Lelaki Greget - Bab 17 Sangatlah Kuat

Bagaimana mungkin Erik Luo tidak mengetahui isi hati Beti Ye, tapi dia hanya takut dengan luka yang ada di hatinya, dan tidak berani menghadapinya lagi.

Jika menjadi burung yang bisa terbang dengan bebas, itu juga sangatlah bagus.

Saat bersiap untuk berlatih, dari atas gunung yang jauh terlihat sebuah cahaya, kemudian cahaya itu tiba-tiba menghilang.

Sekarang Erik Luo sama sekali tidak kesulitan melihat di dalam kegelapan, cahaya yang berada di dalam kegelapan tadi bisa dia lihat dengan sangat jelas seperti siang hari, dia langsung memperhatikannya, gambaran di atas gunung yang berada sekitar ribuan meter biasa dia lihat dengan matanya.

Dari puncak gunung terlihat ada sekitar dua orang sedang berkelahi, tapi tertutupi oleh hutan yang lebat, meskipun sudah bisa melihat dengan tembus pandang, tapi masih tidak terlalu jelas.

“Saat ini mata tembus pandang ini masih belum terlalu kuat, jika tidak jarak yang jauh sekalipun akan terlihat dengan jelas.”

Erik Luo berdiri dan turun dari atas, dia bersiap untuk pergi melihatnya.

Setelah kemarin bertarung dengan Paman Ge, dia baru menyadari ternyata di dunia ini masih ada pendekar tingkat tinggi yang bisa sebanding dengannya, dia sangat penasaran orang-orang ini sebenarnya bisa sampai sekuat apa.

Saat ini fisik dia sangatlah kuat, sepanjang perjalanan dia terus berlari, jarak sepanjang ribuan meter itu hanya dia tempuh dengan waktu kurang dari 5 menit, baru sampai kaki gunung dia sudah bisa mendengar suara ledakan besar, suara seperti dua buah mobil yang saling beradu.

“Suara yang begitu besar?”

Erik Luo menjadi lebih berhati-hati, berjalan berjinjit menuju ke atas, dia hampir terjatuh saat melewati sebuah batu besar, ternyata di atas batu tersebut ada seorang pengemis yang sedang tidur, Setelah melihat Erik Luo, dia kemudian berbalik dan berpindah tempat.

Erik Luo tidak terlalu memperhatikan, dengan cepat langsung sampai ke puncak gunung, sebuah cahaya kembali terlihat, membuat sebuah pohon yang berada di sampingnya terbelah menjadi dua bagian.

“Apa ini!” dia dengan cepat jatuh ke tanah, tempat dia sekarang dengan puncak gunung hanya dibatasi oleh sebuah pohon, melihat menggunakan mata tembus pandang, dia hanya bisa melihat dua orang yang sedang bertarung di atas puncak gunung, salah satu orang menggunakan pedang yang panjang, setiap menggunakan pedangnya pasti membuat lubang yang dalam di atas tanah, sedangkan orang yang lainnya hanya menggunakan tangan kosong, berjalan seperti di atas air, setiap kali mengeluarkan tendangannya pasti bisa membuat batu besar yang diinjaknya terbelah.

Tiba-tiba orang yang menggunakan pedang tersebut berkata dengan keras: “Peta itu juga tidak ada di aku sekarang, untuk apa bertarung, lebih baik kita membereskan tikus kecil ini dulu!” Tiba-tiba dia mengubah pandangannya menuju tempat Erik Luo bersembunyi, sedangkan orang lainnya mengeluarkan pukulan, tinjuan yang terlihat seperti angin mengamuk, serangan yang menghancurkan tempat persembunyian Erik Luo, jika saja bukan karena reaksinya cepat, mungkin sekarang sudah membuatnya menjadi sebuah saus daging.

“Kuat sekali!” Erik Luo terkejut, dan dia tidak membalikkan wajahnya langsung lari ke bawah.

Tiba-tiba terlihat sebuah bayangan berada di depannya, orang yang memiliki pedang itu tidak tahu sejak kapan berada di depannya, kemudian dia kembali mengayunkan pedangnya, pedang tersebut datang dengan sangat cepat, meskipun Erik Luo bisa melihat lawan dengan sangat jelas, tapi tubuhnya tidak bisa menghindar, apalagi dari arah belakang terdapat sebuah tinjuan yang membuat dia tidak bisa lari, sepertinya tidak ada pilihan lain, hanya bisa melawan.

Erik Luo langsung mengumpulkan energi dari perut untuk melindungi dada dan punggungnya, “Duarr” sebuah suara yang keras terdengar, dia merasa seperti tertabrak kereta api, keluar dari segar dari mulutnya, dan sekujur tubuhnya saat ini merasakan sakit yang sangat kuat, akhirnya dia terbaring ke bawah tanah.

“Brengsek, kalau tahu begitu aku tidak akan datang.” Kata Erik Luo di dalam hatinya.

“Huh” kata-kata yang keluar dari mulut kedua orang itu, kemudian dengan semangat berkata: “Di tubuh orang ini ada barang berharga, cepat cari.”

“Apa yang mau dicari....huh....memangnya ada barang berharga apa?”

Tiba-tiba terdengar suara seorang pria dari atas pohon, Erik Luo mengangkat kepalanya, dan melihat seorang pria memakai baju bolong dan kumis yang tidak di cukur sedang duduk di sana, benar itu adalah pengemis yang sedang tidur di atas jalan kaki gunung tadi, dalam hatinya dia sangat terkejut, ternyata pengemis ini tidak bisa diremehkan, bahkan dua orang yang begitu hebat ini saja tidak tahu jika terdapat seseorang di atas pohon.

Kedua orang itu terkejut dan bertanya: “Siapa kamu?”

“Siapa aku? Aku adalah ayah yang tidak akan bisa kalian kalahkan selamanya!” Kata pengemis itu sambil bersandar di atas pohon, kemudian menyilangkan kakinya kemudian batuk.

“Cepat turun!” Kata orang yang memegang pedang itu sambil mengayunkan pedangnya, kemudian mengayunkan pedangnya ke pohon tempat pengemis itu bersembunyi, pohon itu seharusnya terbelah, tapi sayangnya belum sempat kekuatan pedang itu menyentuh pohon, kekuatan itu langsung menghilang.

“Haha.” Pengemis tertawa dengan sinis: “Pendekar pedang, aku liat di tubuhmu ada sebuah peta, cepat berikan padaku, dan katakan apa kegunaanya, dengan begitu aku akan mengampuni nyawamu.”

“Mengampunimu.....” orang ini hanya berkata setengah, tidak sempat menyelesaikan kata ”Brengsek” yang ingin di ucapkannya, karena dia menyadari jika sekujur tubuhnya telah terkena sebuh teknik, membuat tubuhnya tidak bisa bergerak sama sekali, seketika dia menjadi terheran-heran, bagaimana mungkin ada keahlian seperti itu di dunia ini, ini terlihat seperti sebuah sihir siluman.

Orang lainnya tidak diam saja, dia kemudian mengeluar kan sebuah kata “Sialan kamu”. Pengemis itu hanya melambaikan tangannya, seketika orang tersebut menjadi sebuah daging halus.

“Ini keahlian apa!” Bahkan Erik Luo pun sangat terkejut, hanya melambaikan tangan saja dia sudah bisa membunuh orang, memang seperti keahlian yang dimiliki dewa.

Pendekar pedang itu menanggukkan kepalanya: “Aku akan memberikan peta ini, ini adalah peta yang aku curi dari keluarga Tang di Kota Jingcheng, aku juga tidak tahu ada apa di dalamnya.....”

“Kamu begitu kamu sudah tidak ada gunanya lagi.” Pengemis itu sedikit batuk, dan kembali melambaikan tangannya, kemudian pendekar pedang itu pun juga telah menjadi seoonggok daging halus, sebuah peta dengan pelan terbang dari daging halus itu dan jatuh ke tangan pengemis tersebut.

“Kamu ada barang berharga apa yang bisa diberikan padaku?” Tanya pengemis itu sambil memandangi Erik Luo.

Erik Luo sudah tahu cara yang dia lakukan, dia tahu pasti dia akan mati, jadi kemudian dia tertawa dan berkata: “Sudah tahu aku akan mati masih bertanya ingin memberikan barang apa untukmu? Sepertinya pertanyaan kamu ini sedikit bodoh.”

“Haha”, Pengemis itu tertawa, dan langsung terbang ke bawah, kemudian pengemis menjulurkan tangannya dan menyentuh punggung Erik sambil berkata: “Akhirnya menemukanmu, aku sangat kesulitan mencarimu.”

Erik Luo hanya merasakan hawa panas mengalir ke punggungnya yang terluka, dengan cepat memperbaiki otot yang rusak, arus udara yang hangit itu seperti sama dengan energi yang ada di perutnya, kemudian dengan bingung dia berkata: “Kamu adalah.....”

“Jangan berbicara.”

Kedua orang itu dengan diam mengobati luka itu, setelah setengah jam, sepertinya Erik Luo sudah pulih dari lukanya, kemudian dia membuka kedua matanya, melihat rambut dan kumis pengemis yang tadi berubah menjadi warna putih, dia sangat kaget kemudian berkata: “Kamu kenapa?”

Dengan tertatih pengemis itu duduk di atas tanah, sambil tertawa berkata: “Aku sudah tidak kuat, peta ini aku berikan padamu, tidak tahu bisa menemukan barang berharga seperti apa.”

Dia memberikan peta yang tadi dia rebut itu pada Erik Luo, dia mengangkat kepala melihat bintang di langit kemudian berkata: “Kekuatan bintang yang ada pada tubuhmu itu, darimana kamu mendapatkannya?”

“Kekuatan bintang?” Erik Luo langsung terpikir tentang energi yang misterius itu, tahu jika pengemis ini memiliki asal yang sama dengannya, dia tidak berusaha menutupinya dan dengan pelan berkata: “Waktu itu saat kami mengantar sebuah harta negara, kami sedang menjaga sebuah mutiara berwarna kuning, dan di dalamnya terdapat banyak sekali titik putih, jika dilihat sangatlah biasa, tapi saat kami sedang diserang, aku membawa mutiara itu dan menerobos musuh kami, tapi tidak terduga, mutiara itu menanamkan sebuah energi yang kuat di tubuh aku, sepertinya ini adalah yang kalian sebut dengan kekuatan bintang.”

Pengemis berkata: “Itu adalah mutiara Xinghai, di mutiara Xinghai itu terdapat banyak sekali segelnya, jika tidak membuka segelnya, tidak mungkin bisa diserap, tapi kenapa malah kamu yang bisa menyerapnya?”

Erik Luo juga pernah berpikir, dia rasa ini ada hubungannya dengan matanya, lagipula yang bagian tubuhnya yang berbeda dari orang biasa lainnya, adalah matanya.

“Karena di matamu ada mata raja langit! Kamu itu sangatlah beruntung.” Pengemis kembali menepuk dia, sambil memandangi langit berkata: “Barang ini sangatlah bagus, terlebih dahulu aku akan menceritakan asalku padamu, aku adalah murid dari perguruan Xinghai.”

Erik Luo bertanya: “Perguruan Xinghai? Di mana?”

Pengemis mengangkat tangannya, dan menunjuk langit yang berbintang: “Kira-kira di sana.....”

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu