Lelaki Greget - Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
Tommy Qi tidak bereaksi untuk waktu yang lama, dan tergagap: "Tuan … Tuan Muda Mo, kamu … apa maksudmu? Dia adalah Ketua Luo?"
"Benar!" Eugene Mo mengangguk dan berkata: "Apa kalian saling kenal?"
Wajah Tommy Qi sebentar memerah dan sebentar memucat, dan berdiri di sana tidak tahu harus berkata apa.
Nini Xia yang berada di sebelahnya pun bereaksi dan dengan sedikit terkejut berkata: "Ternyata kamu adalah Ketua Luo?" Dia mungkin tidak tahu apa arti dari dua kata Ketua Luo ini, dia hanya berpikir adalah sosok yang cukup berpangkat tinggi, yang membuat Tommy Qi ingin berteman dengannya.
Erik Luo tersenyum datar, bangkit berdiri dan berkata: "Jika tidak ada hal penting, aku pergi dulu."
"Ketua Luo!"
Tommy Qi buru-buru menghentikan Erik Luo, ketakutan sampai suaranya ikut berubah, dia tahu jelas kekuatan Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy dan juga tahu betapa hebatnya pendukung yang ada di belakang Erik Luo, jika keluarganya tahu bahwa dirinya telah mencari masalah dengan Erik Luo, takutnya mereka akan membunuhnya, dan langsung memohon: "Ketua Luo, tadi itu karena aku yang tidak peka, mohon padamu dengan memandang Tuan Muda Mo, jangan ambil hati denganku? Buku kuno ini aku berikan pada Anda!"
Dia segera mengeluarkan buku itu dan menyerahkannya kepada Erik Luo.
Nini Xia terkejut dan bertanya-tanya: "Ada apa dengan Tuan Muda Qi? Ketua Luo … sebenarnya siapa dia?"
Tommy Qi sama sekali tidak memedulikannya, dan langsung berlutut dengan keras, kedua tangan diletakkan di buku kuno itu, berkata: "Dan mohon pada Ketua Luo untuk bisa menerimanya!"
Orang-orang di sekitar tidak menyangka melihat Tommy Qi berlutut, mereka terkejut dan berkata: "Bukankah itu Tuan Muda Qi? Mengapa dia berlutut?"
Dan para gadis yang ikut bersama Nini Xia sebelumnya lebih tidak bisa menerima, berkata dengan tidak puas: "Iya, sebenarnya siapa orang ini, beraninya dia membuat Tuan Muda Qi kita berlutut, bukankah dia hanya teman Nini? Apakah dia masih memiliki identitas lain?"
"Melihat penampilannya yang tidak mencolok, mengapa Tuan Muda Qi harus memperlakukannya seperti itu?"
"Itu benar, bahkan jika Tuan Muda Qi membuat kesalahan lagi juga tidak bisa membiarkannya berlutut, orang ini sangat mendominasi!"
Tommy Qi mendengar kata-kata itu sampai keringat dingin mengalir di dahinya, menoleh dan memaki: "Tutup mulut kalian semua!" dia terus mempersembahkan buku kuno itu di tangannya, lalu berkata sambil tersenyum: "Ketua Luo, Anda jangan dengarkan gosip mereka, tadi itu adalah kesalahanku semua, aku harap Anda bisa memaafkanku."
Erik Luo melihat sikapnya yang tulus, menghela napas sedikit, lalu mengulurkan tangan untuk mengambil buku itu, berkata: "Jadi orang lebih baik rendah hati, jika orang itu tidak mencari masalah denganku, aku tidak akan mencari masalah dengannya, ini adalah prinsip paling dasar untuk menjadi seorang manusia, pikirkanlah dengan baik."
"Baik, yang diajarkan Ketua Luo adalah benar, aku akan mengubah sikapku dengan baik setelah kembali." Tommy Qi menarik napas lega, dan batu di hatinya akhirnya hilang juga.
Erik Luo sedikit mengangguk ke arah Eugene Mo dan membawa Vivi Su meninggalkan tempat tersebut.
Tommy Qi baru bangkit berdiri dari lantai, lalu menyeka keringat di dahinya, Eugene Mo tersenyum dan menepuk pundaknya, berkata: "Tuan Muda Qi memang cerdas, siang hari ini, putra Suwandi Liu di kota kita ini telah menyinggung perasaan Ketua Luo, dan tidak mau meminta maaf dengan baik-baik, hasilnya aku mematahkan kedua kakinya, lalu mengambil semua dana dari Keluarga Liu, dan masalah ini baru selesai, kali ini kamu termasuk beruntung."
Tommy Qi tersenyum pahit, dan berkata dengan sedikit ketakutan: "Untungnya Ketua Luo sangat murah hati, dan tidak ambil hati denganku, ini semua salahku yang terlalu sembrono."
Eugene tersenyum dan berkata: "Jadi kamu harus tenang dan meninggalkan celah dalam melakukan segala hal."
Nini Xia menghampirinya dengan bingung dan bertanya: "Sebenarnya orang seperti apa Ketua Luo? Mengapa kalian begitu takut padanya?"
Tatapan Tommy Qi penuh kekaguman dan berkata: "Ketua Luo adalah sosok seperti Dewa, meskipun Keluarga Qi kami adalah perusahaan hiburan yang terkenal di dunia, tapi di hadapan Ketua Luo, kami tidak ada apa-apanya. Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy yang dipimpinnya itu adalah kekuatan terbaik di China, yang melakukan pembunuhan Raja Dongbei, Dewa Petir di Kota Pengcheng dan Huseng di Xijiang, hanya dengan menjentikkan jarinya saja bisa melenyapkan Keluarga Qi kami, menurutmu mengapa kami begitu takut padanya?"
Nini Xia bertanya-tanya: "Memang sembarangan membunuh orang tidak melanggar hukum?"
"Melanggar hukum?" Eugene Mo berkata dengan bangga: "Ketua Luo memiliki dukungan pemerintah di belakangnya, dia yang membasmi kejahatan, hukum apa yang dilanggar? Tuan Muda Qi jangan khawatir, selama semua orang berkerja dengan damai dan mematuhi aturan yang ditetapkan oleh Ketua Luo, tidak akan terjadi apa-apa, Keluarga Mo kami benar-benar mendukung Ketua Luo sekarang, kamu lihat betapa baiknya perkembangan yang kami alami?"
Tommy Qi tersenyum dan berkata: "Memang harus banyak belajar dengan Tuan Muda Mo."
Nini Xia yang berada di samping benar-benar lamban, dia tidak menyangka bahwa orang yang tidak mencolok seperti Erik Luo ini, ternyata memiliki jabatan yang begitu tinggi, bahkan Tuan Muda Qi pun harus berlutut padanya, kalau begitu seberapa kuat orang ini? Jika dari awal dia mengetahuinya, dia akan menyerahkan buku kuno itu padanya, memberikan hutang budi, bukankah dia bisa menjadikan dirinya superstar dengan satu patah kata saja?
Sayang sekali dia telah berdiri di tim yang salah.
Rasa penyesalan yang kuat melonjak di dalam hatinya, tubuhnya terguncang dan hampir jatuh.
Sebenarnya jika dia tadi bisa memikirkan rasa syukurnya dan menggunakan buku kuno sebagai balasannya, Erik Luo pasti tidak akan merugikannya.
Kepintaran disalahartikan oleh kepintaran lainnya.
Setelah kembali ke hotel, Vivi Su khawatir Black Dragon akan mati, jadi keduanya memesan penerbangan lagi untuk kembali ke Qizhou dalam semalam.
Terdapat danau yang terbentu dari mata air aktif di formasi Gunung Naga, berukuran sekitar dua lapangan sepak bola, yang ukurannya sedikit lebih kecil dibandingkan dengan Danau Kanas, tapi Black Dragon itu hanya memiliki panjang lebih dari 20 meter, dan dapat beraktivitas sepenuhnya.
Erik Luo berdiri di depan danau dan melepaskan Black Dragon itu, dan begitu masuk ke dalam air, Black Dragon langsung menjadi lebih hidup, setelah berenang beberapa putaran di permukaan air, dia mengeluarkan suara senandung panjang, yang sepertinya sangat bahagia.
Vivi Su tersenyum dan berkata: "Sepertinya dia sangat menyukai tempat ini, bagaimana jika kita beri dia nama, sebut saja Blake."
"Kamu begitu menyukainya, kalau begitu untuk ke depannya kamu yang bertanggung jawab untuk mengurus makanannya!"
Selama beberapa hari berikutnya, Blake sangat pemalu, dia menyelam setiap hari, dan hanya sesekali menjulurkan kepala untuk memakan ikan dan udang yang diberikan Vivi Su kepadanya. Dan kemudian, setelah dia perlahan mulai mengenal lingkungan, dia tidak begitu takut lagi, dan terkadang bahkan muncul untuk bermain.
Setelah David Li dan yang lainnya kembali, mereka lebih seperti melihat harta karun yang langka, setiap hari berjaga di tepi danau untuk menunggu Blake keluar untuk bermain. Filbert Ao menghela napas: "Master kita memang sangat hebat, hewan peliharaan yang dibawa pulang oleh orang lain rata-rata adalah kucing dan anjing, sedangkan Master kita membawa pulang seekor naga."
Vivi Su mengingatkan: "Naga air tidak sama dengan naga, legenda mengatakan bahwa naga itu telah berubah menjadi naga air selama lima ratus tahun, dan naga air berubah menjadi naga sebenarnya selama seribu tahun, Blake kita akan menjadi naga di masa depan."
"Benarkah? Kalau begitu aku mungkin tidak bisa menunggunya, makhluk ini hidup terlalu lama …."
Tiba-tiba ada seorang murid Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy yang tergesa-gesa masuk ke dalam, lalu melihat Amanda Lu di tepi danau, buru-buru berkata: "Kak Lu, ada keributan di halaman depan, mengaku sebagai anggota Keluarga Lu Beijing, dan terus berteriak ingin bertemu dengan Anda, aku sedang bersiap untuk memberitahu Ketua."
"Anggota Keluarga Lu?" Amanda Lu mengerutkan kening, berkata: "Tidak perlu beritahu Master, aku akan pergi melihatnya."
"Kakak tertua, mari kita lihat juga, jangan biarkan adik perempuan kita diganggu orang." Filbert Ao dan David Li pergi bersama Amanda Lu, Kevin Tang tidak suka ikut dalam keributan, lalu dia tinggal bersama Vivi Su untuk menjaga Blake.
Mereka bertiga keluar dari formasi, dan berjalan melewati rumah, mereka melihat Ibu Amanda Lu, Salsa Huang di pintu gerbang, dia terlihat sangat pucat, ketika dia melihat Amanda Lu, dia langsung menyapanya dan berkata dengan penuh semangat: "Amanda, kamu cepat selamatkan Ayahmu!"
Novel Terkait
Cinta Dan Rahasia
JesslynMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeHarmless Lie
BaigeAnak Sultan Super
Tristan XuCutie Mom
AlexiaMy Cold Wedding
MevitaCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinLoving Handsome
Glen ValoraLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)