Lelaki Greget - Bab 97 Menjadi Pelayan
Dengan jarak dekat, baru dapat melihat dengan jelas, terkejut dan berkata: “Apakah itu....orang?”
Sosok orang itu semakin dekat dengan permukaan tanah dan berhenti, kemudian jatuh dari ketinggian 100 meter, terdengar suara yang sangat kencang, seolah-oleh bumi sedang bergetar, permukaan tanah retak dan menyebar ke puluhan meter jauhnya.
“Master!”
Mata David Li memerah, dan berteriak.
Erik Luo datang, waktu dia kembali, dia menyewa satu pesawat untuk dirinya, saat di perjalanan, dia melihat dengan jelas apa yang barusan terjadi, tahu bahwa tidak mungkin pesawat untuk mendarat, dia langsung memecahkan jendela dan melompat dari ketinggian 1000 meter, saat ketinggian 100an meter dia mengeluarkan labu kuningnya untuk mendarat.
Sebelum Geri Tie dipaksa mundur, dia melempar pisau terbang dan menembaknya terlebih dahulu.
“Ternyata kamu adalah Erik Luo?” Geri Tie sudah lama mendengar namanya, sudah lama ingin bertarung dengannya, melihatnya sekarang sudah sangat kejam, tidak ada kemenangan lagi dalam hatinya.
Erik Luo baru saja ingin berbicara, tiba-tiba melihat Amanda Lu terbaring di tanah, dengan tubuhnya yang tidak berhenti gemetar.
Dia tidak bergerak sama sekali, mulutnya mengalir banyak darah, matanya tertutup rapat, tidak tahu apakah dia masih hidup atau sudah mati.
Erik Luo berjalan pelan-pelan, mengulurkan tangannya dan memeriksa napas dari hidungnya, untungnya dia masih bernapas, Erik Luo menghela napas, langsung mentransfer energi Qi murni untuk menyembuhkan lukanya.
Tidak jauh dari sana, Rey Zhang berteriak: “Paman Geri Tie, cepat tangkap istrinya dan dijadikan sandera!”
Erik Luo merasa sangat kesal, melempar pisau terbang dan menembaknya, kaki kiri Rey Zhang terpotong, terbaring ke tanah dan menjerit kesakitan.
Geri Tie menghela napas, dan Wahyu Ye langsung ditangkapnya, menurut dia, secepat apa Erik Luo juga tidak sempat menyelamatkan, tidak menyangka dadanya sudah tertancap pisau terbang, jika dia tidak cepat menyadarinya, takutnya pisau itu menembus jantungnya.
Amanda Lu perlahan bangun, melihat mata Erik Luo berkedip kegirangan, lalu berbisik: “Akhirnya kamu datang.”
Nadanya gembira, disertai dengan kesedihan.
“Jangan berbicara, duduk dan atur napasmu, tidak ada orang yang bisa melukaimu lagi.” Erik Luo membantunya duduk, Geri Tie di belakangnya hendak bertindak, sekali lagi Wahyu Ye menghampirinya, tangan belakang Erik Luo menembak pisau terbang, kali ini Geri Tie tidak sempat menghindar, dan mengenai perut bagian bawahnya.
Pisau terbang sangat cepat!
Geri Tie menarik napas, menggerutu, dan bergegas menghampiri Erik Luo, dia tahu bahwa orang seni bela diri yang memainkan pisau terbang seperti ini adalah orang kuat, selama dalam jarak sepuluh meter, itu adalah kematian bagi lawannya.
“Biarkan aku yang menyerang kamu!”
Dia menghampiri Erik Luo, lalu meninjunya dengan sekuat tenaga.
Erik Luo mengulurkan tangannya, dengan tenang menangkap tinjuannya, bertanya: “Ternyata kamu yang menyakiti muridku?”
Ekspresi Geri Tie berubah, ingin mundur, dan tiba-tiba rasa sakit dari tangannya menjalar ke jantungnya, dia mau tidak mau menjerit kesakitan, melihat seluruh kepalan tangannya dibuat Erik Luo berubah bentuk, bahkan darah dan daging muncul dari jari-jarinya.
“Pergi mati!”
Dia mengangkat kakinya menendang Erik Luo, tapi Erik Luo menendangnya duluan, dan membuat tulang kakinya patah, lalu berkata dengan sombong: “Apakah Eddy Zhang yang menyuruhmu? Karena kamu berani menyerangku, maka kamu harus menanggung akibatnya, pergi matilah!”
“Tidak tidak, jangan bunuh aku, aku akan memberikanmu uang, berapapun yang kamu mau!” Geri Tie dengan cepat memohon ampun.
“Seekor anjing jalanan, ada hak apa bernegosiasi denganku?” Erik Luo menamparnya, kepala Geri Tie berputar ke belakang, kemudian mati di tempat.
Akhirnya Rey Zhang merasa ketakutan, tercengang dan berkata: “Cepat serang, kenapa pada diam saja! Jika aku mati, kalian harus menemaniku juga!”
Sisa beberapa Guru Besar tingkat surga berteriak dan menyerangnya, dari awal mereka sudah merasa ketakutan, tidak bertenaga, Erik Luo melemparkan beberapa pisau terbangnya, dan Guru Besar tingkat surga sama sekali tidak menyadarinya, lalu semua tenggorakan mereka tertusuk pisau terbang.
Rey Zhang melihat bahwa banyak dari Guru Besarnya mati dalam sekejap, dan merasa sangat ketakutan terhadap Erik Luo, memegang kakinya yang patah, dan berkata: “Kamu tidak mungkin bisa membunuhku, jika kamu berani membunuhku, ayahku pasti akan menyuruh orang datang untuk memusnahkan semua keluargamu!”
Erik Luo menggunakan pisau terbang mengangkat dagunya, melotot kepadanya dan berkata: “Apakah kamu pernah mendengar, siapapun yang berani berbuat sesuatu kepada keluargaku aku akan membunuh keluarga mereka tanpa tersisa.”
Rey Zhang berkeringat dingin, dengan gemetaran berkata: “Kamu jangan bunuh aku, aku akan beriakan apa yang kamu inginkan, ayahku sangat menyayangiku, dia akan memenuhi semua syarat dari kamu.”
“Maafkan aku.” Erik Luo menggelengkan kepada berkata: “Semua orang di sini adalah keluargaku, jika kalian ada masalah bisa datang langsung kepadaku, tidak perlu mencari istri dan anakku kan? Eddy Zhang tidak mengerti, maka aku akan mengajarkannya!”
Pisau terbang menyayat leher Rey Zhang dan mengeluarkan begitu banyak darah, dengan mata terbuka lebar terbaring di tanah.
Dua wanita cantik yang mengikuti Eddy Zhang benar-benar tercengang, dan gemetaran ketakutan.
Erik Luo memberikan pisau terbang yang berdarah itu kepada salah satu dari mereka dan berkata: “Aku tidak membunuh kalian, pergilah dan beritahu Keluarga Zhang, siapa yang ingin melarikan diri cepat melarikan diri, suatu hari nanti, aku akan menginjakkan kakiku di Keluarga Zhang, dan membunuh mereka satu per satu, apa kalian sudah mengerti?”
“Mengerti!” keduanya menjawab dengan suara bergemetar, dan merangkak keluar meninggalkan villa Keluarga Ye.
Erik Luo mengepalkan tangannya, dan melihat ke arah utara, dia tidak akan pernah membiarkan siapapun menyakiti keluarganya.
Seluruh halaman berantakan setelah perang, Wahyu Ye langsung menyuruh orang untuk membersihkannya, sementara Erik Luo mengumpulkan keempat muridnya dan Saudara Yin dan Yang berkumpul bersama-sama untuk mengobati luka dengan plester luka ditambah dengan Energi Qi murni.
Untungnya, tidak ada orang yang menderita luka serius, lagipula ramuan pil dari Erik Luo sangat berkhasiat, beberapa orang yang terluka sudah mulai stabil.
Pekerjaan membersihkan halaman berakhir sampai malam hari, ketika Erik Luo sedang duduk di atap dan mengobrol dengan Beti Ye yang sedang minum teh, tiba-tiba melihat sebuah taksi memasuki halaman, Vivi Su membantu Dragon Tu dengan berjalan terhuyung-huyung berjalan menghampiri mereka.
Melihat Erik Luo berdiri di atas atap, Dragon Tu menghela napas, langsung terbaring di tanah, terengah-engah berkata: “Kami dikejar oleh Perserikatan Huseng, hampir saja terbunuh.”
Seseorang langsung membawanya ke atas atap, Erik Luo memeriksa lukanya, dan memberi beberapa pil obat berkata: “Tidak parah, istirahat beberapa hari sudah cukup, terima kasih banyak, menderita luka yang sangat serius, tapi masih mengingat apa yang aku perintahkan kepadamu.”
Ekspresi Dragon Tu penuh bertanya-tanya dan berkata: “Kamu tidak mungkin sedang mempermainkan aku kan.”
“Tentu saja tidak.” Erik Luo melambaikan tangan: “Sembuhkan lukamu dulu, tunggu sembuh baru membicarakannya.”
Dragon Tu dibawa turun dari atap, Vivi Su tetap berada di atap, Erik Luo memperkenalkan dirinya kepada Beti Ye dan sebaliknya, duduk di depan meja teh dan bertanya: “Bagaimana denganmu? Apa rencanamu?” mengulurkan tangan untuk menuangkan teh, Vivi Su merebut teko teh duluan dan menuang gelas Erik Luo dan Beti Ye penuh dengan teh, kemudian berdiri di samping dan berkata: “Aku ingin tinggal di sini, meskipun menjadi seorang budak aku rela.”
“Baiklah.” Erik Luo menganggukkan kepala.
Dia ingin melihat apakah Vivi Su dapat diandalkan, kalau dapat diandalkan, dia akan menyuruhnya melindungi keselamatan Beti Ye.
“Terima kasih!” Vivi Su berterima kasih, tiba-tiba ekspresinya berubah, dan menunjuk gerbang halaman: “Orang yang mengejar kami datang.”
Novel Terkait
Si Menantu Buta
DeddyHusband Deeply Love
NaomiEternal Love
Regina WangCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoDiamond Lover
LenaLelaki Greget×
- Bab 1 Pertumpahan Darah Di Acara Pernikahan
- Bab 2 Ditindas Di Depan Makam Ibu
- Bab 3 Ancaman Adik Ipar
- Bab 4 Katakan Semuanya dengan Jelas
- Bab 5 Masa Lalu
- Bab 6 Tidak Ada Cara Untuk Menuntutnya
- Bab 7 Kecelakaan
- Bab 8 Mati Mengenaskan
- Bab 9 Penculikan
- Bab 10 Dasar Sampah
- Bab 11 Mengakui Kesalahan
- Bab 12 Aku Sedang Mencari Anakku
- Bab 13 Orang Ini Sudah Gila
- Bab 14 Kekuatan
- Bab 15 Menginjak Keluarga Han
- Bab 16 Tidurlah di Kamarku
- Bab 17 Sangatlah Kuat
- Bab 18 Pengunjung Dari Luar
- Bab 19 Indra Lao
- Bab 20 Habislah kamu
- Bab 21 Master di Aliran Huajin
- Bab 22 Duduk di Penjara
- Bab 23 Pahlawan Menggunakan Kekerasan untuk Melanggar Hukum
- Bab 24 Tidak Pernah Meleset
- Bab 25 Roda Tenaga Dalam
- Bab 26 Tiga Keluarga Terdesak
- Bab 27 Kakak Sepupu dari Luar Negeri
- Bab 28 Sekolah Bela Diri Naga Terbang
- Bab 29 Sampah
- Bab 30 Demi Kebebasan
- Bab 31 Night Fury
- Bab 32 Tiga Ribu Prajurit Berarmor Emas
- Bab 33 Riky Hai
- Bab 34 Lolos dari Maut
- Bab 35 Mendapatkan Keberuntungan dalam Sebuah Kemalangan
- Bab 36 Hadiah Sekadarnya
- Bab 37 Guru Besar Henglian
- Bab 38 Menguasai Beberapa Jurus
- Bab 39 Memberontak
- Bab 40 Pisau yang Sampai Sebelum Orangnya
- Bab 41 Jurus Hit The Heaven
- Bab 42 Riska
- Bab 43 Menjadi Pahlawan
- Bab 44 Apakah Kamu Sudah Puas
- Bab 45 Nama dari Sebuah Sasana
- Bab 46 Kristal Api
- Bab 47 Membuka Sekolah Bela Diri
- Bab 48 Keluarga Ye di Kota Beijing
- Bab 49 Kucabut Kedua Tanganmu
- Bab 50 Perserikatan Seni Bela Diri Galaxy
- Bab 51 Yin Yang Bersaudara
- Bab 52 Perjalanan Ke Qizhou
- Bab 53 Bakat Keluarga Tang
- Bab 54 Orang Udik
- Bab 55 Hidup dan Mati
- Bab 56 Konferensi Seni Bela Diri Dimulai
- Bab 57 Tiga Belas Guru Besar
- Bab 58 Dewa Petir Terlahir Kembali
- Bab 59 Berbakat
- Bab 60 Tanah Harta Karun Pelatihan Diri
- Bab 61 Tuan Muda Ye
- Bab 62 Tampar Muka Sendiri
- Bab 63 Menghabiskan 10 Miliar RMB
- Bab 64 Pergi ke Beijing Sekali Lagi
- Bab 65 Menikah
- Bab 66 Lancang
- Bab 67 Mengalahkan Lawan dalam Dua Serangan
- Bab 68 Tuan Besar Keluarga Ye
- Bab 69 Kekalahan
- Bab 70 Menembus Tingkatan
- Bab 71 Pisau Terbang Hitam
- Bab 72 Menghancurkan Keluarga Tang
- Bab 73 50 miliar RMB
- Bab 74 Menuntut Keadilan
- Bab 75 Pemberontakan
- Bab 76 Orang-orang Keluarga Lu Datang
- Bab 77 Adik Perguruan Lu
- Bab 78 Raja Dongbei
- Bab 79 Ancaman Tuan Besar Zhang
- Bab 80 Perjalanan Mencari Harta Karun
- Bab 81 Pembunuhan Diam-Diam yang Ceroboh
- Bab 82 Profesor Yang
- Bab 83 Master yang Tidak Berhasil Menembak
- Bab 84 Perserikatan Huseng
- Bab 85 Mengganti Wajah Baru
- Bab 86 Makan dan Minum Gratis
- Bab 87 Perbaiki Dulu Bentuk Wajahmu, Baru Bicara
- Bab 88 Pisau Terbang Membelah Biji Wijen
- Bab 89 Menuju Lop Nor
- Bab 90 Terlalu Lambat
- Bab 91 Nine Stars in Line
- Bab 92 Raja Dongbei Muncul
- Bab 93 Pintu Masuk Terbuka
- Bab 94 Senjata Suci
- Bab 95 Kesulitan Keluarga Ye
- Bab 96 Pertarungan Keras Kepala
- Bab 97 Menjadi Pelayan
- Bab 98 Hukuman dari Ketua
- Bab 99 Pesta Kelas
- Bab 100 Anak di Luar Nikah
- Bab 101 Kaya
- Bab 102 Siapa yang Berani Menyentuh Orang Keluarga Ai
- Bab 103 Berlutut dan Meminta Maaf
- Bab 104 Satu Kata untuk Pemusnahan
- Bab 105 Anak Tuhan
- Bab 106 Tidak Masuk Akal
- Bab 107 Formasi Besar
- Bab 108 Ruang Senjata
- Bab 109 Ayahku Akan Segera Tiba
- Bab 110 Musuh Hebat Berkumpul
- Bab 111 Kutukan Setan
- Bab 112 Desa Heilong
- Bab 113 Racun
- Bab 114 Melepas Kutukan
- Bab 115 Bertemu Musuh Lagi
- Bab 116 Tuan Muda Yi Ketiga
- Bab 117 Perjamuan Makan Malam Memicu Pertumpahan Darah
- Bab 118 Pembalasan Patah Tangan
- Bab 119 Menghancurkan Keluarga Yi
- Bab 120 Hanya Wanita
- Bab 121 Rantai Besi
- Bab 122 Penopang Kehidupan
- Bab 123 Gerald Yi
- Bab 124 Petir Datang
- Bab 125 Aneh
- Bab 126 Kuil Qinling
- Bab 127 Diam-Diam pergi
- Bab 128 Di Luar Dugaan
- Bab 129 Tangkap Dia
- Bab 130 Tuan Husheng Asli
- Bab 131 Jurus Iron Mountain
- Bab 132 Membantai Huseng
- Bab 133 Teknologi dan Pembinaan Bersatu
- Bab 134 Sedikit Pelajaran
- Bab 135 Lucas Mo
- Bab 136 Perjamuan Harta Karun Unik
- Bab 137 Buku Kuno
- Bab 138 Tinggalkan Celah dalam Melakukan Segala Hal
- Bab 139 Harta Kekuatan Negara
- Bab 140 Rio Ma
- Bab 141 Hukuman Berat untuk Memaksa Pengakuan
- Bab 142 Melawan Paul Lagi
- Bab 143 Memenggal Leher
- Bab 144 108 Pisau Terbang
- Bab 145 Merasakan Formasi Jimat
- Bab 246 Ada yang Menyerang Masuk
- Bab 147 Metode Rahasia
- Bab 148 Tetua Han
- Bab 149 Penyergapan
- Bab 150 Memecahkan Formasi
- Bab 151 Menyerang Kuil
- Bab 152 Tingkat Kedewaan
- Bab 153 Tetua Taishang Sudah Mati
- Bab 154 Aliran Energi Suci
- Bab 155 Tamu Terhormat
- Bab 156 Kamu Saja Bisa Kupukuli
- Bab 157 Bunga Mingshi
- Bab 158 Bukan Manusia Bumi
- Bab 159 Tingkat Dewa
- Bab 160 Samudera Pasifik
- Bab 161 Pulang ke Rumah
- Bab 162 Murid Perguruan Xinghai
- Bab 163 Ruang Teleportasi
- Bab 164 Masuk ke Gujing
- Bab 165 Kampung Tianyang
- Bab 166 Babak Final
- Bab 167 Mencari Celah
- Bab 168 Kemenangan Mutlak
- Bab 169 Memainkan Permainan dengan Sempurna
- Bab 170 Pemenang
- Bab 171 Diketahui
- Bab 172 Meratakan Istana Dewa Salju
- Bab 173 Menjadi Raja Langit (Tamat)