Lelaki Greget - Bab 122 Penopang Kehidupan
Banyak wanita di perahu lukis tercengang seketika. Mereka tidak pernah menyangka bahwa Tuan Muda Wang, yang selalu di atas, akan benar-benar berlutut, terutama Jenifer yang tidak terbayangkan akan hal ini, dan berkata: "Kenapa? Bagaimana mungkin keluarga Wang yang begitu besar, takut dengan anak desa seperti itu? "
Filbert Ao tersenyum dan memandang Ozil Wang dan berkata, "Apa yang ayahmu katakan? Apakah seluruh keluarga Wang dihancurkan?"
"Ya ... ya." Ozil Wang sangat putus asa, dia tidak bisa menerima suara panik dari telepon ayahnya: "Keluarga Wang sudah berakhir, kamu cepat memohon ampun untuk hidup..."
Sebuah jeritan menghancurkan semua ilusinya dan dia hanya bisa berlutut dan memohon belas kasihan.
Filbert Ao berjongkok dan berkata dengan wajah lembut: "Aku berbicara dengan kamu baik-baik sebelumnya, jika tidak bisa menjual perahu, maka setidaknya kamu harus menghormati orang? Kamu begitu sombong sehingga kamu menjadi sangat bodoh, kamu telah membuat masalah dengan orang yang tidak mencari masalah."
Ozil Wang gemetar: "Kamu, siapa kamu?"
“Perserikatan seni bela diri Galaxy!” Filbert Ao mengucapkan Galaxy, dan Ozil Wang sepertinya telah kehilangan semua kekuatannya dalam sekejap, duduk di tanah dengan pasrah berkata: “Ternyata itu kamu, ternyata Dewa Petir Cilik...”
“Sebentar lagi guruku akan menjadi Dewa Petir sesunguhnya, karena Lazt Yi mengganggu orang-orang yang seharusnya tidak boleh diganggu”. Filbert Ao berdiri dan berkata, “Tentu saja aku dapat memberimu kesempatan untuk bertahan hidup. Apakah kamu melihat Arifin? Pindahkan semua properti keluarga Wang kepada keluarga Ye. Dia adalah perwakilan dari Perserikatan seni bela diri Galaxy kita di Guangdong dan Guangxi, kamu harus mengelola semua dengan baik, dan kamu tidak akan ada masalah apapun, apakah kamu mengerti?"
“Mengerti, mengerti.” Ozil Wang mengangguk dengan cepat.
Filbert Ao tersenyum sedikit, berbalik dan berjalan menuju rantai besi, dan berkata sambil berjalan: "Tentu saja kamu juga bisa lari membawa uang dan terus hidup, tetapi aku tidak menyarankan kamu untuk melakukan ini, karena akhir pelarian kamu akan lebih buruk daripada kematianmu".
Ozil Wang gemetar ketakutan, buru-buru menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak, tidak aku tidak berani".
Saat berbicara, Filbert Ao telah kembali ke kapal dengan rantai besi, dan para wanita cantik itu bereaksi, dan tersenyum, dan meremas bahunya lebih keras lagi.
Jenifer di sebelahnya benar-benar terdiam. Dia bisa mendengar jelas apa yang Filbert Ao katakan barusan, tidak disangka orang-orang ini memiliki kekuatan yang besar, hanya dengan kata-kata saja dapat merebut harta dari keluarga Wang.
Arifin Li gemetar karena kegirangan, mengambil segelas arak dan meminumnya, dengan penuh syukur berkata: "Kak Filbert, mulai sekarang kamu akan menjadi kakakku, apa yang kamu katakan, aku akan mendengarkanmu."
Filbert Ao tertawa dan berkata, "Melakukan hal yang baik untuk guruku saja, maka itu akan menguntungkanmu".
Tidak jauh dari situ, Jenifer membelai rambutnya, berjalan dengan senyuman di wajahnya, dan memeluk Arifin Li dan berkata: "Airifin, aku tahu kamu bisa melakukannya. Temanmu benar-benar memiliki kemampuan, dan kamu tidak memperkenalkannya padaku".
Filbert Ao meliriknya dan berkata kepada Ozil Wang: "Hei, apa hubunganmu dengan wanita ini?"
Sebelum Ozil Wang mau pergi, dia mendengar pertanyaan dari Filbert Ao dan dengan cepat membalas, "Dia adalah pacarku yang dulu. Dua hari yang lalu, dia menyuruhku untuk tidur dengannya, dan mencari seorang yang bisa menopang kehidupannya, dan sebenarnya wanita ini adalah seorang Wanita Materialistis, kalian jangan percaya dengan dia".
Arifin Li tiba-tiba merasakan dia telah diselingkuhi, wajahnya menjadi terkejut saat melihat Jenifer: "Apa yang dia katakan itu benar?"
Jenifer membela diri: "Jangan dengarkan omong kosongnya, tidak ada hal seperti itu ..." Ketika dia bertemu dengan tatapan tajam Filbert Ao, dia segera kalah, memegang lengan Arifin Li dan menangis: "Arifin, aku juga melakukan ini untuk kebaikanmu, Kalau tidak, aku tidak akan pergi kepadanya, kamu juga harus melihat atas hubungan kita selama dua tahun ini, maafkan aku ya?"
Arifin Li tersenyum sedih. Dia tidak menyangka bahwa suatu hari dia akan diselingkuhi. Dia menggelengkan kepalanya, mengangkat kakinya dan menendangnya ke sungai: "Gadis jalang, tidurlah dengan Tuan Muda Wang-mu, sialan, ternyata aku hanya sebagai penopang kehidupanmu saja".
Jenifer menepuk air dua kali dan masih ingin kembali, dia berteriak: “Arifin dengarkan aku, ini semua salahku, maafkan aku, aku bersedia melakukan apa saja untukmu” Dia tahu Arifin Li adalah seorang sampah, tetapi kali ini berbeda, kali ini dia harus mendapatkan Arifin Li, meskipun menjadi orang ketiga itu tidak masalah.
Tapi Perahu Lukis sudah pergi jauh, dan tidak ada gunanya untuk dia menangis dan memohon.
Di atas perahu, Arifin Li tertunduk, dan Filbert Ao menepuk pundaknya dan berkata, "Jika kamu menjalani kehidupan dengan baik, jika ada yang berselingkuh di kehidupanmu itu sudah biasa, bersenang-senanglah, kamu telah mengetahuinya, jika kamu ikut guruku, di masa depan karirmu akan lebih baik lagi".
Pada saat ini, David Li berjalan ke bagian depan perahu, mengulurkan tangannya untuk meraih rantai besi, berteriak, dan menarik rantai besi dari lengannya menjadi dua bagian, dan perahu terus bergerak maju.
Arifin Li menarik napas dingin dan berkata, "Luar biasa".
Filbert Ao tersenyum dan berkata: "Apa ini, guruku lebih luar biasa lagi, ayo pergi, aku akan membawamu mengunjunginya".
Keduanya masuk ke dalam kabin. Erik Luo sedang mengobrol dengan Beti Ye. Filbert Ao membawa Arifin Li dan berkata, "Guru, ini temanku Arifin Li. Panggil saja Dog Son."
Erik Luo mengangguk sedikit dan berkata, "Aku sudah mendengar semuanya. Karena Filbert Ao sangat mempercayaimu, kelak kamu harus bekerja dengan baik, ayo minum teh".
Dia menuangkan secangkir teh dan mengangkatnya. Arifin Li dengan cepat mengambil dan berkata, “Terima kasih bos, aku pasti tidak akan mengecewakan kamu dan kak Filbert.” Dia mengangkat kepalanya dan meminum secangkir teh. Melihat Erik Luo berhenti berbicara, Dia membungkuk dengan penuh kesadaran, “Kalau begitu aku tidak akan mengganggu bos.” Filbert Ao dan dia keluar dari kabin.
Sesampainya di luar, dia akhirnya menghela napas lega, menyeka keringat di dahinya, dan berbisik: "Gurumu memiliki aura yang begitu besar. Rasanya seperti bertemu dengan pemimpin, dan aku sedikit gugup".
Filbert Ao berkata dengan bangga: "Tentu saja, bagaimana guruku bisa sebanding dengan orang biasa yang berhubungan denganmu".
Sambil berbincang, perahu lukis sudah selesai mengitari Sungai Yulong dan bersandar di tepian.
Erik Luo mengajak Beti Ye dan yang lainnya untuk turun, dan menghabiskan banyak waktu bermain-main di dekatnya. Dia menemukan hotel di dekat danau untuk menginap. Keesokan harinya, dia naik pesawat ke arah timur dan tiba di Zhujiang. Beti Ye akhirnya mendapatkan keinginannya untuk melihat laut.
Setelah bermain di pantai sebentar, sebuah kapal pesiar mewah perlahan melaju, dan Andre Liu berdiri di deck kapal dan melambai: "Guru Luo, naiklah, kapal pesiar ini sudah kita pesan".
Dia telah mengurusi urusan dengan orang-orang keluarga Wang dan bergegas kemari, dia menyewa kapal pesiar untuk Erik Luo dan yang lainnya.
Erik Luo membawa orang-orang masuk kapal, dan kapal pesiar itu perlahan bergerak menuju ke arah laut.
Berdiri di bagian kapal depan, Beti Ye membuka lengannya, menikmati angin laut, dan menutup matanya dengan gembira dan berkata, "Alangkah baiknya jika kapal ini terus seperti ini selamanya".
Erik Luo memeluknya dari belakang, menatap laut yang luas.
Matahari terbenam berangsur-angsur turun, dan laut bersinar merah. Segera seorang pelayan di deck menyiapkan meja dan kursi untuk memulai makan malam, dan lebih dari 500 murid Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy keluar untuk makan, minum dan bersenang-senang, sangat ramai sekali.
Erik Luo, Beti Ye dan lainnya duduk di atas atap kapal pesiar untuk makan, angin malam bertiup, seolah-olah di atas awan, sangat nyaman.
Tiba-tiba Erik Luo menatap permukaan laut di kejauhan, dan ada kapal pesiar lain mengejarnya, dan semua orang di kapal itu membawa senjata.
Novel Terkait
Wonderful Son-in-Law
EdrickKisah Si Dewa Perang
Daron JayMy Lifetime
DevinaMy Tough Bodyguard
Crystal SongMenunggumu Kembali
NovanPredestined
CarlyLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)