Lelaki Greget - Bab 9 Penculikan
Erik Luo tertawa, tetapi tidak ada senyum di wajahnya: "Riski Han membawa 17 orang untuk memperkosa Linda secara bergiliran di depan teman baikku, setelah kejadian itu, mereka berdua akhirnya bisa pergi untuk hidup dengan tenang, bersiap untuk menjalankan hidup dengan tenang di pedesaan, dan Riski Han bahkan tidak memberi mereka jalan untuk hidup! Jika suatu hari kamu menderita seperti Linda, apakah kamu masih berpikir orang-orang ini tidak bersalah? Dia sudah melakukan banyak kejahatan selama bertahun-tahun, berapa banyak orang yang mereka sakiti, tidak ada orang yang berani menghabisi orang seperti ini, tapi aku berani, tidak ada orang yang berani melawan Thomas Han, aku berani, bahkan jika aku mati, aku tidak akan pernah menyesal!"
Beti Ye dikejutkan oleh auranya. Setelah berpikir panjang, dia menghela napas dan memasukkan kartu bank ke dalam saku Erik Luo. "Kalau begitu kamu tidak boleh ditangkap. Aku akan memesankan tiket pesawat yang paling awal untukmu, kamu cepat pergi, ya."
Pada saat ini, siaran terus melaporkan: "... tidak ada sidik jari atau petunjuk yang tersisa di tempat kejadian, kamera CCTV tidak berfungsi, dan tidak ada bukti atau petunjuk yang diperoleh. Polisi menentukan bahwa para pelaku memiliki kesadaran anti-pengintaian yang kuat dan kasus ini berada di jalan buntu ... "
Erik Luo berkata dengan acuh tak acuh: "Aku bahkan bisa keluar-masuk Gedung Putih dengan santai, dan apa yang bisa diketahui orang-orang ini? Bukti diperlukan dalam segala hal, kamu sendiri yang mengatakan, ini adalah masyarakat yang diperintah oleh hukum, dan tidak ada yang bisa menangkapku."
Beti Ye menatapnya dengan tatapan kosong, dan tiba-tiba merasa bahwa setelah bertahun-tahun, dia sama sekali tidak mengenal jelas pria itu.
Selama berbicara, mereka telah sampai di Biro Urusan Sipil.
"Sudah sampai, ayo turun!"
Erik Luo berjalan ke Biro Urusan Sipil, Beti Ye mengikuti dengan banyak pikiran.
Tidak banyak orang yang datang mengurus perceraian dan aula terlihat agak suram. Staf adalah seorang bibi, dia memandang keduanya untuk waktu yang lama, terutama setelah melihat Beti Ye beberapa kali dan bertanya, "Apa yang terjadi? Istri yang secantik ini, kenapa bisa bercerai begitu saja? Sejujurnya, aku sudah bekerja bertahun-tahun di sini, aku baru pertama kali melihat istri secantik kamu di sini, bibi menyaranimu untuk memikirkan lagi keputusan ini."
Erik Luo tersenyum pahit, menandatangani, dan mengecap sidik jarinya.
Beti Ye agak ragu-ragu. Pada saat ini, ponsel tiba-tiba berdering. Dia mengangkat dan mengubah ekspresi wajahnya. Dia berdiri dan berkata, "Aku akan segera kembali!" Setelah menutup telepon, tangannya gemetaran dengan sangat kuat, sampai ponselnya terjatuh ke lantai.
Erik Luo cepat-cepat mengambil ponsel dan berkata, "Apa yang terjadi? Apa yang terjadi?"
"Bella diculik." Suara Beti Ye berubah menjadi ketakutan dan air mata mengalir, "Apa yang harus aku lakukan ..."
"Jangan panik!" Erik Luo mengambil tasnya dan menyeretnya keluar dari pintu. "Kapan itu bisa terjadi? Apakah ada petunjuk?"
"Aku tidak tahu ... dia tidak kembali semalaman kemarin, tampaknya itu adalah ulah teman-temannya. Aku tidak tahu. Ayahku mengatakan kalau mereka tidak mendapatkan 300 juta RMB (sekitar 600 miliar rupiah) sebelum jam dua belas, mereka akan membunuhnya." Beti Ye berkata dengan sangat cemas sekali.
“Tidak masalah jika menginginkan uang.” Erik Luo menenangkan pikirannya. Jika itu benar-benar pembalasan Thomas Han, orang sepertinya tidak akan meminta uang setelah menculik Bella. Setelah melihat waktu, masih terlalu dini sebelum jam dua belas dan memasukkan Beti Ye ke dalam mobil dan berkata: "Kita pulang dulu, baru bicarakan ini lagi."
“Kenapa kita tidak memanggil polisi saja.” Kata Beti Ye di dalam mobil dengan ekspresi panik.
Erik Luo berpikir jika aku yang tertimpa masalah, tidak tahu apakah kamu akan sepanik ini? Kemudian dia memberikan sebotol air kepadanya dan berkata: "Minum dulu, dan tenangkan pikiranmu, Bella pasti akan baik-baik saja, kasus penculikan seperti ini sudah sering aku atasi, biasanya tidak akan ada masalah jika sudah diberi uang, kalau mereka masih keras kepala, aku cukup menembak mereka, tenang saja, tidak akan terjadi apa-apa."
“Benarkah?” Pandangan Beti Ye seperti memancarkan cahaya, menatap Erik Luo dengan harapan.
Erik Luo melihat matanya, dan hatinya seperti tersentuh. Dia mengulurkan tangan dan memegang tangannya. "Tentu saja!" Beti Ye merasa bahwa tangannya yang dingin langsung menghangat, seolah-olah sebuah kapal rusak yang akhirnya menemukan pelabuhan yang bisa berlabuh, dan menangis: "Terima kasih, terima kasih."
Mengetahui bahwa Erik Luo pernah bertarung di medan perang, hal semacam ini hanya dapat diselesaikan olehnya.
Pada saat ini dia merasa bahwa dia sangat membutuhkan pria ini dan berdoa di dalam hatinya semoga adik perempuannya itu baik-baik saja, tidak masalah jika tidak bercerai.
Segera setelah mereka sampai di pintu villa, keduanya mendengar suara tangisan begitu mereka keluar dari mobil. Ketika mereka masuk, mereka melihat Santi Tang menutupi wajahnya dan duduk di sofa, menangis, "Semua karena kamu, jika kamu memperhatikan putrimu sendiri, dia tidak mungkin bisa diculik orang."
Wahyu Ye memarahi: "Ini juga karena kamu terlalu memanjakannya, aku sudah memukulnya beberapa kali, tapi dia masih tetap saja tidak jera, setiap hari pergi dengan temannya yang seperti itu, dan sekarang dia diculik, biarkan dia merasa jera kali ini."
“Aku tidak peduli, aku hanya menginginkan putriku!” Sinta Tang menangis dan tidak dapat mendengar apapun.
Erik Luo menggelengkan kepalanya dan bertanya, "Apakah uangnya sudah disiapkan? Sudah melapor polisi?"
Melihat Erik Luo, Wahyu Ye sedikit tenang dan berkata: "Sedang diambil. 300 juta RMB bukanlah jumlah yang kecil, dan aku tidak berani melapor polisi, aku khawatir Thomas Han dibalik semua ini, nanti aku akan mengantar uangnya sendiri, dan membawa peledak, jika mereka berani melukai putriku, aku lebih baik mati bersama mereka semua!"
Wahyu Ye juga seorang tentara dan memiliki keberanian yang hebat, khawatir dia benar-benar dapat melakukan hal semacam ini. Erik Luo tersenyum tipis: "Itu tidak perlu. Kamu hanya perlu mengirim uangnya, serahkan sisanya padaku. Aku berjanji Bella ye akan kembali dengan selamat."
Pada jam sebelas, semua uang dikirimkan ke villa keluarga Ye, dan seluruh truk kecil penuh terisi uang.
Uang tunai sudah siap. Wahyu Ye menatap istri dan putrinya dengan tatapan rumit, dan menyentuh kepala Beti Ye dan berkata: "Jika aku tidak kembali, kamu harus merawat ibumu."
Beti Ye hampir menangis dan menggelengkan kepalanya, berkata: "Tidak, aku ingin Ayah kembali dengan selamat."
Wahyu Ye menghela napas, berbalik, berjalan ke truk kecil, dan pergi.
Erik Luo juga masuk ke mobil lain, bersiap untuk mengikuti di belakang.
Sebelum pergi, Beti Ye tiba-tiba datang ke samping jendela mobil, matanya merah dan bengkak, dia berhenti bicara, menggigit bibirnya dan berkata, "Kamu harus berhati-hati, jangan memaksakan dirimu kalau kamu tidak bisa melakukannya."
Santi Tang memohon di sampingnya: "Erik, kamu harus menyelamatkan Bella."
“Buatkan makanan enak dan tunggu saja kami pulang.” Erik Luo tersenyum, menginjak pedal gas, dan mengikuti jauh di belakang mobil Wahyu Ye.
Masalah ini sama sekali tidak ada dalam pikirannya. Dibandingkan dengan orang-orang buas di Timur Tengah, penculik ini tidak berbeda dengan preman kecil.
Mobil Wahyu Ye yang berada di depan perlahan-lahan melaju ke pinggiran kota, dan semakin sedikit mobil di jalan. Erik Luo tidak bisa mengikutinya terlalu ketat. Dia memiliki penglihatan yang baik, dia menjaga jarak rata-rata sekitar 2 kilometer, pihak lain tidak mungkin menyadari keberadaannnya di jarak sejauh ini.
Tak lama kemudian sebuah van hitam menghalangi jalan dan memaksa mobil Wahyu Ye berhenti. Beberapa orang yang memakai topeng turun dari mobil dan melihat sekeliling dengan penuh semangat. Mereka sama sekali tidak melihat mobil Erik Luo.
Orang-orang itu memegang pistol dan membawa Wahyu Ye ke mobil lain, dan kemudian pergi dengan truk kecil yang penuh dengan uang.
Novel Terkait
Don't say goodbye
Dessy PutriTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelMy Lady Boss
GeorgeHalf a Heart
Romansa UniversePergilah Suamiku
DanisSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)