Lelaki Greget - Bab 121 Rantai Besi
Setelah mendengar apa yang dia katakan, David Li dan yang lainnya menjadi marah, dan Filbert Ao menyipitkan matanya dan berkata: "Bocah, tahukah kamu dengan siapa kamu berbicara?"
“Siapa yang harus diajak bicara?” Ozil Wang melirik Filbert Ao dengan jijik dan berkata, “Katakan, di wilayahku ini akulah yang paling besar. Kamu harus mencari tahu dengan siapa kamu bicara. Bocah, mungkin kamu akan kehilangan nyawamu, aku sarankan padamu untuk mengulangi apa yang baru saja kamu katakan".
Jenifer tersenyum dan berkata: "Tuan Muda Wang masih sungkan saja kepadanya, biarkan ahli ini mengajari mereka, dan untuk membuat semua orang bisa membuka mata mereka".
Ozil Wang memandangi wanita cantik yang di sekitarnya dan tersenyum: "Apakah kalian ingin melihat-lihat".
"Mau!"
Puluhan wanita cantik menanggapi secara serempak, dan Ozil Wang memasang ekspresi sinis di wajahnya dan melambai: "Tores Leng, potong kakinya dan lemparkan ke sungai, biarkan dia merenungkan kesalahannya".
"Iya!"
Tores Leng menanggapi, dan memukul Filbert Ao dengan tinju.
Dia sengaja mengeluarkan kemampuannya, dengan sengaja mengeluarkan kekuatannya saat dia memukul, dan tinjunya bergemerisik. Para wanita cantik di sekitar berseru: "Luar biasa, tinjunya bisa mengeluarkan suara".
Tores Leng sedikit bangga dan berteriak, "Berlututlah!"
Melihat tinjunya akan mengenai wajah Filbert Ao, Filbert Ao meraih tangan Tores Leng dan meremas tinjunya. Energi Qi murni berkumbur di lengannya, dan Tores Leng mengeluarkan teriakan menyedihkan "Aaah" Seluruh tulangnya remuk.
Filbert Ao menendangnya ke sungai, menatap Ozil Wang dan berkata, "Kamu ingin mematahkan kakiku?"
Ekspresi Ozil Wang berubah sedikit dan berkata, "Siapa kalian? Ayahku adalah Drogba Wang!"
“Siapa Drogba Wang, aku belum pernah mendengarnya, sekarang aku persilakan kamu turun!” Filbert Ao mengangkat Ozil Wang dan melemparkannya ke sungai dengan tangannya.
Ozil Wang jatuh di sungai dan marah: "Kamu tunggu aku, aku tidak akan melepaskanmu!"
Filbert Ao mengambil tiang bambu dan menikamnya ke dalam air. Dia dengan marah berkata, "Berteriak apa kamu itu, sungguh memalukan" kemudian berkata ke Erik Luo, "Guru, Nyonya, sekarang kalian bisa naik ke perahu, yang di belakang cepat hidupkan perahu!"
Erik Luo dan yang lainnya naik perahu lukis dan melihat bahwa kabinnya sangat mewah, dengan teh dan makanan ringan tersedia. Dari tirai bisa melihat pemandangan di kedua sisi. Filbert Ao dan David Li duduk di depan, menyuruh selusin wanita cantik itu memijat kaki mereka dan menekan bahu mereka, menikmati hal ini, dia melihat Arifin Li berdiri dan melambai padanya: "Arifin, ayo datang dan duduk di sini".
Jenifer segera menangkapnya dan berkata: "Kamu berhenti, kamu ingin mati? Apa kamu lupa bagaimana dia mencari masalah dengan Tuan Muda Wang? Nanti pasti Tuan Muda Wang membawa orang untuk membuat perhitungan dengannya, apa kamu tidak ingin hidup, aku masih ingin hidup".
Filbert Ao mencibir dan berkata: "Keluarga Wang adalah kentut, Arifin, kamu percaya padaku saja, datang dan duduk, selama ada kakakmu Filbert, apa yang perlu kamu takutkan".
Arifin Li menggertakkan gigi dan duduk di samping Filbert Ao dan berkata, "Mati ya mati".
Jenifer tampak seperti kesal dengan orang yang sok-sokan seperti dia, dia mengertakkan giginya dan berkata: "Otakmu benar-benar masuk rusak, kamu meninggalkan Tuan Muda Wang dan bergabung dengan orang yang tidak dikenal ini, kamu memang cari mati sendiri, nanti jangan sampai bilang kamu mengenalku" Duduk jauh di bangku di sebelahnya, sengaja menjauhkan diri dari semua orang.
Filbert Ao bahkan tidak melihatnya. Dia menepuk pundak Arifin Li dan berkata, "Jangan khawatir, Drogba Wang hanyalah orang brengsek, dan aku akan mengurus urusan perusahaan kamu. Nanti, kamu yang menguasai Guangdong dan Guangxi dan akan menjadi pemimpin di daerah ini, dan nanti kamu harus menghindari wanita-wanita ini, karena mereka hanya akan menipumu dan menghabiskan hartamu".
Jenifer mencibir: "Kamu terus saja membual, aku akan melihatmu nanti saat bertemu dengan keluarga tuan muda Wang, kamu itu bukan apa-apa, dan masih ingin menjadi seorang pemimpin, sangat lucu sekali".
Filbert Ao dengan penasaran bertanya, "Bagaimana kamu bisa kenal dengan Ozil Wang?"
Arifin Li juga memikirkan sesuatu, dan bertanya-tanya: "Oh ya Jenifer, aku tidak tahu kenapa kamu begitu akrab dengan Tuan Muda Wang".
“Aku… teman dekatku kenal dia.” Mata Jenifer mengelak, dan dia baru saja menemukan alasan untuk bicara.
Filbert Ao tertawa, tanpa menerobos, mengangkat gelas arak dan berkata kepada Arifin Li: "Ayo, minum".
Sungai Yulong ini tidak panjang dan juga tidak pendek. Dalam setengah hari saja bisa di telusuri, ketika berbelok, sungai mulai menyempit, dan terdapat rantai besi yang menghalangi jalan. Orang-orang di kedua sisi berteriak: "Cepat hentikan perahu, pinggirkan kapal! "
Rantai besi menghalangi sungai, dan perahi perlahan-lahan berhenti.
Filbert Ao melihat ke kedua sisi dan melihat banyak orang berdiri di pinggiran sungai, dipimpin oleh Ozil Wang, dan diikuti oleh lebih dari puluhan para ahli kekuatan internal, beberapa di antaranya tampaknya adalah Guru Besar di Tingkat Surga.
“Lihat, pembalasannya tiba, dia membawa para ahlinya datang, aku mau melihat bagaimana kalian akan mati nanti.” Jenifer mencibir.
“Selesaikan secepat mungkin” Erik Luo di kabin menurunkan tirai. Dia tidak ingin Beti Ye melihat hal-hal yang mengganggu ini.
"Ya, Guru" Filbert Ao berdiri dan melambai ke Kevin Tang: "Kakak kedua, mari kita berdua saja".
Keduanya langsung melompat di atas tali besi di permukaan sungai, menginjak rantai besi setebal pergelangan tangan mereka dan berlari ke dua sisi tepian.
Orang-orang di kedua sisi segera mengguncang rantai besi, mencoba menjatuhkan, tetapi setelah Kevin Tang berlatih dengan Dragon Tu, dia menjadi sangat cepat, dan dia mencapai pinggiran sungai dalam sekejap mata. Pedang panjang di pinggangnya langsung terhunus, membutakan salah satu dari mata mereka.
Sebelum orang lain bisa bereaksi, mereka melihat Kevin Tang bergegas dari kiri ke kanan seperti harimau dan serigala, mengedipkan matanya, tujuh atau delapan ahli kekuatan internal terbaring di tanah, memegangi mata mereka dan menangis.
Filbert Ao di sisi lain juga sampai di pinggir sungai, membalikkan telapak tangannya, menjatuhkan beberapa ahli kekuatan internal ke tanah.
Kedua Guru Besar di Tingkat Surga yang menjaga Ozil Wang terkejut: "Tidak, orang ini juga seorang Guru Besar di Tingkat Surga, mari kita bersatu!"
Keduanya menyerang dari kedua sisi, dan sebelum mereka mendekat, Filbert Ao sudah bergegas, mengulurkan tangan dan meraih dada mereka, Keduanya segera ditahan di titik akupuntur dan tidak bisa bergerak.
Filbert Ao melemparkan keduanya ke tanah seperti sampah, dan berjalan perlahan menuju Ozil Wang: "Aku sudah bilang, kami tidak akan mungkin kamu kalahkan, kenapa kamu mencari masalah?"
Kaki Ozil Wang sangat ketakutan sehingga dia tidak bisa menahan diri, dan dia gemetar: "Jangan datang ke sini, ayahku adalah bawahan dari Dewa Petir di kota Pengcheng. Aku adalah anak angkat dari Dewa Petir, jika kamu berani menyentuhku, maka Dewa Petir tidak akan melepaskanmu".
Filbert Ao tertawa dan berkata, "Kami telah membunuh dua putra Dewa Petir. Apakah dia akan peduli padamu sebagai anak angkatnya?"
“Kalian… siapa kalian sebenarnya?” Ozil Wang dengan gemetar mengeluarkan ponselnya dan berkata, “Aku ingin menelepon ayahku”.
“Kamu masih ingin memohon pada ayahmu? Aku khawatir dia tidak akan bisa melindungi dirinya sendiri sekarang.” Filbert Ao tidak terburu-buru melakukannya, jadi dia melihatnya menelepon di waktu senggangnya.
"Halo, ayah, ayah, selamatkan aku ... apa!"
Ozil Wang tertegun, ponselnya jatuh ke tanah, dan butuh waktu lama untuk bereaksi. Dia berlutut di depan Filbert Ao dan berteriak, "Kakak, kakak tolong biarkan aku pergi. Aku akan memberimu uang sebanyak yang kamu mau. Aku bersedia melakukan apa saja yang kamu mau".
Novel Terkait
Villain's Giving Up
Axe AshciellyDiamond Lover
LenaSee You Next Time
Cherry BlossomAdieu
Shi QiBack To You
CC LennyMy Superhero
JessiLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)