Lelaki Greget - Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
Dengan cepat beberapa satpam datang, dan berteriak: “Berdiri, ayo.” menunjuk Erik Luo berkata: “Kamu berlulut di sebelah sana, tidak ada perintah jangan berdiri, cepat!”
Si gendut ketakutan sampai kakinya lemas, menatap Erik Luo, melihat dia perlahan-lahan mengambil tusuk gigi di atas meja, menungkan segenggam dan memegang di tangannya.
“Menyuruh kamu berlutut, kamu tidak mengerti kah?” Beberapa satpam memegang tongkat listrik, sambil berterik berjalan ke arahnya.
Erik Luo melemparkan beberapa tusuk gigi yang digenggamnya tadi, mengenai pergelangan kaki mereka, kemudian terjatuh ke lantai dan berteriak kesakitan, menundukkan kepala melihat bahwa tusuk gigi itu telah menembus ke mata kaki mereka, dan hanya tersisa setengah bagian tusuk gigi yang terlihat.
Datang seorang satpam dari arah belakang dan melihat kejadian seperti ini, dengan ketakutan segera mengambil walkie-talkie dan berteriak: “Tolong, panggil bantuan!”
Erik Luo yang mengenggan tusuk gigi, menatap si gendut dan berkata: “Berdirilah, ikut denganku.”
Mereka berdua berjalan keluar, beberapa satpam dengan tongkat listrik mengejar mereka, tetapi Erik Luo dengan sekali tendangan, tongkat listrik mereka memantul kembali, dan menjatuhkan beberapa satpam itu ke tanah.
Ketika berjalan ke bawah, mereka melihat puluhan satpam bergegas ke arah mereka, Erik Luo berjalan dengan percaya diri, sambil melemparkan kembali tusuk gigi, dengan mudah meneteskan tetesan darah ke tanah, setiap kali dia bertindak, pasti akan ada orang yang terjatuh ke lantai dan menjerit kesakitan.
Dalam sekejap mata, lebih dari puluhan orang sudah tergeletak di lantai, beberapa tawanan yang sedang berdiri di dekat dinding semua tercengang melihatnya.
Yogi Yang dengan tatapan peringatan, melotot ke Erik Luo berkata: “Sebenarnya orang macam apa kamu ini, tahu tidak bahwa ini tempat seperti apa?”
“Tidak tahu, aku hanya masuk untuk melihat-lihat, tidak disangka ini adalah tempat untuk menyembunyikan sampah-sampah.”
“Kalau begitu aku akan beritahu kamu, tempat ini seperti apa!”
Yogi Yang bertubuh kecil gendut, langsung melompat setinggi lima enam meter, berdiri di langit, dan meraih kepala Erik Luo dengan cakarnya, seolah-olah seperti elang terbang menangkap mangsanya.
Cakarannya ini setidaknya dapat menghancurkan kepala menjadi kepingan, tapi Erik Luo tidak lengah, dia langsung memegang kepala labu langit yang ada di pinggangnya, dengan pisau terbang silver di tangannya, lalu mengibas langsung ke arah Yogi Yang.
Pada jarak sedekat itu, bahkan orang kuat sekali pun tidak akan bisa menghindar, apalagi Yogi Yang sangat lemah jika berada di langit, pisau terbang itu langsung memotong kedua tangannya, dia menjerit kesakitan dan terjatuh ke lantai, menggenggam tangannya yang terus mengeluarkan darah, berteriak: “Kamu berani memotong tanganku!” dengan wajah yang masih setengah ketakutan.
“Bawa aku ke dalam rumah, atau tidak aku akan mematahkan tangan dan kakimu di sini, lihat apa yang bisa kamu lakukan lagi.” kata Erik Luo sambil memainkan pisau terbang di tangannya, dan bersiap untuk pergi.
Yogi Yang melihat ke sekeliling, melihat serigala dan harimau yang tidak terhitung jumlahnya, bergemetar, dan berkata: “Karena kamu masih ingin mencari mati, ikut denganku!”
Erik Luo melihat dia berjalan ke rumah belakang, sangat besar, tapi penjagaan sangat ketat, memerlukan kartu akses untuk bisa masuk.
Setelah memasuki ruang tamu, dia mendorong rak buku, sebuah lift terlihat, mereka berdua menaiki lift ke lantai 3, setelah lift terbuka, terlihat aula yang sangat luas, dengan lampu kristal besar di atap memancarkan cahaya di ruangan.
Meja kayu di aula ini diduduki banyak orang, di antaranya terdapat Vivi Su.
Setelah melihat Erik Luo, Vivi Su berdiri, dengan terkejut berkata: “Kamu... bagaimana kamu bisa mencari sampai di sini?”
Erik Luo tersenyum dan berkata: “Kalian bukankah menginginkan peta harta karun punyaku, tentu saja aku datang untuk memberikannya sendiri.”
Seorang orang tua berkulit hitam yang sedang duduk dengan bangga berkata: “Kamu sangat tahu diri sudah bagus, serahkan, dengan ketulusan kamu, kami akan mengampuni hidupmu, bagaimanapun, semua orang tidak bersalah.”
“Belum memperkenalkan siapa anda?” kata Erik Luo memandang orang tua itu dan melihat ramputnya yang disisir dengan rapi dan sangat sehat, juga seorang master.
Semua orang yang duduk di depan meja adalah Guru Besar Tingkat Surga, salah satu di antaranya pria muda dengan ekspresi angkuh, setidaknya dia pasti adalah jagoan tingkat alam kekosongan, orang-orang di sekitarnya terlihat sangat menghormatinya, dan menjaga jarak dengannya.
Seorang wanita paruh baya yang duduk di samping orang itu tertawa kemudian berdiri dan berkata: “Tuan besar kami jarang berjalan keluar, sangat normal jika kamu tidak mengenalnya, hari ini kamu harus mengingatnya dengan baik-baik, Tuan besar kami sangat terhormat, cepat kemari memberikan hormat dan serahkan peta harta karun itu, mungkin saja Tuan besar berendah hati, memperbolehkan kamu untuk bergabung.”
“Oh? Apa?” tanya Erik Luo dengan penasaran.
Marcus Zhou dengan kesal berkata: “Jangan banyak bicara, selama kamu menyerahkan peta harta karun itu, menunjukkan ketulusanmu, kamu akan memberimu keuntungan yang besar.”
Erik Luo tersenyum berkata: “Karena kalian sangat berani menyerang aku, maka kalian harus tahu kehebatan aku Erik Luo, di depan mata aku, jagoan tingkat alam kekosongan adalah lawan yang mudah dikalahkan, dengan kalian yang terlihat lemah, apa hak yang kalian miliki berani menyuruhku menyerahkan peta harta karun?”
Marcus Zhou tersenyum dan berkata: “Aku tahu bahwa kamu tidak akan dengan mudah menyerahkannya, tidak apa-apa, hari ini ada Tuan Dragon Tu di sini, meskipun kamu memiliki nyawa sepuluh juga tidak ada artinya.” Dia menoleh ke pemuda berwajah sinis dan berkata dengan hormat: “Tuan Dragon Tu, peta harta karun ada bersamanya, orang ini juga jagoan tingkat alam kekosongan, aku berharap kamu dapat menyelesaikannya.”
Ekspresi wajah Dragon Tu dengan acuh, menatap Erik Luo, tiba-tiba dia menghilang.
Ekspresi wajah Erik Luo sedikit berubah, dan langsung melemparkan pisau terbang ke lawannya.
Lawannya kembali menghilang, pisau terbangnya terjatuh ke lantai.
Sangat cepat!
Erik Luo hampir tidak bisa melihat lawannya, dari arah belakang punggungnya terdengar angin kencang, dia menembakkan lima pisau terbang ke lawannya, tiba-tiba, ada rasa sakit menusuk di dadanya, ternyata dia sudah menerima pukulan dari lawannya.
Trrrrringg~
Terdengar bel kencang di dalam ruangan, dada Erik Luo cakram bintang taikoo memancarkan cahaya, membatalkan sebagian besar kekuatannya, dengan kilat energi Qi murni mengelilingi tubuhnya, menghilangkan perlawanan lawan untuk menembus ke dalam tubuhnya.
Sosok Dragon Tu muncul di sudut ruangan, dia bergelantungan di dinding, tatapannya sangat tercengang.
Akhirnya Erik Luo dapat melihat sosoknya, menatapnya, tatapan matanya berubah menjadi antusias, bahkan cahaya lampu kristal dia dapat melihat dengan jelas.
Hanya saja kondisi seperti ini sangat menyakitkan mata, hanya beberapa menit menahannya, dia merasa matanya kering dan tidak nyaman.
Sosok Dragon Tu kembali menghilang, kali ini Erik Luo melihat pergerakan dia, pisau terbang hitamnya muncul di tangannya, dan melemparkan ke tubuhnya di udara.
Orang yang terduduk di depan meja tertawa berkata: “Orang ini sangat buruk, menembakkan pisau terbang ke udara.”
Tapi beberapa saat beberapa orang tercengang, melihat Dragon Tu sepertinya terkena pisau terbang, kaki kirinya muncul darah, pisau terbang hitam itu tidak tertancap ke dinding.
Dragon Tu terkejut, dan dia perlahan mundur, begitu kakinya terluka dia tidak bisa berlari, dengan kecepatan yang dia banggakan tadi, kali ini dia hanya menunggu di bantai.
Erik Luo memegang pisau terbang lain di tangannya, dengan tersenyum berkata: “Pisau terbang selanjutnya akan mengenai tenggorokanmu.”
“Kali ini aku kalah!”
Dragon Tu mengaku kalah, wajahnya tidak ada penyesalan, dengan bingung berkata: “Tidak seorang pun di dunia ini yang dapat melihat kecepatan aku dengan jelas, bahkan kamera tercanggih pun tidak dapat menangkapnya, Bagaimana kamu melakukannya?”
Novel Terkait
Cinta Tapi Diam-Diam
RossieMy Enchanting Guy
Bryan WuCinta Yang Terlarang
MinnieUntouchable Love
Devil BuddyInnocent Kid
FellaBeautiful Lady
ElsaLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)