Lelaki Greget - Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
Langkah kaki Erwin Tang berhenti, lalu menyapa pasangan yang baru masuk itu dengan senyuman, "Paman Lu, Bibi Huang, kalian sudah datang."
"Erwin, kamu juga ikut di pesta ini ya."
Pasangan itu menyapa Erwin Tang dengan senyuman, dan para tamu secara otomatis membuka jalan untuk mereka.
Erik Luo mendengarkan orang-orang di sekitarnya berbisik: "Aku tidak menyangka akan bertemu John Lu hari ini, dia adalah orang yang berkuasa di keluarga Lu sekarang, para tetua di Beijing kita ini saja menghormatinya saat bertemu dengannya, benar-benar mendominasi."
"Yang berada di sampingnya itu adalah istrinya, dia sepertinya bernama Salsa Huang, dia tidak terkenal, tetapi sejak menikah dengan John Lu, reputasi keluarga Huang benar-benar meningkat!"
"Sekarang keluarga Lu dekat dengan keluarga Tang lagi, siapa yang akan berani menyinggung mereka kedepannya!"
Pasangan itu berbicara dengan Erwin Tang sambil berjalan masuk, ketika John Lu melihat benda-benda yang berantakan di lantai ekspresinya tiba-tiba berubah: "Aku mendengar bahwa seseorang membuat masalah di sini, siapa itu?"
Erwin Tang segera memandang Erik Luo dan berkata, "Hanya orang barbar yang menganggur, dia bisa beberapa jurus dan berhasil mengusir pengawalku, paman Lu tidak perlu mempermasalahkannya dengan orang rendahan seperti dia."
“Bisa beberapa jurus?” John Lu bersenandung: “Bisa beberapa jurus sudah berani mengacau di pesta keluargaku? Vendy Heng, uji dia, lihat seberapa kuat dirinya yang dia kira hingga berani mengacau di sini!"
Pria paruh baya yang mengikuti pasangan itu berjalan ke hadapan Erik Luo dengan tenang, Erik Luo tahu pria paruh baya ini menyembunyikan bakatnya di balik penampilannya yang rendah hati, dia tidak tahu pasti apakah pria paruh baya ini berapa kali lipat lebih kuat dari Martin yang kekar tadi, tapi tidak lebih lemah dari dua orang yang berhasil melukai dirinya sebelumnya.
Tapi Erik Luo yang sekarang bukanlah Erik Luo yang dulu. Kecepatan kultivasinya sudah sulit dijelaskan melalui kata-kata. Berkat hasil latihannya selama ini, dia menjadi cukup percaya diri untuk bersaing dengan kedua orang yang berhasil melukainya sebelumnya.
Meskipun Vendy Heng di depannya memang kuat, jika memang harus bertarung, Erik Luo percaya diri dapat membunuhnya dalam sepuluh jurus.
Amanda Lu bergegas berlari dan berdiri di samping Erik Luo, berteriak dengan cemas, "Ayah, dia temanku, apa yang ingin kamu lakukan?"
John Lu menatap Erik Luo dengan mata seperti kilat, Erik Luo berdiri di sana seperti batu yang keras kepala, hanya diam bahkan tidak bergerak.
Setelah terhening sejenak, John Lu mengangguk dan berkata: "Karena kamu adalah teman putriku, aku akan mengampunimu kali ini, pergilah, keluarga Lu kami tidak menyambut kehadiranmu!"
Amanda Lu berkata: "Dia adalah temanku, aku berhak atas siapa yang akan menghadiri dan pergi dari pesta ini."
Salsa Huang segera membujuk Amanda, "Amanda, patuhlah, lihatlah teman seperti apa yang telah kamu kenal ini, dilihat dari penampilannya yang buruk saja kita sudah tahu, dia pasti kurang berpendidikan, dia bahkan memukul orang, biarkan dia pergi saja, jangan sampai menyakiti orang lain, lagipula Erwin masih di sini."
Salsa mengedipkan mata dan memberi isyarat kepada putrinya untuk menjaga reputasi tunangannya.
Tapi Amanda Lu tetap berdiri di depan Erik Luo dan berkata, "Tidak, kalau begitu ulang tahunku hari ini batalkan saja."
Salsa Huang menghentakkan kakinya pada lantai dan berkata, "Nak, mengapa kamu menjadi begitu tidak patuh!"
Wajah John Lu bahkan lebih muram, dan dia berkata dengan serius: "Jangan lupa bahwa kamu adalah anggota keluarga Lu, kamu sudah bertunangan, mengapa kamu bergaul dengan pria lain sepanjang hari? Kamu tidak tahu malu, sedangkan aku malu, jika kamu masih terus bersikap seperti ini, aku akan membuatmu tidak dapat melihatnya selamanya."
Wajah Amanda menjadi pucat, bibirnya terkatup rapat, air mata mengalir dari matanya, tampaknya dia berusaha untuk melawan ayahnya.
Erik Luo tidak ingin mempersulit Amanda lagi, jadi dia menepuk pundaknya dengan ringan, dan berjalan ke dua langkah ke depan: "Jika kalian benar-benar memikirkan kebaikan untuk Amanda Lu, kamu tidak akan berpikir bahwa nama baiknya akan memuaskan keinginan pribadimu. Kebahagiaanmu yang didapatkan melalui penderitaan pada putrimu, kalian benar-benar orang tua yang luar biasa baik."
John Lu tertawa, tetapi eskpresinya tidak mengandung maksud untuk tertawa sama sekali, dan berkata, "Sejak kapan aku harus diajari oleh seseorang sepertimu dalam melakukan hal!"
Demikian juga Salsa Huang, dia mulai memarahi Erik, "Benar-benar orang yang tidak sadar diri, diri sendiri masih bocah ingusan sudah ingin mengajari orang lain untuk menjadi orang tua yang benar! Aku sarankan kamu menjauh dari Amanda, dia bukan orang yang cocok bergaul dengan orang sepertimu! "
Erik Luo tersenyum acuh tak acuh, memandang Erwin Tang dan berkata dengan tidak memberi alasan yang jelas, "aku sarankan kamu akhiri saja kontrak pernikahanmu dengan keluarga Lu, jika tidak, kamu pasti akan menyesal!"
Banyak orang mulai berbisik serta tersenyum ironis, dan mereka merasa Erik Luo benar-benar gila, bahkan Erwin Tang tidak bisa menahan tawa dan menggelengkan kepalanya: "Kamu itu bagaikan semut yang merangkak di pandangan keluarga Tang kami, jangan pikir kamu menguasai beberapa jurus sudah tak terkalahkan, dunia begitu luas, kamu tidak berarti!"
"Benar! Dunia ini sangat luas!" Erik Luo menghela napas dan berjalan keluar pintu.
Salsa Huang buru-buru menarik putrinya dan berkata, "Lihatlah orang seperti apa yang telah kamu kenal sepanjang hari, jangan bergaul dengan orang-orang seperti ini kedepannya, mempermalukan harga diri keluarga Lu kita, mengerti?"
Vendy Heng tiba-tiba berkata, “Kamu meninggalkan sesuatu!” Dia mengambil sebuah kotak hadiah di atas meja dan melemparnya ke arah jantung Erik Luo.
Ini adalah hadiah kecil yang diberikan kepada setiap hadirin yang telah hadir. Setelah dilempar oleh Vendy Heng, kotak hadiah tersebut melesat dengan kecepatan yang luar biasa di udara, sepertinya lemparan Vendy ini bertujuan untuk melukai Erik Luo.
Erik Luo yang menyadari itu langsung mengambil pisau gaya Barat di atas meja, tanpa melihat langsung melemparnya. Pisau gaya Barat itu dengan tepat menembus kotak hadiah, ajaibnya pisau itu tidak jatuh melainkan terus melaju hingga melewati atas kepala Vendy Heng dan tertancam di dinding.
Vendy Heng menyentuh bagian atas kepalanya, dan puluhan rambutnya rontok terpotong pisau tersebut, dia tidak bisa menahan keterkejutan dengan keringat dingin yang mengalir, karena dia berpikir bahwa jika pisau itu mengenai tenggorokannya tadi, bukankah dirinya akan langsung mati?
Dia memandang Erik Luo dengan sedikit keterkejutan dan memujinya, "Kamu sangat kuat, tetapi kamu tetap tidak dapat melawan lawan yang memiliki keluarga besar sebagai pendukungnya di baliknya, pergilah, jangan mencari masalah lagi!"
Erik Luo tersenyum dan berbalik.
Dia tidak tahu seberapa kuat orang-orang di bumi ini, tetapi tampaknya tidak seberapa jika dibandingkan dengan Riky Hai. Dia yakin bahwa dia akan mencapai kekuatan Riky Hai dalam waktu singkat. Selama dia tidak terkena bom nuklir, dia tidak terkalahkan, apa masih akan takut terhadap keluarga Lu?
Pada malam hari, dia tidak ingin mengganggu Michael Tan lagi, jadi dia menginap di kamar hotel seberang dan mulai meneliti botol labu miliknya sendiri.
Dalam benaknya, dia teringat pemandangan di mana Riky Hai terbang menaiki botol labu sebelumnya, dan dia ingin bisa terbang menaiki botol labu juga, bukankah jika dia menguasainya dia tidak perlu naik pesawat lagi?
Erik Luo sudah memiliki impian untuk terbang di langit dari kecil, ia sering membayangkan bahwa ia dapat terbang di atas langit dan melihat pemandangan di pegunungan dan sungai, serta pergi kemanapun yang ia inginkan. Sekarang ia akhirnya memiliki kesempatan untuk mewujudkannya.
Dia berusaha mengendalikan botol labu sesuai dengan ingatannya ketika Riky melakukannya, tetapi botol labu tersebut hanya menjadi berkali-kali lipat lebih besar, ditambah ini sangat menghabiskan energi Qi murni.
Dan botol labu tersebut tampaknya memiliki kesadarannya sendiri, sulit dikendalikan dan selalu mengacau, sebentar-sebentar mengeluarkan pakaian dalam, sebentar-sebentar menyedot televisi.
Setelah sekian lama mengutak-atik, ruangan menjadi berantakan, dan Erik Luo sendiri telah menghabiskan banyak energi Qi murninya, jadi dia memutuskan untuk menyimpan yang tersisa dan bersiap untuk berlatih di atap hotel.
Pada saat yang sama, suara ketukan berasal dari pintunya, Erik Luo pun membuka pintu dan melihat Amanda yang tersenyum dan berdiri di depan pintu. Dia masih mengenakan gaun merah tua, tetapi badannya penuh dengan bau alkohol dan mabuk.
Erik Luo terkejut: "Bagaimana kamu bisa menemukanku?"
"Haha, aku melihatmu memasuki hotel ini dari jendela, jadi aku tinggal tanya pada resepsionisnya."
Amanda terhuyung-huyung dan hampir jatuh karena menginjak gaunnya sendiri, Erik Luo dengan cepat membantu Amanda berdiri tegak, tetapi kekuatan Erik Luo terlalu kuat sehingga kaki Amanda yang menginjak gaun menyebabkan gaunnya jatuh.
Novel Terkait
Ten Years
VivianMr. Ceo's Woman
Rebecca WangSi Menantu Dokter
Hendy ZhangCinta Dan Rahasia
JesslynGet Back To You
LexyYour Ignorance
YayaPredestined
CarlyBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)