Lelaki Greget - Bab 144 108 Pisau Terbang
David Li dan yang lainnya diam-diam melihat kepala tersebut, memikirkan adegan di mana Beti Ye terkena kutukan setan hari itu, dan merasa sedih.
Erik Luo menghela napas, melambaikan tangannya dan berkata: "Pergilah ke ruang bawah tanah dan lihatlah."
Dia baru saja melihatnya dengan mata tembus pandang, di bawah seluruh villa, tersembunyi ruang bawah tanah yang besar, dan mengurung sangat banyak orang.
David Li membawa orang masuk, dan menolong puluhan orang yang ada di ruang bawah tanah. Amanda Lu melihat orang-orang tersebut, menemukan ayahnya, melihatnya berpakaian lusuh, wajahnya yang lemah, dan hatinya pun menjadi lunak, maju ke depan dan bertanya: "Kamu tidak apa-apa."
John Lu melihat adalah Amanda Lu, dengan senang: "Amanda, kamu sudah datang, kamu akhirnya datang, sangat menakutkan!"
Pria berumur 40an tahun ini memeluk Amanda Lu dan menangis, yang lainnya mengingat kembali kehidupan yang dilewati selama ini, semuanya juga ikut meneteskan air mata, semuanya berterima kasih kepada Erik Luo dan yang lainnya.
Setelah Filbert Ao menanyakan dengan jelas baru diketahui, ternyata beberapa orang ini ditangkap dan dijadikan bahan percobaan, menerima berbagai siksaan tragis seperti radiasi dan sengatan listrik sepanjang hari. Alasan mengapa mereka ditangkap, dikatakan karena penduduk setempat lebih memusuhi orang Tionghoa, sehingga mereka secara khusus menangkap orang Tionghua untuk dijadikan percobaan.
Erik Luo meminta David Li untuk memberikan sejumlah uang kepada mereka masing-masing, dan mengantar mereka ke bandara, memesan tiket, dan kembali ke China bersama.
Setelah 2 jam mereka pergi, pihak polisi baru mengetahui keadaan mengenaskan di villa, kasus besar ini dengan cepat masuk berita, tuduhan resmi ditujukan kepada pejabat Huaxia yang diam-diam memanipulasi, namun karena tidak ada bukti, sehingga kasus ini tidak dapat diselesaikan.
Setelah Erik Luo dan yang lainnya turun dari pesawat dan langsung kembali ke Gunung Naga untuk penyembuhan diri, mereka yang telah diselamatkan memiliki personel khusus untuk ditanyai.
Setelah kembali ke formasi Gunung Naga, Erik Luo langsung masuk ke ruang senjata, dia ingin memperbaiki pisau terbangnya yang kuat secepat mungkin, yang dapat menghancurkan dan menembus benda apapun, bahkan jika dia bertemu lawan seperti Paul, juga harus membuat lawan tidak mempunyai waktu untuk bereaksi, langsung bunuh di tempat.
Ia mengambil logam yang tersisa dari pembuatan senjata terakhir, ditambahkan dengan pedang patah yang diperoleh dari tangan Husheng, keduanya digabung akan memiliki bahan yang banyak.
Kemudian dia mengeluarkan buku kuno yang ia dapat dari Nini Xia dan melihatnya, dia mempelajari formasi jimat angin, karena kecepatan pisau terbang harus cepat, sehingga formasi jimat angin adalah formasi jimat utama, tetapi juga harus dicocokkan dengan formasi jimat logam agar lebih tajam, dan formasi jimat kayu untuk membuatnya tangguh.
Dapat dikatakan bahwa setiap senjata ajaib perlu bekerja sama dengan formasi jimat yang berbeda untuk membuatnya lebih kuat. Tetapi bagaimana mencocokkan formasi jimat adalah sesuatu yang perlu dipelajari dan dieksplorasi dalam waktu yang lama oleh pembuat senjata baru bisa mendapatkannya.
Erik Luo menghabiskan sebulan untuk meneliti formasi jimat, setelah memastikan resepnya, baru mulai membakar senjata, membuang masuk emas dan pedang patah ke dalam, dalam waktu sehari membuatnya menjadi cairan besi, kemudian secara merata menuangkannya ke cetakan, total pisau terbang setengah jadi yang didapat adalah 108 buah.
Kemudian dengan bantuan David Li dan Filbert Ao, 108 pisau tersebut dibuat menjadi bentuknya, walau tidak memahatkan formasi jimat, namun tingkat ketajamannya tetap bisa memotong logam jenis apapun di dunia.
Erik Luo mengurung dirinya di dalam kamar, di depannya terdapat 108 pisau terbang berwarna hitam pekat.
Pisau terbang ringan, tipis, dan ramping. Kelihatannya tidak tajam, tapi dengan menggoresnya dengan pelan saja, dapat memotong meja marmer.
Setiap pisau terbang adalah kesayangan!
Erik Luo meletakkan jarinya di atas pisau terbang, ujung jarinya bersinar dengan cahaya keemasan yang samar, dan dia mulai mengukir susunan jimat pada pisau terbang itu.
Setelah 3 hari 3 malam!
Akhirnya Erik Luo selesai memahat salah satu formasi jimat pisau terbang!
Novel Terkait
The Gravity between Us
Vella PinkyBretta’s Diary
DanielleJalan Kembali Hidupku
Devan HardiCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)