Lelaki Greget - Bab 33 Riky Hai
Melihat wajah Erik Luo pucat pasi, Beti Ye berkata: “Kamu kenapa? Apakah kamu kurang sehat?”
Erik Luo mengangkat ranselnya dan berkata: “Tetaplah di rumah, jangan pergi kemana-mana!” Dia melangkah dua langkah dan kembali berbalik badan dan segera memeluk Beti Ye dengan dalam mengecup bibirnya dan berkata: “Jika aku tidak kembali, maka jangan tunggu aku!”
Setelah selesai berkata dia segera keluar dari rumah, Beti Ye tersadar dan segera mengejar, namun Erik Luo sudah menghilang.
Dadanya sesak, dia menyatukan telapak tangannya, memejamkan mata dan berdoa: “Ya Tuhanku, lindungilah suamiku, dan bawa dia pulang dengan selamat.”
Saat ini Erik Luo sudah beberapa mil jauhnya. Baru saja, dia bisa merasakan kekuatan yang sangat mengerikan dari orang kuat yang dari luar, hanya dengan merasakan ini saja sudah bisa membuat dunia hancur, dia benar-benar bukan tandingannya, hal terbaik adalah dengan menghindarinya, dan terbang menuju Beijing dan meminta bantuan Michael Tan, biarkan dia menggunakan rudal untuk membunuh orang ini.
Jika rudal pun tidak dapat membunuhnya, maka hanya bisa menunggu kematian saja.
Amanda Lu sudah menunggu di depan pintu perusahaan, Erik Luo tidak berkata apa-apa, dan langsung menariknya menuju bandara.
Sekarang kekuatan fisiknya sangat kuat, energi Qi murninya tidak berhenti bergerak, dia berlari secepat jaguar.
Amanda Lu yang berada dalam pelukannya seperti merasa dirinya sedang naik roller coaster, dia hanya dapat melihat kedua sisi jalan yang bergerak mundur, dalam hatinya dia bertanya-tanya, bagaimana mungkin orang bisa bergerak secepat kilat, apakah Erik Luo adalah seorang mutan.
Tidak sampai tiga puluh menit, mereka sudah berada di pintu masuk keamanan bandara, tepat sepuluh menit sebelum pesawat lepas landas.
Pada saat ini pikiran Erik Luo kembali memikirkan orang itu yang saat ini sedang mengejar mereka, dan dia merasakan bahwa orang itu saat ini sudah sangat dekat dengan mereka.
Jika dia benar-benar dapat mengejar mereka ke sini, untuk menghindari orang-orang lain terluka, maka dia hanya dapat kabur ke tempat sepi.
Tiba-tiba waktu sepuluh menit berubah menjadi sangat lambat baginya, pada saat itu pula Erik Luo memberi kabar kepada Michael Tan, memberitahukan bahwa ada sosok yang sangat hebat sedang mengejar dan ingin membunuhnya, dia mungkin membutuhkan senjata hebat untuk mengalahkan orang itu.
Amanda Lu bertanya: “Apakah kamu seorang mutan? Mengapa fisikmu begitu kuat? Tadinya aku khawatir kita ketinggalan pesawat.”
“Aku bukan mutan, aku hanya orang ahli biasa.”
“Seorang ahli? Ahli percintaan?”, Amanda Lu tertawa terbahak-bahak, dia belum menyadari bahwa ancaman bahaya yang akan datang.
“Ahli kekuatan tirani, sebentar lagi kamu akan tahu.” Erik Luo tertawa palsu, untungnya pemberitahuan mengenai pesawat yang akan lepas landas sudah dibunyikan, keduanya naik pesawat dengan mulus, tidak butuh waktu lama bagi pesawat untuk lepas landas.
Pada saat ini, pikiran Erik Luo terguncang, dia merasakan bahwa orang itu telah tiba di gerbang bandara.
Pesawat lepas landas dengan mulus dan naik ke dataran tinggi. Erik Luo akhirnya dapat menghela napas lega. Tampaknya orang itu juga tidak selalu bisa merasakan keberadaan dirinya, saat orang itu mencarinya lagi, dan menyadari bahwa dia telah pergi jauh, perasaan apa yang dia rasakan?
“Apakah ada orang yang sedang mengejar kita?” Amanda Lu yang duduk di sebelah Erik Luo baru menyadari ada sesuatu yang aneh.
Erik Luo mengangguk: “Ada yang sedang mengejar kita, orang yang sangat kuat, jika dia dapat mengejar kita, mungkin aku akan dihajar habis-habisan. Sesampainya kita, kamu langsung pulang ke rumah, aku mau pergi mencari bantuan dengan teman lamaku.”
“Apakah perlu bantuan dariku?” Amanda Lu bertanya dengan khawatir.
Erik Luo menggeleng tertawa: “Kamu tidak dapat berbuat apa-apa, keluarga Lu juga tidak dapat membantu, bahkan keluarga besar yang ada di Beijing juga tidak dapat membantu.”
Pesawat segera mendarat, ponsel Erik Luo baru saja aktif dia langsung menerima telepon dari Michael Tan: “Aku segera menuju gunung sembilan naga,di sana penduduknya sedikit, senjata yang paling canggih sudah disiapkan, seseorang akan menjemputmu, aku akan bergegas ke sana.
Erik Luo gelisah bertanya: “Jangan! Michael Tan, kamu jangan datang ke sini!”
“Baiklah!”, setelah menutup telepon, Michael Tan sangat percaya dengan Erik Luo, apa yang dia katakan pasti benar, jika dia bilang ada bahaya, maka benar ada bahaya, walaupun kali ini atasannya tidak mengizinkan, tetapi dia tetap mengambil resiko menyiapkan senjata secara pribadi.
Erik Luo segera meninggalkan gunung sembilan naga, benaknya sekali lagi muncul tentang sosok jelek yang mengejarnya, kali ini tanpa perlu dia rasakan kedatangan sosok jelek itu, hanya dengan menoleh ke belakang saja dia sudah dapat melihat sosok bayangan hijau yang mengejarnya secepat kilat mengejarnya.
“Kecepatan orang ini sangat cepat!”, Erik Luo sangat terkejut, gunung sembilan naga yang tepat berada di depan mata, dia berlari melintasi pegunungan dengan seluruh kekuatannya, kecepatannya secepat kilat.
Bayangan hijau di belakang mengejar secepat kedipan mata, dia menginjak labu kuning, tangannya seperti melambaikan tangannya seratus meter jauhnya, dan berkata dengan senyum aneh: “Kamu tidak bisa lari lagi!”
Dalam sekejap Erik Luo merasa kepalanya seperti tertimpa gunung besar, tidak berpikir lama, dia dengan cepat menghindar sekitar lima puluh meter jauhnya, ini merupakan lompatan terjauh yang dapat dilakukannya.
Ada ledakan keras di sekelilingnya. Sebelum Erik Luo menghantam tanah, dia diguncang oleh ledakan di sampingnya. Baru saja, puncak bukit kecil itu langsung dihancurkan oleh telapak tangan, dan puing-puing serta sisa ranting dan daun bertaburanan di udara.
Satu telapak tangan memiliki kekuatan seperti itu ......
Erik Luo hanya dapat menghindar, tetapi si jelek berbaju hijau itu tidak memberinya kesempatan dan langsung mengibaskan tangannya, Erik Luo yang masih melayang tidak dapat menghindar, dia hanya bisa mengulurkan kedua tangannya dan dengan keras menerkam telapak tangan lawannya.
Boom!
Erik Luo dari mulutnya memuntahkan darah, terpelanting keluar, Dia menabrak gunung di belakangnya, dan cakram bintang di dadanya memancarkan cahaya putih bersih, berdengung, menghalangi serangan yang diterimanya, jika tidak dadanya akan retak dan dia akan mati.
“Cakram bintang taikoo!”, Si jelek berbaju hijau itu kaget dan berkata: “Aku sudah kaya, mutiara Xinghai itu ternyata ada padamu, cepat serahkan, kalau tidak aku akan mengeluarkan tulangmu dan mematahkannya dan membakar jiwamu.”
“Jika kamu mampu, silakan ambil sendiri!”
Erik Luo tertawa dan melihat bahwa tiga gerobak artileri menembakkan lebih dari selusin peluru pelacak pada saat yang sama, semuanya meledakkan monster jelek bernama Riky Hai ini.
Boom boom boom......
Lebih dari selusin peluru yang cukup untuk meledakkan tank menghantamnya, meledak terus menerus di langit, dan rasa panas menghampiri Erik Luo, membuat wajahnya panas.
“Apa ini!”, Riky Hai tertawa terbahak-bahak, setelah ledakan selesai baru dia menampakkan dirinya yang sesungguhnya, tubuhnya masih sangat bersih, bahkan bajunya saja tidak terkena sedikit cacat atau kotor akibat ledakan tadi.
Wajah Erik seketika berubah dan langsung melarikan diri.
“Berhenti!”
Riky Hai melangkah, labu kuning yang berada di kakinya langsung mengeluarkan sinar, mulut labu menyemburkan api yang sangat besar dan membakar ke arah Erik Luo.
Erik Luo segera berlindung di belakang batu besar, dan memindahkan energi Qi murninya untuk melindungi dirinya, tetapi masih saja dapat merasakan kulitnya terbakar api
“Kurang ajar, bom dia”, Erik Luo melompat keluar, dengan kedua tangannya melemparkan selusin kerikil ke arah Riky Hai.
“Serangan kecil!” Riky Hai tertawa dingin, hanya dengan sekali kibasan tangannya, semua kerikil itu langsung menjadi debu.
Tiba-tiba wajahnya berubah, tiga buah granat meledak dari tiga arah pada saat yang bersamaan.
Michael Tan tidak tahu kapan dia tiba di sana, dia tertawa dan berkata: "Rasakan kekuatan granat ledakan tinggi kami!"
“Boom, boom”, suara ledakan terdengar, Riky Hai menjerit, tubuhnya benar-benar hitam dan kaki kirinya berlumuran darah.
“Matilah!”
Riky Hai marah dan berteriak, tanganya telah menggenggam sebilah pedang, yang diangkatnya ke atas
Dalam sekejap, awan gelap bergulung di udara, dan guntur dan kilat bertiup di atas kepala Erik Luo sesuai arah yang ditunjuk pedang itu.
Novel Terkait
Mbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeDark Love
Angel VeronicaCinta Di Balik Awan
KellyMr. Ceo's Woman
Rebecca WangPerjalanan Selingkuh
LindaBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesCantik Terlihat Jelek
SherinLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)