Lelaki Greget - Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
Banyak orang yang melangkah maju untuk menyapa Fernando Yi, Erik Luo melihat ke arahnya, melihat bahwa Fernando Yi adalah seorang pria tampan berusia 30-an, menyapa semua orang di sekitarnya, mengobrol tersenyum, dan sangat berhubungan baik dengan yang lainnya.
Mengikuti di sampingnya ada seorang pria berusia sekitar 50an atau 60an, dengan wajah memerah, tertawa dan berkata: “Semua orang mungkin tidak tahu, beberapa hari yang lalu, Fernando Yi menembus tingkatan sampai Alam kekosongan, jagoan tingkat alam kekosongan sebelum berusia 30, ini sangat jarang terjadi di dunia bela diri kita.”
Semua orang terkejut, dan berkata: “Fernando Yi adalah orang yang berbakat dan cerdas, tidak heran adalah orang berbakat dari dunia bela diri selatan, aku berpikir bahwa Fernando Yi yang memimpin generasi muda.
“Kalau itu tentu saja, orang seperti apa Tuan Dewa petir itu, bagaimana bisa mengajarkan anak yang begitu buruk, aku pikir seluruh dunia bela diri harus menghormati Keluarga Yi pada waktunya.”
Fernando Yi tersenyum tanpa berkata apapun, tapi tatapannya penuh dengan kemenangan.
Tiba-tiba seseorang dari belakang kerumunan berkata: “Penampilan Fernando Yi di langit, mungkin bisa dibandingkan dengan Dewa Petir Cilik dari Kota Hedong, aku dengar, dia sekarang baru berumur sekitar 25 tahun.”
Mendengar kata Dewa Petir Cilik, semua orang tiba-tiba langsung terdiam, wajah Fernando Yi sangat tidak enak dilihat. Semua orang tahu bahwa Erik Luo sudah menjadi orang teratas di tingkatan Alam kekosongan, bisa menyelinap ke gudang harta harun di Lop Nor, dan juga bisa menolak kerja sama dari tiga besar Alam kekosongan, bahkan jika bakat Fernando Yi tinggi, hanyalah setengah darinya.”
Orang tua yang mengikuti di samping Fernando Yi tidak senang dan berkata: “Aku telah melihat dewa yang diundang oleh Tuan Dewa Petir, namanya Dewa Petir Cilik, yang tidak lain keberadaannya seperti semut di depan semua orang, tidak ada yang aneh. Lagipula tunggu Erik Luo di hancurkan, tidak ada masalah lagi, Fernando Yi juga akan pergi ke Pergunungan Qingling melatih bela diri bersama orang suci itu, sampai pada waktunya Dewa Petir Cilik bukanlah apa-apa kan?”
“Ternyata begitu!”
Banyak orang di aula mengagumi dan iri kepada Fernando Li, bisa berlatih bela diri bersama dewa, berarti bahwa selanjutnya dia akan sehebat seperti dewa.
Orang tua itu berkata: “Sudah jangan berbicara omong kosong lagi, silakan duduk, hari ini mengundang semua untuk datang ke sini, pertama untuk mencicipi hidangan special di Spring City ini, kedua, untuk mengumumkan kerja sama antara Keluarga Bai dengan Keluarga Yi, jika kalian ada yang ingin bergabung, datanglah kepadaku.”
Fernando Yi diarahkan untuk duduk di meja makan paling depan, dan berkata: “Dengar-dengar, Dewa Petir Cilik adalah bintang yang sedang naik daun di daerah utara, dan masih melakukan banyak hal untuk negara, kekuatan yang tidak terduga, terlebih lagi bermusuhan dengan Dewa Petir, bukankah sangat berbahaya jika Fernando Yi pergi seorang diri?”
Pria tua bermarga Bai di sampingnya berkata: “Kalian semua dibuat takut olehnya, tapi hanya seorang junior, tidak ada pengalaman sama sekali, hari ini Fernando Yi telah mempersiapkan untuk berpergian, menjaga-jaga jika Perserikatan Huseng datang juga harus bersiap untuk mati.”
Pada saat ini, makanan telah disajikan, dan Erik Luo membantu Beti Ye mengambilkan makanan, dia tidak peduli apa yang mereka katakan, dia sama sekali tidak ambil hati, dan tidak mendengarkannya juga.
Beberapa orang makan dengan senang, tiba-tiba pengawal membawa seseorang masuk, menunjuk Erik Luo dengan yang lainnya sambil berkata: “Itu mereka, tadi mereka langsung masuk, dan berbicara buruk tentang Tuan Dewa Petir.”
Seorang pemuda di sampingnya berbaju putih dengan wajah muram menghampiri dan berkata: “Sebenarnya siapa kalian? Semuanya berdiri, dan ikut denganku.”
Erik Luo berpura-pura tidak mendengarnya, dan membantu menuangkan sup ke Beti Ye, dan masih membantunya meniup supnya, dan menyuapinya.
Filbert Ao berdiri, dengan tersenyum berkata: “Saudaraku, jangan panik, mari kita bicarakan masalah ini di luar, aku akan memberikan jawaban yang memuaskan.”
Pemuda berbaju putih dengan wajah angkuh berkata: “Layakkah kamu berbicara dengan Bryan Bai? Terakhir kali aku bilang kepadamu, ini adalah Keluarga Bai, berdiri dan pergilah.”
Pada saat seperti ini, beberapa orang masuk, kemudian tertawa dan berkata: “Tuan muda Bai, sudah lama tidak berjumpa.”
Ternyata Aditya Yang dengan beberapa orang lainnya telah sampai, Bryan Bai menoleh tertawa dan berkata: “Sudah datang, silakan lakukan di dalam, aku masih ada urusan yang harus di tangani, pergi dengan beberapa teman lama.”
Setelah beberapa orang melihat Erik Luo, ekspresi muka mereka berubah seketika, diam di tempat dan tidak berbicara sepatah katapun, Bryan Bai dengan bingung berkata: “Berapa banyak orang yang mengenal mereka? Beberapa orang ini datang ke pesta kita hari ini tanpa alasan, kalau kalian mengenal mereka, maka kalian harus memberitahu mereka peraturan.”
Aditya Yang berbicara dengan terbata-bata: “Dia, dia, dia adalah Erik Luo.”
“Erik Luo? Erik Luo yang mana?” sebagai junior di Keluarga Bai, terhadap urusan daerah utara dia tidak terlalu peduli, meskipun dia pernah mendengar para tetua menyebut nama orang ini, tapi dia tidak peduli, jadi tidak terlalu mengetahuinya, awalnya ingin mengusir orang-orang ini baru dibicarakan lagi, menoleh dan melihat Erik Luo berkata: “Aku tidak peduli latar belakang kalian siapa, berani mencari masalah dengan Keluarga Bai berarti mencari mati, kalian ingin pergi dari sini sendiri, atau aku menyuruh orang untuk mengusir kalian?”
Melihat Erik Luo dan yang lainnya tidak bergerak sama sekali, dia melambaikan tangannya dan berkata: “Semuanya, usir mereka keluar!”
Pengawal di belakangnya langsung bergegas, Erik Luo kembali menyuapi Beti Ye, dengan tenang berkata: “Jangan menganggu kakak ipar sedang makan.”
Tiba-tiba David Li berdiri, mengulurkan tangan dan menyerang satu pengawal, kemudian semua orang mengikutinya dan terjatuh ke tanah, kemudian berteriak kesakitan.
Bryan Bai dengan kesal berkata: “Kamu berani menyerang?”
Gerakan di sini dengan cepat menarik perhatian orang lain, lalu orang tua bermarga Bai mengerutkan kening dan berkata: “Bryan? Apa yang sedang kamu lakukan?”
Bryan Bai berkata: “Tidak ada, hanya masalah kecil, akan cepat diselesaikan.”
“Cepat selesaikan.”dia berkata dengan tidak sabar, dan melanjutkan mengobrol dengan Fernando Yi.
Bryan Bai memandang David Li dengan cemberut berkata: “Karena kalian tidak takut mati, maka jangan salahkan aku, aku tidak akan sungkan.”
Dia mendapatkan kritikan oleh Kepala keluarga, dan melempar semuanya pada David Li, mengambil belati dari pinggangnya dan menusuknya.
“Biar kamu tahu akibatnya jika mencari masalah dengan Keluarga Bai!” Bryan Bai berteriak, belati menusuk paha David Li, tapi sepertinya belatinya tertancap di urat kakinya, meskipun tidak menusuk sangat dalam, sebaliknya, pisau di tangannya terpental.
Saat dia sedang terkejut, David Li mengeluarkan tinjuannya, menjatuhkannya, dan beberapa kali melemparnya ke meja.
Ada keributan di aula, semuanya berdiri.
Orang tua bermarga Bai itu berdiri dan berkata: “Siapa yang berani membuat keributan di pesta Keluarga Bai?”
Filbert Ao terkekeh dan berkata: “Maaf, kami baru saja datang untuk makan, Bryan Bai ini bersikeras untuk mengusir kami, dan mengeluarkan pisau untuk membunuh kami semua, tidak sengaja mengenai tangannya, aku benar-benar minta maaf.”
“Siapa sebenarnya kalian?” orang tua bermarga Bai ini tahu kekuatan cucunya, dia dipukuli hingga seperti ini, sepertinya beberapa orang ini bukanlah orang sembarangan. Pandangannya tertuju kepada Erik Luo, ekspresi mukanya berubah, dan berteriak: “Kamu adalah Erik Luo!”
Semua orang yang berada di aula mendengarnya, menoleh dan melihat Erik Luo, sangat ingin melihat seperti apa rupa Dewa Petir Cilik yang diundang oleh Dewa Petir ini.
Novel Terkait
Suami Misterius
LauraSi Menantu Dokter
Hendy ZhangSi Menantu Buta
DeddyThe Gravity between Us
Vella PinkyMore Than Words
HannyAfter Met You
AmardaLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)