Lelaki Greget - Bab 158 Bukan Manusia Bumi
Erik Luo tertawa berkata: "Silakan kalian coba, pisau terbangku tidak bisa dihindari, tidak bisa membunuh Lans, setidaknya Chris bisa kubunuh."
Dia melihat pertapaan Chris yang paling buruk di antara mereka, hanya dengan menangkapnya dan menjadikannya sebagai sandera, tidak takut mereka tidak akan mengalah.
"Kamu....." Santi Li marah hingga wajahnya memerah, Soni melambaikan tangannya berkata: "Baiklah, bunga Mingshi ini bisa kami berikan kepadamu, tapi kamu harus membantu kita masuk ke dalam gunung untuk mencari lagi, lihat apakah bisa menemukan tanaman obat lain untuk dipakai."
"Setuju!" Erik Luo menyimpan pisau terbangnya.
Lans dengan tergesa-gesa berkata: "Ayah, kita tidak usah takut kepadanya, ada aku yang akan melindungi Chris, dia tidak akan berhasil."
Chris menarik pakaiannya berkata: "Turuti apa yang dibilang ayah."
"Cih!" Lans mencampakkan tangannya, wajahnya tertulis penuh ketidaksenangan.
Erik Luo maju ke depan dan memeitk bunga Mingshi berkata: "Kalian tenang saja, apa yang sudah aku janjikan akan kutepati, selanjutnya aku akan mencari ke seluruh gunung Changbai ini, menyangkut bisa menemukannya atau tidak, tergantung nasib."
"Baik!"
Selanjutnya mereka berenam bersama melanjutkan perjalanan, masuk ke dalam gunung, Erik Luo berhati-hati, takut beberapa orang ini bersiasat buruk, tapi melihat mereka sepanjang perjalanan hanya memperhatikan bunga dan tanaman, barulah merasa tenang. Dalam hati berpikir sekeluarga ini tidak jahat, dirinya akan berusaha juga.
Berenam mencari selama 3 hari, tapi tidak mendapatkan apapun.
Di sore hari ke 4, Erik Luo berdiri di puncak gunung melihat ke kejauhan, tiba-tiba melihat di kejauhan terdapat aliran sungai gunung, dan di dalamnya penuh dengan bunga ungu kecil, di dalam hatinya teringat satu jenis tanaman, tapi tidak berani memastikannya, melihat ke yang lain dan berkata: "Mari kita ke aliran sungai gunung tersebut lihat."
Lans dengan tidak puas berkata: "Kamu ingin bermalas-malasan lagi, beberapa hari ini kita semua mencari dengan teliti, kalian berdua selalu berdiri di sana melihat pemandangan, kalian adalah pembohong, membuatku tidak bisa mencapai tingkat dewa!"
Erik Luo tertawa berkata: "Tenang saja, cepat jalan."
Dia dan Amanda Lu duluan menuju aliran sungai gunung tersebut, Soni sekeluarga mengikuti, setelah sampai di aliran sungai gunung, menemukan di dalam aliran sungai gunung penuh dengan bunga ungu kecil yang bergoyang tertiup angin, Chris memetik setangkai bunga dan berkata: "Ini bunga apa, sangat cantik?"
Erik Luo segera mengulurkan tangan memukul tangannya yang memegang bunga dan berkata: "Hati-hati ada racun."
Tapi tangan Chris sudah tercetak warna ungu, dari dalam pori-pori tangan mengalir darah, Erik Luo segera menggunakan kekuatan bintang, menyedot keluar racun yang ada dii tangannya berkata: "Ini adalah bunga yang memiliki racun berbahaya, bernama bunga Anggrek tengah malam, juga memiliki khasiat alam bawah sadar yang kuat, tapi memiliki racun berbahaya, efek sampingnya juga lebih besar."
Lans mengerutkan dahi berkata: "Itu namanya omong kosong, siapa yang akan menggunakan racun berbahaya ini."
Erik Luo mengeluarkan bunga Mingshi dan berkata: "Kalian pilih sendiri, bunga Anggrek tengah malam ini memiliki khasiat yang lebih besar dibandingkan dengan bunga Mingshi, tapi sangat berbahaya sewaktu menggunakannya. Jika ingin bunga Mingshi, aku juga bisa memberikannya kepada kalian, bunga Anggrek tengah malam ini milikku."
Mata Lans berputar, dengan bingung berkata: "Kamu begitu baik? Tidak punya ide jahat bukan?"
Erik Luo mengangkat bahu berkata: "Terserah kamu mau berpikir bagaimana, pilihlah sendiri."
Soni dan Santi Li selesai berdiskusi berkata: "Kita tetap memilih bunga Mingshi, bunga Anggrek tengah malam ini memang terlalu berbahaya."
Walau Lans curiga Erik Luo mendapat keuntungan yang besar, namun tidak berani menempuh jalan berbahaya, lagipula sudah mendapat bunga Mingshi, dalam hatinya juga sudah senang.
Erik Luo melihat sekeliling berkata: "Bunga Anggrek tengah malam jika sudah dipetik, khasiatnya akan cepat hilang, aku akan di sini menyerap khasiat obatnya! Amanda, kamu membuat formasi untuk melindungiku, jangan biarkan orang lain masuk."
Soni berkata: "Kamu telah membantu kita, kita juga akan membantu di luar lingkaran."
Sekeluarga berempat keluar dari aliran sungai gunung, dan berjaga di luar.
Amanda Lu berdiri di samping dan tidak pergi selangkah pun.
Erik Luo duduk melipat kaki, mengulurkan tangan dan memetik bunga Anggrek tengah malam, menggunakan energinya menyerap sari bunga Anggrek tengah malam masuk ke dalam tubuhnya, khasiat obat masuk ke dalam otak, sontak merasa rohnya bertambah kuat. Racunnya dikeluarkan dari tubuh, mengikuti tangannya dan memasukkan racun ke dalam botol giok.
Berdasarkan ingatan Riky Hai, hanya membutuhkan setetes sari bunga Anggrek tengah malam, bisa membunuh 10 orang hebat yang menguasai tingkat dewa, energi guntur dan kilat di dalam tubuhnya bereaksi baik, sejak lahir dirinya bisa menahan racun yin yang dingin, dan dengan bantuan kekuatan bintang, ia dapat mengeluarkan racun sepenuhnya dari tubuh.
Hanya saja perkembangannya sangat lambat, melatih menggunakan bunga Anggrek tengah malam membutuhkan waktu 2 hari, namun efeknya juga sangat signifikan, sekarang kesadaran rohnya sangat kuat di bawah efek pengobatan, meskipun dia belum menembus tingkat dewa, dia sudah merasa mampu melepaskan rohnya, merasakan angin dan rumput dalam jarak setengah meter dari tubuhnya.
Kekuatan dari Bunga Anggrek tengah malam bukanlah palsu.
Erik Luo menyimpan botol giok, berdiri dan berkata: "Selanjutnya tinggal menunggu pencapaian, aku mau memulai bertapa."
Mereka berdua berjalan keluar dari aliran sungai gunung, melihat Soni sekeluarga masih berjaga di luar, Erik Luo berterima kasih, tertawa berkata: "Terima kasih banyak Tuan Liang."
"Jangan sungkan! Seharusnya kita yang harus berterima kasih." Soni tertawa berkata: "Lagipula sudah selesai, mari kita bersama berjalan keluar dari sini."
"Dengan senang hati!"
Beberapa orang segera keluar dari pegunungan, Lans tiba-tiba berkata: "Wow, berita terbaru, keindahan es Istana Dewa Salju telah melebihi tingkat dewa, sungguh mengerikan, baru berlalu berapa lama."
"Cepat biarkan aku melihatnya." Chris merebut ingin melihat, Lans menekan tombol yang ada di pergelangan tangan, di depan langsung muncul layar berwarna biru muda, dengan paragraf teks dan gambar di atasnya. Erik Luo melirik secara tidak sengaja, wajahnya tiba-tiba berubah dan seluruh tubuhnya gemetar.
Karena di gambar itu bukan orang lain, melainkan adalah Beti Ye.
Beberapa saat ini menghilang, Dia semakin terlihat cantik, seperti dewi yang turun dari khayangan.
Amanda Lu juga melongo, hatinya bergejolak, dia tidak menyangka apa yang dibilang Erik Luo adalah benar, Beti Ye benarlah belum meninggal, dalam hatinya tidak mengerti, merasa senang, namun juga merasa sedikit kecewa.
"Ini.....ini tempat apa?" Erik Luo bertanya dengan suara gemetar.
Lans dengan bingung berkata: "Istana Dewa salju, kamu bahkan tidak tahu Dewi Beti kita? Kuberitahu kamu, Istana Dewa Salju tahun lalu tiba-tiba menerima seorang murid, dengar-dengar sangat berbakat, semangat juangnya sangat kuat, Istana Dewa Salju menggunakan semua sumber daya untuk mendorongnya ke tingkat dewa. Kemudian tibalah waktunya untuk memulai pertunjukan. Dikatakan bahwa dia memasuki tingkat dengan cepat, hanya butuh setengah tahun untuk menerobos ke tingkat kembali ke kekosongan, anakku, dia baru berusia dua puluhan, sangat mengerikan. "
Istana Dewa Salju ada di mana!"
Erik Luo menahan kegembiraan di dalam hatinya dan bertanya, empat orang lainnya bingung, Chris berkata: "Istana Dewa Salju adalah salah satu dari empat sekte Gujing kita. Mengapa kamu bahkan tidak tahu ini?"
Lans menyela berkata: "Betul, Kamu sebenarnya orang Gujing bukan?"
Melihat Erik Luo tidak bicara, Chris kaget berkata: "Jangan-jangan, kamu......kamu adalah manusia bumi?"
Erik Luo semakin kaget, bertanya: "Mungkinkah......kalian bukan manusia bumi?"
Orang-orang dari keluarga Liang saling menatap, tidak berkata sepatah kata pun.
Novel Terkait
Gue Jadi Kaya
Faya SaitamaDoctor Stranger
Kevin WongMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyePRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeTakdir Raja Perang
Brama aditioWaiting For Love
SnowMenantu Hebat
Alwi GoLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)