Lelaki Greget - Bab 43 Menjadi Pahlawan
Riska berdiri dan berkata: “Apa yang ingin kalian lakukan? Badan kalian besar, dan apakah kalian masih ingin menindas kakak yang kurus seperti itu?”
“Dari mana bocah ini berasal, minggir dari sini!”
Dua pria bertubuh besar berteriak, Riska dengan mengerut bibirnya, dan ingin menangis.
Pada saat ini, Reza keluar dan berkata: “Hei kalian berdua, aku murid Tuan Yu dari sekolah seni bela diri Bromoto, kalian hadapi aku, jangan mempermalukan anak ini?” Sambil berkata, kemudian dia mengeluarkan kartu undangan dan menunjukkannya kepada mereka.
Kedua pria itu mengerutkan kening kepadanya dan berkata: “Ternyata kalian saling kenal, jangan ikut camput, mengerti tidak, kalau muka kalian hancur, kalian akan terlihat jelek!”
Selesai berbicara, dia melambaikan tangan kepada Erik Luo dan berkata: “Minggir.”
Erik Luo duduk di tempat yang sama dan tidak bergerak sama sekali, pria kekar itu meletakkan tangannya di pinggul dan berkata: “Apakah kamu tuli, aku menyuruhmu minggir, dengar tidak?”
“Kereta ini milik keluargamu?” Karena Erik Luo tahu bahwa kedua pria itu berasal dari sekolah seni bela diri Naga Terbang, dia tidak akan pernah bersikap sopan kepada mereka, dia mengusap wajah Riska dan berkata: “Jangan takut, paman akan meluapkan amarahmu nanti.”
“Iya, hajar mereka sampai berteriak kesakitan!” Riska mengepalkan tangan kecilnya dan menunjukkan kepada dua pria kekar itu, Ivy AI dengan cepat memeluknya dan berkata: “Cepat hajar mereka!”
Dia memandang Erik Luo dengan cemas, berpikir bahwa dia benar-benar akan menghajarnya nanti, dirinya hanya bisa turun tangan membantunya, tapi dia pasti akan dihukum setelah dia kembali.
Kedua pria kekar itu memelototinya dan berkata dengan keras: “Apakah kamu yakin ingin melawan kami murid dari sekolah seni bela diri Naga terbang? Baiklah, bocah ikut denganku, ayo pergi ke toilet dan kita selesaikan!”
Erik Luo melihat banyak orang di sini, bertarung bukanlah sesuatu hal yang baik, mungkin dia akan dimarahi oleh kondektur ketika dia turun dari kereta, dia bangkit dan mengikuti kedua pria kekar itu ke toilet.
Riska menunjuk ke arah Reza dan berkata: “Kamu mengatakan kamu bisa melakukan seni bela diri, saat bertemu masalah, dan kamu bersembunyi, kurasa kamu tidak ada gunanya!”
Reza berkata: “Bagaimanapun juga, guruku sangat kenal dengan mereka, tidak baik melawan mereka.” Dia berkata sambil mencibir: “Bocah ini begitu bodoh, dia berani melawan murid dari sekolah seni bela diri Naga Terbang, dia berpura-pura menjadi pahlawan dan pergi toilet bersama mereka untuk bertarung, jika dia tidak terluka, itu akan sangat aneh. “
“Berpura-pura menjadi pahlawan lebih baik daripada bajingan sepertimu!” Riska masih ingin mengatakan sesuatu, Ivy AI menutup mulutnya dan berkata: “Mulai sekarang, kamu tidak diperbolehkan berbicara dalam sepuluh menit ini!” Bagaimanapun, dia harus bergantung kepada Reza untuk masuk ke sekolah seni bela diri untuk menonton kompetisi.
Mata Riska terus-menerus menatap Reza, sepertinya sedang menertawakan Erik Luo yang ketakutan.
Perlahan-lahan kereta berhenti, Reza berkata: “Ayo kita pergi, acaranya akan segera dimulai!”
Tiga orang turun dari kereta bersama kerumunan, Ivy Ai melihat kesekeliling, ingin melihat apakah Erik Luo bisa keluar dengan aman atau tidak, namun, setelah melihatnya beberapa lama, dia tidak melihat siapapun, dia merasa menyesal dan menampar pantat Riska.
Riska memprotes: “Kenapa kamu memukuliku?”
Ivy Ai menghela napas: “Kamu suka membuat masalah!”
Dua menit kemudian, Erik Luo keluar dari toilet, dua pria kekar yang pergi bersamanya ke toilet dipukuli hingga babak belur, dan ditelanjangi, mereka diikat dengan ikat pinggang.
Kondektur wanita yang baru saja membuka pintu berteriak ketakutan melihat pemandangan seperti itu, dan kemudian banyak orang berkumpul untuk menonton, dan mereka terus memotret dengan ponsel mereka, berita mereka berdua segera tersebar di dunia maya, dan tidak tahu bagaimana mereka menjadi Selebriti Internet.
Erik Luo keluar untuk mencari taksi dan naik taksi untuk pergi ke sekolah seni bela diri Naga Terbang.
Sekolah seni bela diri Naga terbang terletak di jalan terpencil di kawasan kelas menengah ke atas, lapangannya sangat luas, dan bangunannya memiliki empat lantai, di depan gerbangnya penuh dengan kendaraan. Video Vincent Song mengalahkan petarung yang tak terhitung jumlahnya diputar di layar lebar, dia mengambil kesempatan untuk membangun harga dirinya, untuk mempublikasikan nama sekolah seni bela diri Naga Terbang.
Ketika Erik Luo turun dari mobil, dia melihat banyak penonton berkumpul di pintu masuk sekolah seni bela diri Naga Terbang, ada penjaga di pintu, jika ingin masuk harus menggunakan undangan.
“Wah, kakak tampan, kamu juga datang kemari!”
Riska berlari dan meraih tangan Erik Luo dan berkata: “Apakah kamu sudah memberi pelajaran kepada dua bajingan itu dan memukul mereka sampai berteriak kesakitan?”
Erik Luo mengelus kepalanya dan berkata: “Tidak hanya membuat mereka berteriak kesakitan, tapi meminta mereka untuk berlutut dan memohon belas kasihan.”
“Bagus!” Riska percaya dengan perkataannya, pada saat ini, Ivy Ai dan Reza juga mengikutinya, melihat Erik Luo baik-baik saja, Ivy Ai merasa lega.
Reza sangat terkejut, menatap Erik Luo beberapa kali, dan berkata dengan tidak percaya: “Kamu baik-baik saja?”
“Baguslah, kalau tidak apa-apa, ayo kita segera masuk.” Ivy Ai menarik Riska masuk ke dalam, Reza menahan Erik Luo dan berkata: “Tunggu sebentar, aku tidak bilang aku akan membawamu masuk ke dalam, kamu cari cara sendiri.”
Riska mengerut bibirnya dan berkata: “Jika dia tidak masuk, aku juga tidak akan masuk, kalian berdua pergi saja, tidak akan ada orang yang akan mengganggu kalian.”
Ivy Ai mengerutkan kening, menatap Reza dan berkata: “Maaf, kami cukup berada di luar.”
Awalnya Reza ingin mempermalukan Erik Luo, tetapi dia tidak menyangka bocah ini bisa membuat keributan seperti ini, dengan tidak sabar berkata: “Baiklah, baiklah, ayo kita sama-sama masuk.” Dia menunjuk Erik Luo dan berkata: “Tapi aku peringatkan, nanti jangan buat keributan, jangan bicara omong kosong, jika tidak, jika kalian nanti dipukuli aku tidak akan peduli.” Reza memimpin semuanya untuk masuk ke dalam sekolah seni bela diri Naga Terbang.
“Gendong!” Riska menarik sudut baju Erik Luo, raut wajahnya tampak menyedihkan, Erik Luo mengulurkan tangan untuk menggendongnya, memeluknya dan berkata: “Jalan, aku akan membawamu untuk melihat pertarungan!”
Riska menatap Ivy Ai dan berkata: “Jika kamu tidak memelukku, secara alami orang lain akan memelukku.”
Ivy Ai dengan tidak berdaya menggelengkan kepalanya, dia tidak punya cara lagi untuk mengurus adiknya ini.
Ketiga orang itu mengikuti Reza masuk ke sekolah seni bela diri Naga Terbang, mereka diundang untuk duduk di antara penonton di lantai atas, di dalam ini adalah panggung arena pertarungan kecil, di sekitar sudah banyak orang yang sudah duduk, saat ini, dua orang di atas panggung sedang dalam pertarungan sengit, seperti ada rasa dendam, salah satu dari mereka, kakinya patah dan terangkat ke atas, serta sorakan terus menerus dari penonton.
Reza berkata dengan sombong: “Yang menang itu adalah saudaraku.”
Tidak lama kemudian, Deni Song muncul di arena pertarungan, dia tampak lesu dan sepertinya kondisi tubuhnya belum pulih, dia melambaikan tangannya kepada para tamu dan berkata: “Hari ini adalah pertarungan pertamaku dalam tiga tahun ini, aku ingin kalian semua yang datang ke sini untuk menjadi saksi, Erik Luo, seorang bocah yang tidak tahu diri dari Kota Hedong, telah memberi kami surat untuk bertarung, nanti harus menyuruh dia masuk dan membuat dia keluar dengan keadaan terbaring.”
“Baik!”
Ada orang bertepuk tangan di antara penonton, dan Reza juga bertepuk tangan dan berkata dengan suara lantang: “Tidak ada ketegangan dalam pertarungan ini, Erik Luo pasti akan kalah!”
Orang-orang lain yang berada di samping juga tersenyum: “Kami ingin melihat kemampuan Tuan Deni Song, aku berharap anak bernama Erik Luo ini bisa bertahan lebih lama, jangan mengecewakan kami!”
Riska berkata dengan suara keras: “Kalian jangan sombong dulu, nanti bocah yang bernama Erik Luo ini bisa membuat kalian semua tercengang!”
Suaranya sangat jelas dan nyaring, dan hampir semua orang yang berada di sini mendengarnya, suasana tiba-tiba menjadi sunyi.
Deni Song berkata dengan wajah murung: “Siapa yang berbicara seperti itu?”
Novel Terkait
Pergilah Suamiku
DanisMy Only One
Alice SongCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoKisah Si Dewa Perang
Daron JayMy Lifetime
DevinaMy Cute Wife
DessyLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)