Lelaki Greget - Bab 84 Perserikatan Huseng
“Karena tidak ada di dunia ini yang tidak bisa aku lihat dengan jelas.” kata Erik Luo tersenyum, dan mengalihkan pandangannya ke Marcus Zhou berkata: “Jika kalian masih ingin hidup, sangat mudah, lepaskan para tawanan yang kalian kumpulkan untuk mencari uang, dan serahkan semua harta kalian.”
Orang-orang yang berada di depan meja panjang tidak menduga bahwa Dragon Tu kalah dengan cepat, semuanya berekspresi muram, Marcus Zhou dengan sinis berkata: “Anak muda kamu jangan sombong, jagoan tingkat alam kekosongan sangat kuat, tapi ini tidak berarti kehidupan yang abadi, hari ini aku akan memperlihatkan kepadamu apa yang dipanggil dengan kemampuan yang tidak ada habisnya, susun formasi!”
Tiba-tiba seluruh ruangan mengeluarkan suara gemuruh, sekeliling dinding mulai bergerak, dan tujuh buah pilar batu mulai muncul perlahan dari tanah, beberapa orang yang duduk di depan meja melompat cepat menghindar, dan berdiri di berbagai sudut rumah.
Tujuh buah pilar batu memancarkan tujuh cahaya berwarna, salah satunya memancarkan sinar ke kristal yang berada di tengah atap, dan kemudian kristal bersatu memancarkan tujuh warna ke arah badan Marcus Zhou.
Seluruh tubuh Marcus Zhou seperti mandi dalam pelangi, tangannya memegang Pellet Drum ('Bolanggu'-drum tradisional china), dia memainkan dan berkata: “Ini adalah formasi pembunuhan yang aku khusus siapkan untuk jagoan tingkat alam kekosongan, sehebat apapun kamu lalu mau bagaimana lagi? Hari ini kamu akan menerima hukuman.”
Wanita paruh baya berada di samping berkata: “Dari awal menyuruhmu menyerahkan peta harta karun kamu tidak mau, sekarang kamu ingin menyerahkannya sudah terlambat, dengan formasi pembunuhan, meskipun kamu memiliki sepuluh nyawa juga mustahil!”
“Terima kematian kamu!” Marcus Zhou mejentikkan tangannya, dan tangan satunya memainkan Pellet Drum, dan cahaya merah meluncur, ke arah Erik Luo.
Cahaya ini tidak secepat Dragon Tu, Erik Luo sedikit gemetaran, dan cahaya merah itu melesat di samping telinganya, kemudian mengenai dinding batu di belakangnya membuat goresan, dapat melihat kekuatannya.
“Lihat sekali lagi!”
Marcus Zhou memainkan lagi Pellet Drumnya, tujuh cahaya berwarna dengan berbagai bentuk dan ukuran meluncur ke arah Erik Luo, menutup semua jalannya, Erik Luo mau tidak mau harus mengulurkan telapak tangannya, dan bertabrakan dengan tujuh cahaya berwarna.
Terdengar suara benturan, seketika terdapat tujuh lebih luka gores di tangannya.
Erik Luo diam-diam terkejut, mengetahui semenjak peta itu bersatu dengan tubuhnya, dirinya sama sekali tidak pernah mengalami luka parah yang terlihat dagingnya sendiri, formasi ini benar-benar sungguh menarik.
Dia tidak berani mengabaikannya lagi, mengeluarkan lima pisau terbang, melemparnya ke arah Marcus Zhou, tapi ketika bertabrakkan dengan cahaya kuning, kelima pisau terbang itu berubah menjadi butiran pasir.
“Kamu masih tidak ingin menyerahkan peta harta karun itu, maka pergi matilah!” teriak Marcus Zhou, sambil menggoyangkan dengan cepat Pellet Drumnya.
Cahaya luar biasa dari segala arah melesat ke Erik Luo, wanita paruh baya itu berkata dengan bangga: “Ya, bunuh dia, bagaimana mungkin orang rendahan seperti ini memprovokasi kita Perserikatan Huseng, bahkan jika kita tidak mendapatkan peta itu mau bagaimana lagi, lebih baik semua orang tidak mendapatkannya juga!”
“Mencari masalah dengan Perserikatan Huseng harus mati!” yang lain berkumpul dan berteriak.
Melihat Erik Luo akan ditelan oleh sinar cahaya yang tidak terhitung jumlahnya, tiba-tiba dua tembakan api berwarna emas membara, seketika semua cahaya di aula menghilang, Marcus Zhou langsung hilang di tempat, hanya ada Pellet Drumnya terjatuh di tanah, dinding belakangnya terdapat dua buah lubang besar, yang tidak berhenti meneteskan lava.
“Apa yang terjadi!”
Keributan di aula tiba-tiba berhenti, Erik Luo berdiri di sana tanpa terluka, dan mengibaskan tubuhnya yang penuh debu lalu berkata: “Apa yang disebut Perserikatan Huseng, semua hanyalah sampah!”
“Kamu tidak boleh menghina Perserikatan Huseng aku!”
Wanita paruh baya itu langsung menyerangnya, baru berjalan dua langkah, tenggorokannya sudah tertancap pisau terbang.
Yang lainnya menelan ludah, dan berkata: “Mencari masalah dengan Perserikatan Huseng harus mati!”
“Kami harus membalaskan dendam demi Huseng!”
Orang-orang ini sepert orang gila langsung menyerang Erik Luo, bahkan jika mereka tahu mereka pasti akan mati, mereka masih ingin balas dendam.
“Cari mati!”
Pisau terbang di tangan Erik Luo terbang satu per satu, orang-orang itu langsung terjatuh, hanya tersisa Dragon Tu dan Vivi Su yang masih berdiri di tempatnya.
Wajah Vivi Su memucat, terbata-bata berbicara: “Jangan membunuhku, atau Perserikatan Huseng tidak akan membiarkanmu begitu saja.”
“Apa itu Huseng? Jawab aku, aku tidak akan membunuhmu.”Erik Luo mencari kursi dan duduk, sambil mendorong satu kursi lagi untuk Dragon Tu yang berdiri di depannya dan berkata: “Dududklah, karena kamu tidak mengambil kesempatan untuk menyerangku, maka aku akan mengampunimu kali ini.”
Dragon Tu tidak duduk, berdiri diam.
“Huseng adalah...” Vivi Su memegang kepalanya dan berkata: “Dia adalah.... aku tidak ingat!”
Erik Luo menduga pasti ingatannya telah di hapus, lalu berkata: “Lalu, apa itu Perserikatan Huseng?”
Vivi Su tersenyum sedih berkata: “Aku tidak tahu, aku baru bergabung, kamu adalah tugas pertamaku, jika bisa mendapatkan peta darimu, aku bisa menjadi anggota resmi, dan setiap bulan akan dibayar puluhan juta RMB.... hanya anggota resmi baru bisa memahami Perserikatan Huseng.”
“Gudang emas kalian di mana?” Erik Luo mengetahui bisnis gelap seperti ini harus menyiapkan gudang emas, melihat Vivi Su menunjuk sebuah lukisan di dinding, mendekatinya, menggesernya, muncul sebuah brankas tebal.
Vivi Su berkata: “Hanya Tuan Muda Marcus Zhou yang tahu kata sandinya.”
“Masih perlu kata sandi?” Erik Luo menggulurkan tangannya ke pintu brankas, kemudian pintu brankas itu meleleh seperti lumpur, didalamnya terdapat uang kertas berwarna merah dan emas batang, uang kertas tidak banyak, hanya puluhan juta, tapi orang-orang ini membuat emas batang pribadi juga tidak sedikit, kira-kira satu setengah ton, Erik Luo mengumpulkan semuanya dan memasukkannya ke dalam Labu kuningnya.
Vivi Su melihat isinya tiba-tiba menghilang, terkejut berkata: “Seni bela diri seperti apa ini?”
“Peralatan Ruang (Alat yang bisa menyimpan banyak barang)!” teriak Dragon Tu.
“Kamu tahu?” Erik Luo mengerutkan kening dan menatap Dragon Tu, sampai sekarang dia belum pernah melihat seorang Praktisi Spriritual, terlebih lagi tidak ada orang yang tahu dengan alat ini.
Ekspresi wajah Dragon Tu berubah, lalu berkata: “Waktu kecil aku pernah mendengar orang supranatural itu mengatakan bahwa seni bela diriku dia yang mengajarkannya.”
“Kamu belajar....bukannya itu bukan seni bela diri?” Erik Luo sama sekali tidak percaya orang biasa bisa belajar seni bela diri dengan cepat sampai tahap seperti ini.
Dragon Tu menjawab ya, dan tidak memberikan informasi lagi, sepertinya dia tidak ingin mengatakannya.
Erik Luo tidak memaksanya, dan kembali bertanya: “Kamu bukan orang Perserikatan Huseng, bagaimana kamu bisa bersama dengan mereka?”
“Hanya demi keuntungan saja, Marcus Zhou memberikan aku banyak uang untuk meminta aku datang membantunya.”Dragon Tu melirik Erik Luo dan berkata: “Kamu sangat kuat, aku berhutang satu nyawa kepadamu, kamu boleh menyuruhku melakukan sesuatu untuk membalasnya.”
“Berhutang dulu saja.” Erik Luo mengambil Pellet Drum di tanah, dan memainkannya, membuat suara gemuruh, hanya saja kulit dari Pellet Drum ini sedikit tidak asing, merasa ada hubungan darah.
Tiba-tiba Vivi Su mengambil telepon di meja dan melihat-lihat, dia ragu-ragu dan berkata: “Ada seseorang sebelum mati mengirimkan pesan ke markas Perserikatan Huseng, rahasia bawah tanah Lop Nor akan terungkap, dan rahasia peta harta karunmu akan terungkap juga.”
Erik Luo tersenyum dan berkata: “Perserikatan Huseng ini sangat ingin mendapatkan apa yang mereka mau, mereka tidak bisa mendapatkannya, dan mereka juga tidak ingin aku mendapatkannya, bahkan jika semua orang di dunia ini datang lalu mau bagaimana, siapapun tidak dapat menghentikanku untuk masuk Lop Nor, ingin merebut barang yang diinginkannya, harus membayarnya.”
Dia mengumpulkan energi Qi murni, dengan ragu menggaruk kulit drum, ingin mencoba bahannya.
Ujung jarinya memancarkan sengatan listrik, langsung bersatu dengan permukaan kulit drum, tiba-tiba kulit drum itu menghilang!
Novel Terkait
Pria Misteriusku
LylyBehind The Lie
Fiona LeeLove In Sunset
ElinaJalan Kembali Hidupku
Devan HardiMy Cute Wife
DessyBeautiful Lady
ElsaGue Jadi Kaya
Faya SaitamaLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)