Lelaki Greget - Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
Setelah sampai di bandara, mereka menunggu beberapa lama, tiba-tiba ada wanita yang berbadan tinggi dan langsing berjalan menghampiri mereka, dia memegang bahu Beti Ye, tersenyum dan berkata: “Apakah masih mengenal aku?”
“Vini Tang, kenapa kamu begitu tinggi!” Beti Ye melihat dia dengan perasaan senang, sambil memegang tangannya.
Erik Luo memperhatikan dia, dia juga merasa Vini Tang begitu cantik, waktu kecil mereka pernah bertemu, tetapi Vini Tang sangat sombong, selalu memandang rendah orang lain, dan dia hanya bermain dengan sesama kerabat keluarga Ye.
“Haizz... dengar kabar kamu sudah menikah dengan si kampungan itu, sebenarnya apa yang terjadi?” Vini Tang seolah-olah tidak melihat Erik Luo, pura-pura bertanya dengan penasaran.
Beti Ye mengerutkan dahi dan berkata: “Vini Tang, sekarang Erik Luo adalah suamiku, jangan mengatakan hal yang tidak enak didengar tentangnya.” Setelah itu, dia mengulurkan tangan dan memegang lengan Erik Luo.
Saat ini Vini Tang sekilas melihat Erik Luo, dan meminta maaf: “Maaf, tadi tidak mengenal kamu, jangan disimpan dalam hati.”
Dia mengangkat kepala sambil melihat Erik Luo, tatapan matanya sama seperti dulu, yang hina dan penuh ejekan.
“Naiklah.” Erik Luo terlalu malas untuk peduli, dia masuk ke dalam mobil dan menghidupkan mesin mobil.
Kedua wanita itu duduk di belakang sambil berbicara, Vini Tang dari awal sampai akhir sama sekali tidak berbicara dengan Erik Luo, terkadang hanya sekilas bertanya dengan beberapa pertanyaan dingin.
Erik Luo juga menjawab dengan biasa-biasa saja, kalau dulu, mungkin saja dia akan memperhitungkan semua ini, tetapi sekarang menghadapi orang seperti ini, dia sama sekali tidak simpan dalam hati, asal saja tidak terlalu mengganggu dirinya, jika suatu hari melewati batas, dia tidak akan segan memberikan dia sedikit pelajaran.
Mereka menuju Villa Dongshan, saat ini Santi Tang sudah menyiapkan begitu banyak hidangan makanan, Vini Tang menyapa semua orang dengan akrab, dan memberikan oleh-oleh kepada mereka, hanya Erik Luo yang tidak mendapatkan oleh-oleh.
Suasana menjadi sedikit canggung, Beti Ye mencubit tangan Erik Luo dengan pelan, melihat matanya dan mengisyaratkan bahwa jangan terlalu peduli.
Erik Luo tersenyum dingin dan duduk: “Sudah larut waktunya, makanlah.”
Semua duduk secara beruntun, saat jamuan makan, Santi Tang bertanya tentang proses pembelajaran dia di luar negeri, Vini Tang meletakkan sumpit, merasa bangga: “Aku sudah mendapatkan Doctor of Philosophy Degree jurusan bisnis dari Universitas Cambridge, walaupun Beti Ye sudah memimpin perusahaan sehingga mencapai posisi pertama di kota Hedong, tetapi masih banyak kekurangan dalam pengelolaan, terutama tiga keluarga besar yang baru saja bergabung sebagai pemegang saham pastinya tidak merasa puas, aku sangat yakin dengan cara yang aku pelajari di Universitas Cambridge, pasti sangat berguna, aku akan membuat mereka yakin.”
Erik Luo mendengarkan sambil tertawa dalam hati, kalau bukan karena dikelola oleh Beti Ye, mungkin saja keluarga Ye sudah bangkrut dan tidak tersisa sedikitpun, seberapa banyak cara dia untuk mengelola juga tidak akan berguna.
Setelah jamuan makan, Santi Tang tertawa: “Beti Ye, Vini Tang baru saja sampai, bawalah dia jalan-jalan, kalian sama-sama masih muda, pasti lebih banyak bahan pembicaraan.”
Ibu mertua sangat menghargai keponakan ini, tetapi Erik Luo sama sekali tidak tertarik untuk berurusan dengannya, baru saja ingin menolak, melihat tatapan Beti Ye yang berharap, hatinya luluh, hanya bisa membalas dengan menganggukan kepala.
“Aku ganti baju dulu!”
Beti Ye menarik Erik Luo masuk ke dalam kamar, setelah masuk, tangannya langsung merangkul leher Erik Luo: “Jangan marah yah, kakak sepupu aku memang seperti ini, lama-lama dia akan sangat mengagumi kamu!”
Erik Luo memegang kepalanya dan tertawa: “Kamu saja yang mengagumi aku, itu sudah cukup.”
Beti Ye memeluk erat pinggangnya dan tertawa: “Kamu adalah pahlawanku, kamu adalah pria yang paling hebat di dunia ini, kalau tidak membanggakan kamu, siapa lagi yang bisa aku banggakan?”
Setelah setengah jam, mereka baru selesai ganti pakaian, Erik Luo lebih suka berpakaian yang lebih longgar, jadi pakaiannya masih sama dan tidak terlalu enak dipandang, dia memakai baju olah raga yang berwarna hitam.
Vini Tang dan Bella Ye sudah berdandan dengan sangat rapi, ditambah dengan perawakan mereka yang menawan, sewaktu keluar pasti akan menarik pandangan mata dari banyak arah.
Erik Luo hanya berposisi sebagai supir, dia membawa mereka bertiga ke Entertainment Club terbesar di kota ini.
Sebelumnya tempat ini adalah pabrik keluarga Lin, tetapi sekarang terjadi pengalihan nama kepada keluarga Ye, tetapi masih dikelola oleh keluarga Lin, setiap tahun membagi keuntungan sebesar 30 persen sebagai biaya pengelolaan.
Bella Ye sudah memesan ruang private, mereka masuk ke dalam ruangan yang cukup besar, terlihat begitu luas, Bella Ye memegang bahu Vini Tang dan berkata: “Hei... bukankah kamu pernah menceritakan bahwa kamu mempunyai pria idaman di kota Hedong, ajaklah dia dan perkenalkan kepada kami.”
“Kamu ini, apa yang kamu bicarakan? Dia belum tentu bisa datang, tapi aku coba dulu.”
Muka Vini Tang memerah karena merasa malu, menyampingkan badannya, mengeluarkan ponsel dan mengirim pesan, tidak lama kemudian, dia terlihat begitu senang: “Dia sudah mau datang, cepat beri tahu alamat tempat ini.”
Beti Ye dengan penasaran berkata: “Kenapa aku tidak pernah dengar kabar ini, sejak kapan Vini Tang mempunyai pria idaman?”
Vini Tang tertawa lumayan lama baru menjawab: “Kami berkenalan saat berada di London, dia tinggi dan tampan, dan dia juga sangat hebat dalam silat (bela diri)! Saat jalan-jalan, aku diganggu oleh beberapa preman, sebentar saja dia sudah bisa mengalahkan preman-preman itu, dengar-dengar di kota Hedong juga ada Thunder Club, anggotanya juga sangat ahli dalam silat, lumayan terkenal, Beti Ye kamu boleh mendukung suamimu untuk melatih diri di sana, daftar saja dengan namaku, gratis!”
“Kamu begitu bangga dengan diri sendiri!” Bella Ye sambil mencubit dia dan berkata: “Kakak iparku sangat hebat, pria idaman kamu yang seharusnya belajar dari dia.”
Vini Tang melotot: “Kamu janganlah tidak percaya, walaupun tentara cukup berkemampuan, tetapi sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan dia, nanti aku suruh dia main beberapa kali, biar kalian tahu kehebatan dia.” Dalam hatinya begitu memastikan Erik Luo tidak ada apa-apanya, dia terus mengira Bella Ye hanya bercanda.
Terdiam sebentar dan melanjutkan perkataan: “Yang benar saja, Beti Ye, aku merasa kamu harus menyuruh Erik Luo untuk melatih diri di sana, dia tidak sanggup dalam urusan bisnis, karena pernah masuk militer, dia pastinya mempunyai dasar, biarlah dia membantu Thunder Club, mungkin saja suatu hari mereka akan membukakan cabang untuknya, itu akan lebih baik dari pada setiap hari tidak melakukan apa-apa.”
Beti Ye mendadak tertawa, memutar kepala dan melihat Erik Luo: “Seandainya dia benar-benar tidak ada keahlian dalam mengerjakan apapun, aku juga bersedia menghidupi dia seumur hidup.”
“Ai yo... aku benar-benar pasrah denganmu.”
Vini Tang menggelengkan kepala dan tidak tahu apa lagi yang harus dikatakan, dia benar-benar tidak mengerti apa yang diberikan oleh orang yang tidak berguna ini pada adik sepupunya,sehingga membuatnya begitu setia, dia sangat emosi dan semakin meremehkan Erik Luo, penilaian terhadap Erik Luo ditambah dengan label si penipu asmara.
Tidak lama kemudian, ada yang mendorong pintu ruang private, seorang pria berbadan kekar berjalan memasuki ruangan.
Vini Tang langsung berdiri, dengan muka merah berjalan menghampiri dia: “Aku perkenalkan untuk kalian, dia adalah orang paling hebat dari Thunder Club, dia bernama David Li.”
“Terlalu memuji!” David Li tersenyum sambil melambaikan tangan, Vini Tang juga memperkenalkan beberapa hal yang penting dari Bella Ye dan Beti Ye, sewaktu giliran Erik Luo, dia hanya sekilas menyebutkan namanya.
Walaupun demikian, David Li juga tetap menyapa Erik Luo: “Halo!”
Jabat tangan darinya cukup hangat, Erik Luo juga lumayan menghargai dia, begitu hebat tetapi sangat rendah diri, orang muda seperti dia sangat langka.
Setelah semuanya duduk kembali, Vini Tang terus menerus menceritakan kehebatan David Li, dua wanita yang lain mendengarkan dengan sangat seru, Erik Luo juga sekilas ikut mendengar, mengetahui David Li mempunyai tenaga dalam yang cukup tinggi, tetapi masih belum bisa diperkirakan seberapa besar kehebatan dia.
Mereka sambil makan dan berbicara, Bella Ye menyanyikan sebuah lagu yang berjudul “Meminjam Lima Ratus Tahun Lagi”, tetapi suara nyanyian membuat orang yang mendengarnya merasa ketakutan.
Nyanyian Vini Tang juga cukup bagus, tidak tahu apakah dikarenakan didampingi oleh pria idaman, sehingga nyanyian terdengar begitu merdu, bahkan Erik Luo juga ikut bertepuk tangan.
Setelah lagu ini selesai, ada yang mendorong pintu ruangan, beberapa pria mabuk berdiri di pintu dan berteriak: “Barusan siapa yang menyanyi?”
Novel Terkait
Villain's Giving Up
Axe AshciellyPergilah Suamiku
DanisI'm Rich Man
HartantoThe Gravity between Us
Vella PinkyMr. Ceo's Woman
Rebecca WangPenyucian Pernikahan
Glen ValoraGue Jadi Kaya
Faya SaitamaLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)