Lelaki Greget - Bab 34 Lolos dari Maut
“Minggir!”
Michael Tan dari kejauhan berteriak, namun sudah terlambat, seluruh tubuh Erik Luo sudah tersambar listrik, dia menghilang, yang tersisa hanya jejak sambaran di tanah,
“Kurang ajar!” Michael Tan berteriak dengan keras: “Berikan aku bom!”
Tiba-tiba sebuah peluru meriam setebal satu lengan ditembakkan dari belakang gunung di kejauhan, meskipun tidak besar, namun cukup untuk membuat jantung Riky Hai melonjak.
“Ambilkan itu!” Riky Hai baru saja mengangkat labu kuningnya, namun bom itu sudah meledak terlebih dahulu.
Ledakan terjadi, sebuah gumpalan asap besar menyembur ke langit. Wisatawan yang melakukan perjalanan jauh di Great Wall of Badaling juga melihat pemandangan ini dan berteriak: "Awan macam apa itu dan mengapa begitu hitam?"
Seorang yang tahu sedikit tentang bom dan sebagainya berkata: "Mengapa itu terlihat seperti ledakan nuklir? Tidak mungkin!"
Untungnya Michael Tan dari awal sudah siap dengan serangan itu, orang yang datang di sini semua mengenakan baju pelindung, hanya Erik Luo yang tidak mengenakannya.
Tubuh Riky Hai terkena serpihan kaca akibat ledakan itu, namun labu kuning itu utuh tak tergores, jatuh di tengah hutan.
Tidak ada yang menyadari hal itu, setelah kematian Riky Hai, terdapat energi di antara awan berwarna abu-abu yang melayang-layang sebentar dan tiba-tiba segera menuju ke lubang besar, tempat di mana Erik Luo dihujani oleh petir.
“Cepat periksa apakah dia masih bisa diselamatkan!”
Michael Tan bergegas pergi menuju Erik Luo, dia sudah tahu pasti bahwa Erik Luo pasti tidak dapat selamat dari serangan itu, jasadnya masih utuh saja sudah merupakan keberuntungan.
Orang-orang bergegas menuju samping lubang, mereka serentak terkejut dan keheranan, yang terlihat hanya seorang berkulit hitam dan terlihat beberapa gigi putihnya saja.
Seseorang kemudian mengulurkan jarinya ke hidung Erik Luo, ia terkejut dan berkata: “Dia masih bernapas.”
Michael Tan terlalu bahagia sampai dia hampir menangis sesegukan dan berkata: “Tunggu apa lagi? Cepat bawa keluar!”
Setelah Erik Luo disambar petir lagi, dia merasa tidak bisa bergerak, tetapi kesadarannya masih sedikit lemah. Dia dapat mendengar teriakan Michael Tan, dia juga dapat mendengar ledakan yang keras di telinganya, kemudian tubuhnya seperti tersapu oleh sesuatu yang membuatnya merasa sedikit aneh.
Kemudian, sekelompok bayangan abu-abu tiba-tiba terbang di langit dan masuk ke dalam pikirannya, yang membuatnya jatuh dan benar-benar pingsan.
Ketika Erik Luo bangun lagi, dia merasa tidak bisa mengendalikan tubuhnya, dan dia bahkan tidak bisa membuka matanya. Sepertinya ada kesadaran lain dalam pikirannya yang mengambil kendali atas tubuhnya, disertai dengan suara penghinaan Riky Hai.
Dia juga mencoba untuk mengontrol tubuhnya, tetapi tidak membuahkan hasil, kedua belah pihak berseteru dalam waktu yang lama, Erik Luo merasa dirinya seakan terjebak dalam mimpi yang begitu panjang. Dalam mimpi itu dia menjadi anak yatim piatu yang ditinggalkan, sedari kecil menjadi seorang pemulung barang bekas, dan kemudian bertemu dengan seorang pencuri, dan kini dia pun menjadi seorang pencuri.
Selanjutnya barang yang dicurinya semakin hari semakin banyak, dan juga semakin mewah, Pada Akhirnya, dia mencuri seluruh Tujuh Gerbang Abadi Bintang Kuno Tianqing, Tiga Tanah Iblis, dan bahkan menyentuh Pengadilan Abadi Primordial, sosok yang berhasil mencuri di tempat terlarang seperti itu, malah terluka parah oleh lelaki tua yang penjaga taman. Nasib baik dia masih bisa melarikan diri, dia yang memiliki kekuatan besar jatuh terjerembab. Dengar-dengar bahwa Mutiara Xinghai dari Perguruan Xinghai telah hilang di wilayah bintang lain. Orang yang dapat menemukan mutiara ini dapat memulihkan kekuatannya, sehingga mutiara itu dipindahkan ke sebuah planet yang bernama bumi. Sepertinya Tuhan selalu berpihak kepadaku, aku bahkan bertemu dengan orang yang memiliki kekuatan bintang itu.
Tunggu sebentar, mengapa orang ini sangat familiar?
Erik Luo terkejut dan langsung tersadar, Erik Luo terkejut dan terbangun, baru saja membuka mata, yang terlihat adalah dia berada di bangsal putih. Dia segera berkaca dan menemukan bahwa itu adalah wajahnya sendiri, barulah dia lega, namun kenangan di benaknya tidak dapat terlupakan.
Dia benar-benar bergabung dengan ingatan Riky Hai?
Ingatan Riky Hai benar-benar sebuah harta karun. Karena orang ini tidak pernah lupa apa yang telah dia baca, dia membaca hampir semua buku Tujuh Gerbang Abadi Bintang Kuno Tianqing dan Tiga Tanah iblis, dan dia mahir dalam alkimia, ahli persenjataan, penghancur, melacak dan lain-lain. Semua jenis teknik dapat dikuasainya, jadi tidak heran jika tidak ada yang dapat menangkapnya. Jika bukan karena cedera ini, dia belum tentu dapat dibunuh.
Bagaimana mungkin sorang Riky Hai yang berpengalaman tinggi dapat dikalahkan begitu saja?
Lagipula bom yang meledak itu hanya bom kecil, bagaimana mungkin dia mati oleh bom kecil itu.
Dia tiba-tiba teringat pada peta harta karun itu, dan segera mengangkat selimutnya dia yang hanya mengenakan pakaian medis, tidak ada peta harta karun?
“Perawat, perawat!”
Dia berteriak memanggil perawat dua kali, segera ada orang yang masuk, kaget dan bertanya: “Bagaimana bisa kamu siuman begitu cepat, jangan banyak bergerak dulu, berbaring saja, hati-hati dengan lukamu.”
Erik Luo langsung bertanya: “Barang-barangku di mana?”
Perawat dengan penuh rasa penasaran bertanya: “Barang apa? Kamu datang ke sini tanpa membawa barang apapun, kamu terkena ledakan sudah seperti arang, bagaimana bisa ada barang? Berbaringlah, aku akan memberimu obat.”
Erik Luo berbaring kembali, dalam hatinya dia berpikir, pada saat dia datang kemari tidak ada barang-barangnya bersamanya, pasti sudah diambil oleh Michael Tan, untungnya tidak diambil oleh orang lain, jika tidak maka akan runyam.
Tidak memerlukan waktu yang lama Michael Tan pun sudah datang, dia tertawa dan bertanya: “Anak ini benar-benar memiliki 9 nyawa, masih bisa selamat walaupun sudah terkena ledakan dahsyat.”
Hati Erik Luo masih memikirkan tentang peta harta karun itu, dan segera bertanya: “Petaku di mana?”
Michael Tan bertanya: “Peta apa? Jangan bercanda, kamu bisa selamat dari ledakan dahsyat itu saja sudah sangat bagus, apa lagi yang bisa tersisa?”
Erik Luo melamun cukup lama, hanya bergantung kepada rumus, tidak ada peta, dia tidak tahu bisakah dia membuka harta karun Lop Nor.
“Tetapi aku datang membawakanmu sebuah barang bagus ke sini!” Michael Tan mengeluarkan sebuah labu kuning dan berkata: “Orang itu dapat terbang hanya dengan labu kuning di kakinya, aku kaget bukan kepalang, setelah ledakan terjadi dia langsung menghilang, hanya tersisa labu kuning ini, ini barang bagus, bantu aku periksa barang apa sebenarnya ini.”
Erik Luo dapat lega sejenak, dia menerima labu kuning itu dan berkata: “Ketua tidak menyitanya? Apakah kamu dihukum karena telah menggunakan senjata tanpa izin?”
Michael Tan menatapnya: "Hukuman apa? Saat itu aku telah mengalahkan orang yang mengancam negara, dan itu sudah direkam dengan sangat jelas, aku sudah membunuh orang jahat itu dan memberikan materi berharga kepada mereka. Di saat yang sama, aku sudah menjadi pahlawan bagi negara, pepatah mengatakan sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Bagaimana bisa aku dihukum?”
Erik Luo tertawa dan berkata: “Aku mungkin lupa memberitahumu, bahwa orang ini bukan dari bumi, dia adalah makhluk dari planet lain, bisa dikatakan bahwa dia adalah alien.” Dia memberanikan diri untuk mengatakan segalanya, karena jika ditimbang dengan kekuatannya sendiri, sangat sulit baginya untuk menghadapi petarung dari luar.
Ekspresi Michael Tan berubah dan bertanya: “Apakah informasi ini dapat dipercaya?”
Erik Luo menjawab dengan sangat serius: “Sangat dapat dipercaya! Lagipula mereka datang untuk mencariku, masih ingatkah kamu waktu aku mengantarkan harta nasional? Mereka mengejarku untuk mendapatkan mutiara itu, tetapi pada saat itu aku menyerap kekuatan dari mutiara itu, mungkin kedepannya akan masih banyak penjahat dari luar yang datang mengincarku.”
"Ini sangat bagus ..." Michael Tan berdiri dan berkata: "Aku akan melaporkan situasi ini. Kamu bisa meninggalkan rumah sakit setelah sembuh."
Setelah berkata diapun segera meninggalkan Erik Luo.
Erik Luo memperhatikan labu kuning yang di tangannya dan dia menemukan bahwa labu kuning itu sama seperti labu biasanya, hanya saja lebih besar sedikit, namun bagaimana bisa labu ini berubah dan membesar, dan dapat membawa orang yang mengendarainya terbang?
Tiba-tiba muncul memori Riky Hai di benaknya. Dia ahli dalam menyuntikkan ledakan energi Qi murni, seketika dia terlena dengan gambaran yang dilihatnya saat ini, jantungnya juga berdebar kencang.
Novel Terkait
Pejuang Hati
Marry SuThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensMi Amor
TakashiBlooming at that time
White RoseCinta Tapi Diam-Diam
RossieMy Only One
Alice SongLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)