwayatnya!

Orang yang terbaring di peti mati itu tidak lain adalah Hugo.

Itu Hugo!

Renzy secara pribadi mengangkat Priest dari lantai, dia mencekek Priest dan menanyakan dengan sangat tegas.

"Siapa itu? Siapa yang membunuh anakku dan saudaraku?"

Priest tidak pernah berpikir bahwa Darius yang begitu kuat akan terbunuh oleh Cloud.

Apalagi, dia tidak menduga Cloud mempunyai keberanian yang sangat besar.

Hugo adalah putra dari Renzy.

Di seluruh provinsi jiangzhou, tidak ada yang berani mengganggu putranya.

Hanya akan ada satu hasilnya, mati!!

Pada saat menegangkan ini, Priest sangat ingin menjadi bijak, dan buru-buru berteriak: "Cloud! Pasti Cloud!"

"Siapa Cloud? Katakan! Cepat katakan!"

Kemarahan Renzy telah sepenuhnya dilepaskan.

Setiap kata yang dia ucapkan seperti ledakan dari mulutnya.

Semua orang di sekitarnya mengulurkan tangan mereka untuk menutupi telinga mereka, dan bahkan kaca jendela ikut bergetar.

Priest berpikir bahwa semua kebencian harus diarahkan ke Cloud saat ini.

Dia mulai berbicara hal buruk tentang Cloud tanpa henti dan menyalahkan Cloud sepenuhnya.

Namun, ketika Priest masih berbicara, Renzy mencekek lehernya dengan keras.

Priest berjuang mati-matian.

"Bos Omen, jangan bunuh aku, bos Omen, aku masih bisa berguna untukmu!"

"Keluarga kami masih punya banyak uang, selama kami mendukungmu dari belakang, kamu akan jadi lebih kuat di ibu kota provinsi jiangzhou!!!"

Tenggorokan Priest dicekik sangat erat oleh Renzy.

Wajah Priest benar-benar berubah merah dengan urat biru yang menonjol.

"Apa menurutmu aku bodoh?"

"Jika kamu tidak menghasut anakku, kenapa anak aku mau pergi ke Sinra?"

"Bagaimana dia tahu ada pria bernama Cloud?"

"Jika masalah ini tidak ada hubungannya denganmu, mengapa Cloud mengirim dua peti mati ini ke rumahmu?"

"Kreekk!"

Terdengar suara tulang yang patah.

Renzy mematahkan leher Priest dengan tangannya sendiri.

Saat ini, dia seperti binatang buas yang akan menjadi gila.

Di matanya, hampir ada api amarah yang menyala.

Rado, yang berdiri di sampingnya, sangat ketakutan sehingga dia mundur perlahan.

Ketika dia melihat Renzy mengalihkan pandangannya, Rado buru-buru berteriak: "Ini tidak ada hubungannya dengan aku, hal ini benar-benar tidak ada hubungannya dengan aku!"

Renzy menatap semua orang di depannya, tersenyum dingin kemudian berbalik dan berjalan keluar pintu.

Melihat Renzy berbalik dan pergi, semua orang termasuk Rado menghela nafas lega.

Semua orang lega bahwa satu-satunya orang yang meninggal adalah Priest, yang tidak ada hubungannya dengan mereka.

Namun, Renzy dari luar pintu tiba-tiba berkata pada saat ini.

"Semua orang yang ada di rumah ini, jangan biarkan satupun lolos!"

"Aku ingin mereka dikuburkan bersama putra dan saudara laki-laki aku!"

Tiba-tiba, ada teriakan mengerikan terdengar di kediaman Keluarga Xorn!

Renzy berkata kepada Bazka di sebelahnya: "Panggil semua anggota, aku akan menjadikan Sinra menjadi lautan darah!"

Siapakah Hugo?

Satu jam yang lalu, kekuatan besar di dunia bawah tanah provinsi Jiangzhou masih belum familiar dengan nama Hugo.

Tapi sekarang, semua orang tahu.

Hugo adalah putra tunggal Renzy.