Lelaki Greget - Bab 111 Kutukan Setan
Dragon Tu merasa bahwa dia bahkan tidak tahu tubuhnya pada saat ini. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat Paul, yang berdiri di pinggiran kerumunan dan bersembunyi di balik jubahnya. Pria ini menakutkan. Dia bisa mengendalikan dirinya dan lawannya dengan hanya berdiri diam di tempatnya berdiri.
Melihat hidup Dragon Tu di ujuk tanduk, Erik Luo menahan rasa sakit yang tajam di kepalanya dan menembakkan pisau terbang ke arah Paul.
Pisau terbangnya terlalu cepat, dan orang-orang yang melindungi sisi Paul tidak dapat bereaksi, dan sudah terlambat untuk mengambil tindakan.
Paul harus melepaskan Dragon Tu dan menaruh perhatiannya pada pisau terbang yang berada di depannya.
Pisau terbang menjadi lebih lambat dan semakin lambat, dan berhenti sepenuhnya ketika mencapai ke depan alisnya, lalu jatuh ke tanah dengan sekejap.
Tak jauh dari situ, Dragon Tu akhirnya bisa bergerak, dan tiba-tiba menghentakkan kakinya ke tanah untuk bersembunyi. Tinju Huseng kemudian masih mengenai bahunya, Dragon Tu mengerang, dan dengan cepat kabur.
Bahunya telah hancur, dan dia akan kehilangan nyawanya jika dia berani tinggal sebentar lagi.
Lazt Yi menyerang Erik Luo lagi, kali ini Huseng juga bergabung, keduanya menyerang Erik Luo dari kiri ke kanan, kedua Saudara Yin dan Yang juga menyerang pada saat bersamaan, dan bertemu dengan mereka.
Meskipun kedua belah pihak di tingkat alam kekosongan, tetapi saudara yin dan yang berada di tahap awal, dan lawannya adalah pendekar alam kekosongan yang telah terkenal selama bertahun-tahun, dan kekuatan mereka bukanlah satu level. Begitu kedua belah pihak bertarung satu sama lain, yin dan yang segera dikalahkan dan dipukuli tanpa menggunakan begitu banyak kekuatan untuk bertarung.
Tidak jauh dari situ, Andre Liu dan Markos Xing bahkan lebih terluka, meskipun para murid mereka mengenakan armor emas, tapi mereka masih mendapatkan banyak korban.
Kaki David Li dipotong dengan pedangnya sendiri, berteriak kesakitan, dan melihat dua pisau menebas ke lehernya. Dia meraung pada saat kritis, tubuhnya meledak dengan cahaya hitam, dan armor hitam langsung menutupi seluruh tubuhnya. Mencengkeram leher kedua orang itu dan membanting mereka dengan keras, mereka mati di tempat.
Dia membawa dua mayat di masing-masing tangan kiri dan kanannya, dan menghancurkan semuanya, semuanya dipatahkan dan dibunuh di tempat.
Filbert Ao dan 3 orang lainnya juga memancarkan cahaya dari Armor Greynya, dan keempatnya berkumpul bersama, kemudian membuka jalan dengan cara membunuh orang-orang, dan bergabung dengan Erik Luo.
Pada saat ini, Saudara Yin dan Yang sedang memuntahkan darah di mulut mereka. Yin Fu berkata dengan keras, "Aku tidak akan berhasil, aku akan bertarung habis-habisan dengan mereka!"
Yang Fu meraung: "Jika mau mati, mati bersama!"
Pukulan yang sembarangan, dengan pukulan itu menuju Lazt Yi seperti tidak mau hidup lagi.
“Akan kuhabiskan dirimu!” Lazt Yi mengangkat pisau panjang di tangannya, dan tiba-tiba guntur menggelinding di atas kepalanya. Tidak tahu kapan langit mendung, awan gelap yang tak terhitung jumlahnya membelit di atas kepalanya, dan ada cahaya guntur yang keluar.
“Tuhan juga membantu ku!” Lazt Yi tertawa, dan tiba-tiba cahaya guntur muncul di awan, dan tertarik oleh pisau panjang di tangannya, petir yang seperti naga menyambar Yang Fu.
"Yang Fu!"
Erik Luo menjerit, hanya merasakan sakit kepalanya yang memecah, dan dia hampir pingsan dalam kegelapan.
Melihat bahwa petir tersebut tidak bisa dilawan, Yang Fu bergegas maju dengan tinjunya.
Tiba-tiba, empat sosok muncul di samping mereka, dan lima orang itu melawan dengan sekuat tenaga dan bertabrakan dengan petir yang seperti naga tersebut.
Booommm!
Seolah-olah suara peluru meriam meledak, ledakan gelombang yang hebat mementalkan banyak orang keluar dari tempat kejadian. Lazt Yi terkejut dan tidak bisa mundur. Yang Fu berhasil menyelamatkan nyawanya, segera kembali untuk menyelamatkan Yin Fu dan mengepalkan tangan ke arah Huseng.
Kedua telapak tangan Huseng menyerang, dan kedua orang tersebut dipukuli hingga muntah darah dan terjatuh ke tanah tidak bisa bangun lagi.
"Semua orang bekerja sama untuk mengalahkan Erik Luo!"
Dengan raungan panjang dari Huseng dan Lazt Yi yang menyerang ke kiri dan kanan, dan Paul juga bergerak dari kejauhan. David Li dan mereka berempat juga menyerang tetapi sangat lambat, serangan mereka tidak membuat Huseng dan Lazt Yi seperti dalam bahaya.
Lazt Yi mengangkat pedang panjangnya tinggi-tinggi, guntur dan kilat berkumpul di tangannya, dan menembak jatuh Erik Luo lagi.
Tiba-tiba belati perak muncul di tangan Huseng, dan ingin langsung membunuh Erik Luo secara langsung.
Beti Ye yang menjaga dari sisi Erik Luo tiba-tiba berdiri, membuka segel aneh dari kedua tangan, dan melontarkan kekuatan yang pelan. Huseng dan Lazt Yi dalam sekejap tidak dapat mengontrol tubuhnya sendiri, meskipun hanya sebentar, tetapi 6 buah pisau terbang Erik Luo telah mengenai kepala, leher dan hati mereka.
Tapi Paul di kejauhan berhenti tepat waktu, dan enam pisau terbang melambat, menusuk ke tubuh Huseng dan Lazt Yi, dan darah berceceran di udara.
Mata Erik Luo menjadi gelap dan terjatuh, tapi untungnya dia ditahan oleh Vivi Su.
David Li dan keempat orang lainnya mendapatkan kembali kemampuan mereka untuk bergerak, dan segera berhenti di depan Erik Luo, memblokir serangan Huseng dan Lazt Yi.
Beti Ye memiliki semangat yang kuat, dan dalam sekejap, dia sepertinya memahami kemampuan Paul, bahkan tanpa memikirkannya, dia berbalik dan berdiri di belakang Erik Luo.
Ssssh!
Tengkorak manusia berwarna merah darah melesat dan tercetak di tubuh Beti Ye.
"Beti!"
Erik Luo buru-buru berbalik dan memeluk Beti Ye. Melihat wajahnya pucat, matanya pusing, dan napasnya sepertinya menjadi lemah, dia panik dan buru-buru memberikan energi Qi murni ke dalam tubuhnya, tetapi merasa vitalitasnya perlahan melemah, seolah-olah kehidupan akan segera hilang.
"Aku ... aku akan mati..." Wajah Beti Ye tiba-tiba menjadi tua, dan rambutnya menjadi putih juga. Dalam waktu kurang dari sepuluh detik, dia tampak seperti berusia delapan puluh tahun.
Erik Luo gemetar, memegang tangannya erat-erat dan berkata: "Kamu baik-baik saja, kamu baik-baik saja".
Beti Ye tersenyum sedih, mengulurkan tangannya untuk membelai wajahnya dan berkata: "Tapi aku tidak ingin mati, aku ingin hidup bersamamu selama seratus tahun lagi....."
"Bisa, pasti bisa!" Erik Luo menggigit bibirnya erat-erat, air mata mengalir tak terkendali, "Aku akan pergi ke mereka untuk mengambi penawarnya".
"Tidak ... aku ingin ... melihatmu lebih lama ..." Beti Ye memeluknya erat, tapi kelopak matanya menjadi semakin berat, seolah-olah dia akan tertidur.
Booommm!
Ada guntur di langit, dan hujan turun.
Hujan di awal musim dingin sangat dingin, dan hati Erik Luo juga menjadi dingin, Dia perlahan berdiri memegang Beti Ye, aura pembunuh yang mengerikan memenuhi hati, dan orang-orang yang berkelahi berhenti dan tampak ngeri.
Erik Luo perlahan mengangkat kepalanya, tanpa perasaan yang tidak ada di matanya. Dia perlahan berjalan ke arah Paul dan berkata sambil berjalan: "Kamu bisa menyelamatkan istriku kan? Selama kamu bisa menyelamatkannya, aku bisa memberikan barang yang kamu inginkan".
Paul perlahan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak ada yang bisa memecahkan kutukan Setan. Istrimu akan segera menua dan mati, dan kamu ..."
“Kalau begitu kamu akan mati juga!” Mata Erik Luo bersinar dengan cahaya keemasan, dan dua pilar api yang kuat menyembur keluar, membawa Paul secara langsung.
Paul mundur karena terkejut, tetapi menemukan bahwa kemampuan mentalnya sudah terlambat untuk menghentikan api lawan.
"Tuan Paul, hati-hati!"
Semua orang yang menjaganya berdiri, dan beberapa dari mereka mendirikan perisai es yang tak terhitung jumlahnya, tetapi nyala api yang menyembur di mata Erik Luo sepertinya menembus semuanya. Perisai es itu rentan terhadap pukulan, dan mereka dihancurkan dalam sekejap mata, orang-orang yang di depan melindungi Paul semuanya dibakar dan berubah menjadi abu dalam waktu kurang dari tiga detik.
Paul sudah melarikan diri dan menghilang di tempatnya.
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelMeet By Chance
Lena TanBeautiful Love
Stefen LeeWonderful Son-in-Law
EdrickTakdir Raja Perang
Brama aditioDon't say goodbye
Dessy PutriLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)