Lelaki Greget - Bab 148 Tetua Han
"Ahh!"
Gigi Blake yang seperti perpaduan emas dan kekuatan gigitannya sangat luar biasa, Henky Bai menjerit keras di mulutnya dan kemudian tidak bersuara lagi, hanya terdengar suara mengunyah tulang.
Semua orang yang hadir di sana akhirnya menghela napas lega, setelah Blake memakan Henky Bai, lalu bersendawa dengan puas, dia pun menyelam masuk ke dalam danau lagi.
Erik Luo melihat seluruh formasi Gunung Naga yang hancur, dia tidak hanya kehilangan tenaga reiki, bahkan dia pun tidak punya tempat untuk menampung diri lagi sekarang, semuanya benar-benar hancur.
David Li mengertakkan gigi dan berkata: "Kuil Qinling ini benar-benar kejam, dia telah menghancurkan formasi Gunung Naga kita dan membunuh begitu banyak orang yang tidak bersalah."
Erik Luo menyipitkan mata dan berkata: "Mereka akan membayar semua ini."
Tepat setelah kematian Henky Bai, seluruh Kuil Qinling ikut terbakar, pemimpin kuil Albert Bai sangat marah, putra satu-satunya ternyata telah dibunuh oleh praktisi spiritual di dunia luar, ini benar-benar hal yang memalukan bagi seluruh kuil.
Di aula tengah kuil, semua anggota inti dikumpulkan, Albert Bai duduk di kursi naga giok apo dan berkata dengan marah: "Ada orang di luar sana yang telah membunuh Henky Bai!"
"Apa?"
Terjadi keributan di aula, dan lelaki tua yang berdiri di bawah kepala terkejut: "Henky Bai adalah orang yang memiliki bakat langka yang belum pernah ditemui selama ratusan tahun di kuil kita ini, dia telah mencapai tingkatan pemusatan pada usia delapan belas tahun, bahkan jika dia berjalan di dunia manusia juga tidak ada yang bisa menjadi lawannya, sebenarnya siapa yang melakukannya?"
Albert Bai dengan terpaksa menahan kesedihannya dan berkata dengan sungguh-sungguh: "Menurut jejak itu, dia berada di Qizhou, Tetua Han, kamu segera bawa orang ke sana untuk cari tahu penyebab kematian Henky Bai, kemudian bawa pembunuh Henky Bai itu kepadaku, lalu bunuh semua sisanya!"
"Baik!"
Tetua Han menjawab dan segera turun untuk bersiap.
Albert Bai menggertakkan gigi dan berkata: "Akhir-akhir ini para manusia semakin merajalela, bisa-bisanya mereka telah berulang kali memprovokasi keagungan kuilku, kalian pergi secara kelompok, tindakan kali ini harus lebih sombong, aku ingin seluruh dunia mengetahui keagungan kuilku!"
"Baik!"
Semua orang menjawab dan mundur.
Malam itu, Erik Luo meninkatkan patroli dan secara pribadi duduk di puncak Gunung Naga, mengamati pergerakan seluruh Qizhou dengan kedua matanya, jika ada tersangka yang mendekat, dia bisa segera mengetahuinya.
Kekuatan Henky Bai benar-benar terlalu kuat, dia mau tidak mau harus berjaga-jaga.
Pada tengah malam, Erik Luo sedang bersiap untuk mengamati bintang-bintang dan berlatih, tiba-tiba beberapa mobil hitam melaju di jalan raya yang cukup jauh, dia segera mengambil ponselnya dan menelepon David Li dan yang lainnya, agar mereka melakukan penjagaan penuh.
Jalan itu hanya mengarah ke Gunung Naga, jadi sekelompok orang ini pasti datang untuk mencari mereka.
Mobil melaju sampai ke depan reruntuhan, lalu lebih dari belasan pria dan wanita tua muda turun dari mobil, orang-orang tampil mengesankan, orang tua yang memimpin juga tidak lemah dari Henky Bai, mereka juga dua orang hebat dalam tingkatan pemusatan.
Dragon Tu, David Li dan yang lainnya naik ke puncak gunung, dan berdiri di samping Erik Luo.
Orang tua itu melihat ke reruntuhan dan memandang Erik Luo di puncak gunung, mengangguk dan berkata: "Ternyata kamu yang membunuh putra pemimpin kuil, kamu bunuh ketiga murid Kuil Qinling-ku dulu, lalu membunuh putra kandung pemimpin kuil, kalian benar-benar menganggap jika kuil kami mudah ditindas?"
Erik Luo terkekeh dan berkata: "Kalian yang bertindak dahulu, dan ingin merebut harta karun yang dapatkan dari Lop Nor, apa mungkin aku tidak boleh melakukan perlawanan?"
Orang tua itu dengan jijik berkata: "Kamu tidak punya hak untuk melakukan perlawanan di hadapan kemampuan sihir kami, jika kamu menyerahkan tiga ribu armor emas hari ini, maka aku akan melepaskan keluargamu, jika tidak, bukanlah lelucon untuk membantai sembilan keturunan."
Erik Luo berkata dengan datar: "Kalau begitu aku juga sarankan padamu untuk mundur secepat mungkin, jika hari ini ada salah satu muridku yang mati, aku akan meratakan Kuil Qinling kalian, untuk membalaskan dendam orang-orang tak berdosa ini!"
Orang tua dan orang-orang yang berdiri di belakangnya tertawa terbahak-bahak, lalu ada seorang pemuda berkata: "Kamu yang tidak tahu diri, Kuil Qinling kami telah diturunkan selama ribuan tahun dan telah mengambil semua murid berbakat di dunia ini, akal dan kekayaan yang mereka miliki itu semua diberikan oleh Tuhan, dan kalian para idiot yang tidak berbakat juga layak untuk menantang kuil kami, benar-benar bercanda."
Orang lainnya ikut berkata: "Hanya dengan Tetua Han kami saja sudah merupakan orang terkuat tingkatan pemusatan, yang akan menerobos ke Alam Transformasi Dewa, kalian para pemula ini, Tetua Han bisa menghancurkan kalian semua hanya dengan menggerakkan jarinya saja.
Orang tua itu sangat berguna, mengelus janggutnya dan berkata: "Jadi aku sarankan kalian …."
Sebelum dia selesai berbicara, tiba-tiba ada tetesan air panas di wajahnya, menoleh ke belakang, lalu melihat pemuda yang baru saja berbicara dan berdiri di sampingnya itu ditusuk oleh pisau terbang hitam, dan darah memercik ke wajahnya.
Tetua Han berkata dengan marah: "Kamu cari mati!"
Dia tiba-tiba mengulurkan tangan dan mengangkatnya, lalu dua naga bumi melesat ke arah Erik Luo, dan murid lain yang berada di belakangnya langsung bergegas maju, pergi ke puncak Gunung Naga.
Tiba-tiba sinar emas yang tak terhitung jumlahnya menyala di atas gunung, seperti ribuan lampu tiba-tiba menyala di malam yang gelap, sinar emas ini menyerbu dari segala arah dalam sekejap, lalu mengepung Tetua Han dan yang lainnya.
Semua orang baru menyadari bahwa orang-orang yang datang adalah prajurit yang mengenakan baju besi emas, dan mereka tidak bisa melihat sisi dalam sekilas, Tetua Han berkata dengan takjub: "Ini adalah … ini tiga ribu prajurit berarmor emas? Ternyata rumor itu benar?"
Ada seorang pemuda berteriak: "Jangan takut Tetua Han, orang-orang ini hanyalah kekuatan puncak dari kekuatan batin, kamu dapat membunuh mereka semua hanya dengan menggerakkan satu jari saja!"
"Ini benar juga, biarkan kalian lihat bagaimana kehebatan Kuil QInling-ku!" Tetua Han berteriak, dengan pisau panjang di tangannya, lalu menyapu keluar, prajurit berarmor emas yang datang itu langsung disingkirkan, tetapi orang-orang ini telah dilindungi baju besi emas, meskipun terluka parah, tetapi tidak cukup fatal, kemudian orang-orang yang datang dari belakang mereka langsung menenggelamkan mereka.
Sebagian besar murid yang dibawa oleh Tetua Han adalah murid tingkatan pemusatan, bagaimanapun tingkat pelatihan mereka masih lebih rendah, satu orang yang tidak bisa melawan dua orang, tak lama kemudian ada beberapa murid dipukuli sampai mati secara berkelompok.
Tetua Han sangat marah, mengetahui bahwa jika dia gagal hari ini, dia mungkin akan menerima hukuman besar ketika dia kembali, dia pun meraung, mengangkat pisau dengan kedua tangan di atas kepalanya, lalu memutarkannya di sekililing tubuh, angin pisau yang ganas langsung menyerang ratusan prajurit berarmor emas dan langsung tersingkirkan, akhirnya orang-orang ini memiliki ruang untuk melawan, Tetua Han berkata dengan suara keras: "Semua pergi denganku!"
Memimpin untuk melangkah keluar, murid-murid lain buru-buru mengikuti.
Tiba-tiba, semua prajurit berarmor emas mundur, dan sekelompok tim berseragam terdiri dari ratusan orang bergegas keluar dari belakang, pemimpinnya adalah Andre Liu, Markos Xing dan Saudara Yin dan Yang, akhir-akhir ini mereka berempat berkonsentrasi pada pengembangan pelatihan mereka, mereka semua telah mencapai (tingkatan) Alam Perputaran Qi, setelah mengenakan baju besi emas lalu bertempur dengan tingkatan pemusatan.
Dan ratusan murid yang ada di belakang mereka adalah senjata rahasia yang mereka latih, orang-orang ini telah dipilih sejah awal dan dilatih dengan cermat, setelah beberapa waktu berlalu, mereka telah mencapai tingkatan pemusatan, setelah mengenakan baju besi emas, mereka dapat dianggap sebagai pisau tajam di Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy.
"Pergi dari sini!"
Tetua Han berteriak dan mengibaskan pisaunya lagi, tetapi kali ini tidak ada hasil seperti yang diharapkannya, Saudara Yin dan Yang langsung maju pada saat yang sama, keduanya melakukan tinju dan tamparan, lalu mengambil pedang Qi lawan.
Dalam sekejap mata, seratus prajurit berarmor emas maju ke depan, lalu membunuh semua murid yang berada di belakang Tetua Han seperti memotong buah dan sayuran.
Novel Terkait
Loving The Pain
AmardaBeautiful Lady
ElsaKisah Si Dewa Perang
Daron JayMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiTakdir Raja Perang
Brama aditioIstri Pengkhianat
SubardiLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)