Lelaki Greget - Bab 129 Tangkap Dia
Vivi Su mengerutkan keningnya sambil berkata: "Kualifikasi apa yang dimiliki toko kalian dan beraninya menghentikan pelanggan? Kita akan makan di sini hari ini, minggir!"
Kedua pengawal itu berhenti tepat di depan pintu dan berkata, "Nona, tolong jangan menantang kami. Kalau kamu membuat masalah, jangan salahkan kami jika kami melakukan kekerasan ."
"Kekerasan? Baik, lakukan!" Vivi Su melangkah maju dua langkah,jaraknya dengan kedua pengawal itu kurang lebih 10 CM.
Salah satu pengawal memandangi dada Vivi Su dan tersenyum kecut: "Nona, dadamu menabrak badanku!"
“Kalau begitu rasakan ini!” Vivi Su tiba-tiba mengangkat kakinya dan menghantam tubuh bagian bawahnya.
Pengawal itu berteriak dan berjongkok perlahan sambil memegangi selangkangannya.
Pengawal lain yang di samping berteriak: “Kamu beraninya melakukan kekerasan!” Dia bersiap untuk memukul tetapi Vivi Su bergerak lebih dulu, melambaikan telapak tangannya dan menarik lehernya, pengawal itu jatuh ke tanah dan pingsan.
Erik Luo mengangguk dan berkata: "Ada kemajuan, sepertinya kamu berlatih keras akhir-akhir ini."
Wajah Vivi Su memerah, dia benar-benar tidak berlatih keras akhir-akhir ini, karena bakatnya relatif biasa-biasa saja,Erik Luo memberikannya jurus yang lebih cepat, untuk membantunya berkembang, dan sekarang dia akan segera mencapai tingkatan alam perputaran Qi.
Keduanya langsung mendorong pintu dan masuk. Orang-orang di restoran menoleh dan memandang mereka. Belakangan ini, mereka belum pernah melihat orang luar masuk. Pada pandangan pertama, mereka sedikit terkejut dan tidak mengerti bagaimana kedua orang ini bisa masuk.
Agen wanita yang duduk di samping Nini Xia dan tidak jauh dari tempat itu berdiri lagi, bergegas ke arah kedua pria itu, dan melambai sambil berjalan, "Siapa yang membiarkanmu masuk? Keluar!"
Erik Luo mengabaikannya dan duduk langsung di meja di sebelahnya. Dia menuangkan secangkir teh untuk dirinya sendiri. Dia tidak ingin menyepelekan hal kecil seperti ini, bahkan Vivi Su sendiri saja bisa menyelesaikannya.
"Kamu masih duduk? keberanian dari mana? Tahukah kamu siapa yang makan di sini?" Agen wanita itu berusia sekitar tiga puluh tahun, dengan rambut pendek, menunjuk ke hidung Erik Luo.
Vivi Su hendak mengusirnya, dan manajer yang ada di sebelahnya bergegas dan berkata sambil tersenyum: "Jangan marah, Nona Rina Liu jangan marah, keduanya adalah tamu terhormat kami dari Direktur Li, dan mereka hanya maka saja tidak mungkin menggangu kalian bukan? Selain itu, Direktur Li sudah berkomunikasi dengan direktur kalian. Mereka berdua akan pergi besok dan itu tidak akan mengganggu kalian."
Tidak jauh dari situ, Nini Xia melirik Erik Luo dan berkata dengan pelan: "Kembalilah Kak Rina, jangan mempermalukan mereka."
Rina Liu meraih tangannya dan memandang Erik Luo dengan bangga: "Jangan kira aku tidak tahu apa yang dibuat orang-orang ini. Aku hanya ingin mengambil kesempatan untuk mendekati Nini. Sudah kubilang, tidak ada cara lain, cepat makan dan segera pergi, jika kalian mengambil foto secara diam-diam, aku akan menuntut kalian ! "
Setelah berbicara, dia menatap mereka dengan galak, lalu berbalik pergi.
Vivi Su mendengus dingin, pergi ke tempat pengambilan makanan untuk menyajikan makanan untuk Erik Luo, dan menyajikan sup yang enak.
Setelah mereka berdua selesai makan, hari sudah benar-benar gelap.Setelah kembali ke kamar, Vivi Su segera membasuh diri, lalu menyiapkan baju ganti untuk Erik Luo, menyesuaikan air mandi, meremas pasta gigi, dan mengurus semuanya.
Erik Luo tiba-tiba berpikir tentang Beti Ye. Dia akan mempersiapkan seperti ini setiap malam , tapi sayang sekali semuanya sekarang berbeda ...
Vivi Su berbaring di selimut untuk menghangatkan selimutnya. Melihat Erik Luo keluar dari kamar mandi, dia segera bangun dan berkata: "Aku sudah menghangatkan selimut. Jika kamu tidak terbiasa, aku akan tidur di sofa."
Erik Luo berkata: "Kamu tidak harus melayaniku seperti ini, tampak seperti seorang pelayan."
Vivi Su tersenyum dan berkata, "Aku tidak memperlakukan diriku sebagai pelayan. Aku hanya ingin melayanimu dengan baik. Sebelum Nyonya Luo pergi dia pernah menyuruhku untuk menjagamu dengan baik ketika sudah tidak ada di sini. Hanya itu yang dia katakan padaku. Lagipula kamu telah menyelamatkan hidupku, bahkan aku telah membuat masalah besar. "
Sebenarnya, Vivi Su juga seorang wanita yang pemarah, tapi dia yakin dengan temperamen Erik Luo dia akan bersedia menjadi pelayan pribadinya.
Erik Luo pergi ke atas gedung untuk berlatih malam ini. Dia berusah payah menyerap kekuatan bintang-bintang setiap hari, dan dengan rajin melakukan hal ini setiap malam, dia telah berkembang sangat cepat.
Erik Luo tahu dari tingkat pemusatan adalah titik balik yang kritis, dan orang biasa mungkin tidak dapat menerobosnya dengan waktu sepuluh tahun. Pada saat itu kekuatanmu akan meningkat pesat, yang sama sekali akan sangat berbeda.
Tiba-tiba ada suara dari bawah, dan anggota kru ini sudah mulai bertindak.
Vivi Su datang ke atas gedung dan berbisik: "Sudah ada berita. Orang-orang dari perserikatan seni bela diri Galaxy telah menemukan dimana letak persembunyian Tuan Huseng yang terletak di pinggiran kabupaten."
"Ayo pergi!"
Erik Luo dan Vivi Su bergegas ke lokasi yang ditentukan dan menemukan bahwa tempat persembunyian Perserikatan Huseng sangat sederhana, dengan dinding beton abu-abu di luar, tetapi terdapat banyak rumah-rumah di dalamnya dan berskala besar.
Penjaga keamanan di pintu mengawasi dengan waspada, melihat mereka mendekat, dan buru-buru berteriak: "Berhenti, ini adalah tempat pribadi, tidak ada orang yang diizinkan masuk."
Erik Luo melambaikan tangannya dengan seluruh tenaganya membuat para penjaga keamanan itu langsung pingsan.
Ketika dia berjalan di depan gerbang besi yang berat, Erik Luo mengangkat kakinya dan menendang, dan gerbang besi terbuka.
Sebuah tempat yang akrab melintas di benak Su Qi, dia menutupi dahinya dengan rasa sakit, seolah dia sedang memikirkan sesuatu.
Erik Luo mengulurkan tangannya untuk mememberikan energi padanya, Vivi Su segera menjadi tenang dan mengikuti Erik Luo ke dalam.
Tiba-tiba tujuh atau delapan pria berpakaian abu-abu melompat keluar dan berkata dengan keras, "Siapa!"
Erik Luo sekali hentakan, dan semua orang ini memuntahkan darah dan jatuh, terbaring di tanah.
“Di mana Tuan Husheng!” Dia berteriak dengan marah, dan suaranya seperti petir yang mengalir deras.
Segera setelah itu, sosok yang tak terhitung jumlahnya bergegas ke sini, dan pemimpin berjalan yang paling terakhir adalah Tuan Husheng dengan mantel perak. Setelah melihat Erik Luo, wajahnya sedikit berubah, dan dia mencibir: "Beraninya kamu datang. Untuk mati? "
Vivi Su tiba-tiba merasakan sakit yang menusuk di kepalanya, dan menunjuk: "Dia bukan Tuan Husheng dia palsu, Tuan Husheng tidak seperti ini, Tuan Husheng tidak seperti ini."
Sosok hitam mengerikan muncul di benaknya. Ketakutan yang jauh di dalam jiwanya membuatnya gemetar, tetapi dia tidak bisa melihat orang itu.
"Kamu bukan Tuan Husheng, Di mana Tuan Husheng sebenarnya berada?" Erik Luo Chun melihat Husheng palsu kemampuannya setingkat dengan Lazt Yi, apalagi kekuatan Huseng asli, akan lebih sulit lagi dilawan.
Husheng palsu tertawa dan berkata: "Bagaimana kamu bisa dengan mudah bertemu dengan Tuan Husheng? Tangkap dia!"
Banyak orang di sekitarnya bergegas keluar, dia dengan cepat segera bergerak mundur.
"Jika ingin bertemu Tuan Husheng, datanglah ke Danau Kanas!"
Novel Terkait
Wahai Hati
JavAliusAwesome Guy
RobinPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeMenaklukkan Suami CEO
Red MapleHusband Deeply Love
NaomiMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)