Lelaki Greget - Bab 59 Berbakat
Pemuda itu masih mengira jika dirinya belum diketahui, dengan pelan berjalan di jalan, tanpa sengaja menoleh ke belakang, lalu melihat Erik Luo yang sedang mengejarnya, ekspresinya pun berubah dan mulai melarikan diri.
"Lari kemana?" Erik Luo melompat beberapa kali di atap, dan dengan pelan turun di hadapan lawan.
Pemuda itu bereaksi dengan cepat, kemudian sebuah semprotan cabai langsung disemprotkan.
Mungkin jika orang biasa matanya sudah tak bisa melihat, tapi matanya Erik Luo jauh berbeda jika dibandingkan dengan orang biasa, air cabai yang disemprot ke mata itu sama seperti meneteskan obat tetes mata yang tidak menimbulkan rasa tidak nyaman sedikit pun.
Dia mengulurkan tangan dan meraih kerah pakaian pemuda itu, sebuah belati keluar dari bawah tulang rusuk si lawan, dan langsung disentik dengan jari Erik Luo menjadi dua bagian.
"Kamu bukan kelompoknya Night Fury?" Erik Luo melepaskannya, awalnya dia mengira pemuda ini adalah orang yang dikirim oleh Night Fury, tapi melihat trik-trik yang digunakannya ini, sangat jelas itu bukan teknik pembunuh profesional.
Pemuda itu menatap Erik Luo dengan marah, dan tidak berkata apa-apa.
Erik Luo menatapnya dengan teliti untuk waktu yang lama, tidak teringat siapapun, dan bertanya: "Aku punya dendam terhadapmu?"
Pemuda itu mencibir dan berkata: "Tidak masalah jika kamu tidak mengenalku, Keluarga Ai kamu membuat Nenekku kesal sampai mati hanya untuk sebidang tanah dan memaksa Ibuku sampai bunuh diri, seharusnya kamu ingat akan hal ini."
Erik Luo benar-benar tidak menyangka bahwa Keluarga Ai telah melakukan begitu banyak hal yang tak berhati nurani, pertama-tama membunuh Ayahnya Kevin Tang, dan bisa-bisanya hanya demi sebidang tanah membunuh sekeluarga orang lain, benar-benar kejam, lalu bertanya: "Apakah kamu tahu siapa yang memiliki ide ini di Keluarga Ai?"
"Tentu saja Herman Ai! Karena kamu adalah bagian Keluarga Ai, tentu saja bukan orang yang baik, bukankah kalian semua suka membunuh orang? Tidak ada orang di sini, kamu bisa melakukannya!"
Pemuda itu mengangkat lehernya dan menatap Erik Luo dengan jijik.
Erik Luo tersenyum dan berkata: "Aku bukan bagian dari Keluarga Ai, tapi aku bisa memberimu keputusan untuk masalah ini, dan nanti dia akan ditangkap."
Pemuda itu tidak bisa menahan diri untuk mengejek, jelas tidak mempercayainya.
"Kamu pergilah."
Erik Luo tidak ingin mempersulitnya, berbalik dan pergi ke arah villa, pemuda itu melihat bayangan punggungnya, tiba-tiba timbul niat membunuh di dalam hatinya, lalu mengambil batu bata di pinggir jalan dan mengikutinya dengan diam-diam.
Erik Luo bahkan tidak melihat sedikit pun, setengah bagian dari belati yang ada di tangannya disentik terbang, lalu menyeka ke arah telinga pemuda itu, memotong sebagian rambutnya.
"Kamu tidak akan bisa membunuhku, tunggu saja beritanya."
Begitu Erik Luo kembali ke villa, telepon dari Michael Tan pun berbunyi, yang isinya dipenuhi dengan amarah, kemungkinan maksudnya adalah bertindak terlalu heboh, bagaimana bisa membunuh orang di hadapan begitu banyak orang.
Erik Luo meletakkan ponsel di atas meja dan tidak memperdulikannya, setelah beberapa waktu berlalu, pihak tersebut baru memperlambat suaranya dan berkata: "Tapi tindakan kali ini cukup lumayan, Keluarga Ai telah menjatuhkanmu, Qilu jauh lebih damai, tapi kamu kendalikan dengan baik orang-orang seni bela diri itu, jangan sampai membuat masalah dan stabilkan agar semuanya bisa hidup dengan baik, begitu saja."
"Satu hal lagi."
Erik Luo menceritakan pengalaman pemuda yang barusan itu, dan Michael Tan mencibir di telepon: "Jangan khawatir, Keluarga Ai telah runtuh, perbuatan-perbuatan kotor mereka tidak akan bisa tersimpan lagi, kemungkinan malam ini tindakan Keluarga Ai yang tercatat dalam kasus akan ditangkap semuanya."
Ternyata sebelum pukul delapan malam, sirene polisi memenuhi vila Keluarga Ai, seketika sepuluh orang lebih dibawa pergi, Herman Ai adalah orang pertama yang menerima beban itu, bahkan banyak juga propertinya yang disita, dalam semalam Keluarga Ai turun dari Keluarga nomor satu di Qilu.
Ketika Ari Ai ditangkap, dia diam tercengang, dia tidak pernah menyangka dirinya yang sembarangan mencari masalah dengan satu orang, ternyata bisa menyebabkan bencana hancurnya keluarga, dia tidak setuju dan berteriak dengan keras kepada Erik Luo: "Kamu tunggu aku, semua kehilangan yang dialami oleh Keluarga Ai-ku, cepat atau lambat aku akan mengambilnya kembali!"
Dua pejabat publik itu memasukkannya ke dalam mobil dengan tanpa ekspresi dan kemudian pergi.
Erik Luo sama sekali tidak menganggap semut kecil ini sebagai masalah, melihat sinar bintang yang sangat cantik malam ini, dia pun duduk di atas atap dan mulai berlatih.
Dia telah menahan dunia yang akan diterobos ini untuk waktu yang lama, memperkuatnya berulang kali, kali ini tidak peduli apapun yang terjadi pasti akan mencari kesempatan untuk menerobos.
Ketika dia sedang melihat bintang-bintang di langit, muncul satu orang di pagar vila, orang ini mengenakan pakaian hitam dan hampir tidak terlihat jelas di tengah kegelapan, hanya Erik Luo yang memiliki mata yang berbeda dari orang biasa baru bisa melihat wajahnya dengan sangat jelas, itu adalah pemuda yang tadi siang itu.
Dia masuk menyelinap dan terus bersembunyi, tiba-tiba dia mendongak lalu melihat Erik Luo di atas atap, keduanya saling bertatapan, kemudian dia menggaruk alisnya dengan canggung: "Apakah Herman Ai bisa ditembak mati."
"Bisa." Erik Luo tidak memedulikannya dan terus berlatih sambil melihat ke langit.
"Apa yang sedang kamu lakukan?"
"Berlatih."
"Jurus apa yang sedang kamu latih?"
"Jurus Moon and Star Eater!"
"Itu sebabnya kamu tidak mati oleh bom?"
"Ya."
Erik Luo berlatih sampai langit mulai terang, dan bintang-bintang di langit pun memudar, saat ini dirinya baru menarik napas panjang dan bangkit berdiri, melihat pemuda itu masih berdiri di bawah sana, dia bertanya dengan bingung: "Kenapa kamu masih belum pergi?"
"Aku sedang melihatmu berlatih." Pemuda itu berkata dengan serius: "Aku menemukan bahwa ketika kamu berlatih, tampaknya kamu menyatu dengan langit dan bumi, ini adalah perasaan yang sangat misterius, sepertinya yang kamu latih itu adalah kungfu sebenarnya."
Erik Luo mulai sedikit tertarik padanya, dan bertanya: "Siapa namamu?"
"Namaku Filbert Ao!" Bisa dilihat ada ketertarikan yang sangat kuat di dirinya terhadap seni bela diri, pandangannya penuh sinar menatap Erik Luo.
Pada saat ini, Andre Liu berjalan keluar dan melihat Erik Luo di atas atap, tersenyum dan berkata: "Pagi Master Luo, apakah Anda ingin membuka altar untuk menjelaskan ajaran?"
"Boleh juga!" Erik Luo duduk bersila, Andre Liu buru-buru bertepuk tangan dan berteriak: "Cepat, semuanya keluar, Master Luo akan mengajarkan rahasia seni bela diri, cepat, kamu masih cuci muka, kesempatan ini tidak akan ada lagi jika terlewatkan."
Dia menarik dan menendang murid seni bela dirinya untuk keluar, Markos Xing juga membawa murid seni bela dirinya keluar, duduk di halaman, belasan orang mendongak menatap Erik Luo untuk mendengar ajarannya.
Saudara Yin dan Yang yang tidak tahu sejak kapan tiba-tiba berada di samping sambil memainkan bunga dan rumput, seolah-olah mereka ingin menguping.
Erik Luo tidak keberatan, dan berkata dengan tegas: "Yang akan aku ajarkan kepada kalian bukanlah seni bela diri, tetapi jauh lebih kuat dari seni bela diri. para seniman bela diri biasanya hanya mengetahui jika kekuatan internal dapat melukai musuh, tetapi mereka tidak dapat mengendalikannya, kekuatan internal ini bisa disebut dengan Qi, cara yang ingin aku ajarkan kepada kalian semua adalah bagaimana mengendalikan Qi!"
Saat dia berbicara ada sebuah bola petir yang mengembun di tangannya, dan kemudian berubah menjadi bentuk seperti pisau, pedang, tongkat, dan berbagai bentuk yang berubah sesuai keinginan, membuat orang-orang yang di bawah melihatnya sampai melongo.
Saudara Yin dan Yang yang berada di samping semuanya tergerak, hanya mereka yang tahu bahwa ini adalah dunia yang bisa dijangkau oleh orang di tingkat kekosongan yang hebat, tidak heran kenapa Kepala Keluarga Ai pun tidak bisa menahan jurusnya.
"Kekuatan internal yang kalian bicarakan itu bukanlah sesuatu yang bisa didapat dengan latihan seni bela diri, bernapas dan menghembuskan napas masih bisa." Erik Luo menutup matanya dan berkata: "Satu hembusan dan satu tarikan napas disebut sebagai kebenaran, yang kamu hirup bukanlah Qi yang keruh dari langit dan bumi, tetapi Qi bawaan. Jalan ini berasal dari Qi yang kosong dan dari Qi lalu menghasilkan Yin dan Yang!"
Yang dia ajarkan adalah cara menghembuskan dan menghirup yang paling umum, semua orang yang hadir pun memejamkan mata dan merasakan bernapas dengan hati, bahkan Saudara Yin dan Yang juga tidak bisa menahan diri untuk ikut duduk, lalu mengikuti penjelasan Erik Luo menghembus dan menghirup.
"Bernapas tidak boleh memiliki awal dan akhir, tanpa pikiran, dan tidak menggunakan kekuatan, baru bisa merasakan Qi bawaan yang seperti ada dan tiada itu!" suara Erik Luo bergema di halaman yang sunyi itu.
Tiga menit kemudian, Filbert Ao tiba-tiba berteriak: "Apa yang terjadi, sepertinya ada serangga yang bergerak di kandung kemihku, gatal sekali!"
Erik Luo tiba-tiba membuka matanya, ini adalah tanda yang menghasilkan Qi yang sebenarnya, yang bisa merasakan rasa Qi dalam waktu tiga menit, bakat pemuda ini telah mencapai tingkat yang mengerikan.
Novel Terkait
Thick Wallet
TessaLove at First Sight
Laura VanessaPredestined
CarlyCinta Yang Berpaling
NajokurataPengantin Baruku
FebiLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)