Lelaki Greget - Bab 131 Jurus Iron Mountain
“Tuan Huseng!”
Tatapan Huseng palsu membara, dengan kesal berlutut di tanah dan bersujud.
Erik Luo tahu bahwa Huseng akan segera muncul, tapi karena Huseng palsu ini sudah memuat Beti Ye terkena kutukan, dia pasti akan membalaskan dendamnya, dia berteriak dengan kencang, tubuhnya mengerahkan energi Qi murni yang hebat, membuka kedua tangannya, energi yang menakutkan tidak berhenti mengenai Huseng palsu ini.
“Jurus Iron Mountain!”
Perisai energi langsung hancur, Huseng palsu itu bahkan tidak menghela napas, langsung musnah di tempat.
Mengerahkan jurus Iron Mountain sangat menghabiskan energi Qi murni, Erik luo merasa energi Qi murni bagian bawah perutnya seolah-olah terkuras habis, pada saat seperti ini, yang awalnya permukaan danau tenang berubah bergetar dan berombak, lalu menyebarkan aura yang mengerikan, menutupi seluruh tepi danau.
Vivi Su baru saja tiba, merasa jantungnya berdebar-bedar, bergumam: “Iya beginilah rasanya, Huseng asli, tuan Huseng segera datang!
Permukaan danau berombak semakin deras, dan sosok bayangan hitam muncul dari air danau, seolah-olah seorang dewa kematian muncul dari neraka. Vivi Su terjatuh berlutut di tanah, memegang kepalanya yang kesakitan, perlahan-lahan mengingat pertama kali dia bertemu dengan Huseng.
“Siapa yang membunuh anakku?”
Suara serak terdengar dari tengah danau, Erik Luo melihat seluruh tubuhnya ditutupi jubah hitam, dirinya menggunakan mata tembus pandang ternyata tidak bisa menembus siapa dia, terkejut berkata: “Kekuatan kamu ini sangat luar biasa, aku rasa kamu lebih cocok disebut dengan Iblis Danau.”
“Cari mati kamu!”
Tiba-tiba sosok orang ini menghilang, dalam sekejap muncul di hadapan Erik Luo, dan mengulurkan telapak tangannya yang kasar meraih kepalanya.
Erik Luo sedikit tidak bereaksi, dan tanpa sadar mengangkat telapak tangannya, dan mengerahkan energi Qi murni yang sangat kuat menembus tubuhnya, Erik Luo mundur, membutuhkan waktu dua hari beristirahat baru bisa menyamaratakan energi Qi murni, dirinya terkejut diam-diam, berpikir ternyata nama Huseng memang layak untuknya.
“Ya?”
Huseng juga sangat terkejut, bertanya-tanya: “Di dunia ini ternyata ada yang kuat sepertimu?”
Erik Luo tersenyum berkata: “Sepertinya kamu sudah lama berada di dalam air, jadi tidak tahu berita, di dunia ini lebih hebat dariku banyak, aku hanya salah satu yang terburuk.”
“Masuk tanpa ijin ke tempat terlarang berarti harus mati!” Huseng mengulurkan tangannya, dan tiba-tiba muncul belati berwarna hitam pekat dari tengah danau.
Erik Luo merasa sangat familiar dengan bahan belati itu, seperti besi hitam yang dia dapatkan saat di Lop Nor.
Huseng memegang belati itu, kemudian melambaikan tangannya, energi belati yang sangat kuat terasa, memotong semua pepohonan dalam jarak seratus meter, Erik Luo mengeluarkan pedang Thunder dari dalam labunya, lalu mengayunkannya, menebas kekuatan pedang lawannya, tapi telapak tangannya terasa mati rasa.
“Pedang yang bagus!”
Nada bicara Huseng terdengar sangat bersemangat, tiba-tiba dia menghilang dari tempatnya, Erik Luo merasa di situasi darurat, seketika seluruh tubuhnya diselimuti dengan pakaian Dragon Armor, kemudian merasa jantungnya terluka parah, dan dia dipukul dengan kekuatan yang hebat hingga terbang jauh.
Erik Luo diam-diam terkejut, ternyata kecepatan Huseng ini lebih cepat dibandingkan dengan Dragon Tu.
“Ada banyak harta karun di tubuhmu, tinggalkan semuanya!”
Sekejap mata Huseng kembali muncul di hadapannya, belati di tangannya menyalakan cahaya panas, dan mengayunkannya, Erik Luo melompat menghindar menjauh, dan mendarat di puncak pohon, tanah mulai bergetar, dan terbelah menjadi dua dengan kedalaman sekitar 100 meter.
Tiba-tiba awan gelap menyelimuti langit, Erik Luo berhasil memunculkan petir, petir yang besar dan kuat menyambar Huseng, Huseng mengayunkan pedang di tangannya, dan petir itu langsung menghilang.
“Apa-apaan ini!”
Ekspresi wajah Erik Luo berubah, jika terus seperti ini tidak perlu melanjutkan untuk menyerangnya, hanya bisa melarikan diri.
“Di wilayahku, aku tidak terkalahkan!” kata Huseng sambil tertawa, dan sekali lagi mengayunkan pedangnya.
Kekuatan pedang ini sangat hebar dari sebelumnya, Erik Luo teringat dengan jurus pedang Aliran Ashen Damage Sword, dia mengulurkan satu telapak tangannya, dan satu tangan lainnya menarik busur panah, tangannya yang menggenggam pedang Thunder disatukan kemudian menembaknya, di mata Vivi Su, pedang ini memiliki berat kira-kira 500-an kg, Erik Luo harus mengeluarkan banyak tenaga untuk menghindarinya.
Tapi dengan kekuatan pedang itu, energi antara langit dan bumi berkumpul di ujung pedang itu, bahkan Huseng merasa di situasi darurat, sambil menjulurkan tangannya, berpikir untuk menyerang jurus pedang Erik Luo itu.
Erik Luo menembaknya, seperti anak panah yang terlepas dari busurnya, seperti meteor jatuh, dalam sekejap sudah di hadapan Huseng, dan pedang di tangannya menembus dengan kekuatan yang tidak bisa tertahankan.
Jurus ini disebut “Litte Cangshan” adalah jurus rahasia Aliran Ashen Damage Sword, dari gaya jurus pedang kuno, bahkan Riky Hai hanya dapat mencuri jurus ini saja.
Dikatakan bahwa berlatih “Little Cangshan”, dapat menembus angkasa, kehebatannya sangat luar biasa.
Huseng merasakan ada perasaan kritis yang sangat kuat, untuk pertama kalinya, dia berpikir tidak dapat menahan jurus ini, dengan kedua telapak tangan di depannya, dia menahan pedang itu.
Pedang Thunder menembus telapak tangannya, kemudian menembus jantungnya.
Huseng melompat mundur, dan kembali ke dalam danau, permukaan danau berombak, tiba-tiba sebuah kepala besar muncul dari bawah kaki Huseng, diiringi dengan suara raungan kencang, ternyata Huseng memunculkan sebuah Black Dragon, membuka mulutnya yang seperti baskom besar yang dapat menampung banyak darah, lalu meraung ke langit.
Hanya saja tubuhnya dikalungi dengan rantai besi berwarna hitam, rantai besi itu samar-samar mengeluarkan kabut hitam, yang sebenarnya adalah sebuah senjata rahasia.
Energi hitam itu masuk ke dalam tubuh Huseng, dengan cepat menyembuhkan luka yang telah dibuat oleh Erik Luo tadi, dan sembuh seperti semula.
Akhirnya Erik Luo tahu mengapa Huseng tidak terkalahkan dalam jarak sepuluh mil, sepertinya Black Dragon ini sudah dipenjara olehnya, menjadi sumber kekuatannya.
Black Dragon meraung, kemudian menuju ke arah Vivi Su dan ingin memakannya.
Vivi Su ketakutan hingga memucat, lalu berbalik dan berlari ketakutan, tapi Black Dragon dalam sekejap mendekatinya, dengan cepat mengejarnya.
Erik Luo menjulurkan tangannya dan mengeluarkan puluhan pedang terbang menembaknya, tapi sampai di hadapan Huseng semua berubah menjadi debu, apa daya dia hanya bisa menggunakan pedang Thunder menjadi pisau terbang dan menembaknya.
Raungan yang sangat nyaring, Black Dragon mengetahui kehebatan pedang Thunder, langsung melompat masuk ke dalam danau, lalu muncul dari arah lain, membuka mulut lebarnya untuk menelan seseorang.
Dari tempat itu terdengar teriakan, Erik Luo teringat anggota kru yang sedang syuting, kemudian segera mengangkat pedang Thunder dan bergegas menyerangnya.
Nini Xia adalah seorang wanita yang sangat berambisius, dia melihat para krunya diusir, dia menyarankan sutradara agar mencari tempat lain untuk syuting. Sutradara juga tidak ingin menyia-nyiakan waktu, kemudian membawa fotografer dan kedua aktor utama, diam-diam menemukan pilar gunung yang jauh dan mulai memotret.
Tapi saat dia baru mulai, dari kejauhan terdengar suara raungan, dan kemudian kepala besar datang, membuka mulut dan memakan fotografer.
Sutradara terkaget sampai kedua kakinya bergemetaran, kemudian merangkak melarikan diri, tapi Black Dragon seperti makan pangsit, membuka mulutnya dan menelannya.
Aktor itu sama sekali tidak peduli kepada yang lainnya, dia melarikan diri sejauh-jauhnya.
Nini Xia langsung terjatuh ke tanah karena ketakutan, dia hanya ingin syuting saja, dan menjadi wanita yang sukses, tapi tidak terduga akan menjumpai hal seperti ini, ternyata di dunia ini benar-benar ada naga!
Melihat Black Dragon, kembali menjulurkan kepalanya untuk menerkamnya, Nini Xia menutup mata, dan pikirannya kosong.
Novel Terkait
Pengantin Baruku
FebiMy Goddes
Riski saputroTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelWahai Hati
JavAliusGet Back To You
LexyLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)