Lelaki Greget - Bab 94 Senjata Suci
Erik Luo melirik ke belakang dan melihat Eddy Zhang berjalan dengan puluhan orang yang mengikutinya, mendengus dingin, dan terus berjalan.
Eddy Zhang tertawa keras dan berkata, "Bocah, kamu pasti tidak menyangka kami akan menemukan pintu masuknya, kusarankan kamu membawa kami masuk dengan patuh, tanpa membahayakan kami dengan trik-trik licikmu."
"Baiklah, ikut aku." Erik Luo berjalan di atas batu bata dengan santai. Beberapa orang sudah mulai menyusulnya karena ketidaksabaran, tapi mereka tidak menyangka ketika mereka menginjak batu bata tersebut, air hitam berbau busuk keluar dari kedua sisi. Orang-orang yang tidak sabar menyusul tadi mulai berteriak, menutupi mata mereka dan terjatuh, "Mataku buta, mataku buta! "
Orang-orang di belakang terkejut dan tercengang, Eddy Zhang berkata dengan marah: "Beraninya bocah itu mempermainkan kita!"
Pada saat ini Erik Luo sudah berjalan sejauh 100 meter, dan mereka tidak bisa mengejarnya, bahkan tidak berani bergerak maju dengan gegabah, mereka hanya dapat melihat sosok punggung Erik Luo yang menghilang secara perlahan dalam gelapnya ruangan.
Beberapa orang mulai bertanya-tanya: "Mengapa dia bisa baik-baik saja setelah berjalan sejauh itu?"
Eddy Zhang berkata, "Pasti ada metode rahasia ataupun cara memecahkan mekanisme di peta harta karun, dia tidak bisa melarikan diri, ayo kita bawa beberapa batu dari luar dan hancurkan semua mekanisme di sini!"
Erik Luo berjalan ratusan meter di lorong mekanisme, dan pintu besi besar muncul di depannya, dia melihat serta memahami mekanismenya. Dia mengulurkan tangan dan mengangkat batu bata di tanah, memutar roda di atasnya, dan pintu besi perlahan terbuka.
Kemudian tidak lupa untuk menempatkan batu bata kembali ke tempat semula, berjalan masuk ke gerbang besi, harta emas dan perak yang tak terhitung jumlahnya muncul segera di depannya, dindingnya tertanam dengan mutiara yang bersinar, dan tanahnya ditumpuk dengan batu bata emas dan gunung perak. Dia menyimpan semuanya di labu dan terus melihat sekeliling. Dan menemukan bahwa masih ada ruang di belakang rumah harta karun ini, di mana ruangan itulah yang merupakan tempat harta karun yang sebenarnya berada.
Hanya saja ruangnya sangat kabur sehingga sepertinya terhalang oleh sesuatu, Erik Luo dapat melihatnya, tetapi masih tidak dapat melihat sepenuhnya dengan jelas.
Dia berjalan ke dinding dan mulai menekan batu bata.
Banyak batu bata di seluruh dinding dapat ditekan, beberapa dapat ditekan, dan beberapa juga tidak. Jika menekan tombol yang salah, seluruh ruang rahasia akan merapat perlahan, jika itu terjadi, dan dia tidak sempat melarikan diri tepat waktu, maka tubuhnya pasti akan hancur diremuk oleh dinding yang saling merapat.
Butuh waktu lama baginya untuk memahami mekanisme itu dengan jelas. Dia menekan puluhan batu bata yang belum terhubung ke dinding. Tiba-tiba tanah mulai bergetar, kemudian seluruh tanah runtuh, dan dinding batu di atas kepalanya juga roboh. Jika Eddy Zhang dan orang-orangnya berhasil masuk, mereka pasti tidak menemukan apa-apa melainkan rumah batu kosong.
Setelah mendarat di tanah, dinding biasa muncul di depannya, tetapi jika dinding tersebut dipicu dengan energi Qi murni, maka akan muncul garis emas padat yang tak terhitung jumlahnya di atasnya, dan dinding ini sebenarnya diukir dengan formasi jimat yang tak terhitung jumlahnya.
Dalam pikirannya, dia mengingat tiga kalimat yang diberikan Amanda Lu pada dirinya sebelumnya, dia membacakan mantra tersebut dengan lantang: "Jiu Pan Cha Jie Luo, Bu Dan Na Jie Luo He, Jia Zha Bu Dan Na Jie Luo He.
Begitu mantranya diucapkan, dinding di depannya tiba-tiba berubah menjadi kabut abu-abu, kabut tersebutlah yang menghalangi pandangan.
Dikarenakan tidak bisa melihat apa yang ada di ujung sana, Erik Luo khawatir, bertanya-tanya apakah ada mekanisme dan jebakan tersembunyi di sana.
Dia mengulurkan tangannya menembus kabut abu-abu, karena tidak merasakan ketidaknyamanan serta firasat buruk, kemudian dia memutuskan untuk berjalan melewatinya.
Ribuan cahaya keemasan yang bersinar tiba-tiba muncul di hadapannya, yang membuatnya tidak dapat membuka matanya. Setelah beberapa saat ia beradaptasi, dia menemukan ruang yang sangat luas yang sebanding dengan ruangan pasukan terakota, serta terdapat zirah emas tebal yang mengambang di udara, zirah emas tersebut berbaris rapi, membentang sampai ke ujung ruang, benar-benar pemandangan yang menakjubkan.
Di bagian depan zirah emas, terdapat empat zirah yang berbeda-beda, keempat zirah memiliki empat warna berbeda yaitu biru, putih, merah, dan hitam, serta juga diukir dengan ukiran halus. Jika diamati lebih teliti, ukiran tersebut adalah naga biru, harimau putih, burung merah vermilion, dan kura-kura hitam.
Sebuah bola cahaya ungu hitam melayang tepat di depan empat zirah ini, pikiran Erik Luo sedikit bereaksi, dan bola cahaya ungu terbang menuju kearahnya, menutupi seluruh tubuhnya dari atas kepalanya, dan ketika Erik melihat ke bawah, sebuah zirah ungu hitam sudah berada di tubuhnya. Zirah ini sepertinya memancarkan energi yang sangat besar, membuat Erik Luo merasa seolah-olah bisa membuat melubangi langit.
Roh berbentuk naga mengalir di sekujur tubuhnya, membuat seluruh tubuh Erik Luo bergetar, dia merasakan roh dari zirah itu, dan kemudian menyadari bahwa zirah itu sebenarnya adalah senjata spiritual!
Tidak! Senjata spiritual tidak memiliki formasi jimat sebanyak ini!
Melihat garis yang tak terhitung jumlahnya muncul di bagian atas zirah, Erik Luo tertegun.
Ini adalah senjata suci!
Selain itu, bahan zirah ini sangat unggul, dan formasi jimat masih jauh dari batasnya. Jika pelatihan senjata Erik Luo sudah hebat ke depannya, dia dapat sepenuhnya meningkatkannya menjadi prajurit dewa! Kemungkinan menjadi prajurit dewa tinggi!
Prajurit dewa tinggi!
Bahkan di seluruh Tianqing Guxing, ditambah tujuh gerbang abadi bintang kuno juga tidak terdapat banyak prajurit dewa tinggi.
Kali ini aku benar-benar menemukan harta karun!
Erik Luo menarik napas dalam-dalam, menekan kegembiraannya, dan memberi isyarat, ketiga ribu zirah yang sedang mengambang terbang dan masuk ke dalam labu kuning dengan patuh.
Zirah naga ungu hitam miliknya sendiri adalah yang utama dari kelompok seluruh zirah ini, yang dapat memerintah semua zirah emas. Dia memeriksanya sebentar, empat zirah barisan pertama adalah senjata spiritual, dan tiga ribu zirah emas di belakang adalah senjata ajaib biasa, tetapi materialnya sangat unggul. Jika ditingkatkan, semua bisa mencapai level prajurit dewa!
Tiga ribu jagoan yang dilengkapi dengan prajurit dewa dapat menghancurkan sebuah perguruan sepenuhnya!
Erik Luo tidak bisa membayangkan akan terjadi bencana seperti apa jika benda-benda ini dilihat oleh orang luar yang kuat. Dia bahkan tidak tahu siapa yang telah menggali begitu banyak bahan berkualitas tinggi di bumi, dan dengan boros mengorbankannya menjadi zirah, benar-benar gila.
Setelah menyimpan tiga ribu zirah emas, Erik Luo menemukan bahwa ada batu spiritual yang tak terhitung jumlahnya menumpuk di tanah, kira-kira setidaknya belasan ton, yang ukurannya sebesar mobil dan dapat digunakan sebagai bahan untuk formasi.
Ada puluhan kristal spiritual di samping tumpukan batu spiritual, yang cukup untuk mendukung Erik Luo melakukan penerobosan berikutnya.
Selain batu dan kristal spiritusl ini, ada banyak benda berantakkan di sebelahnya, beberapa senjata ajaib, beberapa kertas jimat, beberapa tulang binatang raksasa, dan beberapa bahan pelatihan senjata. Erik Luo menyimpan semuanya, dan menemukan salah satu material hitam tingkat atas, seukuran bola basket, bentuknya sangat tidak beraturan, gelap dan biasa-biasa saja, tetapi sangat keras, dan dapat digunakan untuk membuat pisau terbang.
Erik menyimpam seluruh benda yang tersisa ke dalam labu.
Ketika Erik Luo hendak keluar, dia mulai ragu, karena harta di dalam labunya sangat penting. Dia tidak ingin orang luar tahu, dan dia tidak tertarik berkelahi dengan orang-orang ini di luar. Dia hanya mengeluarkan selembar kertas jimat dari labu kuning dan bersiap untuk melarikan diri.
Kertas jimat ini juga merupakan hasil pencarian yang ada di dalam rumah harta karun, bisa dikatakan sangat langka, namun merupakan kertas jimat palsu yang pada dasarnya tidak berbeda dengan senjata ajaib, namun hanya bisa digunakan satu kali.
Setelah energi Qi murni dialirkan, jimat itu langsung berubah menjadi abu. Erik Luo menghilang dan muncul di tempat yang jauhnya ratusan mil. Dia melihat ke belakang, ada banyak orang yang masih menunggu di pintu masuk, menunggu dan menangkap dirinya jika hendak keluar.
Erik Luo terkekeh, menghentikan sebuah mobil dan bergegas menuju kota Urumqi, dan kembali ke Beijing secepat mungkin.
Saat ini, Keluarga Ye sedang dalam kekacauan.
Novel Terkait
Wonderful Son-in-Law
EdrickLoving The Pain
AmardaWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiI'm Rich Man
HartantoPerjalanan Selingkuh
LindaCinta Yang Tak Biasa
WennieMy Cute Wife
DessyCutie Mom
AlexiaLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)