Lelaki Greget - Bab 62 Tampar Muka Sendiri
"Benarkah?"
Filbert Ao mulai bersemangat, dia sangat pintar, selama dia bisa masuk ke perguruannya Erik Luo, bukan masalah baginya untuk melampaui David Li.
"Tentu saja ada persyaratannya."
Erik Luo dengan dingin memalingkan wajah dan menatapnya: "Masuk ke perguruanku, kamu tidak boleh menyebarkan jurus secara pribadi ke orang lain, jangan melakukan kejahatan apapun, atau melanggar salah satu dari mereka, aku akan langsung mengambil nyawamu, jadi kamu pertimbangkan dengan baik-baik."
Persyaratan ini sudah sangat longgar, dia tidak meminta kontribusi apapun dari muridnya, dia hanya berharap mereka tidak menggunakan kekuatan yang diajarkannya untuk menyakiti orang yang tidak bersalah.
Filbert Ao ragu-ragu dan berkata: "Kalau begitu … aku membalas dendam untuk Nenek dan Ibuku, apakah itu termasuk kejahatan?"
Erik Luo sedikit tersenyum dan berkata: "Orang tidak mengangguku, aku tidak menganggu orang lain, jika orang lain menindasmu, apakah mungkin kamu akan menunggu untuk dipukuli."
"Aku bersedia." Filbert Ao membungkuk dengan kegirangan.
David Li menepuk kepalanya dan berkata: "Adik, kita semua menyembah Master harus berlutut dan bersujud, kamu tidak cukup tulus."
Filbert Ao tertegun, dia benar-benar tidak pernah berlutut kecuali pergi ke kuburan leluhurnya, tetapi memikirkan kemampuannya David Li dan Kevin Tang, dia segera berlutut, menyembah dan mengetuk tiga kali, lalu mempersembahkan secangkir teh.
Erik Luo juga tidak terlalu menuntut ini, langsung menerimanya dan menyesap, berkata: "Di perguruanku tidak ada aturan apapun, kamu hanya perlu mengingat satu hal untuk tidak membahayakan orang lain saja, terhadap dirimu yang bersedia atau tidak membantu orang lain yang menghadapi masalah, itu harus ditanyakan sendiri pada hati nuranimu."
"Baik!" Filbert Ao menjawab dengan hormat.
David Li menepuk pundaknya, tersenyum dan berkata: "Kelak kamu harus mendengarkan kata-kata dari dua kakak senior, di Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy kita ini, siapa yang tinjunya keras itu yang berhak berbicara."
"Tentu saja." Filbert Ao tersenyum, berpikir dalam hati bahwa kelak aku pasti akan membiarkan kalian semua mendengarkanku.
Semua orang lanjut makan minum dan bercanda, lalu kembali ke villa Keluarga Ai ketika larut malam, Erik Luo secara pribadi mewariskan "Jurus Alam Surga" kepada Filbert Ao.
Ini adalah salah satu jurus aliran kota dari Tujuh Gerbang Abadi "Dayan Academy", yang memiliki perubahan yang rumit dan bervariasi, bahkan Erik Luo sendiri juga tidak bisa membedakannya dengan jelas, dia berharap Filbert Ao memiliki bakat yang sangat hebat, akal yang cemerlang, oleh karena itu dia mengajarinya jurus ini agar dia menelitinya sendiri.
Kebetulan Filbert Ao tampaknya sangat ingin tahu tentang segala sesuatu yang ada di dunia, sebelumnya dia demi membalas dendam terhadap Keluarga Ai dan menghabiskan waktu tiga hari untuk belajar membuat bom, lalu dia berhasil membuat dan menggunakannya, sekarang ketika dia menghadapi jurus yang rumit ini, dia langsung menelitinya sampai lupa makan dan tidur.
Erik Luo kembali ke kamar untuk menemani Beti Ye, keduanya sudah lama tidak bertemu, perpisahan yang tidak lama menimbulkan keadaan seperti pengantin baru, sangat hangat dengan bersembunyi di balik selimut.
Di pagi hari, Erik Luo pergi ke atap untuk beraktivitas, melihat Filbert Ao duduk bersila di sana, tampaknya ada sehelai Qi berwarna putih di sekelilingnya, membuatnya sangat terkejut.
Menurut catatan Jurus Alam Surga, untuk mempraktikkan latihan ini pertama-tama harus memahami lima elemen antara langit dan bumi, yaitu emas, kayu, air, api, dan tanah, membuat latihan ini menjadi lima helai Qi, dikombinasikan dengan arahan dari Pakua, mengilhami kekuatan langit dan bumi untuk menyerap tenaga reiki, untuk membantu diri sendiri dalam berlatih.
Filbert Ao menghabiskan satu malam untuk menghasilkan sehelai Qi, termasuk cukup hebat, orang biasa setidaknya membutuhkan waktu beberapa bulan dan bahkan bertahun-tahun untuk mereka yang memiliki bakat yang tumpul.
Mendengar suara di belakangnya, Filbert Ao menoleh ke belakang dan melihat Erik Luo, dia langsung berkata dengan bersemangat: "Aku sudah tahu, Jurus Alam Surga ini ternyata tak tertandingi, aku menghabiskan sepanjang malam untuk mempelajari prinsip dari dua elemen, empat gambar, lima elemen dan Pakua, aku mencoba untuk mempraktikkannya, dan ternyata sama seperti yang aku pikirkan, lima jalan dan lima elemen Qi ini hanyalah sebuah media, tujuannya adalah untuk menarik tenaga reiki langit dan bumi dengan perubahan Pakua, sebenarnya itu adalah sebuah metode susunan, Dayan Academy pasti sangat mahir dalam pembentukan susunan …."
Mendengarkannya yang terus berbicara tanpa henti, hati Erik Luo semakin merasa takut, karena apa yang dikatakannya tidak ada yang salah, Dayan Academy tidak hanya mahir dalam metode susunan, tetapi juga mahir di berbagai bidang aritmatika, institusi, arsitektur, yang menciptakan "Array Kill Dayan" buatan sendiri dan terkenal dengan Bintang Kuno Tianqing, anak ini benar-benar memiliki bakat langka yang belum lahir.
Setelah keduanya berbicara sebentar, Ivy Ai datang untuk melaporkan bahwa konferensi penawaran Gunung Naga akan segera dimulai, kemudian Erik Luo segera berangkat dan ikut dengannya ke tempat penawaran.
Erik Luo dan Ivy Ai muncul di sana dengan sikap rendah hati, duduk di kursi dan menunggu, tetapi Ivy Ai sangat terkenal, tidak lama setelah mereka duduk, lalu ada seorang pemuda datang dengan segelas anggur dan berkata: "Ivy, kita bertemu lagi."
Ivy Ai sama sekali tidak tertarik dengan orang ini, jadi dia tersenyum sopan dan berkata: "Tuan Muda Zhou, halo."
Tuan Muda Zhou melambaikan tangan kepada Erik Luo dan berkata: "Kamu ke sana sedikit, aku ingin berbicara sedikit hal dengan Ivy."
Erik Luo melihatnya dengan tatapan tajam, Tuan Muda Zhou berkata dengan tertegun: "Apa maksudmu?"
Dia melihat Erik Luo yang mengenakan pakaian biasa, dan menebak jika dia bukan orang terpandang, sehingga dia berani berteriak untuk memerintahnya.
Suara itu pun menarik perhatian orang-orang di sekitar, ada orang yang datang dan tertawa, berkata: "Ada apa Tuan Muda Zhou, mengapa kamu bertengkar dengan orang lain?"
Tuan Muda Zhou menunjuk Erik Luo dan berkata: "Aku ingin berbicara beberapa kata dengan Ivy-ku, orang ini bersikeras berada di sini dan tidak mau pergi, menurutmu kesal tidak, kamu juga Ivy, untuk apa membawa masuk sopir ke sini? Katanya nanti ada orang terpandang yang akan datang, jangan sampai biarkan dia bertemu dengan orang terpandang ini!"
"Orang terpandang apa?" seseorang bertanya di sampingnya.
Tuan Muda Zhou bersenandung dan berkata: "Tidak masalah untuk memberitahu kalian, orang terpandang itu dari Keluarga Ye Beijing, memiliki sedikit persahabatan dengan Keluarga Zhou kami, katanya selama mereka bisa mendapatkan tanah ini, mereka bersedia memberikan kami sedikit keuntungan, kalian tidak perlu berebut lagi, Keluarga Ye Beijing, siapa dari kita yang mampu melawannya!"
"Beberapa hari lalu pria bermarga Luo itu berani melawannya, katanya kemarin dia memukuli seorang Tuan Muda dari Keluarga Ye." Tidak tahu siapa yang mengatakan itu, para hadirin langsung terdiam, lalu beberapa saat kemudian ada seseorang yang bertanya: "Mungkinkah … si Erik Luo yang disebut "Dewa Petir" itu?"
"Erik Luo Dewa Petir, katanya dia adalah orang hebat yang kemana-mana dari Hedong, sangat hebat sekali, bahkan Kepala Ai pun jatuh ke tangannya."
Tuan Muda Zhou langsung tertarik, dan bertanya pada Ivy Ai: "Ivy, kamu cepat katakan pada kami, dewa petir sepreti apa marga Luo itu, bagaimana tampangnya? Seberapa kuat dia?"
Ivy Ai melihat ke Erik Luo, ketika dia hendak berbicara, tiba-tiba seorang pria paruh baya berperut buncit berjalan menghampirinya dan berkata: "Waduh, Tuan Luo, Anda juga di sini!"
Ivy Ai berbisik ke sisi telinga Erik Luo dan berkata: "Orang ini bernama Justin Zhou, dia adalah Ayah dari Tuan Muda Zhou ini."
Justin Zhou dengan cepat berjalan ke sisi Erik Luo, mengangguk dan membungkukkan tubuh, lalu berkata: "Anda bisa memberitahu dahulu ketika datang ke sini, sehingga kami bisa mengatur tempat duduk untuk Anda, duduk di sini seperti apa."
Setelah berbicara, dia melirik Tuan Muda Zhou dan berkata: "Apa yang kamu lakukan dengan tertegun, cepat datang dan temui Tuan Luo."
Dia membawa Tuan Muda Zhou ke hadapan Erik Luo, tersenyum dan berkata: "Tuan Luo, ini anakku Tristan Zhou, memberi Anda sapaan."
Tristan Zhou tercengang: "Dia … dia adalah Erik Luo?"
"Bagaimana kamu berbicara!" Justin Zhou menampar dan memarahi: "Apakah nama lengkap Tuan Luo bisa disebut olehmu?"
Ada orang yang bersorak gembira di samping, dan berkata: "Ini tidak ada apa-apanya, tadi putramu masih mengatakan dia adalah seorang sopir, dan ingin mengusir Tuan Luo."
"Apa!" wajah Justin Zhou langsung memucat.
Novel Terkait
Husband Deeply Love
NaomiKamu Baik Banget
Jeselin VelaniI'm Rich Man
HartantoTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniBaby, You are so cute
Callie WangMr Huo’s Sweetpie
EllyaMy Secret Love
Fang FangLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)