Lelaki Greget - Bab 140 Rio Ma
Alasan mengapa dia mengirim mereka berdua, karena penampilan fisik mereka tidak terlihat jelas, dan tidak mudah menarik perhatian orang, Jika dia mengirim David Li yang pergi, dengan tingginya yang dua meter pasti akan menarik perhatian polisi setempat, Amanda Lu terlalu cantik dan tingkat dikenali oleh orang akan lebih tinggi. Identitas Dragon Tu lebih tidak cocok melakukan hal seperti ini.
Filbert Ao sengaja melihat sekeliling, lalu melihat tidak adanya kamera, dia langsung membawa Kevin Tang ke dalam kerumunan.
Para gangster itu memukul sambil berteriak sesuatu, ada dua pria bertelanjang dada dari mereka menjambak rambut seorang pemuda, menekannya ke tanah lalu memukul dan menendangnya, begitu melihat ini, Kevin Tang langsung emosi, lalu dia melangkah maju dan menendang selangkangan pria itu, pria itu berteriak kesakitan dan berguling di tanah.
Filbert Ao menjerit, kedua telapak tangannya terbang, lalu memukul kedua gangster itu sampai mereka muntah darah, keduanya seperti serigala yang masuk dalam kawanan domba, begitu mereka bertindak pasti babak belur, dalam sekejap, para gangster yang tadinya masih sombong memukul orang sekarang sudah dipukuli dan terbaring di atas tanah, orang China yang dipukuli tadi juga ikut menendang dengan keras, mereka dipukuli dengan sangat menyedihkan.
Kevin Tang mengulurkan tangan dan meraih seorang pria berambut pirang, lalu bertanya: "Siapa yang mengirim kalian ke sini?"
Setelah berbicara, dia menyadari bahwa bahasa kedua belah pihak saling tidak mengerti, Filbert Ao meraih kerah bajunya dan bertanya dalam bahasa Italia yang fasih: "Siapa yang mengirim kalian ke sini?"
Pria berambut pirang itu marah: "Bajingan berkulit kuning seperti kalian ini, mati sana!"
"Brengsek!" Filbert Ao meregangkan jari-jarinya, seperti bangau yang mematuk, meraih paha pria itu dan membantingnya, sepotong daging pun terkoyak, pria itu menjerit sambil mencengkeram kakinya terus meraung, kemudian Filbert Ao melakukan beberapa kali tamparan dan berkata: "Aku tanya untuk terakhir kalinya, siapa orang di belakang yang menyuruhmu ini?"
Pria berambut pirang itu tidak bisa menahan rasa sakitnya, dan akhirnya mengatakan dengan terputus-putus.
Saat ini terdengar suara sirene polisi di kejauhan, Filbert Ao melambaikan tangan dan berkata: "Cepat bubar semuanya!"
Para wisatawan China tadi langsung bergegas pergi, dalam seketika mereka pun hilang dari jalanan, Filbert Ao juga membawa Kevin Tang masuk ke dalam taksi dan meninggalkan tempat itu.
Filbert Ao berkata di jalan: "Tadi aku sudah bertanya, para gangster ini diketuai oleh seorang bos bernama Rio Ma, dia sangat terkenal di sini, jika kita ingin tahu dalang sebenarnya, kita harus menemukan Rio Ma ini."
Erik Luo mengangguk dan berkata: "Nanti kamu dan Kevin Tang periksa lebih jelas lagi dan baru laporkan padaku."
"Baik!"
Mereka sampai di hotel dan menginap di sana, Filbert Ao dan Kevin Tang langsung keluar untuk menyelidiki, pada sore hari, keduanya kembali dan membawa berita yang cukup terpercaya, mereka menemukan bahwa Rio Ma setiap harinya pergi ke sebuah bar kecil, dan mengejar wanita di sana.
Kemudian Erik Luo pun membereskan barang, secara pribadi membawa beberapa orang pergi ke bar itu untuk melakukan penelitian terhadap Rio Ma, sekaligus membawa mereka untuk bersantai.
Bar yang ditemukan oleh Filbert Ao sepertinya lebih terkenal di daerah setempat, tempatnya cukup besar dan ada banyak orang di dalamnya, begitu masuk ke dalam, kamu akan melihat kerumunan orang dari seluruh dunia, termasuk para wanita lajang.
Filbert Ao terkekeh dan berkata: "Dalam sekilas saja sudah tahu bahwa Rio Ma ini adalah orang yang bejat, aku pikir jika adik Lu bertindak, pasti bisa menangkap ikan ini."
Erik Luo mengerutkan kening dan berkata: "Begini tidak baik."
"Tidak apa-apa." Amanda Lu menguraikan rambutnya dan berkata dengan penuh percaya diri: "Aku cukup berbakat dalam kemampuan ini, kalian tunggu saja!"
Setelah berbicara, dia pergi ke bar dan duduk, memesan koktail dan menyesapnya dengan perlahan.
Erik Luo dan yang lainnya berbaur dalam kerumunan, memperhatikan Amanda Lu dari kejauhan, berjaga-jaga jika terjadi sesuatu padanya.
Kepala David Li benar-benar tinggi, dan itu sangat tepat jika digambarkan dengan ungkapan bangau dalam kawanan ayam, berdiri di sana dengan sedikit tercengang, tetapi tubuhnya yang gagah telah menarik banyak wanita pemberani luar negeri, ada beberapa wanita terus mengelilinginya dan mengajaknya untuk menari. Wajah David Li memerah karena malu.
Filbert Ao mencondongkan tubuh ke telinga Erik Luo, tertawa dan berkata: "Haha, wanita-wanita itu semua takjub, pria yang begitu kuat, pasti tidak buruk di tempat tidur, wow, terlalu berani, Kakak tertua benar-benar memiliki keberuntungan dalam urusan wanita!"
Erik Luo tersenyum tipis dan berkata: "Dia sedang menunggumu untuk menyelamatkannya."
Saat ini, Amanda Lu telah dikelilingi oleh banyak pria brengsek, penampilannya telah menarik perhatian semua jenis pria, sebagian besar dari orang-orang ini adalah etnis Barat dan masih muda, mereka duduk di samping Amanda Lu dan mengawasinya secara diam-diam.
Setelah beberapa saat kemudian, akhirnya ada seorang pria tampan yang tak tahan lagi, dia pun mengambil segelas bir lalu melangkah ke depannya, berkata dalam bahasa inggris yang fasih: "Halo, gadis cantik, bolehkan aku mengajakmu minum?"
Amanda Lu meliriknya dan berkata: "Maaf, silakan bicara bahasa mandarin, aku hanya bisa mengerti bahasa mandarin."
Sebenarnya, dia memiliki nilai yang sangat bagus ketika di sekolah, dan dia bisa mengerti bahasa inggris.
Tampaknya pria muda yang tampan ini juga tidak bisa mengerti bahasa mandarin, dia mengira Amanda Lu sedang berbicara dengannya dan berseru: "Oh Jepang, Aku Cinta Film Jepang!"
"Bodoh!" Amanda Lu menggelengkan kepala, dan tidak ingin berbicara dengan orang seperti ini, seorang pria berambut keriting yang gagah berjalan di sampingnya, mengulurkan tangan dan mendorongnya pergi, mengejek: "Dasar bodoh, wanita cantik ini adalah orang China!"
Pria berambut keriting ini berusia sekitar 30 tahun, dengan tato matahari di lengannya, persis seperti sosok Rio Ma yang diselidiki oleh Filbert Ao, Amanda Lu langsung berhati-hati dan mengelus rambutnya dengan lembut.
"Oh … nona cantik." Rio Ma berseru dan berkata dalam bahasa China yang kasar: "Bolehkah aku mengajakmu minum?"
"Akhirnya di sini ada seseorang yang bisa berbahasa mandarin!" Amanda Lu memesan segelas whisky, lalu mendorong ke depannya, bekata: "Aku traktir kamu minum, habiskan ini."
"Sangat menarik, bisakah kamu memberitahuku namamu setelah aku menghabiskannya?" Rio Ma tersenyum dan menghabiskannya.
Amanda Lu tersenyum dan berkata: "Margaku Gu, nama tunggalku ada sebuah huruf Ma, kamu bisa memanggilku Ma Gu saja, kalau kamu, siapa namamu?"
"Oh, Ma Gu adalah nama yang bagus, namaku Dave, halo Ma Gu." Rio Ma masih tenggelam dengan nama Amanda Lu, begitu dia berbicara, sangat jelas jika dia menggunakan nama samaran.
Erik Luo yang berada tidak jauh dari sana terus memperhatikan, melihat keduanya mengobrol dengan baik, tidak lama kemudian, mereka pun bangkit berdiri dan naik ke lantai atas.
Erik Luo mengikuti mereka dan menepuk bahu Dragon Tu ketika berjalan melewatinya, keduanya mengikuti secara diam-diam, begitu Rio Ma naik ke lantai atas, dua pria besar langsung berjaga di tangga, bahkan orang bodoh pun tahu apa yang ingin dia lakukan.
Erik Luo memandang Dragon Tu dan berkata: "Aku serahkan padamu."
Sosok Dragon Tu menghilang di tempat, begitu juga dengan dua pria besar yang berjaga di tangga, Erik Luo tertawa dan melambaikan tangan ke arah David Li dan yang lainnya, Master dan keempat muridnya naik ke atas dengan santai, Dragon Tu menunjuk ke sebuah ruangan karaoke, David Li segera melangkah ke depan pintu, berteriak dan membuka pintu hanya dengan satu tendangan, ternyata di dalam sana ada sepasang anak muda yang sedang bercumbu, mendengar suara itu lalu buru-buru menarik bajunya dan berteriak.
"Maaf, aku salah tempat!" David Li segera melambaikan tangannya, lalu menutup pintu untuk mereka, memelototi Dragon Tu sekilas: "Bukan yang ini."
Dragon Tu menunjuk ke samping dan berkata: "Mungkin yang ini, penglihatanku tidak terlalu bagus."
David Li membuka pintu ruangan samping dengan satu tendangan lagi, di dalam sana, Rio Ma berlutut di lantai dengan wajah babak belur, dan Amanda Lu sedang menginjak kepalanya dengan kedua tangan di pinggul.
Novel Terkait
His Second Chance
Derick HoSi Menantu Buta
DeddyMore Than Words
HannyHabis Cerai Nikah Lagi
GibranCEO Daddy
TantoPria Misteriusku
LylyMenunggumu Kembali
NovanLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)