Lelaki Greget - Bab 61 Tuan Muda Ye
Tujuh sampai delapan pedagang berkumpul bersama, dengan Filbert Ao sebagai pusatnya, memegang pisau dan tongkat di tengah jalan.
Beberapa mobil hitam itu pun berhenti, lalu turun lebih dari sepuluh bajingan yang memakai pakaian aneh dari mobil, di sekitar pinggang orang-orang ini terlihat menonjol, sangat jelas jika mereka membawa barang.
Seorang pria bertubuh besar dengan kemeja bermotif bunga berjalan turun, Filbert Ao tersenyum dan berkata: "Tegar Chen, terakhir kali kamu masih belum cukup dipukuli ya?"
Pria bertubuh besar itu tidak memedulikannya, dan langsung berjalan ke sisi lain mobil, membuka pintu, dan menjemput turun seorang pemuda yang mengenakan jubah.
Wajah pemuda itu pucat dan sakit, tak bisa menahan batuk sambil menutup mulutnya.
Tegar Chen berdiri di samping sambil mengangguk dan membungkuk, lalu menunjuk ke gunung yang tidak jauh itu, berkata: "Tuan Muda Ye, di sana adalah Gunung Naga."
Tuan Muda Ye mengangguk, melihat Filbert Ao sekilas dan berkata: "Apa yang dilakukan orang-orang ini? Mengapa mereka masih belum pindah?"
Tegar Chen tersenyum dan berkata: "Mereka semua adalah orang yang bersikeras menolak untuk pindah, Tuan Muda Ye jangan khawatir, tunggu sampai Anda mendapatkan tanah ini, ada banyak cara untuk mengatasi mereka semua."
Setelah selesai berbicara, dia pun melihat ke arah Filbert Ao dan yang lainnya dengan sombong, berkata: "Ini adalah Tuan Muda Ye yang datang dari Beijing, memiliki kemampuan yang sangat hebat. Sekarang Keluarga Ai telah runtuh, cepat atau lambat tanah Gunung Naga ini akan menjadi milik kami, kalian jangan bertahan lagi, cepat bereskan barang dan pergi!"
Filbert Ao tertawa dan berkata: "Nyawa murahan kami ini memang tidak bernilai sedikit pun, siapapun yang berani mengambil tanah ini, bahkan jika kami mati pun, juga tetap akan menganggu hidupnya sampai tak memiliki hidup yang damai, hentikan kalian-kalian yang sombong itu, di tempat Gunung Naga-ku ini, sehebat-hebatnya kalian juga adalah sampah!"
Dia menatap Tuan Muda Ye tanpa takut sedikit pun, kata-kata ini jelas ditujukan padanya.
Tuan Muda Ye terbatuk dua kali, dengan senyum dingin di wajahnya dan berkata: "Siapa namamu?" suaranya serak, seperti seorang pria tua yang berusia tujuh puluh atau delapan puluhan.
Tegar Chen yang berdiri di sebelahnya pun berkata: "Namanya Filbert Ao, seorang kepala dari orang-orang keras kepala ini, jika kita bisa menanganinya, yang lainnya bukan masalah lagi."
"Oh, kalau begitu tangani dia." Tuan Muda Ye terbatuk lagi, berjalan ke samping dan duduk. Tegar Chen memanggil lebih dari sepuluh pria bertubuh besar itu untuk datang dan mengeluarkan batang baja dari pinggangnya: "Hei, Tuan Muda Ye adalah orang hebat yang sudah kemana-mana yang berasal dari Beijing, kamu tidak akan bisa mengalahkannya, aku sarankan padamu, lebih baik kamu pergi dengan patuh, jangan salahkan aku yang tidak pandang persahabatan orang sekampung kalau nanti tangan kakimu sudah patah."
"Tidak bisa mengalahkan, juga tetap harus melawan, aku akan selesaikanmu dahulu, baru selesaikan pengidap TBC ini!"
Filbert Ao mengangkat penjepit arang bersiap untuk bertindak, dan tiba-tiba beberapa mobil muncul di kejauhan.
Ada orang bertanya dengan bingung: "Mobil Kota Hedong? Orang Hedong siapa yang berani menyentuh tanah ini?"
Mobil itu diberhentikan di daerah terdekat, Bella Ye yang pertama melompat keluar dari mobil dan berteriak: "Kakak ipar, Tidak menyangka kami bisa menemukanmu, haha!"
Dia mengabaikan perkelahian yang akan berlangsung di sana, langsung duduk di samping Erik Luo, dengan tidak puas dan berkata: "Bagus, kamu membohongi kakakku dan minum dengan wanita lain di luar sana!"
Ivy Ai merasa sangat canggung, dan tidak memberikan penjelasan, jauh di lubuk hatinya seperti ada perasaan yang ingin disalahpahami.
Kemudian Beti Ye juga turun dari mobil, hari ini dia mengenakan gaun putih bulan, dia tampak anggun dan mempesona, dia melirik ke dua kelompok orang yang saling tidak mau mengalah itu, dan kemudian melihat pengidap TBC Tuan Muda Ye itu.
Mata Tuan Muda Ye berbinar dan mengangguk sambil tersenyum.
Beti Ye tidak memedulikannya, lalu berjalan ke hadapan Erik Luo, menatapnya dengan tersenyum dan juga tidak tersenyum.
Ivy Ai di hadapannya langsung tak terlihat, dan dengan perlahan menundukkan kepala, dia tahu bahwa dirinya tidak bisa dibandingkan dengan Beti Ye, tidak peduli dari penampilan atau auranya, keduanya berbeda sangat jauh.
"Sini, cobalah barbequenya rumah pertanian."
Erik Luo tersenyum dan menarik Beti Ye untuk duduk, dan kemudian melihat David Li dan Kevin Tang serta beberapa pengawal berbaju hitam ikut turun dari mobil di belakang, keadaan yang cukup megah.
"Master!"
Kedua murid itu menyapa ketika sampai di hadapan Erik Luo, Erik Luo mengangguk dan melihat Filbert Ao, lalu berkata: "Saudaraku ini mengalami sedikit masalah, kalian bantu dia."
Tegar Chen melihat sikap orang-orang ini yang tidak biasa, bertanya: "Kalian ini berasal dari mana? Ini adalah Tuan Muda Ye dari Beijing, jadi kalian harus mempertimbangkan dengan jelas."
Bella Ye bersenandung: "Keluarga Ye di Beijing adalah musuh kita, dan kebetulan hari ini bisa bertemu dengannya, ajarkan mereka dengan baik untuk mengenal Keluarga Ye kita dari Hedong!"
"Apa itu Keluarga Ye dari Hedong?" Tegar Chen mengerutkan bibirnya, dan tiba-tiba David Li mulai bertindak, menjepit lehernya lalu dengan perlahan mengangkatnya dan berkata: "Kamu telah salah bicara."
"Cepat lepaskan Kak Tegar kami!"
Bajingan di belakang berteriak dan bergegas maju, pisau dan tongkat semuanya mengarah ke tubuh David Li.
Hanya terdengar suara puff puff yang membosankan, David Li baik-baik saja, selain pakaiannya yang robek sedikit.
Para bajingan itu menghirup udara dingin, bertanya-tanya dalam hati apakah orang ini mengenakan pelindung tubuh?
Salah satu dari mereka mengangkat pisau dan memenggal kepala David Li, tetapi kulitnya tidak terluka sama sekali.
Filbert Ao dalam hati merasa sangat kaget, setelah bertahun-tahun, dia akhirnya bisa melihat jurus lonceng emas asli, secara spontan rasa hormatnya kepada Erik Luo langsung timbul, bahkan muridnya saja begitu hebat, maka seberapa kuat dirinya?
Bajingan-bajingan itu sangat ketakutan hingga membuang pisau dan tongkat lalu melarikan diri, tetapi Kevin Tang mengejarnya seperti hantu saja, pedang panjang di tangannya tidak terhunus, setiap kali dia bertindak pasti akan mengalahkan satu orang, tidak sampai sepuluh detik, bajingan-bajingan ini telah berbaring di tanah dan mulai meratap.
Kevin Tang kembali ke sisi Erik Luo tanpa ekspresi, berdiri dengan tangan di belakang.
Wajah Tuan Muda Ye sedikit berubah, menatap Erik Luo dan yang lainnya, lalu berkata: "Kalian adalah Keluarga Ye dari Hedong?"
"Benar, apakah kamu takut?" Bella Ye berkata: "Jika kamu takut, silakan datang ke sini dan dengan patuh berlutut dan bersujud pada kami, kami akan melepaskan kamu pergi."
Tuan Muda Ye tersenyum dan berkata: "Kalian terlalu naif, kekuatan Keluarga Ye di Beijing tidak seperti yang dapat kamu bayangkan, meskipun kalian telah mendapatkan menantu yang hebat dan mengalahkan Paman Keempat, tetapi fondasi Keluarga Ye Beijing kami jauh lebih dari ini, kudengar Kepala Keluarga telah mengeluarkan perintah, Keluarga Ye Hedong harus dihancurkan!"
"Untuk apa bicara panjang lebar, datang dan bersujud saja!" David Li melangkah maju dan menjambak rambutnya Tuan Muda Ye, menyeretnya hingga ke depan Erik Luo dan yang lainnya, menahan dan membenturkan kepalanya beberapa kali.
Rambut Tuan Muda Ye berantakan, menggambarkan wajah yang kesusahan, dan berteriak: "Kalian berani memperlakukanku seperti ini, kalian berani menghina keturunan langsung Keluarga Ye, Kepala Keluarga tidak akan melepaskan kalian semua!"
"Sepertinya masih belum cukup dibenturkan!" David Li pun membenturkan kepalanya ke tanah berkali-kali, Tegar Chen di sebelahnya melihat sampai ketakutan, dia pernah mendengar tentang kekuatan dari empat keluarga besar di Beijing, beraninya orang ini memukuli Tuan Muda Keluarga Ye seperti ini, ini adalah hal yang bahkan tidak berani dipikirkan olehnya.
Sayang sekali Tuan Muda Ye ini sangat lemah dan sakit-sakitan, hanya dengan beberapa kali benturan saja dan langsung pingsan, David Li mengambilnya dan membuangnya seperti sampah, berkata: "Bawa pergi sampah ini."
Tegar Chen dan para pria bawahannya bergegas mengangkatnya, masuk ke dalam mobil dan pergi.
David Li tertawa dan berkata: "Aku benar-benar tidak tahu mengapa Keluarga Ye Beijing mengirim orang lemah tidak berguna ini setiap kali, aneh jika tidak kena pukul."
Pemuda yang berdiri di samping Filbert Ao dengan kagum dan berkata: "Ilmu bela diri Kakak ini benar-benar hebat, bisakah kamu mengajariku?"
David Li berdiri di samping Erik Luo, dengan hormat dan berkata: "Ini semua Masterku yang mengajariku dengan baik, jika kamu ingin belajar, kamu bisa mendaftar ke Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy, jika penampilanmu cukup baik, kamu akan menjadi murid inti, dan mengajarimu jurus Master yang sebenarnya."
Filbert Ao tersenyum dan berkata: "Beberapa Kakakku dan aku akan sama-sama mendaftar besok."
"Kamu tidak perlu mendaftar." Erik Luo memandangnya dan berkata: "Jika kamu ingin belajar, kamu bisa langsung datang ke perguruanku."
Novel Terkait
Menunggumu Kembali
NovanMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaAwesome Guy
RobinIstri kontrakku
RasudinTakdir Raja Perang
Brama aditioLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaHabis Cerai Nikah Lagi
GibranLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)