Lelaki Greget - Bab 15 Menginjak Keluarga Han

Beti Ye tahu kalau dia tidak dapat melarikan diri setelah ditangkap, karena dia tidak pernah melihat seseorang yang bisa turun dari tangga lantai 18, dengan tangan kosong melewati rintangan, ditambah lagi ada seseorang lainnya yang bersamanya.

Dia selalu berpikir kalau dunia ini damai, semua orang adalah orang biasa, selama dia memiliki kemampuan yang menonjol, menjadi yang lebih baik dari pada yang lain. Tetapi hari ini semua keyakinannya dipatahkan, akhirnya dia tahu kenapa Thomas Han bisa lebih mendominasi, tidak ada rasa khawatir, karena ternyata ada karakter yang mengerikan tersembunyi di sampingnya.

“Kakak ipar, aku membawa mereka!” setelah Fendi Gao memasuki pintu dia langsung mendorong Beti Ye ke sofa sambil berkata, “Kamu pimpin saja, aku mencicipi sedikit saja sudah cukup.”

Thomas Han mengangguk puas, dia melepas pita di wajah Beti Ye, dengan tatapan seperti binatang buas bergerak mengelilinginya. Harus diakui, kalau wanita di depannya ini sangat cantik, bahkan dirinya sendiri tidak bisa menahan diri untuk mencicipinya.

Fendi Gao tertawa dan berkata, “Orang kecil seperti itu bisa dianggap berbagi berkah, bisa menikah dengan seorang yang cantik. Kita tidak boleh membunuhnya, biarkan saja. Mainkan perlahan, mainkan sampai dia menjadi tua dan tidak dipandang lagi.”

Thomas Han teringat kejadian buruk di depan orang banyak semalam, hatinya langsung kesal, dan tagannya menampar wajah Beti Ye. Wajahnya terlihat marah tapi juga tertawa, “Apa kamu masih menunggu untuk diselamatkan? Dia sudah ditipu untuk pergi ke Distrik Gongye, sayang sekali yang menyambutnya hanyalah pistol. Sangat disayangkan dia tidak bisa melihat adegan dimana istrinya dimainkan oleh orang banyak. Tapi, kamu tenang saja, adegan selanjutnya, kami akan mengirimkannya ke kerabat dan teman temanmu, supaya mereka juga bisa menikmatinya.”

Wajah Beti Ye ketakutan, dia menatap belasan pria berbaju hitam di ruang tamu, seolah akhir dunia sudah dekat, dia merasa putus asa. Dia tidak menyangka kejadian yang baru terjadi beberapa hari lalu, dengan cepat bergilir pada dirinya. Oraknya tidak bisa berhenti memikirkan yang dikatakan Erik Luo tempo hari, “Apa kamu merasa orang-orang ini tidak bersalah?”

Tidak bersalah, sedikit pun tidak bersalah. Sekarang Thomas Han yang ada di matanya itu hanyalah seorang iblis yang memakan orang dengan kejam, sampai tulangnya juga tidak dibuang.

“Aku salah, aku sudah salah, maaf…. Erik Luo…” Beti Ye tidak berhenti berteriak dalam hati, matanya melihat tangan Thomas Han yang merobek mantelnya. Dia gemetar dan memandang Thomas Han, “Suamiku tidak akan melepaskanmu!”

Fendi Gao tertawa terbahak-bahak, “Kamu jangan naif, apa menurutmu dia bisa datang? Aku khawatir dia sekarang sudah dipukuli….”

“Thomas Han, kemarilah!”

Saat ini, dari luar terdengar suara dari luar villa, ekspresi wajah Thomas Han dan Fendi Gao berubah, mata Beti Ye memerah, dan air mata mengalir turun.

“Bagaimana dia bisa ke sini?” Fendi Gao bertanya-tanya, Thomas Han tersenyum dingin dan berkata, “Baguslah kalau sudah datang, kali ini biarkan dia merasakan apa yang disebut mati lebih baik dari pada hidup!” lalu sambil memalingkan kepala melihat ke sudut, “Paman Ge, sebentar lagi kamu akan repot.”

Di sudut ruangan muncul seorang lelaki tua berambut putih, wajahnya disinari cahaya merah, dengan penuh semangat dia terkekeh berkata, “Pendekar pedang di depan saja sudah cukup untuk memberikan dia pelajaran, masih belum jelas apa dia bisa masuk atau tidak.”

Beti Ye mulai gelisah khawatir. Orang tua itu adalah orang yang merampas rumahnya. Dia tidak tahu apakah Erik Luo bisa melawannya?

Matanya tertuju pada pintu, dari sini dia bisa melihat pintu masuk ke halaman. Di sana sudah banyak orang berpakaian hitam dengan pisau tajam di tangan mereka dan berteriak sambil menyerbu ke luar.

Orang yang berada di dalam ruangan itu fokus melihat yang terjadi di luar. Mendengarkan suara di luar villa, darah segar memercik ke langit, segerombolan orang berpakaian hitam mulai bergabung ke medan pertempuran itu.

Beti Ye semakin khawatir, dahi dan telapak tangannya mulai berkeringat dingin.

Tiba-tiba matanya tidak tergerak, mulutnya ternganga karena dia melihat suatu adegan yang tidak akan dia lupakan seumur hidupnya. Dia melihat seseorang berwarna merah yang muncul dari Jalan Qingshi. Semua orang yang melihatnya ketakutan sampai menjatuhkan pisau dan berlari menyelamatakan diri. Tanah penuh dengan orang berpakaian hitam yang gugur, ada yang mati, ada yang berlumuran darah, seolah-olah ini adalah neraka di bumi.

Erik Luo berlumuran darah, sambil membawa parang di tangannya, dan melangkah ke dalam villa.

Fendi Gao terkejut dan mundur beberapa langkah, dan berkata, “Paman Ge, Paman Ge cepat halangi dia.”

“Tidak usah panik.”

Paman Ge berjalan ke pintu dan berkata, “Anak muda, meskipun kamu punya skill,tapi kamu sudah mengganggu orang yang seharusnya tidak kamu ganggu, aku menyarankanmu……”

Tanpa menunggunya selesai bicara, Erik Luo mengayunkan tangannya melemparkan pisau parang itu. Paman Ge bergerak ke samping untuk mengelak. Parang itu melewati aula dan memotong kepala seseorang dan terdengar suara menancap ke dinding granit.

“Nak, kamu cari mati.” Paman Ge marah dan berkata, “Hari ini aku akan mengajarkanmu masih ada langit di atas langit, ada yang lebih hebat darimu!”

Dia menyerbu Erik Luo.

Fendi Gao yang berada di dalam ruangan berkata, “Paman Ge adalah seorang yang ahli dari Aliran Delapan Tapak Maut. Kalau aku bisa mempelajari 10% dari skill yang dimilikinya saja aku sudah senang.”

Sambil melirik ke arah Beti Ye di sofa, dia tertawa dan berkata, “Sebentar lagi, Paman Ge akan menghabisinya. Aku akan melihat ekspresi anak itu, memberitahunya kalau kakak iparnya adalah orang yang berkuasa di Hedong.”

Terlihat ada kebencian di mata Thomas Han, otaknya sudah dipenuhi cara untuk menyiksa orang.

Kecepatan Paman Ge sudah sangat cepat, tapi bagi Erik Luo, itu terlihat seperti slow motion di film-film. Dia bisa melihat jelas arah pukulannya, tanpa menunggunya untuk mendekat, dia langsung dengan cepat memukul dada Paman Ge.

Satu pukulan dari Paman Ge yang sombong itu tidak mengenainya. Bahkan dia malah terpental dan muntah darah karena dadanya yang sakit.

“Paman Ge!”

Thomas Han dan yang lainnya terkejut. Paman Ge merasa malu dan marah. Dia menekan lukanya, lalu melompat bangkit dari tanah, kedua tangannya mengelak dan sikunya mengarah pada tubuh Erik Luo.

Erik Luo terkejut. dia pikir kecepatan dirinya sendiri sudah melebihi kecepatan orang pada umumnya. Tak disangka, kecepatan dan kekuatan kakek tua ini sangat kuat.

Tapi sayang, Erik Luo yang dilawannya itu, kecepatannya sangat sulit dibedakan dengan mata telanjang oleh Erik Luo.

Kedua orang itu beradu pukulan, Erik Luo berteriak keras, udara dari perutnya ikut mengalir bersama pukulannya. Bahkan terdengar suara napas, wajah Paman Ge juga sudah berubah, ingin mundur tapi sudah terlambat.

Erik Luo memukul bahu lawannya, dan sekali lagi Paman Ge terpental, setengah bagian dari tulangnya patah, muntah darah dan jatuh ke lantai, sambil berkata pada Erik Luo, “Kamu…. Aliran Huajin…. Aku adalah murid dari Aliran Delapan Tapak Maut dari perguruan di Cangzhou, tolong maafkan aku…”

“Kamu sudah berbuat jahat, aku tidak bisa memaafkanmu!” Erik Luo menlangkah maju, dia menginjak kepala Paman Ge.

Fendi Gao berteriak, “Matilah!” lalu mengeluarkan pistol dari pinggangnya. Belum sempat menarik pelatuk, lengannya sudah patah.

Erik Luo menamparnya dan kepala Fendi Gao seperti berputar beberapa putaran lalu meninggal di tempat. Thomas Han jatuh lemas terduduk di tanah, wajahnya seperti melihat kematian.

Erik Luo tertawa dan berkata: “Apa masih ingat yang aku katakan sebelumya?”

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu