Lelaki Greget - Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
Orang di samping mendengus dan berkata: "Mereka Keluarga Lu melakukan hal seperti ini yang memalukan Keluarga Tang, wanita ini dikirim sebagai permintaan maaf, bagaimana pun dihukum juga tidak keterlaluan, Keluarga Lu tidak akan merusak hubungannya denganku hanya karena seorang wanita!"
"Iya..." Edo Tang melambaikan tangan dan berkata: "Orang yang tidak bersangkutan semuanya pergi!"
Dalam sekejap di aula hanya ada 10 lebih orang inti, kedua orang muda yang menahan Amanda Lu mengangkat dia, dan siap membuka bajunya.
Amanda Lu berkata: "Aku sendiri saja!"
Kedua orang itu tertawa, lebih senang melihat dia melakukannya sendiri. Amanda Lu memegang bagian kancing, tarik napas yang dalam dan tiba-tiba menabrak tiang di samping.
Tiang di aula itu terbuat dari marbel, kalau tertabrak pasti akan mati.
Di saat penting ini Garry Tang dengan cepat pergi menarik rambut Amanda Lu, dengan keras membantingnya ke lantai: "Wanita murahan, masih mau bunuh diri, aku beritahu kamu, kamu tidak akan mati, Keluarga Lu mengantar kamu ke sini sama sekali tidak memikirkan kamu hidup atau mati, wanita paling cantik di Beijing kan? Jangan mengira selingkuhan kamu itu mematahkan memutuskan keturunan adikku sudah selesai, mulai hari ini kamu adalah babu Keluarga Tang, kami bisa memainkan kamu sesuka kami!"
Garry Tang tertawa dengan keras, dan langsung mengoyak baju Amanda Lu, menunjukkan dalaman berwarna putih, tapi bagaimana pun ditarik juga tidak sobek, malah ada pantulan, setiap kali menggunakan tenaga untuk menyobeknya malah terpantul.
"Apa-apaan ini? Wanita murahan ini mengapa bisa ada begitu banyak barang seperti ini?" Garry Tang mengeluarkan sebuah belati dan berkata: "Sial, saya tidak percaya!" Dia membelah dengan keras, tiba-tiba seperti ada percikan api, lalu belati itu bengkok.
Semua orang di dalam aula terkejut: "Lagi-lagi sebuah barang ajaib, cepat, lepaskan."
Garry Tang menarik-narik talinya, tapi bagaimana pun itu tidak bisa lepas, lalu dia menampar Amanda Lu dan berkata: "Lepaskan sendiri, jangan sampai aku yang lakukan!"
Amanda Lu mengelap bekas darah di ujung bibirnya, dengan dingin berkata: "Mimpi!"
"Sial!" Garry Tang menjambak rambutnya dan berkata: "Siapa yang memberikan kamu keberanian untuk begitu sombong? Apakah selingkuhan kamu? Dia sudah meninggal, tidak ada yang bisa membantu kamu, kalau kamu tidak menurut ya hanya bisa menderita, apakah mengerti?"
Amanda Lu tertawa dan berkata: "Dia tidak mati, cepat atau lambat akan membunuh kamu!"
"Dasar kamu wanita murahan, siapa suruh kamu begitu keras mulut!" Garry Tang mengangkat tangannya, dan memberikan tamparan sekali lagi.
Suara yang tajam terdengar, tiba-tiba ada sinar putih, telapak tangan Garry Tang putus karena pisau terbang, telapak tangannya terjatuh di lantai, kecepatan pisau terbang itu tidak berkurang lalu terkena orang yang duduk di samping, dan langsung masuk ke dalam tembok.
"Ah!" Garry Tang berteriak dengan keras, memegang tangan dia yang putus dan terus mundur.
Dari luar pintu terdengar suara langkah kaki, Erik Luo yang tinggi dan besar muncul di depan pintu, beserta Malvia Li yang sudah pucat.
Dia tidak pernah liat orang yang begitu kejam, benar-benar terus membunuh sampai berada di villa Keluarga Tang, setiap pisau terbangnya bisa menghilangkan satu nyawa orang.
"Kamu lagi!"
Seluruh raut wajah orang Keluarga Tang berubah, Edo Tang berkata: "Cepat panggil Tuan besar!"
Baru saja dia selesai bicara, pisau terbang sudah tembus melewati tenggorokan dia.
"Kamu... kamu beraninya membunuh kepala keluarga kami..."
Semua orang ketakutan dan juga marah, ada yang berdiri dan ingin kabur, tapi baru saja berjalan dua langkah sudah terkena pisau terbang.
Kali ini tidak ada yang berani aneh-aneh, semuanya diam di tempat duduk dan gemetaran.
Erik Luo jalan ke depan Amanda Lu, melepaskan pakaian luar dan memakainya ke Amanda, dengan merasa bersalah berkata: "Aku datang terlambat."
"Tidak telat." Wajah Amanda Lu muncul senyuman yang cerah, tapi air matanya tidak tahan dan terus jatuh.
Dia menahan dirinya agar tidak masuk ke pelukan pria ini, diam-diam menarik bajunya dan berdiri.
Erik Luo melihat Garry Tang, dengan wajah dinginnya berkata: "Kamu yang memukul dia?"
Garry Tang dengan wajah ganas berkata: "Memang kenapa kalau aku yang memukulnya? Kamu berani cari masalah dengan Keluarga Tang, Tuan besar tidak akan membiarkan kamu, jangan lupa terakhir kali siapa yang memukul kamu seperti anjing."
"Sangat baik!" Erik Luo menamparnya dengan keras, kulit wajah Garry Tang sampai terlupas, daging wajah yang terpukul itu terbang dan menunjukkan tulangnya.
Semua orang di aula ketakutan, dan Malvia Li langsung muntah di samping pintu.
Mulut Garry Tang seperti ada yang bocor, tapi tetap memarahi orang dengan tidak jelas, Erik Luo maju dan mencekik dia, energi qi murni petir tiba-tiba mengalir di seluruh tubuh mereka, dia mengendalikan tenaganya dengan baik, kesakitan aliran listrik membuat Garry Tang lebih menderita dari mati, seluruh tubuhnya ada aliran listrik, setelah berteriak sekian lama, dia baru mati dengan mata melotot.
Amarah Erik Luo menjadi lebih tenang, dengan pelan berkata: "Bukan aku yang kejam, tapi kalian yang keterlaluan! Kalian memperlakukan seorang wanita seperti itu, apakah kalian masih pantas dipanggil keluarga besar? Dasar sekelompok sampah!"
Dia melempar beberapa pisau terbang langsung, semua orang di sana sudah ketakutan, di saat lihat ke bawah, bagian privat mereka sudah bersih.
"Aww!"
Teriakan di aula tidak berhenti, semuanya memegang selangkangan dan berteriak, Erik Luo lalu menarik Amanda Lu untuk duduk dan menunggu, orang gila tua Keluarga Tang itu pasti akan datang.
Tentunya tidak sampai 10 menit di luar sudah ada suara langkah kaki, Yudi Tang dengan gila masuk ke sana, di belakangnya diikuti belasan guru besar tingkat alam surga Keluarga Tang.
Orang-orang di aula pun dengan lega berkata: "Tuan besar sudah datang!"
"Tuan besar, kamu harus bantu kita!" Semua orang di sana buru-buru mendatanginya untuk mengadu.
Daniel Tang dengan dingin berkata: "Kamu lagi, berani-beraninya datang cari mati!"
Yudi Tang melihat Erik Luo dan dengan tatapan bersinar berkata: "Dengar-dengar kamu ada alat ajaib? Cepat keluarkan!"
"Ini adalah alat ajaibnya, kamu datang ambil sendiri!" Erik Luo memainkan pisau terbang hitam di tangannya.
Bom suara yang keras terdengar, seluruh aula seperti ikut tergoyang, seluruh tubuh Yudi Tang bersinar emas, terpukul sampai mundur beberapa langkah, cincin hitam di tangannya pun patah dan jatuh ke lantai.
Erik Luo mengenal kalau barang itu adalah hadiah ulang tahun dia untuk Amanda Lu, ternyata diambil oleh Keluarga Tang, dalam hatinya semakin kesal, dia berteriak: "Orang tua, pergi matilah!"
"Kamu berani pukul aku, cari mati!" Yudi Tang dengan kesal berteriak, lalu melompat dan melempar tinjuan ke arah Erik Luo.
Pisau terbang yang ada di tangan Erik Luo pun dilempar, kecepatannya meningkat kali ini, lebih cepat sepuluh kali lipat dibanding tadi, Yudi Tang bahkan belum sempat bereaksi, pisau terbang itu sudah mengenai tenggorokannya, lalu dia memegang lehernya dan jatuh ke lantai.
"Tuan besar!" Di belakangnya belasan guru besar tingkat alam surga mengelilingi dia, melihat leher Tuan besar terus menyemburkan darah, sudah jelas tidak akan hidup!
"Aku akan melawan kamu!"
Daniel Tang menyerangnya, Erik Luo hanya asal melempar, belasan pisau terbang membunuh semua guru besar tingkat alam surga, sama sekali tidak ada yang tersisa.
Orang yang tersisa semua bengong, mereka tidak menyangka akan ada hasil seperti ini, setelah Tuan besar meninggal, dan juga belasan master hilang, hanya tinggal mereka yang tidak bisa seni bela diri, Keluarga Tang hanya bisa menunggu dibunuh.
Semua orang dalam hati sudah mengetahui kalau Keluarga Tang sudah berakhir!
Novel Terkait
Anak Sultan Super
Tristan XuSang Pendosa
DoniThe Sixth Sense
AlexanderUnlimited Love
Ester GohCutie Mom
AlexiaLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)