Lelaki Greget - Bab 143 Memenggal Leher
Sekali lagi Erik Luo bergerak, pisau terbang yang layaknya hujan dilemparkan.
Kecepatan pisau terbangnya sudah melewati kecepatan suara, kekuatannya beberapa kali lipat lebih kuat dari pistol, tapi tetap dicegat oleh Paul, kesempatan inilah yang ditunggu-tunggu orang lain, Dragon Tu melemparkan lagi pisau terbangnya ke arah Paul, tapi dibawah kekuatan mentalnya yang menghambatnya, gerakannya berubah menjadi sangat lambat.
Kevin Tang bersiap tanpa suara bergerak ke belakangnya, malah dicegat oleh seseorang yang memiliki penglihatan yang tajam, pihak lawan berdua mengepung kemari, yang hampir bisa mengontrol logam, pedang di tangan Kevin Tang pun hampir terlepas.
Filbert Ao dan Amanda Lu juga tidak begitu baik, musuh yang tersisa mengepung mereka, pisau api dan es membanjiri langit, dan mereka berdua berusaha menghadapinya.
Tiba-tiba suara petir menggelintir, tidak tahu sejak kapan awan hitam bergumpal sangat besar, ada guntur dan kilat, sangat menakutkan.
Seorang wanita berambut putih berjalan keluar, menjulurkan sepasang tangan, guntur dan kilat semuanya berkumpul di tangannya.
Erik Luo tertawa berkata: "Terima kasih banyak kepadamu!"
Dia mengarahkan pedang guntur ke langit, setelah suara guntur bergerumuh, lusinan petir berkumpul di ujung pedangnya, dan jatuh bersama pedang.
Guntur dan kilat yang kuat menebas orang yang mengepung Filbert Ao dan Amanda Lu, musuh dengan buru-buru menahannya, Filbert Ao menggunakan kesempatan ini membalas, mengerahkan dengan sepasang telapaknya, dan membunuh kedua orang tersebut di tempat.
Sepasang tangan Amanda Lu juga digerakkan, dan mematahkan leher tiga orang.
Di saat ini, Filbert Ao mendengar suara bicara empat orang yang berada di samping Paul, sontak berkata: "Beberapa orang ini mau melarikan diri!"
"Tidak boleh biarkan mereka lari!"
Tangan kanan Erik Luo memimpin pedang petir untuk menyerangkan petirnya, tiba-tiba muncul bola logam di tangan kirinya yang langsung menutupi telapak tangannya itu, energi Qi nya bekerja, sebuah cahaya laser menembak ke arah Paul.
Seseorang yang berdiri di samping Paul langsung mencegatnya, cahaya bersinar di tubuhnya, dan malah menyerap cahaya laser tersebut.
Dia juga terlihat menderita, menggoyangkan badannya, dan mundur ke samping.
Tiba-tiba Paul menggerutu, dan kemampuan mentalnya yang kuat meledak, Erik Luo merasa dirinya seperti terjebak di dalam rawa, setiap kali sangat tercekik ketika bergerak.
David Li dan yang lainnya semakin menderita, kecepatan tangannya berkurang, hanya bisa dipukuli, David Li sudah dipukul oleh musuh sebanyak puluhan tinju, dengan raungannya memanggil prajurit perisai hitam, dengan begini dirinya lebih tahan terhadap pukulan.
Erik Luo mengangkat tangan kirinya, terus menembakkan cahaya laser yang banyak ke arah Paul, kekuatan cahaya laser lebih kuat banyak dibandingkan pisau terbang, empat orang di sampingnya berdiri menjadi satu garis lurus, bersama menahannya, tirai cahaya yang besar menyerap cahaya laser yang dipancarkan Erik Luo, demi memastikan Paul yang ada di belakang dapat mengontrol keadaan.
Erik Luo berkata: "Dragon Tu, bergerak!"
Sewaktu bicara sepasang mata mengeluarkan cahaya emas, jantung Paul berdetak, mengingat keadaan waktu itu, dengan terburu-buru memusatkan pikiran untuk menghadapi kobaran api yang disemburkan dari mata Erik Luo.
Tapi sudah terlambat, dua buah api sama sekali tidak bisa dikontrol, dalam sekejap membakar musnah empat orang yang ada di depannya, Paul segera mundur, Dragon Tu akhirnya bebas bergerak, sekali lagi muncul di belakang Paul, pisau yang ada di tangannya menancap masuk ke dalam jantungnya.
Erik Luo dan yang lainnya yang dikontrol akhirnya bebas kembali, David Li meraung dan menangkap manusia tank tersebut, dengan antusias mencampakkannya ke tanah.
Erik Luo yang terbang di udara, tangan kirinya cahaya laser, tangan kanannya guntur dan kilat, dalam sekejap mata meledakkan seluruh rumah besar yang ada di depannya.
Seluruh orang berkekuatan dibunuh, jantung Paul juga telah ditusuk tembus.
Dragon Tu melepas jubahnya, mengayunkan pisau di tangannya, dan memenggal kepala orang tersebut, kemudian menggantungnya di atas pintu villa itu.
Novel Terkait
More Than Words
HannyBehind The Lie
Fiona LeeUnlimited Love
Ester GohAnak Sultan Super
Tristan XuSee You Next Time
Cherry BlossomSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiGue Jadi Kaya
Faya SaitamaLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)