Lelaki Greget - Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
“Apakah dia Erik Luo?”
Ellen Tang tercengang dan menatap Ivy Ai, dengan kebingungan dia berkata: “Ternyata selama ini kamu mempunyai hubungan dengan musuh keluarga kalian?”
“Seharusnya, kamu sebagai keluarga AI, harus memiliki sedikit hati nurani, walaupun kamu tidak membantu keluarga AI, tapi jangan terlalu dekat dengan musuh keluarga kalian, huuu...”
Daniel Tang juga sedikit menggelengkan kepalanya, hatinya berpikir bahwa dia sudah mengambil jalan yang salah, tidak ada ruang baginya untuk berbalik, begitu Erik Luo meninggal, takkutnya dia juga akan dihukum oleh para anggota keluarga, ini bukan suatu kejahatan ringan.
Chika Peng masih tidak mengerti dan bertanya: “Siapa Erik Luo? Apakah dia adalah orang yang sudah mengganggu keluarga AI? Oh, ternyata dia, kelihatannya dia sama sekali tidak ada keistimewaan, lebih baik suruh orang untuk mematahkan lehernya!”
Ari Ai tanpa sadar melangkah mundur dan berkata sambil tertawa: “Kamu benar-benar berani datang kemari, kamu datang kemari, sama saja kamu datang untuk mengantarkan kematianmu, jangan salahkan kami karena bersikap kasar! Yang Fu, hajar dia!”
Yang Fu menggelengkan kepalanya dan berkata: “Tidak, aku bukan lawannya.”
Ari Ai berkata dengan tidak senang: “Kamu belum menghajarnya, bagaimana kamu tahu kekuatannya? Bahkan jika kamu bukanlah lawannya, kamu tetap harus memukulnya!”
“Hmmm!” Yang Fu berjalan ke para penonton dan duduk, dia tidak memedulikannya lagi, Ari Ai berpikir bahwa ketika keluarga Ai mengambil posisi ketua di perserikatan seni bela diri Tongmeng, dia akan menghukum saudara Yin dan Yang terlebih dahulu! Memberinya pelajaran, dan memperlihatkan kepada mereka bahwa keluarga dirinya berada di mana.
Herman Ai dan yang lainnya berteriak kepada seorang pria paruh baya yang duduk di belakang, pria itu mengenakan kacamata dan terlihat sangat lemah lembut, setelah berdiri, dia melompat, melintasi jarak lebih dari sepuluh meter dan mendarat di tengah Arena, dengan segera ada sorakan di sekelilingnya.
Daniel Tang Berkata dengan lantang: “Seni bela diri pemuda ini sangat hebat.”
“Siapa orang ini?” Chika Peng yang berada di samping bertanya dengan suara rendah.
Wajah Daniel Tang menunjukkan rasa hormat dan berkata: “Orang ini adalah Rendi Ai, kekuatannya berada di bawah Tuan Richard Ai, dia juga adalah master di tingkat surga tahap sempurna yang hebat, kekuatannya sangat tidak bisa dibayangkan, aku mungkin baru bisa mengejar kekuatannya dalam beberapa tahun lagi. “
“Oh… Kalau begitu dia pasti bisa mengalahkan bocah ini!” Chika Peng berkata dengan penuh percaya diri.
Erik Luo berkata kepada orang yang berada tengah arena: “Kamu bukan lawanku, jika tidak ada orang yang lebih kuat di dalam keluarga AI, maka posisi ketua akan menjadi milikku!”
“Sombong!”
Ari Ai berteriak: “Paman, beri dia pelajaran dan beri tahu dia kekuatan keluarga Ai kita!”
Tanpa menunggu dia selesai berbicara, Rendi Ai sudah menyerang, dalam sekejap mata, dia berada di depan Erik Luo dan menghajar bagian ulu hati Erik Luo.
Dengan berteriak, Rendi Ai menarik pakaian Erik Luo dan membuat lubang besar di pakaian Erik Luo, tapi kulitnya sama sekali tidak terluka.
Wajah Rendi Ai berubah dramatis, dia terkejut dan berkata: “Bagaimana mungkin?” Dia memasukkan jari-jarinya ke dalam dan ke luar, yang bisa mengeluarkan hati seseorang. Tapi Erik Luo masih baik-baik saja.
“Sekarang giliranku!” Erik Luo menendang, tetapi Rendi Ai tidak memiliki kesempatan untuk melawan, dirinya langsung terbang karena ditendang oleh Erik Luo, dan tidak tahu berapa banyak tulang rusuk yang patah, setelah mendarat, dia tidak bergerak sama sekali, dan apakah dia masih atau mati, tidak bisa diketahui dengan jelas, orang-orang Keluarga Ai segera menghampiri Rendi Ai untuk menyelamatkannya.
Seluruh orang yang hadir kaget dan terdiam, Daniel Tang berdiri dan berteriak: “Bagaimana mungkin?”
Wajah Ellen Tang menjadi pucat, dengan tidak percaya berkata: “Bagaimana dia bisa begitu hebat!”
Mulut Chika Peng menganga, dia tidak bisa berbicara untuk beberapa saat, barusan, dia bisa mendengar dengan jelas, Daniel Tang berpikir bahwa Erik Luo tidak bisa melawan Rendi Ai, tetapi sekarang Rendi Ai ditendang oleh bajingan ini! Bagaimana bisa hasilnya seperti ini! Bagaimana bisa bajingan ini bisa begitu kuat!
Di dalam hatinya dia merasa marah dan mengepalkan tangannya, tiba-tiba matanya bersinar dan berkata: “Kalian lihat siapa dia?”
Beberapa orang melihat ke arah yang ditunjuk dia dan melihat seorang lelaki tua yang mempunyai rambut berwarna putih masuk, orang-orang keluarga Ai berdiri, dan memberi hormat.
Tanpa memikirkannya, para hadirin juga mengenali orang ini, dia adalah Richard Ai. Banyak orang kagum dengan Master pertama Qilu ini.
Richard Ai, mengenakan pakaian Hanfu (Pakaian tradisional dinasti Han, China), dari kejauhan melihat Erik Luo, matanya menunjukkan ekspresi ketakutan dan berkata: “Kamu sangat kuat, tetapi kamu tidak seharusnya mengambil kristal api berharga keluarga Ai kami.”
Suaranya tidak lantang, tapi sangat jelas terdengar di setiap sudut, para hadirin terkejut, dan seketika punya pemikiran yang berubah kepada Erik Luo, ternyata dia duluan yang merebut barang orang lain, tidak heran jika kedua belah pihak menjadi musuh.
Erik Luo berkata sambil tersenyum: “Putra dan cucumu mempermalukanku, dan sangat pantas jika aku mengambil barnag kalian sebagai kompensasi, karena keluarga Ai Kalian sudah membuat rencana untuk membunuhku, apalagi yang bisa dikatakan, ayo bertarung, siapa yang masih hidup secara alami bisa mengambil barang ini!”
“Bagus, cukup cepat!”
Richard Ai bertepuk tangan, dan belasan orang muncul di atas panggung, termasuk Yin dan Yang bersaudara dan Daniel Tang, semuanya adalah guru besar tingkat alam surga.
“Dua belas, kalian benar-benar membuatku kagum!” Erik Luo melihat sekeliling, raut wajahnya sangat santai dan tidak ada ekspresi takut sama sekali.
“Tidak, totalnya ada tiga belas!”
Tiba-tiba ada seseorang yang baru muncul di lapangan, orang ini berusia sekitar empat puluh tahun dan wajahnya kemerahan, dia mengangguk kepada Richard Ai dan berkata: “Tuan Richard Ai, aku belum terlambat kan.”
Richard Ai berkata sambil tersenyum: “Belum, mungkin hari ini kamu tidak perlu turun tangan.”
Para penonton mulai berisik lagi, dan seseorang berkata dengan terkejut: “Jonathan Ye dari keluarga Ye! Bagaimana dia bisa datang kemari?”
“Katanya Jonathan Ye adalah master pertama dari keluarga Ye, dan kekuatannya tidak kalah dengan Tuan Richard Ai.”
“Ini semua akan berakhir, Erik Luo dari kota Hedong, akan mati di sini hari ini.”
Jonathan Ye berkata sambil tersenyum: “Kenapa aku tidak boleh turun tangan, orang ini memotong kedua tangan anakku, jika hari ini aku tidak bisa membunuh dia dengan tanganku sendiri, aku benar-benar orang yang tidak berguna!”
Richard Ai menganggukkan kepalanya dan berkata: “Aku akan menyerahkannya kepadamu dan membunuhnya sendiri nanti! Semuanya hajar dia!” Setelah berteriak, seseorang dengan rambut berwarna putih dan janggut panjang, memimpin orang lainnya untuk menyerang Erik Luo.
Langkahnya sangat cepat dan gaya tinjunya seolah-olah mengandung nyala api, dengan satu pukulan, orang-orang yang hadir di sekitar merasakan angin panas bertiup di wajah mereka, dan mereka terkejut, berpikir bahwa tuan Richard Ai sebentar lagi akan naik menjadi master tingkat kekosongan, pukulan ini ternyata sangat kuat.
Ellen Tang dan Chika Peng yang berada di antara penonton berusaha untuk memberikan semangat, Ellen Tang melihat ke arah Ivy Ai dan berkata: “Ivy Ai, bukannya aku ingin mengataimu, sekarang kamu telah kehilangan akal sehat, tidak dapat disangkal bahwa pria ini sangat kuat, tapi dia terlalu sombong dan pada akhirnya akan mati di bawah tiga belas guru besar! “
Wajah Chika Peng menunjukkan ekspresi bahagia dan berkata: “Lebih baik suruh aku saja untuk menggorok lehernya sendiri, orang seperti ini pantas mendapatkan kematian yang menyedihkan.”
Ivy Ai terlihat sangat murung, dan mengabaikan mereka berdua, dengan khawatir melihat kondisi di lapangan.
Pada saat ini, Erik Luo dan Richard Ai bertarung dengan sengit, dan terdengar suara ledakan yang keras, tinju mereka saling bertabrakan, dan muncul kilatan petir yang menyilaukan, dan akibat dari tinjuan mereka bertabrakan, membalikkan pagar pembatas di kedua sisi tribun, beberapa penonton bahkan terangkat, dan seketika lapangan menjadi berantakan.
“Bocah, kamu akan mati!”
Jonathan Ye ikut turun tangan, tiba-tiba ada kapak baja di tangannya, dan dia mengarahkan kapak itu ke arah Erik Luo.
Novel Terkait
Love and Trouble
Mimi XuLove at First Sight
Laura VanessaMarriage Journey
Hyon SongTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelAwesome Guy
RobinMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiThe Richest man
AfradenLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)