Lelaki Greget - Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
Ketika kapak diayunkan, 12 orang lainnya menyerang kembali, tinju, kaki, dan pedang mengarah kepada Erik Luo, para penonton tercengang, mereka belum pernah melihat begitu banyak guru besar bertarung secara bersamaan, ini benar-benar sesuatu yang menakjubkan.
Melihat kapak ke kepala Erik Luo, jantung Ivy Ai berdetak kencang dan dia menahan napas.
Erik Luo tiba-tiba menoleh dan meninju ujung kapak itu.
“Apakah orang ini sudah gila? Bagaimana mungkin bisa menahan kapak hanya dengan tinjuan!” Ide itu muncul di benak mereka yang menyaksikan.
Jika dibandingkan dengan kapak, tinju Erik Luo tidak jauh bedanya dengan karung pasir, mereka saling memukul dan membuat suara ledakan, Jonathan Ye merasa seluruh tubuhnya seperti tersambar, dan kapaknya tidak dapat dipegang, dan kapaknya terbang ke atas.
Erik Luo sedikit berjongkok, dan tiba-tiba melompat ke ketinggian lebih dari sepuluh meter, dia mengulurkan tangan untuk menangkap kapak di udara.
Serangan kedua belas orang tersebut dikalahkan, dan ketika mereka melihat ke atas, mereka terkejut.
Erik Luo memegang kapak besar, dan belasan guntur serta kilat melilitnya, di kapak, ada listrik dan cahaya, dia seperti dewa petir.
Seluruh penonton terdiam dan melihat pemandangan tersebut dengan bingung, mereka sangat terkejut, apakah dia masih manusia?
“Kabur!”
Tidak tahu siapa yang berteriak, tiga belas guru besar melarikan diri dengan panik, Erik Luo mengayunkan kapak besar yang ada di tangannya dan memunculkan petir, sebuah lubang yang dalam dan panjang terbentuk di tanah, dan membelah arena tersebut menjadi dua.
“Ini…”
Bibir Daniel Tang bergetar, dan dia merasa tidak berdaya di dalam hatinya, dia hanya memiliki satu pikiran di benaknya, yaitu melarikan diri, orang ini terlalu menakutkan, kemungkinan hanya tuan dari keluarganya yang bisa menahannya.
“Jangan bergerak!”
Erik Luo berteriak dan mengayunkan kapak lagi, kedua guru besar keluarga Ai dibagi menjadi dua bagian.
Masih sepenuh hati menyesalkannya, menoleh dan berteriak: “Aku bertarung denganmu!” Kakinya melangkah dengan kencang dan meninju dengan keras, kekuatan tenaga dalam itu seolah-olah dua naga raksasa yang menyerang Erik Luo.
“Hancurkan!”
Erik Luo mengayunkan kapak lagi, dua naga Richard Ai seolah-olah ditelan oleh listrik tersebut, dilenyapkan tanpa meninggalkan jejak.
Richard Ai sendiri juga disambar oleh listrik energi qi murni yang ganas itu, rambutnya menjadi berantakan dan dia muntah darah lalu melangkah mundur.
Di sekitar tempat tersebut menjadi berantakan, banyak orang melarikan diri karena takut terlibat, dalam sekejap mata, dari semua orang tadi hanya tersisa sepersepuluh orang.
Guru besar yang diundang malah melarikan diri, bagaimanapun, mereka datang ke sini untuk membantu, bukan putus asa, begitu mereka bertemu dengan lawan yang mengerikan, mereka semua memilih untuk menyelamatkan hidup mereka, hanya Yin dan Yang bersaudara yang masih diam di tempat yang sama.
Mulut Richard Ai penuh dengan noda darah, menutupi dadanya, dan dengan tersenyum pahit berkata: “Aku terlalu meremehkanmu, kamu benar-benar pemuda hebat.”
Setelah terdiam beberapa saat, dia melanjutkan perkataannya: “Aku bertanggung jawab atas masalah ini, aku pantas mati, bagaimana kalau kamu mengampuni Keluarga Ai?”
“Tuan!” Seluruh anggota keluarga Ai menangis dengan sedih, mereka tahu bahwa keluarga Ai akan hancur total begitu Tuan Richard Ai mereka meninggal.
Erik Luo melihat bahwa guru besar dari keluarga Ai sudah mau mati, dia mengangguk dan berkata: “Kamu sudah pasti mati, permohonanmu tidak bisa dihargai dengan uang, tapi aku akan mengampuni keluarga Ai, karena salah satu orang dari keluarga kalian adalah temanku.”
Dia menoleh dan menatap Ivy Ai, yang duduk di belakang tribun, dia dengan perlahan melambaikan tangannya, Ivy Ai segera bangkit dan berjalan ke lapangan.
“Mulai hari ini, Ivy Ai bertanggung jawab atas keluarga Ai, apakah kalian punya saran?” Erik Luo melihat ke arah orang-orang keluarga Ai.
Keluarga Ai tahu bahwa situasinya sudah seperti ini dan mereka mau tidak mau menganggukkan kepala secara bersamaan.
Awalnya Ivy Ai ingin menolak, tapi melihat latar belakang Erik Luo, dia berubah pikiran.
“Terima kasih banyak!”
Richard Ai membungkuk kepada Erik Luo dan tiba-tiba tubuhnya jatuh, orang-orang keluarga Ai bergegas membantunya, mereka melihat bahwa Erik Luo sudah menghancurkan hatinya dan membuatnya mati, mereka semua menangis.
Ellen Tang dan Chika Peng yang bersembunyi di kegelapan memiliki perasaan yang tidak enak di hati mereka, mereka mengejek-ngejek Ivy Ai barusan, tapi mereka tidak menyangka bahwa Ivy Ai adalah orang terpandang, mempunyai pengawal yang begitu kuat, dan sekarang dia sudah menjadi kepala keluarga Ai, kedepannya, status dia sangat dihormati, dan langsung membuang sebagian besar dari mereka, mereka berdua menyesal bahwa mereka seharusnya tidak mengejeknya barusan.
Erik Luo mengambil kapak dan memandang saudara Yin dan Yang: “Kenapa kalian tidak melarikan diri?”
Yin Fu berkata dengan tenang: “Tuan kami memerlukan bantuan kami untuk keluarga Ai, sebelum dia meninggal, dia meminta kami melakukan sesuatu untuk keluarga Ai, bagaimana mungkin kami melarikan diri, jika kamu ingin membunuh kami, lakukan saja.”
“Benar, kami berdua bukanlah orang yang takut kematian.” Yang Fu mengangkat kepalanya dan mengarhkan lehernya.
Benar-benar menarik!
Erik Luo tersenyum dan melihat ke para penonton yang tersisa, kebanyakan dari mereka mendukung dirinya, seperti Andre Liu, Markos Xing dan murid-murid lainnya, dia berpegangan tangan dan memberi hormat lalu berkata: “Terima kasih banyak atas dukungan kalian, tolong kalian semua sebarkan berita ini, mulai hari ini, perserikatan seni bela diri Tongmeng dibubarkan dan semua orang akan bebas.”
“Bubar?”
Andre Liu dan Markos Xing terdiam, awalnya mereka berpikir bahwa semenjak Erik Luo mengalahkan keluarga Ai, dia pasti bisa menjadi pemimpin perserikatan seni bela diri Tongmeng dan memimpin seluruh pasukan Qilu, tidak disangka dia akan membubarkannya begitu saja.
Seluruh orang Keluarga Ai merasakan sakit hati, mereka sudah bekerja keras untuk mendirikan biro selama bertahun-tahun sebelum akhirnya menyelesaikan tujuan besar, sekarang mereka dibubarkan oleh Erik Luo, jika duluan tahu akan seperti ini, untuk apa mereka melakukan ini dari awal.
“Tuan Erik Luo benar-benar pahlawan nyata, aku Andre Liu sangat mengagumimu.” Andre Liu bangkit duluan dan mengepalkan tangannya dan berkata: “Hanya saja aku sangat tergila-gila dengan seni bela diri, aku tahu aku tidak bisa mengalahkanmu, dan aku ingin belajar dari Tuan Erik Luo, tidak tahu, apakah Tuan Erik Luo mau mengajariku atau tidak.”
Melihat dia tulus seperti itu, Erik Luo sangat jelas ingin mengajarinya, dia berkata sambil tersenyum: “Kalian dipersilakan kapan saja untuk datang, siapapun yang ingin tinggal, datang saja ke rumah keluarga Ai, aku akan menyisihkan waktu tiga hari untuk mengajari kalian.”
Andre Liu dan yang lainnya pergi dengan bahagia, hanya keluarga Ai dan beberapa orang lainnya yang tersisa di tempat itu, Erik Luo menyuruh mereka membereskan kekacauan, dan dirinya kembali ke villa keluarga Ai bersama Ivy Ai untuk beristirahat.
Ivy Ai secara khusus menyerahkan kamar yang sangat besar kepada dirinya, Erik Luo tidak ragu-ragu untuk tinggal, tidak lama kemudian, dia mengirim dua kristal api seukuran ibu jari, dan mengatakan bahwa Herman Ai secara khusus mengirimnya kemari untuk menunjukkan ketulusannya kepada keluarga Ai.
Erik Luo tersenyum, berpikir bahwa Herman Ai seperti seorang nahkoda kapal yang bertemu dengan angin, berbelok cukup cepat, dan tidak dapat diandalkan.
Dia juga pernah menyerap dua kristal api seperti ini sebelumnya, kali ini sudah ada pengalaman, dan tidak merasa takut, hanya menyerapnya membutuhkan waktu yang sedikit lama, kedua kristal api ini jauh lebih besar dari yang sebelumnya, dan setelah Kristal api ini benar-benar terserap, hari sudah malam.
Dia mencoba kekuatannya di kolam di halaman belakang villa, dua pilar api melesat dari matanya, dua lubang besar muncul di kolam, dan dua lubang tersebut dibakar dari tanah di dasar kolam. Dan kali ini lebih besar dari yang sebelumnya, dan waktunya juga cukup lama, berlangsung sekitar tiga detik.
Tiga detik sudah cukup untuk membakar rumah menjadi abu, apalagi manusia.
Saat dia ingin kembali ke kamarnya untuk beristirahat, tiba-tiba dia mendengar suara dari pepohonan di sebelahnya, yang sering dia dengar di medan perang, dan tanpa sadar dia langsung tiarap di tanah.
Doorrr, bom yang ada di pohon itu meledak dan pecahan peluru menembak, dan pakaian di punggung Erik Luo robek menjadi berkeping-keping.
Di kejauhan, ada orang yang bergerak di luar pagar, seorang anak muda berusia sekitar dua puluh tahun dengan tergesa-gesa pergi, Erik Luo bangkit dan mengejarnya.
Novel Terkait
Innocent Kid
FellaUnlimited Love
Ester GohJalan Kembali Hidupku
Devan HardiTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniAdore You
ElinaSee You Next Time
Cherry BlossomLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)