Lelaki Greget - Bab 107 Formasi Besar
Lelaki tua yang duduk di sudut tiba-tiba membuka matanya, seluruh tubuhnya tiba-tiba terlihat berubah, dan matanya yang tajam menatap Filbert Ao.
Filbert Ao merasakan sesuatu yang sangat menyeramkan dan segera bersembunyi di belakang Erik Luo. Dia adalah orang yang pintar, jika gurunya tidak ada di kota ini, dia tidak akan mencari masalah untuk mati. Tetapi karena ada gurunya, bahkan jika dia berdiri di hadapan presiden dari negara besar dia tidak akan takut.
Leon Yi menggelengkan kepalanya dan berkata: "Sepertinya julukan Dewa Petir yang diberikan kepadamu oleh orang lain itu sangat pantas. Orang-orang di bawah tanganmu itu sangat diragukan dan kelihatannya bukan orang yang baik, dan aku pikir namamu ini akan setenar seperti nama ayahku dan dengan kemampuan yang melebihkan orang biasa, tetapi sepertinya tidak seperti itu".
Amanda Lu berpura-pura terkejut: "Aku dengar bahwa Dewa Petir di Kota Pengcheng yang membangun semuanya dari nol, dia adalah anak yang sangat istimewa, dan kamu berkata dia adalah orang yang tidak baik, aku tak tahu dari mana kesombonganmu itu berasal?"
Filbert Ao tersenyum dan berkata: "Mungkin dia mengira ayahnya tidak berpendidikan dan terlalu vulgar, jadi dia merasa itu adalah sesuatu yang rendah, sehingga belajar dengan giat, ingin menjadi orang yang hebat, tapi tiba-tiba menjadi orang yang gila wanita, haha".
Leon Yi akhirnya kesal, rona suram di wajahnya berkedip dan senyum dingin: "Aku harap mulutmu akan tetap berkata kasar seperti ini, Paman Kang, lakukanlah, hancurkan mulutnya, aku ingin dia tidak pernah bicara lagi".
Orang tua itu mengguncang seluruh tubuhnya dan berdiri, auranya tiba-tiba berubah, seolah-olah dia langsung menjadi pria muda dengan fisik yang kuat, lengannya yang panjang terentang ke arah Filbert Ao untuk mengenggamnya.
Erik Luo mengulurkan tangan kirinya dan menyapukannya ke lengan lawannya.
Tangan Erik Luo terlihat sangat lembut, tetapi ada sesuatu di udara, gelombang guntur dan kilat yang tak terhitung jumlahnya melintas, dan itu bisa menembus sepotong baja dalam sekejap.
Wajah lelaki tua itu serius, dan dia tidak berani menggangap enteng, dia membalik tangannya ke pergelangan tangan Erik Luo, dan jari Erik Luo berubah lagi menjadi seperti gunting dan menyerang jari lawannya.
Keduanya melakukan banyak gerakan dalam sekejap mata. Meskipun mereka tampaknya tidak menyentuh tangan mereka, semua orang tahu bahwa mereka berbahaya. Sedikit kesalahan akan berakhir dengan patah tulang.
Erik Luo memikirkan Array Kill yang didiskusikan dengan Filbert Ao beberapa hari yang lalu, dan tiba-tiba jarinya berubah, dan dia menyerang ke lengan lelaki tua itu dari arah yang berbeda.
Jari-jarinya yang sulit untuk dibedakan mana yang asli dan palsu, sehingga lelaki tua itu harus berjuang lebih keras.
Akhirnya keduanya mengubah jari mereka menjadi pukulan, dan mereka saling berjuang keras.
Dengan ledakan keras, tenaga energi Qi murni yang sangat kuat meledak, meja dan kursi di seluruh ruangan bergetar dalam seketika, dan bahkan lantai pun terbalik, membuatnya berantakan.
Pada saat ini, Kevin Tang diam-diam muncul di belakang Leon Yi, dan pedang hitam itu akan menembus punggungnya.
"Aa.. aaa....!"
Orang tua itu berteriak dua kali pada Leon Yi, ternyata dia bisu.
Leon Yi juga bereaksi sangat cepat, melihat situasinya tidak baik, dan dan menghindari pedang Kevin Tang.
Kevin Tang melewatkan pukulan dan segera melarikan diri, tetapi dia terluka oleh lelaki tua itu sebelumnya, dan langkahnya jelas jauh lebih lambat.
Leon Yi tertawa dan berkata, "Tetap di sini!"
Menyerang punggung Kevin Tang dari udara, Kevin Tang tahu bahwa dia tidak bisa melarikan diri, dan tiba-tiba berbalik, mencoba menusuk Leon Yi.
Leon Yi sudah bersiap-siap, mengulurkan jari-jarinya dan memegang ujung pedang Kevin Tang, kemudian mematahkan ujung pedang Kevin Tang, dan melemparkannya ke kepala Kevin Tang dengan tangannya.
Perubahan ini sangat cepat sehingga Kevin Tang tidak bisa bereaksi dan akan segera ditembak. Tiba-tiba, ada suara pedang bersentuhan, dan pisau terbang Erik Luo menghantam ujung pedang itu. Kevin Tang memanfaatkan kesempatan itu, berbalik dan melarikan diri.
"Ke mana kamu lari!"
Leon Yi ingin mengejarnya. Tiba-tiba cahaya perak menyala di depannya, dan kemudian darah mengalir di dahinya. Jika dia tidak berhenti tepat waktu, kepalanya akan tertusuk oleh pisau terbang. Dia sangat terjejut dan dia tidak bisa menahan keringat dingin.
Erik Luo memainkan pisau terbang di tangannya dan berkata, “Tinggalkan Qizhou, kalau tidak aku tidak keberatan membiarkanmu mati di negara lain” kata Erik Luo sambil berbalik dan berjalan keluar.
Lelaki tua itu tahu bahwa dia bukan tandingan Erik Luo, dan dia tidak ingin membahayakan Leon Yi, jadi dia tidak melakukan apa-apa lagi, dan diam-diam melihat semua orang dan pergi.
Setelah meninggalkan tempat tersebut, David Li berkata dengan marah: "Kita harus menyingkirkan mereka hari ini, dan berani sekali mereka datang ke tempat kita ini dengan begitu sombong!"
Erik Luo menggelengkan kepalanya dan berkata: "Belum waktunya, Lazt Yi sampai berani mengirim anaknya ke sini, tentu saja dia sudah memiliki persiapan sebelumnya, tapi kita belum siap, tunggu Filbert Ao selesai menyiapkan formasi di gunung Naga".
Filbert Ao berkata: "Sudah selesai, dan tata letak formasi sudah selesai, dan kita akan menunggu guru memasang armor emas".
Semua orang kembali ke Longshan, dan setelah melewati gapura berarti telah memasuki Base Camp Gunung Naga, ada area terbuka di pinggiran, di mana keluarga Ye tinggal di sini, di sini terdapat kantor dan juga di sini mereka hidup. Ada supermarket dan sekolah di sekitar sini, dan semuanya dengan bangunan china kuno.
Masuk lebih jauh ke dalam adalah area pribadi. Tembok kota setinggi 10 meter itu menghalangi. Kamera dipasang di dinding, dan ada orang-orang yang berpatroli sepanjang waktu, membuat burung saja sulit untuk masuk.
Setelah memasuki tembok kota, hutan besar muncul di depan, dan tidak ada yang begitu istimewa.
Filbert Ao dengan sombong berkata: "Ini adalah formasi yang diatur dengan hati-hati. Ada lapisan cahaya yang menutupi seluruh Gunung Naga, terlihat dari luar itu adalah gunung biasa, tetapi sebenarnya ini adalah tempat yang sangat istimewa".
Amanda Lu melengkungkan bibirnya dan berkata, "Apa gunanya?"
"Apa gunanya?" Filbert Ao berkata: "Itu bisa memblokir pemboman rudal, menurutmu apakah itu berguna?"
David Li mengambil sebuah batu, dan ketika batu itu menyentuh sebuah tempat formasi tersebut, batu langsung menjadi bubuk dan melayang bersama angin.
Filbert Ao berkata dengan bangga: "Kamu tahu itu luar biasa, jadi jangan sampai menakuti dirimu, ikut denganku".
Semua orang mengikutinya ke dalam hutan berkabut tebal, dan Filbert Ao secara khusus menjelaskan: "Kabut ini berubah sepanjang waktu. Orang biasa akan tersesat saat mereka masuk. Kalian harus menguasai 64 heksagram untuk bisa masuk".
Setelah melewati barisan kabut, bagian depan tiba-tiba terbuka, dan jurang muncul. Sebuah jembatan batu yang tergantung di udara terhubung ke setengah jalan Gunung Naga. Ada banyak istana dan paviliun yang megah. Seluruh formasi penuh aura yang lebih kuat dari sebelumnya.
Filbert Ao pertama kali berjalan ke jembatan batu dan menunjuk ke batu spiritual yang tersembunyi di sekitarnya dan berkata: "Aku telah mengatur mengumpulkan formasi menggunakan tenaga reiki, dan seluruh tenaga reiki di gunung Naga tidak akan terpisahkan, jadi lebih terkonsentrasi dari sebelumnya. Jika berlatih di sini, maka hasilnya akan dua kali lipat dengan setengah usaha, bukankah ini hebat?"
Beti Ye memejamkan mata dan menarik napas dalam-dalam: "Rasanya seperti di langit".
Erik Luo menepuk labu kuning, dan dua ribu armor emas melayang di langit, tampak sangat spektakuler.
Filbert Ao bertepuk tangan dengan penuh semangat: "Kalianlah yang di tunggu. Dua ribu armor emas cukup untuk membuat formasi pembunuhan".
Erik Luo mengenakan armor besi naga ungu hitam dan dapat mengontrol semua armor emas. Menurut instruksi Filbert Ao, dia mendistribusikan armor emas ke berbagai arah. Dua ribu cahaya emas ditembakkan di sekitar mereka, yang semuanya terkumpul pada kristal spiritual di puncak gunung, dimana tempat sana menjadi pusat formasi.
Filbert Ao berkata dengan puas: "Selesai, sekarang markas kita ini akan menjadi tempat teraman di dunia, kecuali ada seseorang menggunakan senjata nuklir".
Begitu perkataan itu selesai, tiba-tiba sesosok muncul di udara, dan tidak kelihatan tubuhnya, dan kekuatan yang kuat telah mengenai Erik Luo.
Novel Terkait
Angin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanRahasia Istriku
MahardikaAkibat Pernikahan Dini
CintiaBlooming at that time
White RoseLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)