Lelaki Greget - Bab 120 Hanya Wanita
Saat fajar, Erik Luo dan yang lainnya telah tiba di Sungai Yulong, di mana pemandangannya sangat indah, dan layak untuk mendapatkan nama sebagai pemandangan terindah di dunia.
"Filbert Ao?"
Tiba-tiba sebuah suara terkejut datang dari belakang. Semua orang melihat ke belakang dan melihat seorang pria muda yang diselimuti oleh barang-barang mewah mendekat. Filbert Ao meliriknya dan berkata, "Ini benar-benar kamu, aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini".
Filbert Ao tertegun sejenak dan berkata, "Kamu adalah Kepala Desa Dog Son, sepertinya sekarang kamu senang ya"
Dog Son mengerutkan kening, dan berkata dengan suara rendah: "Jangan panggil aku dengan nama panggilan di depan orang luar. Aku telah mengganti namaku menjadi Arifin Li, ingat".
Baru pada saat itulah Filbert Ao menemukan bahwa ada wanita cantik, muda di belakangnya, yang terlihat modis.
"Arifin, siapa orang-orang ini?"
Wanita cantik itu memandang Erik Luo dan yang lainnya, dia melihat orang-orang ini terlihat biasa, dia merasa jijik di dalam hatinya. Melihat Beti Ye dan Amanda Lu begitu cantik, mereka cemburu dan tidak puas: "Tuan Muda Wang akan segera datang, jangan buang waktu".
Arifin Li tersenyum dan berkata, "Jenifer, izinkan aku memperkenalkan kepadamu. Ini adalah rekanku Filbert Ao, ini ..."
Dia tidak mengenal Erik Luo dan yang lainnya, jadi sulit untuk memperkenalkannya, dan Filbert Ao tidak ingin memperkenalkan gurunya kepada mereka. Lagipula, identitas Erik Luo adalah Superman, dan dengan santai dia berkata: "Ini teman-temanku, kamu urus saja dulu urusanmu, saat kamu ada waktu luang, baru kita ngobrol".
"Oke, ini kartu namaku, kamu simpan saja dulu, kamu harus ingat untuk menghubungiku." Arifin Li melambaikan tangannya dan berjalan ke samping untuk mengobrol dengan pacarnya Jenifer. Jenifer berkata dengan samar-samar: "Mereka semua hanyalah teman-teman biasa saja, untuk apa kenal dengan mereka? Jika kamu punya waktu untuk melayani, lebih baik kamu melayani Tuan Muda Wang, aku dengan susah payah membuatmu sampai ke posisi ini".
Erik Luo dan yang lainnya juga berencana menyewa rakit bambu untuk menelusuri pemandangan di kedua sisi. Tiba-tiba sebuah perahu lukis yang panjangnya lebih dari sepuluh meter datang dari jauh, dan Beti Ye dengan gembira berkata, "Perahu lukis itu sangat indah."
Filbert Ao segera berkata: "Aku akan ke sana, mari kita menyewa perahu untuk bersenang-senang".
Pacar Arifin Li, Jenifer, mencibir ketika mendengar suara itu, "Menurutmu apakah perahu lukis ini bisa disewa jika kamu mau? Kapal ini dibeli oleh Tuan Muda Wang. Jika kamu ingin menyewanya saja, maka perahu ini pun tidak akan bisa disewakan.
“Jenifer, bagaimana kamu berbicara?” Arifin Li memarahi dengan lembut, menoleh dan tersenyum pada Filbert Ao: “Tidak apa-apa, kali ini kami akan menemui Tuan Muda Wang, dan nanti aku akan membawa kalian”.
“Apa yang kamu bicarakan?” Jenifer berkata dengan lantang: “Apakah kamu benar-benar menganggap dirimu sebagai sesuatu? Tuan Muda Wang bersedia bertemu denganmu hanya karena aku yang meminta kepada Kakek dan nenek, barulah kamu mendapatkan kesempatan ini, kamu masih ingin membawa begitu banyak orang untuk naik kapal, apakah kamu sakit jiwa? Bisakah perusahaan kamu bangkit setelah menyinggung Tuan Muda Wang? "
Wajah Arifin Li jelek, dan dia merasa malu.
Filbert Ao menepuk pundaknya dan berkata: "Tidak apa-apa, ini hanya perahu lukis. Tuan Muda Wang bisa menyewakannya kepadaku".
Jenifer menggelengkan kepalanya tanpa daya: "Apa yang aku katakan padamu, teman-temanmu ini sakit jiwa, nanti jangan bilang kamu kenal mereka nanti, ini untuk menghindari kesalahan pada Tuan Muda Wang, kalau tidak kita yang akan terkena masalahnya".
Filbert Ao mengabaikannya dan bertanya pada Arifin Li, "Apa latar belakang dari Tuan Muda Wang?"
Arifin Li berbisik: "Mereka keluarga Wang adalah penguasa dari generasi Perang Guangxi dan Guangdong, perusahaannya ada di seluruh tenggara ini. Aku dengar mereka baru-baru ini bekerja sama dengan keluarga Yi di kota Pengcheng, kekuatannya luar biasa, nanti kamu jangan main-main dengannya".
Dalam perbincangan, perahu lukisan itu sudah mendekat. Di atas sofa di haluan perahu duduk seorang pemuda yang agak gemuk, dikelilingi oleh banyak wanita cantik, ada yang memijat kakinya, ada yang memijat bahunya, terlihat sangat menikmatinya.
“Jenifer, kamu di sini, segera naik.” Mata sipit pemuda itu bergerak ke atas dan ke bawah tubuh Jenifer. Jenifer buru-buru menyapa sambil tersenyum: "Halo, Tuan Muda Wang, ini pacarku".
“Halo, tuan muda Wang.” Arifin Li langsung menyapa. Tuan Muda Wang berkata dengan ekspresi dingin, dan kemudian mengarahkan pandangannya pada Jenifer dan berkata: “Jangan berdiri lagi, ayo naik, matahari di luar sangat panas”.
Jenifer adalah orang pertama yang naik ke kapal, dan Arifin Li tersenyum bersalah pada Filbert Ao dan berkata: "Maaf, saudaraku, aku naik dulu".
Filbert Ao melirik Tuan Muda Wang dan berkata, "Perahu ini bagus, apakah ini dijual?"
“Kamu ingin membeli perahuku?” Tuan Muda Wang bersandar di sofa dan berkata, “Oke, beritahu aku mengapa kamu mau membeli perahuku.”
“Tentu saja aku ingin membelinya untuk bersenang-senang.” Senyum Filbert Ao menjadi lebih cerah.
"Oh ..." Tuan Muda Wang mengangguk berpura-pura menjadi simpatik, dan tiba-tiba ekspresinya berubah: "Jika kamu datang untuk bermain pakai saja rakit, sialan kamu, kamu ingin membeli perahuku, kamu tidak pernah dengar aku, aku adalah Ozil Wang, dasar idiot".
Ekspresi Filbert Ao tidak berubah, tapi tetap tersenyum dan berkata, "50 juta RMB (sekitar 100 miliar rupiah), bagaimana dengan harga itu?"
Ozil Wang marah, "Kamu benar-benar sakit jiwa? Aku sudah bilang tidak jual, apakah kamu tidak mengerti? Cepat pergi dari pandanganku, jangan sampai aku melihatmu, Sial! Aku selalu bertemu orang-orang yang memiliki mental terbelakang seperti ini".
Jenifer di sebelahnya sependapat dan berkata: "Tuan Muda Wang, jangan mengurusi orang-orang yang sakit jiwa ini, mereka ada di sini untuk mencari masalah saja, mana bisa dia mengeluarkan 50 juta RMB."
Ozil Wang berkata, "Aku tidak ingin 50 juta RMB dia, berangkat!"
"Tunggu!"
Filbert Ao mengulurkan tangannya untuk berhenti, dan David Li meraih pilar buntut di kapal dengan kedua tangannya, mau bagaimanapun perahu itu tidak bisa bergerak meski sudah mendengar mesin berderu.
“Siapa yang barusan kamu katakan mental terbelakang?” Wajah Filbert Ao menjadi dingin, dan dia melompat ke atas perahu.
“Oh, berani juga kamu.” Ozil Wang tidak merasa takut, dia melihat Filbert Ao dan berkata: “Apa yang kamu inginkan? Ingin merebut? Merebut perahuku, lihat apakah kamu memiliki kemampuan ini, Tores Leng, tunjukkan beberapa pelajaran padanya!"
Seorang pria paruh baya berwajah dingin keluar dari kabin, dengan bekas luka tajam di wajahnya.
“Apa kamu melihat, seorang Guru Besar di Tingkat Surga, satu pukulan bisa membuat air kencingmu keluar.” Ozil Wang menunjuk ke hidung Filbert Ao dan berteriak, lalu tersenyum: “Yah, mungkin orang macam kalian tidak tahu sama sekali tentang Guru Besar, Tores Leng tunjukkan padanya".
Tores Leng melayangkan pukulan ke sungai di sebelahnya, dan pukulan keras itu menggoncangkan air sungai, seolah-olah melemparkan sebuah batu ke dalam sungai.
Para wanita cantik berseru dan berteriak: "Luar biasa!"
"Ini benar-benar hebat, orang-orang di sekitar Tuan Muda Wang memang orang yang hebat".
Arifin Li terkejut ketika dia melihat pria ini dengan pukulan yang begitu kuat, dan buru-buru berkata: "Tuan Muda Wang, ini temanku, tolong kamu ampuni dia".
Tuan Muda Wang bahkan tidak melihatnya. Dia mengulurkan tangan untuk mengambil teh dari wanita cantik di sebelahnya, menyesapnya, dan muntah di kaki Arifin Li, "Teh macam apa ini".
Pandangannya tertuju pada Bella Ye yang berada di tepi pantai, matanya berbinar, dia melihat Amanda Lu di sampingnya lagi, dan dia melompat kegirangan, dia melihat Beti Ye berdiri di samping Erik Luo. Dia bangkit dan berkata sambil tersenyum: "Aku tidak mungkin menjual perahu ini, tapi aku bisa mengajak kalian pergi dengan perahu ini bersama-sama, tapi ... hanya para wanita ini".
Novel Terkait
Akibat Pernikahan Dini
CintiaHusband Deeply Love
NaomiCutie Mom
AlexiaMore Than Words
HannyEverything i know about love
Shinta CharityAsisten Bos Cantik
Boris DreyLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)