Lelaki Greget - Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
Yang datang adalah murid inti perserikatan seni bela diri Galaxy, sambil lari dengan wajah terkejut dia berkata: Di luar ada seorang anak muda yang menyerang masuk, dia dengan keras berkata ingin membunuh kita semua, sudah ada beberapa kakak seperguruan terluka karena dia."
David Li dengan kesal berkata: "Aku coba pergi melihat, siapa yang begitu berani!"
Dia lalu dengan kesal mengikut murid itu keluar, Erik Luo berkata keempat orang lainnya: "Kita juga coba pergi melihat!"
Beberapa orang terus mengeluarkan formasi, dari jauh sudah terdengar di depan aula ada suara yang begitu keras, sebuah sinar emas lewat, sebagian besar kuil langsung menjadi abu, banyak orang yang menangis keluar dari kuil, semuanya ada jejak darah.
"Berhenti!"
David Li kesal, dia melompat, dan menabrak orang dengan bayangan putih di langit, mereka berdua lalu berlawan, David Li terkena pukul dan terbang, dia terbang seperti sebuah bom, menghancurkan banyak tembok rumah.
Filbert Ao dengan terkejut berkata: "Ini siapa?"
Erik Luo melihat ke arah kejauhan, di atas sebuah rumah di jauh sana ada orang muda berpakaian putih, dia terlihat sombong, lalu melihat ke orang di bawah dan berkata: "Dewa Petir sialan yang membunuh kakak seperguruan ketiga aku itu, cepat keluar dan menerima kematian!"
"Sombong sekali!"
Filbert Ao langsung maju, ada lima energi qi murni yang berputar di sekitar tubuhnya, dia mendorong kedua telapak tangannya ke depan, anak muda berpakaian putih itu hanya asal melambai, Filbert Ao sudah merasakan getaran keras, sampai mundur belasan langkah, lalu sedikit darah keluar dari mulutnya.
Anak muda berpakaian putih itu menggelengkan kepala dan berkata: "Kamu terlalu lemah, bukan orang yang membunuh kakak seperguruan ketiga aku, si sampah bernama Dewa Petir cepat keluar, aku berikan kamu waktu 10 detik, semakin lama kamu mengulur, aku akan membunuh orang yang lebih banyak!"
Setelah dia berkata dia asal menunjuk, angin dari jarinya yang kuat itu mengarah ke kepala seorang anak kecil berumur 13-14 tahun.
Anak kecil itu sedang kabur, sama sekali tidak menyadari ada sesuatu berbahaya di belakang dia, kemampuan seperti anak muda berpakaian putih ini, kekuatan sebuah jari dia lebih kuat daripada peluru, kalau terkena, sudah pasti mati.
Orang di sekitarnya semua sudah ketakutan, di saat penting ini ada sebuah sinar yang lewat, dan menghancurkan angin dari jari itu.
Pisau terbang berwarna hitam itu melewati berbagai tembok, pada akhirnya kembali lagi ke tangan Erik Luo.
"Itu kamu?"
Pemuda berpakaian putih itu melihat ke arah Erik Luo, tiba-tiba mengeluarkan cambuk lentur berwarna merah, cambuk lembut ini bergetar seperti ada rohnya.
Erik Luo mengerutkan alis dan berkata: "Senjata spiritual? Kamu adalah orang Kuil Qinling?"
"Tidak buruk!" Pemuda berpakaian putih itu melambaikan cambuk lentur itu dan berkata: "Aku adalah Henky Bai dari Kuil Qinling, Geraldi Yi adalah kakak seperguruan aku yang ketiga, kamu membunuh dia, aku mau kamu membayarnya dengan nyawa satu keluarga kamu, yang hari ini ada di sini, semuanya harus mati!"
Erik Luo tertawa sedikit dan berkata: "Kuil Qinling hanya menyuruh kamu yang cupu ini untuk datang, apakah sudah tidak ada orang?"
Henky Bai tertawa terbahak-bahak dan berkata: "Nanti kamu tidak akan menganggap seperti itu, hanya seorang warga biasa, mana mungkin bisa mengetahui bakat supranatural Kuil Qinling, terimalah kematian!"
Cambuk lentur di tangannya tiba-tiba kembali, lalu berputar seperti ular ke arah leher Erik Luo.
Di sisi cambuk itu terdapat duri, kalau benar-benar terkena itu, kepala saja mungkin bisa lepas, Erik Luo mengabaikannya, lalu melempar dua pisau terbang, satu mengarah ke tenggorokan musuh, dan satunya lagi ke arah pergelangan musuh.
Pisau terbang dia sekarang jauh lebih hebat dibanding pisau terbang biasa, setelah diukirkan formasi jimat, kecepatannya sudah berkali-kali lipat, benar-benar hanya dalam sekejap sudah sampai di hadapan Henky Bai, membuatnya waktu untuk bereaksi saja tidak ada.
Henky Bai tidak pernah menyangka ada pisau terbang secepat itu, dia terkejut sampai memiringkan tubuhnya, pisau terbang itu melewati tepat di samping tenggorokannya, sedangkan satunya lagi mengenai lengan dia, dan membuat bajunya sobek, tapi tidak terkena dagingnya.
Henky Bai dalam hati menghela napas: "Untung saja sebelum keluar sudah memakai baju besi naga putih" Pandangan dia terjatuh ke Erik Luo, dia berkata: "Kamu bisa melukai aku, termasuk lumayan hebat, terimalah jurus ini!"
Kali ini dia berwaspada, cambuk lentur di tangan dia membentuk sebuah jaring besar, Erik Luo melempar dua pisau terbang dan ternyata dihalang oleh pelindung musuhnya.
"Coba kamu masih ada kemampuan apa!"
Cambuk lentur di tangan Henky Bai sudah datang mengarah ke kepalanya, Erik Luo kini baru menyadari kalau dirinya sudah terkepung oleh cambuk lawan, dia ingin kabur tapi sudah tidak sempat.
"Matilah!"
Cambuk lentur itu tiba-tiba mengerat, di waktu penting ini Erik Luo memanggil armor naga, seluruh tubuhnya ditutupi armor berwarna hitam, cambuk lentur itu mengelilingi tubuhnya lalu langsung mengerat, di atasnya ada percikan, Erik Luo merasakan kelenturan cambuk itu tapi ternyata tidak bisa dilepaskan.
Henky Bai tertawa dan berkata: "Kamu adalah orang pertama yang mati!"
Tangannya masih ada satu pedang, lalu dilempar ke arah leher Erik Luo.
Tiba-tiba di belakang Henky Lin ada suara seperti hantu, sebuah pedang yang panjang dan tipis tanpa bersuara mengarah ke belakang tubuh dia.
Henky Bai merinding dan langsung membalikkan tubuh, dia mengeluarkan pedangnya, kedua pedang bertemu, menyebabkan suara "Ting" yang besar, Kevin Tang muntah darah dan mundur, lalu ditahan oleh Dragon Tu yang baru datang dari belakang, diletakkan di samping dengan pelan.
Henky Bai mendengus: "Nanti aku akan menghabiskan kalian."
Dia berputar dan sekali lagi menusuk ke arah Erik Luo, dalam sekejap Dragon Tu sudah sampai di belakang Henky Bai, dia mengangkat belatinya dan menusuk ke arah lehernya, Henky Bai membalikkan tubuh untuk melawan, tapi Dragon Tu sudah menghilang, sekali lagi muncul di depan dia, belatinya sudah mau ditusuk ke arah jantungnya.
Henky Bai dalam hati sangat terkejut, dalam hati dia berpikir mengapa orang ini cepat sekali lagi, jadi dia menggunakan tenaga sepenuhnya untuk emngeluarkan tiga tinjuan, tinjuan pertama dan kedua meleset, tapi yang ketiga bertemu dengan Dragon Tu.
Kecepatan Dragon Tu memang melebihi dia, tapi kemampuannya kurang, dia terpukul sampai tulang lengan kanannya patah, dia buru-buru kabur.
"Rentan sekali!" Henky Bai tertawa, lalu memutarkan kepala dan melihat Erik Luo sudah terlepas dari cambuk lentur, dia lalu berkata: "Armor itu bagus juga, pantas saja kakak seperguruan ketiga aku menginginkannya, tapi kalau dia sudah meninggal, impian ini, aku yang membantu dia untuk mencapainya!"
Dia sekali lagi melambaikan cambuk lenturnya, mengepung seluruh sisi di sekitar Erik Luo, membuatnya tidak bisa kabur.
Erik Luo tahu cambuk lentur dia itu adalah senjata hebat, kalau tidak dihancurkan, hari ini tidak akan bisa mengalahkanya, lalu dia sekali lagi melihat cambuk itu kembali, kedua mata dia mengeluarkan sinar emas, dua api dikeluarkan, dan memutuskan cambuk itu.
"Bakat supranatural!"
Henky Bai sangat terkejut, dia langsung kabur, tapi sembilan pisau terbang di tangan Erik Luo sudah dilempar dari awal, menghalangi semua jalurnya.
Henky Bai membalikkan tubuh dan menahan dengan pedang, ada suara "ting, ting, ting", sembilan pisau terbang Erik Luo semuanya terhalang, tapi pedang di tangannya sama sekali tidak ada cacat, kelihatannya juga merupakan senjata hebat.
Tepat di saat ini David Li menyerang lagi, dengan keras menabrak tubuh Henky Bai.
Sembilan pisau terbang itu kembali lagi ke Erik Luo, dan dilemparnya sekali lagi, Henky Bai karena ditabrak David Li tubuhnya sudah tidak seimbang, dengan susah payah menghindari tujuh pisau terbang, tapi dua sisanya terkena di belakang punggung dia.
Pisau terbang hitam itu bisa membuka emas dan membelah batu, tapi hanya menusuk masuk sekitar setengah inci, Henky Bai dengan marah berkata: "Kamu berani melukai aku, pergi mati saja!"
Tiba-tiba tubuhnya ada bersinar putih, kekuatannya bertambah banyak, kedua pisau terbang itu pun dipantulkan keluar.
Novel Terkait
The True Identity of My Hubby
Sweety GirlAfter Met You
AmardaMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiMy Lifetime
DevinaSuami Misterius
LauraCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaGet Back To You
LexyLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)