Lelaki Greget - Bab 22 Duduk di Penjara
Andri Lin tertawa dan berkata, "Akhirnya kamu melihatnya, datang dan pukul aku!" Dia mengulurkan tangan dan meraih kerah Beti Ye dan berteriak, "Saudaraku, apakah kalian ingin melihat seberapa besar payudara gadis ini?"
“Mau!” Lebih dari sepuluh orang tertawa keras.
Setelah berteriak, Andri Lin sudah merobek pakaian sampai setengah, tapi dipertahankan oleh Beti Ye.
“Singkirkan tanganmu, ambil tanganmu!” Andri Lin menampar lagi, dan rambut Beti Ye berantakan, sangat kasihan.
"Cari mati!"
Erik Luo meraung, berbalik dan bergegas ke arah Andri Lin, Dani Lin melihat bagian belakangnya terbuka lebar, berpikir ada kesempatan, dan segera mencondongkan tubuh ke depan, ingin menancapkan pisau belati ke jantung Erik Luo, siapa tahu ini hanya gerakan menipu Erik Luo, dia tiba-tiba berbalik badan meraih pergelangan tangan Dani Lin, merebut pisau belati, dan melempar pisaunya ke arah Andri Lin.
Semua ini terjadi begitu cepat, Erik Luo sangat terkonsentrasi, matanya tampak memancarkan cahaya keemasan, hanya kepala Andri Lin di matanya, dan belati di tangannya tampaknya mengabulkan kehendaknya, melintasi jarak lebih dari sepuluh meter, dan menembus ke dalam dada Andri Lin.
Andri Lin hanya berjarak lima sentimeter dari Beti Ye. Jika dia sedikit ceroboh, belati itu akan menusuk Beti Ye, tetapi kesadaran Erik Luo sangat terkonsentrasi, ada rasa percaya diri yang mendalam di dalam hatinya. Pisau belati ini pasti akan menembus Andri Lin.
Andri Lin mencengkram pisau belati di dadanya. Dia perlahan menunjuk Erik Luo, wajahnya penuh ketidakrelaan.
"Mati kamu!"
Dani Lin kaget dan marah. Dia menyapa Erik Luo dengan tinjunya. Angin kepalan tangan mendengus. Mata Erik Luo dingin. Dia memukuli dadanya dengan keras dan meraih pergelangan tangan musuhnya dan memutar dengan kuat.
"Ah!" Dani Lin meraung keras, pergelangan tangannya dipelintir. Tangan ini bisa dibilang sudah tidak berguna sama sekali.
Tapi dada Erik Luo menyala dengan sedikit cahaya. Baru saja kekuatan tinju Dani Lin diserap, dan tidak menerima cedera sedikitpun, Sepertinya itu adalah efek dari astrolab.
Tiba-tiba, terdengar suara sirene besar di jalan, dan mobil polisi yang jumlahnya tak terhitung datang. Cahaya yang kuat bersinar pada semua orang, dan suara keluar dari klakson: "Semua orang berjongkok di tanah, tangan di kepala jangan bergerak!"
Erik Luo dan yang lainnya segera berjongkok, memegang kepala mereka dengan kedua tangan, kemudian seorang petugas polisi datang untuk memborgol semua orang dan memasukkan mereka ke dalam mobil polisi.
Beti Ye diantar ke mobil polisi lain. Erik Luo melihat darah di sudut mulutnya, rambutnya yang berantakan, dia terlihat sangat kasihan. Erik Luo tidak bisa menahan rasa sakit dan menyalahkan dirinya sendiri. Dia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak melindunginya dengan baik!
Kali ini Erik Luo ditahan sendirian di sebuah ruangan kecil di pusat penahanan. Dia khawatir tentang cedera Beti Ye dan sangat kebingungan. Wahyu Ye datang ke Erik Luo dan berbicara di depan jeruji besi: "Beti baik-baik saja. Cedera itu tidak serius, dia akan tinggal di rumah sakit selama beberapa hari, tapi kamu….. Kali ini ada tiga keluarga besar bergabung untuk menekan kamu. Agak sulit bagi kamu untuk mengatasinya, tetapi kamu harus tenang, ayah akan mengeluarkan kamu dengan segala cara.”
"Syukurlah, Beti baik-baik saja.” Erik Luo mengistirahatkan pikirannya, dan Wahyu Ye buru-buru mengucapkan beberapa patah kata sebelum pergi, mengatakan bahwa dia ingin meluruskan hubungan sesegera mungkin.
Erik Luo tidak peduli. Kandang ini tidak bisa menahannya sama sekali, paling tidak dia melarikan diri ke luar negeri, menemukan tempat rahasia untuk melatiih diri. Di masa depan setelah kekuatannya cukup untuk mengalahkan semua kekuatan di dunia, dan tidak akan takut pada siapa pun.
Hanya ada satu kontradiksi di dalam hatinya. Apakah perbuatannya benar dia telah memprovokasi Andri Lin?
Jika tidak memberi Andri Lin pelajaran hari itu, dan bersabar, Beti Ye tidak akan cedera hari ini.
Tetapi di hadapan lelaki bodoh ini yang ingin mempermalukan orang lain, apa yang dia bicarakan juga tidak bisa diterima, menyuruhnya untuk tutup mulut akan lebih sulit daripada membunuhnya.
Bagaimanapun, masih terlalu lemah!
Cahaya di mata Erik Luo berkedip-kedip, jika dia berada di atas dunia, siapa yang berani mencari masalah? Jika di masa depan dirinya bisa menjadi seorang kaisar, menjelajahi alam semesta, bebas, tanpa khawatir tentang ancaman apapun, betapa bahagianya itu!
Hatinya mendambakan, dia duduk bersila, menutup matanya, dan melihat Kitab Lautan Bintang di benaknya.
Kitab itu hampir mencakup seluruh metode latihan Perguruan Xinghai, yang paling mendasar adalah "Jurus Flowing Star Sky", dan setiap murid paling dasar harus mempraktekkannya. Yang paling kuat adalah “Jurus Moon and Star Eater", ketika Perguruan Xinghai didirikan, Kaisar mencapai takhta tertinggi berdasarkan jurus ini. Setelah selesai, ia sangat kuat. Di Perguruan Xinghai, hanya murid inti yang mendapatkan pelatihan. Tampaknya kedudukan senior bajingan ini tidak rendah.
Langkah pertama dalam "Jurus Moon and Star Eater”, adalah harus menyelesaikan "Jurus Flowing Star Sky" dengan sempurna, untuk mencapai ranah dan merasakan energi itu. orang biasa membutuhkan setidaknya waktu 10 tahun untuk mencapai kesuksesan.
Erik Luo menemukan bahwa dirinya sudah berhasil pada hari ketika melihat bintang-bintang, dia merasakan perasaan misterius menyentuh tubuhnya, dan memungkinkan dia untuk memasuki latihan spiritual secara formal. Apakah ini berarti bahwa dia memiliki bakat yang sangat baik?
Saat ini, bintang jelas tidak terlihat di fasilitas penahanan. Erik Luo berencana membaca seluruh Kitab Lautan Bintang. Selain latihan jurus, ada juga ilmu seni bela diri seperti ilmu pedang dan tinju. Di antaranya, bidang budidaya manusia dibagi menjadi lima bidang, melatih energi dalam diri, mencapai kedewaan, menuju kekosongan, menyatukan Tao, menuju kehampaan. Lima bidang ini dibagi menjadi banyak bidang kecil. Erik Luo masih di bidang pertama, melatih energi dalam diri. di dalamnya tertulis dengan jelas, dia menyimpulkannya dalam satu kalimat: Semua yang masih dalam tahap bermain energi semuanya berada di tahap melatih energi.
Erik Luo tahu bahwa dia masih bermain energi, menuju kedewaan bisa "mengabungkan energi" melepaskan kesadaran, merasakan energi musuh yang berada jauh, siapapun yang menatap matanya akan kehilangan kesadaran, dia dengan jelas belum mencapai tingkatan ini.
Jalan menuju latihan spiritual tidak ada habisnya!
Waktu semalam berlalu dengan cepat, setelah fajar, hanya orang yang datang untuk mengantarkan makanan dan air, selain itu tidak ada yang menganggu.
Pada hari ketiga, Wahyu Ye bergegas datang, wajahnya berat dan berkata: "Ini sulit untuk dihadapi. Meskipun jantung Andri Lin terluka, dia dirawat tepat waktu dan menyelamatkan hidupnya. Dia dan Dani Lin menjadi korban. Aku mendengar kamu dinyatakan bersalah atas pembunuhan yang disengaja. Aku sudah menghubungi semua relasi, dan itu tidak berhasil. Kali ini mereka bertekad untuk membiarkan kamu masuk penjara... "
"Jangan khawatir," Erik Luo menghibur: "Aku baik-baik saja, paling tidak nanti aku melarikan diri, mereka tidak bisa menangkapku."
"Aku harus menyelamatkanmu, kalau tidak, Beti akan menyalahkanku seumur hidup, jangan khawatir, kamu makan dan tidur yang baik di sini, jangan banyak berpikir, aku akan mencoba mencari jalan."
Wahyu Ye bergegas pergi, Erik Luo bersandar ke dinding dan terkekeh, "Andri Lin, tunggu aku keluar, kamu yang akan pertama mati!"
Jika hanya dia sendiri yang dipukuli, tidak apa-apa membiarkan Andri Lin tetap hidup, tapi dia melecehkan Beti Ye seperti itu, sungguh tidak bisa dimaafkan!
Berita bahwa Erik Luo ditangkap menyebar, banyak orang yang tertawa di atas penderitaannya, menantu yang suka mencari masalah ini akhirnya tertangkap.
"Dia pikir dia siapa? Dengan kemampuan seperti itu ingin bertarung di Kota Hedong, Keluarga Lin bukanlah keluarga biasa!”
"Mentang-mentang masih muda, ingin memprovokasi orang yang tidak seharusnya, siapa yang bisa disalahkan?"
"Sekarang suasana hati keluarga Ye pasti sangat rumit, haha!
Beberapa hari kemudian, kasus Erik Luo memulai persidangan, banyak media di kota memenuhi pintu masuk pengadilan, termasuk tidak sedikit orang yang datang melihat lelucon.
Novel Terkait
Ternyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelCinta Yang Berpaling
NajokurataLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaVillain's Giving Up
Axe AshciellyLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)