Lelaki Greget - Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
“Apa!” pikiran Santi Tang pun kosong, dengan sangat emosi dan menunjuk ke arah Erik Luo: “Kamu benar-benar bocah genit, keluarga Ye benar-benar sangat rugi sudah menerimamu dan sudah menikahkan putri kami kepadamu, tidak disangka hari kedua pernikahanmu, kamu malah sudah berbuat hal semacam ini, kamu itu orang atau bukan!”
“Jangan takut Bella, ada ibu di sini! Tidak ada yang boleh menindasmu!”
Santi Tang sambil menghibur Bella Ye, sambil menunjuk dan marah kepada Wahyu: “Ini semua salahmu, lihatlah orang yang kamu lindungi selama ini? Malah membiarkannya berkeliaran di rumah kita?”
Setelah itu dia pun menunjuk ke arah Erik Luo: “Lalu kamu, berbuat hal seperti ini, apakah kamu tidak malu dengan ibumu yang sudah mati itu? Bagaimana mereka mengajari kamu! Kamu hanya orang yang dibiayai tetapi kurang dididik!”
Raut wajah Erik seketika berubah, sudut matanya melirik ke arah Santi Tang.
“Kamu diam!” kata Wahyu dengan nada tinggi, wajahnya yang sudah pucat pun berkata kepada Santi Tang: “Kamu adalah orang yang berpendidikan, kenapa bisa-bisanya kamu mengeluarkan kata-kata seperti itu?”
Santi Tang pun marah dan berkata: “Kenapa tidak sampai hati, bukankah yang kukatakan adalah benar? Hari kedua pernikahan sudah berani melecehkan adik ipar sendiri, apakah itu yang dinamakan orang?”
Erik Luo yang mendengar dia marah sampai mengungkit ibunya, dia pun sudah sangat emosi dan berkata dengan senyuman dingin: “Tante Tang, yang kamu katakan adalah benar, Bella Ye adalah orang yang dididik dan dibiayai, kalian tanyalah baik-baik kepadanya sebenarnya apa yang terjadi!”
Bella Ye pun menghentakkan kakinya, menangis dan berkata: “Semua ini karena kamu, tadi kamu yang menyobek-nyobek bajuku dan menyentuh tubuhku sembarangan, lalu...... banyak sekali kata-katamu yang jahat, aku tidak tahu lagi... huhuhu... aku tidak ingin hidup lagi!”
Erik Luo yang melihatnya pun tertawa dan menggelengkan kepalanya: “Bella Ye, kamu sendiri yang tahu dengan jelas kamu itu barang seperti apa, aku walaupun pergi mencari wanita di luar, juga tidak akan menyentuhmu sedikit pun.”
“Apa maksudmu!”
Santi Tang pun semakin marah dan berkata: “Hei marga Luo, jelaskan maksud perkataanmu itu, kenapa dengan putriku? Seburuk apapun dia, dia masih lebih hebat beribu-ribu kali hingga berjuta-juta kali, memangnya kamu kira kamu siapa? Banyak sekali yang mengatakan bahwa kalian tentara-tentara ini sangatlah kasar, apapun akan kalian lakukan, dan sekarang masih melecehkan Bella, kami benar-benar buta sampai bisa membiayaimu hingga sebesar ini!”
“Betul sekali!” Bella Ye menangis dan berkata: “Orang yang genit seperti dia tidak pantas menikah dengan kakakku, cepat usir dia, jangan biarkan dia masuk lagi ke rumah kita, pergi sana! Pergi sana!”
Dari awal Beti Ye sudah sangat kesal dengan pernikahan ini, dia pun tidak peduli apakah hal ini benar-benar terjadi atau tidak, dia hanya ingin segera mengakhiri pernikahan ini, lalu berkata dengan nada dingin: “Kamu mau membereskan barangmu sendiri dan pergi dari sini, atau aku laporkan ke polisi?”
Erik Luo yang mendengar kata-katanya, hatinya pun benar-benar sudah tersakiti, perasaannya terhadap Beti Ye semuanya menghilang tanpa sisa, tertawa dan berkata: “Aku akan pergi, tetapi sebelum itu aku akan mengatakannya dengan jelas terlebih dahulu, kalau aku Erik Luo ingin melakukan kejahatan, kalian pasti tidak akan tahan, lalu Bella adalah orang yang seperti apa, kalian sendiri pun sudah sangat tahu, yang ingin aku tanyakan dari dia kecil sampai sekarang, sudah berapa banyak kali dia membohongi kalian? Sudah berapa banyak akal busuknya? Hanya karena dia adalah orang dekat kalian, jadi kalian sangat mempercayainya, apalah dayaku yang hanya orang luar.”
Setelah kata-kata ini keluar, semua orang pun menjadi terdiam, setelah dipikir-pikir sepertinya hal ini ada benarnya.
Erik Luo kembali memandangi Bella Ye: “Lalu kamu, sewaktu sekolah dulu, kamu selalu menyuruh orang lain untuk memukulku, uang saku yang diberi ayahmu untukku semuanya juga kamu rebut, kamu katakan padaku bahwa aku tidak pantas untuk menggunakannya, memang aku tidak pantas, tetapi uang yang kamu rebut itu semuanya malah kamu gunakan untuk membuka kamar, di usia 15 tahun, tubuh kamu malah dirusaki oleh orang lain, saat SMA pun kamu juga pernah menggugurkan kandungan, dan sekarang setiap harinya kamu malah bermain dengan bajingan-bajingan itu, dua sampai tiga hari kamu pun sudah mengganti pria lain, kamu dengarlah dengan baik-baik, sebangsat apapun aku, aku tidak akan menyentuhmu dengan jariku sedikitpun karena kamu itu kotor!”
“Kamu... kamu...” wajah Bella Ye pun memucat, dia tidak tahu darimana Erik Luo mengetahui semua hal itu.
Santi Tang terkejut dan marah, dengan mata melotot berkata dengan Bella Ye: “Apakah yang dia katakan itu benar?”
Bella Ye pun panik dan berkata: “Tidak, dia, dia mengarang untuk membohongi kalian, ibu jangan percaya padanya!”
Setelah mengatakan semua itu, hati Erik pun kembali tenang, kemudian dia mengenakan jam tangannya, lalu melihat ke arah Beti Ye dan berkata: “Aku sendiri yang akan pergi, tetapi kata-kata ini harus aku katakan kepadamu, sejak kecil aku sudah menyukaimu, aku selalu berpikir bahwa jika waktu kita bersama sudah lama, kamu akan menyukaiku, tetapi sekarang aku sudah tahu aku salah, kamu sampai bisa mengeluarkan cara busuk seperti itu, tentu saja sedikit pun perasaan kepadaku tidak ada, besok kita pergi ke kantor sipil dan cerailah, sampai jumpa lagi!”
Setelah itu dia pun ingin pergi keluar.
Wajah Beti Ye memucat dan hatinya pun menjadi sangat kacau.
“Erik, kamu tunggu sebentar!” Wahyu dengan buru-buru menghentikannya.
Erik Luo tertawa dan menggelengkan kepalanya: “Paman Ye, anda seharusnya tahu perasaan tidak bisa dipaksakan, jika Beti bersama denganku, dia hanya akan menderita, dia mempunyai kehidupan dan keinginannya sendiri, jadi kami tidak akan cocok untuk bersama.”
“Hari sudah sangat malam, jika memang kamu mau pergi, tunggulah besok, boleh?”
Erik Luo tidak ingin membuat sedih Wahyu Ye, dia pun menganggukkan kepalanya dan segera naik ke lantai atas. Dia tidak bisa tidur di kamar Beti Ye, jadi dia hanya berlatih di atap.
Setelah Erik pergi, raut wajah Wahyu Ye pun terlihat mengerut dan berkata kepada tiga wanita di belakangnya: “Kalian ikutlah denganku!”
Di rumah ini Wahyu Ye yang memegang kendali, jika dia sudah marah, tiga perempuan itu pun tidak bisa lagi membantahnya, dengan menurut mereka pun pergi ke ruang tamu, Wahyu Ye menampar Bella hingga tersungkur di lantai, lalu berkata dengan nada marah: “Kamu anak yang tidak tahu malu, sebenarnya sudah berapa banyak hal yang membahayakan orang lain, hah?”
Novel Terkait
Mendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniEverything i know about love
Shinta CharityHabis Cerai Nikah Lagi
GibranYama's Wife
ClarkAdieu
Shi QiUnperfect Wedding
Agnes YuCinta Seorang CEO Arogan
MedellineLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)