Lelaki Greget - Bab 157 Bunga Mingshi
Amanda Lu juga menyadari pandangan aneh Erik Luo, melihat yang di depannya, wajahnya memerah dan berkata: "Apakah kamu ingin mengambilnya kembali?"
Erik Luo memegang dahinya berkata: "Aku penasaran dengan baju kamu ini, apakah tidak perlu dicuci?"
"Tidak perlu!" Amanda Lu melepas handuknya, mengangkat sudut bajunya berkata: "Ini dapat secara otomatis menghilangkan kotoran, tanpa dicuci, baunya harum setiap hari."
"Sudah sudah!" Erik Luo telah melihat yang tidak seharusnya dilihat, melambaikan tangan berkata: "Aku beri kamu baju lagi! Kelak baju juga tidak perlu dicuci lagi."
Dia mengeluarkan satu set rok panjang biru muda dari labu kuning dan menyerahkannya kepada Amanda Lu, Amanda Lu mengulurkan tangan dan mengambilnya, dia menyadari bahwa kain rok ini halus dan sangat fleksibel, memancarkan cahaya lembut, tenaga dalam masuk, terdapat garis cahaya berwarna emas melintas, yang sebenarnya adalah senjata ajaib.
Dia segera memakai rok tersebut, berputar sekali, dengan senang berkata: "Apakah cantik?"
"Cantik!"
Erik Luo menganggukkan kepalanya, dalam hati berpikir, Riky Hai mungkin memiliki kelainan, dia berkeliling mengumpulkan pakaian wanita, dan itu semua adalah harta berharga, tahan dengan air atau api, tidak menempel kotoran, dan memiliki model yang sangat indah. Dia sudah memberikan beberapa set untuk Beti Ye, tapi setidaknya ada lebih dari seratus set pakaian wanita di dalam labu kuning, dia tidak berani mengambil lebih banyak, karena akan dianggap tidak normal jika dia tidak berhati-hati.
Keesokan paginya mobil sudah berada di lantai bawah, Erik Luo dan Amanda Lu naik mobil menuju Baishan, dari kejauhan sudah terlihat Gunung Changbai, sekarang musim panas, turis yang kemari tidak sedikit, mereka berdua memilih tempat terpencil untuk mencapai lereng utara.
Lereng utara Gunung Changbai curam dan terdapat banyak bunga dan tumbuhan, tetapi di tempat yang begitu banyak bunga dan tumbuhan mencari tanaman obat alam bawah sadar yang kuat ini seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Untungnya Erik Luo memiliki mata raja langit, dapat melihat dengan jelas beberapa kilometer jauhnya, ditambah dengan mata tembus pandang, berdiri di atas gunung bisa melihat seluruh bunga dan tumbuhan di lereng bukit.
Dia menatap lama, menggelengkan kepalanya dan berkata: "Tidak ada barang bagus di sini, semua telah digali oleh petani obat, mari masuk ke dalam.
Berdua lanjut jalan masuk ke dalam, sepanjang perjalanan Erik Luo terus mencari, tetap tidak mendapatkan hasil, namun menemukan banyak ginseng milenium, semuanya digali dan dimasukkan ke dalam botol labu untuk digunakan.
Saat senja, mereka berdua sudah masuk jauh ke dalam gunung, dan hanya ada suara burung berkicau di sekitar, sangat hening.
Aliran sungai terdengar di kejauhan, dan mereka berdua pergi untuk membasuh muka dan melanjutkan berjalan di sepanjang mata air, tidak lama kemudian, sebuah danau besar muncul di depan, dan suara bermain drama terdengar dari danau, ada dua gadis cantik yang muda sedang bermain drama.
Ada juga sepasang pria dan wanita paruh baya tidak jauh dari mereka, sedang memperhatikan sekeliling, pakaian ke empat orang ini aneh, pakaian mereka seperti baju besi yang lembut menempel di tubuh, kelihatan sangat heroik, tetapi mereka semua memiliki pertapaan yang tinggi, bahkan Erik Luo juga tidak dapat melihat pertapaan mereka.
Dia merasa di dalam pikirannya terlintas cahaya roh, tapi dengan cepat menghilang.
"Di sana ada orang."
Wanita itu melihat Erik Luo dan Amanda Lu, tiga orang lainnya melihat kemari, dengan memperlihatkan wajah yang kaget.
Erik Luo berkata: "Kita lanjut jalan masuk ke dalam."
Membawa Amanda Lu terus berjalan masuk ke dalam, di perjalanan dia menemukan banyak ginseng milenial, tanpa segan langsung memasukkannya ke dalam kantong.
Tidak berapa lama, di depan mereka muncul lapangan rumput yang luas, di lapangan rumput penuh dengan bunga yang cantik, di tengah bunga-bunga ini ada gundukan, di atas gundukan terdapat bunga yang bergoyang tertiup angin, Erik Luo dengan senang berkata: "Sudah menemukannya, Bunga Mingshi, tumbuh di persimpangan Yin dan Yang, adalah barang bagus!"
Dia segera berjalan maju, ingin memetik bunga tersebut, tiba-tiba dari samping terdengar suara: "Jangan bergerak!"
Erik Luo berpaling dan melihat, melihat yang datang kemari adalah empat orang tadi, dua wanita cantik menjulurkan telapak tangan, dua buah cahaya laser ditembakkan, Erik Luo dengan cepat mengelaknya, sedikit kaget, karena beberapa tangan orang ini memakai peralatan, hasilnya sama dengan bola logam miliknya.
"Kalian siapa?" Erik Luo ingin mengetahui identitas beberapa orang ini.
"Kita siapa bukan urusanmu, pokoknya bunga Mingshi ini milik kita, yang tahu diri segera pergilah."
Wajah kedua wanita hampir mirip, di saat bersamaan mencegat di depan bunga Mingshi.
Sepasang pria dan wanita paruh baya juga datang kemari, dan pria itu berkata: "Lans, tolong petik bunganya."
Wanita cantik yang di sebelah kiri segera memetik bunga tersebut, Erik Luo mengayunkan tangan dan melemparkan dua buah pisau terbang, sekarang kekuatannya berada di puncak tingkat pemusatan, kecepatan pisau terbangnya sangat cepat, jelas pertapaan wanita cantik itu sedikit lebih buruk, bahkan tidak punya kesempatan untuk melarikan diri, melihat dirinya akan terbunuh, pasangan paruh baya bergerak bersamaan, dua orang menggerakkan jari menembakkan energinya, dan membuat kedua pisau terbang tersebut meleset.
Erik Luo dengan pelan melambaikan tangannya, pisau terbang dengan sendirinya kembali ke tangannya.
Pria paruh baya itu mengerutkan alis berkata: "Kamu adalah orang kuil Qinling?"
Erik Luo menimbang pisau terbang di tangannya berkata: "Kuil Qinling sudah tidak ada, kalian siapa?"
Pria paruh baya itu setengah percaya berkata: "Kuil Qinling diwariskan ribuan tahun, adalah kekuatan nomor satu di dunia, bagaimana bisa kamu bilang sudah tidak ada, kamu sebenarnya siapa?"
Hati Erik Luo bergerak, bola putih tersebut jatuh ke tangannya, bola logam putih sontak menutupi telapak tangannya, dia mengangkat tangan dan melihat berkata: "Menurut kalian?"
Ke empat orang tersebut melihat barang yang ada di tangan Erik Luo, dengan lega berkata: "Ternyata kamu juga adalah orang Gujing?"
"Benar." Erik Luo memegang tangannya berkata: "Silakan sebutkan nama kalian, lihat apakah aku bisa memprovokasi kalian."
Pria paruh baya berkata: "Kita keluarga Liang dari Gunung Shenhai, namaku Soni, ini istriku Sinta Li, dua orang ini adalah putriku Lans dan Chris, tiga tahun lalu kita menemukan bunga Mingshi ini, tapi pada waktu itu belum tumbuh, memperkirakan tahun ini akan mekar, dan kita ke sini untuk memetiknya. Putri pertamaku Lans juga akan mencapai tingkat dewa. Tuan, ada pepatah berkata siapa cepat dia dapat, kamu hargai aku, kita keluarga Liang akan mengingat budimu."
Erik Luo menggelengkan kepalanya dan berkata: "Benar-benar maaf, aku orang yang biasanya sendirian, sedikit terlambat menguasai tingkat akan dibunuh orang, juga akan mencapai tingkat dewa, oleh karena itu demi bunga Mingshi ini, aku akan melakukan apapun, paling tidak kita bertaruh nyawa, lihat siapa yang akan mendapatkannya."
Lans berkata: "Hei, Kenapa kamu orangnya sangat tidak masuk akal? Jelas-jelas kita tiga tahun lalu duluan sampai di sini."
Erik Luo menggeleng kepala berkata: "Di dunia tidak ada logika seperti itu, nyawaku dalam bahaya, di belakang kalian ada keluarga yang bisa diandalkan, jangan banyak omong kosong, cepatlah bergerak!"
Telapaknya muncul cahaya laser, tangan kanannya pisau terbang, kapanpun siap dilemparkan.
Soni mengerutkan alis, melihat Sinta Li, dengan suara perlahan berbisik di telinganya: "Orang ini sepertinya sulit dihadapi, orang tersesat seperti ini adalah yang paling sulit dihadapi, apablia hari ini menyinggung perasaannya dan membiarkannya melarikan diri, aku khawatir kita semua akan mendapat masalah di masa depan, jika benar-benar mulai, aku khawatir Lans dan Chris akan terluka."
Sinta Li berkata dengan wajah sedih: "Tapi kita sudah bersusah payah baru menemukan bunga Mingshi ini, Lans akan segera mencapai tingkatnya......"
Lans di samping berkata: "Takut apa, ayah, ibu, kalian adalah orang hebat yang sudah mencapai tingkat dewa, kekuatan orang ini hampir sebanding dengan aku, jika beradu kita pasti akan menang."
Novel Terkait
Lelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyMy Cold Wedding
MevitaCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinMr Huo’s Sweetpie
EllyaMy Charming Wife
Diana AndrikaHidden Son-in-Law
Andy LeeAfter The End
Selena BeeCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)