Lelaki Greget - Bab 14 Kekuatan
Jantung Erik Luo berdebar kencang dan dia menatap kedua tangannya, kulitnya tampak tembus pandang dan dia bisa melihat pembuluh darah dan otot di dalamnya.
Ketika mendongak lagi, pintu di belakang berubah menjadi tembus pandang dan bisa melihat pemandangan di belakang pintu dengan jelas.
“Ini… tembus pandang!”
Erik Luo mengambil napas dalam-dalam dan dengan tidak mudah menenangkan perasaan bersemangatnya, dia merasa bahwa jarak kemampuan melihat tembus pandanganya terbatas, dan dia hanya bisa melihat penghalang setebal 10 cm, jika penghalangnya terlalu tebal, dia tidak bisa melihat dengan jelas.
Tapi itu sudah cukup menarik, jika dirinya memiliki kemampuan tembus pandang seperti ini di medan perang, dirinya seperti Dewa.
Terlebih lagi, matanya tampaknya menjadi lebih kuat di bawah kelembaban udara, mungkin ke depannya bisa melihat sejauh satu meter, sepuluh meter atau bahkan seratus meter ke depannya!
Dia berbalik badan dan turun ke lantai bawah, kebetulan dia melihat Beti Ye keluar dari kamar, mengenakan piyama tipis, tanpa sadar dia menatapnya, wajahnya memerah.
Kemampuan melihat tembus pandang ini mudah digunakan, sebelumnya, dia hanya meliriknya, tetapi tidak bisa melihat seluruhnya, kali ini, dia dapat melihat tubuh Beti Ye yang menawan dengan jelas melalui pakaiannya, terutama dadanya sedikit bergetar, yang merupakan paling menarik, harus dikatakan bahwa sosoknya hampir sempurna.
“Kenapa wajahmu begitu merah? Apakah kamu demam?” Beti Ye berinisiatif menghampirinya dan mengulurkan tangannya untuk mengusap dahi Erik Luo.
“Tidak, tidak.” Erik Luo mencium aroma tubuhnya, dan jantungnya berdetak lebih cepat, seolah-olah darahnya akan berkonsentrasi ke bagian tertentu, dia segera memalingkan pandangannya, batuk pelan dan berkata: “Itu, aku ingin menggosok gigi dulu.”
Saat sarapan, Erik Luo menolak pemikiran untuk menggunakan kemampuan melihat benda dengan tembus pandang, ketiga wanita yang berada di depan meja memiliki penampilan yang tidak biasa, jika dirinya menggunakan kemampuan melihat benda dengan tembus pandang, itu akan membuat hidungnya keluar darah.
Beti Ye berkata: “Aku ingin pergi ke perusahaan nanti, Bella Ye, kamu ikut denganku, aku sudah janjian dengan seorang psikiater dan menyuruh kalian mengobrol… Bisakah kamu mengantar kami pergi?” Dia menyentuh Erik Luo dengan tangannya sambil berbicara.
“Tentu saja bisa.”
Setelah selesai makan, Erik Luo mengantar mereka ke gedung Tai an, ini adalah kedua kalinya dia datang ke perusahaan, begitu Beti Ye masuk ke dalam kantor dan mulai sibuk. Erik Luo menemani Bella Ye ke ruang penerimaan tamu dan menunggu Psikiater, saat menunggu Psikiater, Erik Luo mengeluarkan pena dan kertasnya dan bersiap untuk menyusun perjanjian perceraian.
Bella Ye menyadarinya dan bertanya: “Kamu sedang tulis apa?” Setelah melewati kesulitan besar kemarin, dia tampaknya benar-benar berubah, rambutnya dicat hitam, berpakaian seperti orang normal biasanya.
Erik Luo menatapnya dan berkata: “Perjanjian perceraian, apakah kamu ingin membantu?”
“Apakah kamu benar-benar ingin menceraikan kakakku?” Bella Ye berkata dengan cemas: “Apakah kamu tidak lihat bahwa dia sudah tidak ingin menceraikan kamu lagi, tolong kalian jangan bercerai, sebelumnya itu semua salahku, aku selalu berpikir bahwa ayahku akan peduli dengan dirimu saja ketika kamu memasuki keluarga kami, dan tidak peduli padaku lagi, jadi aku mengganggumu, tapi aku berjanji tidak akan melakukannya lagi, kita sudah memperlakukanmu sebagai keluarga kami, dan ke depannya aku tidak akan mengganggumu lagi, kakak ipar bagaimana?”
Ini adalah pertama kalinya Bella Ye memanggil kakak ipar, Erik Luo mendengar sesuatu hal yang baru, dia tersenyum dan menggelengkan kepalanya: “Kakakmu tidak menyukaiku, dia suka kepada pria yang bermartabat, dan aku adalah pria yang tidak berguna. Aku tidak bisa menjadi kakak iparmu.”
“Siapa yang bilang.” Bella Ye memprotes: “Kamu adalah pahlawan yang hebat, dan aku suka dengan sikap kepahlawananmu…”
Sebelum dia selesai berbicara, pintu tiba-tiba terbuka, sekretaris itu menjulurkan kepalanya dan berkata: “Apakah Beti Ye tidak ada di sini? Aneh, sepertinya barusan dia tidak ada keluar!”
Bella Ye tersipu dan sangat malu, jika orang-orang tahu masalah ini, bukankah orang akan menyangka bahwa adik ipar bermain api dengan kakak iparnya?
Erik Luo merasa ada sesuatu yang salah, dia berjalan ke luar kantor dan melihat sekeliling, dia melihat bahwa kertas-kertas di atas meja berantakan dan pena juga sudah jatuh ke lantai, dia memiliki firasat buruk di hatinya.
Pada saat ini, telepon bordering, ini video call dari Beti Ye, Erik Luo segera mengangkatnya, Beti Ye duduk di dalam mobil, rambutnya berantakan, mulutnya tertutup selotip, dan dia sedang melawan, seorang pria bertopeng muncul di depan kamera dan tertawa: “Erik Luo, apakah kamu masih ingat kejadian kemarin, uhuk, uhuk, sekarang kamu datang sendirian ke Pabrik No.3 taman industri daerah Luozhuang, aku akan menunggumu di sana, tetapi sebelum itu, aku ingin mencoba apakah istrimu masih kasar atau tidak di atas tempat tidur, haha.”
Mendengarkan suaranya, sudah jelas itu adalah suara Fendi Gao.
Air mata Beti Ye tidak berhenti keluar, menatap kamera, ekspresinya sangat sedih dan putus asa.
Kemudian video call diputus, dan Bella Ye berkata dengan cemas: “Apa yang harus kita lakukan, ayo pergi ke sana!”
Erik Luo membuka aplikasi ponsel, melihat titik-titik terus bergerak di peta, dia mencibir: “Mereka pergi ke sarang lama Thomas Han, dan pasti sudah ada banyak orang yang menunggu kita masuk ke perangkap.” Terdiam sejenak dan berkata lagi: “Sepertinya Thomas Han memiliki anak buah yang hebat, kalau tidak, bagaimana bisa dia dengan mudah membawa Beti Ye pergi.”
Sejak Bella Ye diculik, Erik Luo telah menanam aplikasi pelacak di masing-masing ponsel orang-orang keluarga Ye, bagaimanapun, Fendi Gao hanyalah seorang gangster, tidak cukup profesional, tidak hanya belum memeriksa barang-barang Beti Ye, tetapi juga berani melakukan video Call ke dirinya dengan ponselnya.
“Kamu tinggal di sini saja, dan jangan pergi kemana-mana, aku akan segera kembali.”
Erik Luo memberi tahu Bella Ye, lalu berbalik badan dan berjalan keluar.
Berita tentang penculikan Beti Ye menyebar ke seluruh Kota Hedong dalam sekejap, bagaimanapun perselisihan antara keluarga Ye dan Thomas Han sudah diperhatikan oleh banyak orang dalam beberapa hari terakhir ini, ditambah pertarungan Erik Luo yang berani melawan Thomas Han di jamuan makan malam waktu itu, semua orang tahu bahwa yang melakukan ini semua adalah pasti keluarga Han.
Tianzheng Group.
Darwin Zhang sedang bermain catur dengan ayahnya Hazel Zhang, ketika dia mendengar berita itu, dia terkejut: “Cepas sekali pergerakan Thomas Han?”
Syifa Ding berkata sambil tersenyum: “Aku katakan, bahwa suami Beti Ye sudah membuat masalah besar, jika dari awal mereka keluarga Ye tahu bahwa menantunya ini suka membuat masalah, dari awal mereka pasti tidak akan setuju dengannya. Hum, Beti Ye sangat cantik, tapi dia tidak bisa membedakan mana yang benar, dia pantas dihukum. “
Wajah Hazel Zhang sudah tua, dengan tatapan tajam, dia mengangguk: “Thomas Han sudah lama merencanakan ini, kalau tidak, bagaimana mungkin dia bisa bergerak begitu cepat, Wahyu Ye terlalu percaya kepada menantunya itu.”
Darwin Zhang menggelengkan kepalanya dan berkata: “Keluarga Ye akan berakhir! Mungkin Wahyu Ye juga tidak menyangka bahwa dirinya menemukan menantu seperti itu, ayah, kamu harus belajar dari pernikahan mereka itu.”
Keluarga Ye hampir menjadi bahan tertawaan di seluruh Kota Hedong, semua orang tahu bahwa Wahyu Ye menemukan seorang menantu yang suka membuat masalah dan mendorong keluarga Ye ke jurang kegelapan.
Pada saat yang sama, Erik Luo sudah sampai di luar villa kelurga Han, dari kejauhan, dia melihat puluhan pria berbadan besar sedang berpatroli di sekitar vila, di bawah pertahanan ketat ini, bahkan untuk terbang di atas mereka saja tidak bisa.
Tanpa bertele-tele, Erik Luo langsung berjalan ke gerbang villa dan berteriak: “Thomas Han, keluar kamu!”
Novel Terkait
Lelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)