Lelaki Greget - Bab 77 Adik Perguruan Lu
“Keluarga Lu?”
Sebagian besar orang memusatkan perhatian mereka pada Amanda Lu, meskipun beberapa hari lalu dia sudah membuat keributan yang sangat besar yang seolah membuat seluruh kota itu seolah terkena badai dan bahkan seluruh orang mengetahuinya.
Amanda Lu memandang Erik Luo dengan gugup, Erik Luo berkata dengan tenang: “David, bersiaplah untuk acara penghormatan guru. Aku akan memperkenalkanmu kepada seorang junior.”
“Baiklah!” David Li menyetujuinya, lalu menatap sekilas Amanda Lu, lalu menata meja dan kursi dan membiarkan Erik Luo duduk di kursi utama, dan Beti Ye sebagai nyonya duduk di sebelahnya.
Anggota lain dari Perserikatan Seni Beladiri Galaxy lainnya mulai bubar, dan mereka berdiri di kedua sisinya. David Li dan tiga murid lainnya berdiri di belakang Erik Luo, hanya meninggalkan Amanda Lu di tengah sendiri.
Amanda Lu telah melewati banyak kejadian besar, tetapi sekarang dia masih merasa gugup, dia dengan tidak tenang melirik ke arah Erik Luo dan Beti Ye.
Erik Luo duduk berwibawa, dengan tegas berkata: “Kebenaran ilmu tidak bisa dibicarakan dengan sembarangan. Yang aku ajarkan bisa menyakiti orang, tapi bisa juga membantu orang lain. Tuntutanku sangatlah rendah, kalau orang tidak menyinggungku, aku juga tidak akan menyinggungnya, apa kamu bisa melakukannya?”
“Aku bisa!” Amanda Lu menjawab dengan tegas.
Erik Luo mengangguk dan melanjutkan, “Yang kedua, semua latihan yang sudah aku ajarkan, tidak boleh diteruskan dan disebarkan kepada siapapun tanpa ada izin dariku. Kalau tidak maka tidak akan ada belas kasihan, apa bisa?”
“Bisa!“ Amanda Lu menjawab tanpa rasa ragu sedikit pun.
David Lu mengangkat cangkir tehnya, dengan sepasang tangannya memberikannya ke Amanda Lu, dengan suara rendah berkata, “Tundukan kepalamu dan sajikan teh untuk master dan nyonya.”
Amanda Lu menyambut teh itu, wajahnya mamandang Erik Luo dengan ekspresi rumit, dia tahu bahwa dia yang sedang berlutut sekarang ini tidak akan memiliki nasib dengan Erik Luo, dia harus menjadi seorang murid yang baik baru bisa mempertahankan cinta dan kasih sayang dari Erik Luo.
Tapi meskipun begitu, dia tidak akan menyesal!
Menatap dalam Erik Luo, dia berlutut dengan kedua tangannya dan menyajikan teh, matanya berubah memberikan tatapan menyembah dengan penuh hormat, “Master, silakan minum teh!”
Erik Luo dengan perlahan mengambil teh, setelah lama menatapnya, dia baru mengangkat kepala dan meminumnya.
Amanda Lu kembali mengambil secangkir teh, lalu berjalan ke arah Beti Ye, dengan penuh hormat sambil berlutut dan berkata, “Nyonya, silakan diminum!”
“Terima kasih!” melihat perawakannya, semua rasa cemburu dan kecemasan Beti Ye langsung menghilang, bahkan dia merasa sedikit kasihan.
Dengan kedua tangannya menerima teh itu dan meletakannya di meja, kemudian dia membantunya untuk berdiri, “Mulai sekarang, kita adalah keluarga. Tidak perlu terlalu sungkan, kita seperti saudara.”
“Aku yang harus berterima kasih.” Amanda Lu merasakan ketulusan Beti Ye dan hatinya tergerak. Dia merasa bahwa dia berada di seratus ribu mil jauh darinya. Dia diam-diam memutuskan untuk patuh dan serius dan menjadi seorang murid yang baik.
Tiba-tiba dari luar ada berapa belas anggota Keluarga Lu berbondong-bondong masuk, John Lu langsung muram, dan seorang pemuda yang berada di sebelahnya dengan aneh berkata, “Oh-oh, anggota keluarga Lu kita yang bermartabat ini berlutut, kenapa kamu tidak menjilati kaki orang itu, Amanda Lu?”
“Kurang ajar!”
Filbert Ao tiba-tiba mengguncangkan tubuhnya, dengan kaki yang melangkah dengan aneh, dan dalam sekejap mata dia berlari ke arah kerumunan dan menampar pemuda itu sampai terpental, kemudian berkata, “Saudara Lu, dia ini sekarang adalah anggota dari Perserikatan Seni Beladiri Galaxy, apa kamu masih bisa mempermalukannya?”
Pemuda yang menerima tamparan itu berkata dengan emosi, “Kak Christian, cepat habisi dia!”
Ketika anggota Keluarga Lu belum sempat mulai, berbelas-belas anggota dari Perserikatan Seni Beladiri Galaxy keluar, Saudara Yin dan Yang menjaga pintu, Andre Liu dan Markos Xing berpisah menjaga kedua sisi, dan menunggu kesempatan untuk bergerak. Keempat orang ini adalah guru dari alam surga, mereka berada di bawah bimbingan Erik Luo, dan ketika mereka bekerja sama, maka sudah dipastikan tidak ada yang bisa mengguncang mereka.
Christian Lu juga merasakan pro dan kontra, dia berkata ke telinga John Lu dengan suara rendah, “Keempat orang ini adalah guru besar tetua dari tingkatan alam surga. Kita tidak mungkin bisa mengalahkannya, selain Tuan Besar yang maju duluan.”
John Lu menatap Amanda Lu, menggertakkan gigi dan berkata “Sudah mulai membangkang ya? Cepat kembali, dasar tidak tahu malu! Aku menyuruhmu diam-diam menurut di Keluarga Tang, dan ternyata kamu keluar ke sini, apa kamu pikir kamu masih punya masa depan?”
Andre Liu menyipitkan matanya dan berkata, “Bajingan, aku menasihatimu untuk berhati-hati sebelum bicara. Kalau kamu sampai menyinggung ketua kami, maka aku akan menghajarmu keluar.”
John Lu ternyata benar-benar takut kalau lawannya sampai turun tangan, lalu dia mengarahkan tangannya ke arah Maurice Ye, “Tuan Ye, saya di sini untuk membawa putriku pergi, apa anda keberatan?”
Maurice Ye tersenyum ringan dan berkata, “Sekarang ini cucuku William Ye yang mengambil keputusan untuk Keluarga Ye, kamu tanya dia, kalau dia setuju maka lakukanlah.”
Tatapan John Lu tertuju pada William Ye, kedua orang ini belum pernah bertemu, dia dengan ragu berkata “Aku tidak tahu apa maksud dari Kepala Keluarga Ye?”
William Ye tertawa dan berkata, “Tentu saja perlu pendapat dari orang yang bersangkutan, kami Keluarga Ye didukung oleh Perserikatan Seni Beladiri Galaxy, dan dia sudah masuk ke Perserikatan Seni Beladiri, dan memang seharusnya dia sendiri yang memutuskannya.”
John Lu sudah menahan kesabarannya, berkata pada Amanda Lu, “Apa yang kamu tunggu? Cepat ikut aku!”
“Kemana? Apa aku diantar ke Keluarga Tang untuk dipermalukan?” Amanda Lu tertawa dingin, “Kamu tidak peduli sama sekali bagaimana Keluarga Tang memperlakukanku, pakaianku dilucuti di depan puluhan anggota Keluarga Tang, bagaimana kamu bisa membawaku pergi?"
John Lu dengan marah berkata, “Itu semua karena ulahmu sendiri, kamu sendiri yang tidak menurut, dan itu memang salahmu.”
“Oh!” Amanda Lu mencibir, kemudian berkata dengan dingin, “Kalau begitu hari ini aku akan memberitahumu dengan jelas, aku Amanda Lu sudah memutuskan tali keluarga dengan kalian, mulai sekarang kita sudah tidak ada hubungan satu sama lain, sudah pisah jalan!”
“Kamu berani sekali!” John Lu berteriak dengan kesal, dan melangkah maju, tapi dia dihadang oleh Markos Xing yang mengeluarkan belatinya dan mengarahkannya ke tenggorokannya dan berkata, “Perhatikan perilakumu.”
Christian Lu berkata, “Amanda Lu, jangan sengaja memancingku, kamu seperti ini akan membuat Keluarga Tang balas dendam.”
Amanda Lu tertawa mencibir, “Beritamu ini sungguhlah kuno, tadi masterku sudah menghancurkan Keluarga Tang, orang gila dari Keluarga Tang itu sudah terbunuh, kamu ingin menjilat Keluarga Tang juga sudah tidak bisa lagi!”
“Bagaimana mungkin, kalau mau berbohong, masuk akal sedikit bisa tidak?”
“Kamu bisa mengatakan hal besar seperti ini, kalau kamu meninggalkan Keluarga Lu kamu bukanlah siapa-siapa, sepanjang hari hanya bisa berkhayal, bagaimana mungkin Keluarga Tang bisa dengan mudah dihabisi? Kamu bercanda!”
Seluruh tatapan sinis dari Keluarga Lu terus berlanjut, tiba-tiba ponsel John Lu berdering, dan ketika mengangkatnya dan mendengarkan orang tersebut berbicara dia langsung seperti tersambar petir, dan ponselnya terjatuh ke lantai, dan menunjuk ke arah Erik Luo berkata, “Kamu… Kamu benar-benar sudah membunuh tuan besar dari Keluarga Tang?”
Erik Luo mengeluarkan pisau terbangnya, “Kalau kalian masih tidak pergi, maka aku juga akan menghabisi Keluarga Lu, percaya atau tidak?”
Wajah John Lu memucat, dia mengerti dalam sekejap. Dia langsung menjadi khawatir dan gembira di saat yang sama, sambil tersenyum berkata, “Putriku, yang kamu lakukan itu benar. Ayah sudah buta, dan atas nama Keluarga Lu meminta maaf kepada Tuan Luo.”
Semua orang yang ada di tempat itu memarahinya tanpa malu, Amanda Lu menggelengkan kepalanya, “Aku sudah mengatakannya, kamu boleh mengakuiku sebagai anakmu, tapi aku adalah aku, dan keluarga Lu adalah Keluarga Lu, kalau kamu ingin mendapatkan keuntungan dari Masterku, aku beritahu saja, itu tidak mungkin!”
Dia sudah tahu jelas sifat ayahnya, dia tahu bahwa hanya ada keuntungan di matanya saja, dan saat memikirkan kejadian dulu saja sudah membuatnya kesal.
John Lu tersenyum kaku, lalu menganggukan kepala dan berkata, “Iya, kamu tetaplah berada di sisi Tuan Luo, kami pamit dulu!”
Setelah memberikan hormat, lalu dia berbalik dan pergi bersama kelompoknya.
Novel Terkait
Pria Misteriusku
LylyPenyucian Pernikahan
Glen ValoraAfter Met You
AmardaIstri Pengkhianat
SubardiThe Revival of the King
ShintaSi Menantu Buta
DeddyJalan Kembali Hidupku
Devan HardiLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)