Lelaki Greget - Bab 98 Hukuman dari Ketua
Erik Luo melihat ke arah gerbang halaman, melihat dua pria yang tidak berperasaan berbaju hitam berjalan masuk.
Penjaga keamanan mengulurkan tangannya untuk menghentikan mereka: “Maaf, ini adalah daerah pribadi untuk keluarga, kalian tidak bisa masuk.”
Kedua pria berbaju hitam mengangkat tangan mereka dan memukul kedua penjaga keamanan itu hingga mati, dengan angkuh berjalan masuk ke halaman.
Erik Luo melihat mereka membunuh orang di setiap kesempatan, merasa sangat marah dan melompat turun dari atap.
Salah satu pria tinggi berbaju hitam menunjuk Erik Luo dan berkata: “Kalian menyembunyikan penjahat yang sedang diburu oleh Perserikatan Huseng, cepat serahkan dia, atau kalian semua akan mati.”
Erik Luo menyipitkan mata dan berkata: “Kalian masuk tanpa izin ke rumah pribadi milik orang, dan membunuh orang, apakah di mata kalian tidak tahu Hukum Negara?”
“Hukum Negara?”
Kedua pria berbaju hitam itu tertawa terbahak-bahak, dan pria yang berdiri di sisi kiri pria tinggi itu berkata: “Aku akan memberitahumu apa yang disebut dengan Hukum Negara?”
Mengangkat tangan dan memukul ke arah Erik Luo.
Tinjuan yang sangat ganas, adalah trik mematikan untuk membunuh lawan dengan satu pukulan, Erik Luo mundur, kemudian menembakkan pisau terbang.
Pria tinggi itu melihat cahaya perak, terkejut dan menghindar ke samping, pisau terbang itu hanya memotong beberapa helai rambutnya, jika dia lama menghindar, maka pisau terbang itu akan menancap di tenggorokannya.
Wajah kedua pria berbaju hitam itu berubah menjadi serius, dengan amarah berkata: “Anak muda, aku menyarankanmu jangan ikut campur, aku hanya menggunakan 30% kekuatanku dan jika aku menggunakan semua kekuatanku, kamu tidak akan bisa menahannya.”
Erik Luo dengan tenang berkata: “Kamu lakukan, lihatlah aku dapat menahannya atau tidak.”
Pria yang bertubuh pendek berdiri di samping berkata: “Ternyata di Beijing ini ada orang yang bakatnya tersembunyi, tapi kamu harus tahu kami bersaudara adalah orang Perserikatan Huseng, tidak peduli seberapa berkuasa orang di belakangmu.” melirik Vivi Su dan Beti Ye yang berada di atap dan berkata: “Kalian juga jangan lapor polisi, kalian tidak akan bisa membayangkan kekuatan Perserikatan Huseng, jika kalian memanggil polisi hanya membuat kalian dalam bencana besar.”
Erik Luo tertawa dan berkata: “Sekelompok geng tidak berguna, berani menghina hukum negara, siapa yang memberi kalian keberanian?”
Kedua pria bersamaan mengubah ekspresi mukanya, dengan amarah berkata: “Kamu berani menghina Perserikatan Huseng kami?”
Vivi Su di atas atap tertawa dan berkata: “Kemunculan Perserikatan Huseng dari awal untuk mendapatkan penghinaan, merasa dirinya begitu hebat, hanya orang kalian yang manusia, orang manusia bukan manusia kah?”
“Pengkhianat!” pria tinggi itu meludah lalu berkata: “Hanya mereka yang percaya Perserikatan Huseng yang punya jalan keluar, kamu mengkhianati Perserikatan Huseng, aku merasa sangat sedih untuk anda, kamu hanya perlu pergi sendiri ke Perserikatan Huseng untuk mendapatkan hukuman, baru bisa bebas.”
Vivi Su berkata: “Aku malas berbicara dengan kalian yang keterbelakangan ini, Tuan Huseng yang kalian percayai juga memliki keterbelakangan, apakah kalian sudah jelas?”
“Kurang ajar!”
Kedua pria berpakaian hitam itu sangat marah, mereka melompat bersamaan, dan menyerang Vivi Su.
“Di tempat aku, kalian jangan sombong!” Erik Luo melempar empat pisau terbang, meenghalangi jalan mereka, keduanya terpaksa jatuh ke tanah, Erik Luo kembali melempar dua pisau terbang, kedua pria itu bergegeas menghindarinya, tidak terduga ada dua pisau terbang lagi menembak ke arah mereka, kali ini mereka tidak bisa menghindar, mereka tertembak di lengan, meneteskan banyak darah.
“Mundur!”
Tangan kedua pria berbaju hitam itu terluka sehingga tidak memiliki kekuatan lagi, dan membalikkan badan kemudian melarikan diri.
Erik Luo melompat ke atas atap, membuka busurnya dengan kedua tangan, dan menembakkan puluhan pisau terbang satu demi satu.
Belakangan ini, penglihatan Erik Luo sangat luar biasa, selama musuh menyerang pasti akan ada jejak yang tertinggal yang dapat dilihatnya, Erik Luo menembakkan pisau terbang satu per satu ke arah mereka, dengan akurat, sepertinya orang-orang ini menuju rumah sendiri dengan ditemani pisau terbang.
Seni bela diri dua orang itu luar biasa, meskipun mereka berlari seratus meter dalam sekejap mata, tapi mereka tidak mengira bahwa pisau terbang Erik Luo dapat melesat dalam jarak beberapa kilometer, pisau terbang melesat satu per satu, keduanya kewalahan, meskipun telah menahan beberapa puluhan pisau terbang di depannya, tapi di belakangnya melesat banyak pisau terbang, menembak sekeliling mereka seperti mengepungnya.
Vivi Su menarik napas dan berkata: “Kedua orang ini adalah pelindung Perserikatan Huseng, semua adalah kekuatan di tingkat alam kekosongan, mengejar aku dan Dragon Tu hingga tidak bisa menangkisnya, tidak disangka kamu menyerang mereka dengan mudah. Takutnya kekuatan Tuan Huseng, tidak bisa mengalahkan Tuan Erik Luo.
Erik Luo dengan tenang berkata: “Tingkatan Alam kekosongan bukan apa-apa.”
Vivi Su menatap punggungnya, dengan ekspresi bingung berkata: “Sebenarnya anda tidak perlu menyerang Perserikatan Huseng demi aku, aku hanya orang yang melarikan diri, hanya ingin bertahan hidup, jika tidak berhasil aku akan melarikan diri ke luar negeri, mereka tidak dapat menangkapku.”
Erik Luo tersenyum berkaya: “Orang milikku, meskipun itu adalah pelayan, tidak diperizinkan untuk memegang ujung rambutnya. Terlebih lagi Perserikatan Huseng yang menindas orang, sebuah organisasi jahat, cepat atau lambat aku pasti akan membasminya.”
Beti Ye menghampiri dan memegang tangan Vivi Su berkata: “Kamu tinggal dengan tenang di sini, kami semua orang di sini sudah pernah menyerang banyak orang, tapi semua masih baik-baik saja.” kemudian menatap Erik Luo tersenyum dan berkata: “Terlebih lagi Tuan Erik Luo bisa menjaga keselamatan kita, dia adalah pelindung kita.”
Vivi Su merasa sedih, dari awal tidak ada orang begitu baik kepadanya, berpikir dahulu dia hampir membunuh Erik Luo, dengan perasaan menyesal, menundukkan kepala berkata: “Terima kasih.”
Beti Ye menarik tangannya duduk dan mengobrol sampai malam hari, kemudian kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat.
Pagi hari, Erik Luo memeluk Beti Ye, keduanya terbangun di waktu bersamaan, Beti Ye tiba-tiba teringat saat kemarin dia berteriak kata “aktifkan jurus” ada perasaan yang aneh dia rasakan, setelah dia mengatakan hal ini, Erik Luo menciumnya dan berkata: “Ini langkah pertama telah berhasil, selanjutnya dapat secara resmi berlatih bela diri jurus Everlasting Seal, kamu juga dapat bersaing dengan David Li dan lainnya.”
Beti Ye senang dan berkata: “Benarkah? Terima kasih suamiku!”
“Bagaimana kamu mau berterima kasih kepadaku?”
“Kalau begitu aku akan menjadi sapi dan kuda di kehidupanku selanjutnya untuk membalas budi kamu!”
“Tidak sabar menunggu, lebih baik sekarang kamu mengabdikan hidupmu untukku!”
Keduanya dengan tertawa kesenangan langsung menuju ke tempat tidur, tiba-tiba ada ketukan pintu terdengar, Bella Ye berteriak: “Kalian berdua membuat keributan di pagi hari, cepat bangun, ada seseorang sedang mencari kakak ipar.”
Erik Luo segera berpakaian dan berjalan turun, melihat Michael Tan di ruang tamu sedang mondar-mandir, dan melihat vas bunga antik di atas meja.
“Kalau suka, aku akan memberikan untukmu.”
“Tidak perlu tidak perlu.” Michael Tan melipat tangannya dan berkata: “Masalah menerima suap aku tidak bisa melakukanya, lebih baik tidak sekarang, tunggu aku pensiun baru kamu memberikannya untukku. Kamu anak muda sekarang sangat hebat, dikelilingi oleh banyak wanita cantik, dan kaya raya, bukankah lebih nyaman begini daripada menjadi tentara?”
”Tentu saja.” Erik Luo mempersilakan dia duduk, Vivi Su menghampiri mereka dan menuangkan teh, kemudian meninggalkan mereka.
Michael Tan berseru: “Wanita yang menuangkan teh barusan sangat cantik, astaga, kapan lagi pejabat seperti kami di jamu seperti ini.”
Erik Luo tersenyum dan berkata: “Kalau kamu suka, aku akan memberikannya kepadamu.”
“Pergi sana.”
Michael Tan melipat tangannya, ekspresinya berubah menjadi serius, mengeluarkan sebuah dokumen dari dalam tasnya dan berkata: “Belakangan ini, karena kamu terlalu banyak mencari masalah, musuh juga banyak, membawa pengaruh yang sangat buruk bagi pejabat, jadi sudah diputuskan untuk menghukum kamu.”
Novel Terkait
Cinta Yang Tak Biasa
WennieDiamond Lover
LenaUnplanned Marriage
MargeryTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniAwesome Guy
RobinAir Mata Cinta
Bella CiaoBaby, You are so cute
Callie WangKisah Si Dewa Perang
Daron JayLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)